kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 14" Adam dan keluarga datang ke RS .
Adam dan keluarga nya datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi Idham setelah dapat kabar dari Erlang .
Adam memaksa ikut bersama .karna ingin tau wajah nya Idham .
Mereka menggunakan mobil lalu sampai lah di sana . Mereka langsung masuk sambil membawa buah dan roti .
" Assalamualaikum " Ditya dan keluarga masuk , dia menggunakan kursi roda di dorong oleh Om Dika .
" Waalaikum salam " jawab Bima , paman Hadi , abang Daniel dan Angela.
" om cantik bangun" Adam mengecup kening Idham yg tengah terlelap.
" lah kok om cantik sih?" senyum Bima sambil memandangi nya dengan gemas.
" iyah , karna ada lesung pipit nya jadi aku panggil om ini dengan panggilan om cantik" Adam tersenyum sambil memandangi wajah Bima dengan polos nya.
" adik manis nama nya siapa?" Idham membuka mata nya melihat ke arah Adam.
" Adam imut, oh iya om cantik gimana udah mendingan ?" Adam memainkan lesung pipit itu sambil tersenyum.
" udah , om boleh minta sesuatu ?" Idham mengelus pipi halus Adam.
" iyah , apa itu?" Adam memainkan rambut Idham sambil tersenyum.
" jangan panggil om cantik , karna malu" Idham berbinar melihat ke arah wajah imut Adam.
" oh , terus om apa?" Adam tersenyum.sambil memandangi nya .
" om manis " Idham dengan manja nya membuat Adam semakin suka dan gemas.
" oke mulai hari ini aku panggil om dengan panggilan om Manis karna senyuman nya manis sekali" Adam mengelus pipi Idham sambil tersenyum.
" oke makasih ya sayang" Idham mengelus pipi nya.
" maafkan Adam ya " Abang Rivan memandangi wajah idham sambil tersenyum.
" iyah , nggak papa kok" idham tersenyum .sambil memandangi mereka semua .
" om kok kaki nya palsu sih?" Adam membuka selimut Idham terlihat lah kaki palsu itu.
" iyah , om hanya punya satu kaki sayang" Idham tersenyum sendu sambil memandangi wajah imut Adam.
" maaf kan aku ya om , aku kira kaki mu ada 2 maaf om bukan maksud membuat dirimu sedih " Adam mengelus pipi nya sambil tersenyum.
" iyah tidak papa " Idham mengelus lembut pipi nya sambil tersenyum.
" maafkan Adam ya , jangan sedih , dia itu suka ceplas ceplos aja " Ditya mendekati sambil mengelus tangan Idham .
" iyah , aku paham, dia masih polos , diriku juga sangat suka dengan sikap manis nya " Idham memandangi nya sambil menyembunyikan air mata nya .
" bro kenapa tidak bicara ?" abang Rivan menoleh ke arah abang Daniel yg diam masam setelah kedatangan nya dan keluarga.
" saya malas untuk bicara dengan orang yg tega membunuh secara halus adik saya , anda paham kan soal itu?" Abang Daniel melirik ke arah Ditya.
" maafkan aku bang, diriku tau perbuatan ku tak layak untuk di maafkan tapi tolong jangan bersikap dingin pada ku dan keluarga ku" Ditya menunduk takut sambil membuka suara nya.
" anda tau soal itu , tapi maaf itu tak semudah kata dalam mengucapkan nya , pada realita nya menerima semua nya sangat sulit bahkan jauh lebih sakit lagi dari pada terkena belati. karana anda membunuh adik satu - satu nya yg saya punya , dengan berkedok teman , anda itu pendusta dan penghianat, orang seperti anda tidak layak untuk di maafkan." abang Daniel melenggang pergi keluar menuju taman .
" bang ma..........." ucapan Ditya terpotong saat pundak nya di tahan oleh Abang Rivan.
" biarkan Daniel tenang dulu , kasihan dia , semua ini juga salah mu sendiri " Abang Rivan memandangi wajah Ditya .
" aku tau salah , tapi mau sampai kapan aku tak mendapat maaf dari abang Daniel ?, diriku sangat bersalah , kematian David ulah ku dan Diani tapi aku sudah sadar sekarang ingin memperbaiki semua nya"tangis Ditya pecah sambil memandangi wajah abang Rivan.
Abang Rivan dan mereka hanya diam sambil memandangi nya.
Di taman belakang rumah sakit abang Daniel sedang menangis sambil memandangi foto David dari layar ponsel nya.
Vid abang tidak rela memaafkan begitu saja orang yg telah membuat mu pergi dengan luka hati yg begitu sakit , abang sangat kesal karna mereka membuat semua nya berakhir dengan memilukan."gumam abang Daniel sambil menyeka air mata nya.
" sabar , om tau ini berat untuk mu, tapi om juga tidak bisa memaksakan kehendak mu untuk memaafkan Ditya , kau boleh marah nak , karna Ditya pantas mendapatkan itu" Om Dika menghampiri abang Daniel sambil berkaca - kaca.
" maafkan saya om, karna jujur saya belum bisa menerima dan mengikhlaskan David begitu saja semua kenangan manis dan pahit itu terus terlintas apalagi sampai di detik terakhir nya yg membuat saya tidak bisa memaafkan putra om" Abang Daniel menyeka air mata nya sambil memandangi penuh air mata.
" om paham, om terima jika dirimu marah dan tak mau memaafkan nya , karna om.juga tau rasanya , ketika perjuangan dan pengorbanan David tak berarti apa - apa karna Diani memilih membangun mahligai hitam pekat di atas mahligai putih adik mu bersama Ditya putra om " Om Dika mengelus punggung abang Daniel sambil ikut menangis.
Abang Daniel hanya diam sambil sesenggukan.
Aku tau rasa nya yg abang Daniel rasakan betapa sakit nya di tinggalkan oleh orang yg kita sayangi.apa lagi orang tersebut pergi dengan membawa luka . Aku sadar diriku telah membangun mahligai hitam di atas mahligai putih kekasih ku. Aku tau semua memang tak mudah untuk di terima begitu saja .
rasa sakit ,perih dan pilu menyatu dalam hati abang Daniel ketika David menghembuskan nafas terakhir nya dengan luka memilukan . Hati nya memang sangat hancur , hancur nya tak sebanding dengan penyesalan ku sendiri.