Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Arion turun setelah membersihkan kamarnya yang berantakan karena semalam. dan dia tak menemukan selimut kasurnya yang ia yakini di bawa oleh ellina.
dari arah dapur terdengar suara seseorang sedang memasak. Arion pun memutuskan untuk masuk ke sana. dapat ia lihat maminya serta bibi sedang memasak sambil bercanda ria sampai tak menyadari keberadaannya.
'' mami lagi ngapain?'' tanya Arion.
mami Rasti yang tengah asik mengobrol itu menoleh dan mendapati putranya yang berdiri di dekat mini bar.
'' eh. kak Arion udah bangun. mami lagi masak sama Bi inah buat sarapan''. beritahunya.
Arion hanya mengangguk lalu pergi ke meja makan. ia menunggu mamanya selesai masak dengan bermain ponsel. sesekali ia tersenyum karena sedang berbalas chat dengan nadia.
tak lama datang mami Rasti dengan dua piring di tangannya dan meletakkannya di atas meja makan diikuti bi Inah yang membawa peralatan makan.
'' papi sama adik adik kamu mana?''.
baru saja ingin di jawab oleh Arion sang adik langsung menyomot satu roti yang berada di meja dan memakan nya tanpa beban.
disusul dengan papi Dion yang langsung memeluk mami Rasti dan mencium keningnya. hal itu tak luput dari pandangan kedua anaknya. mereka sudah terbiasa dengan sikap bucin kedua orang tuanya.
'' El mana? kok belum turun''. tanya mami Rasti heran.
pasalnya anak itu sering membantunya di dapur jika ia bangun sangat pagi. tapi tumben dia terlambat padahal sebelumnya El tak pernah terlambat bangun.
arion yang mendengar nama adik nya di sebut sontak menoleh pada maminya. ia tahu pasti apa penyebab adiknya kesiangan.
'' mama bangunin dulu. kalian makan roti dulu''. ujarnya lalu melangkah naik menuju kamar ell.
setelah berada di depan pintu kamar nya mami Rasti mulai mengetuk pintu.
'' sayang. bangun udah siang nanti kamu terlambat sekolah''.
'' El ''
''sayang''. namun tetap tak ada jawaban.
sedangkan el yang merasa terganggu akibat ketukan pintu terbangun. ia mengucek matanya beberapa kali. ia dapat mendengar suara maminya yang membangunkannya.
El turun dari ranjang hendak membuka pintu namun langkahnya kembali tertahan kala dia merasakan perih. ia kembali teringat kejadian semalam membuatnya ingin kembali menangis.
akhirnya dengan susah payah El membuka pintu dan terlihat mami Rasti yang berdiri.
'' sayang kamu udah bangun? loh, kok masih pakai baju tidur?'' mami Rasti heran melihat El yang masih menggunakan pakaian tidurnya.
'' mami. kayaknya El gak bisa sekolah hari ini. El gak enak badan'' ujar el lemas.
mami Rasti menatap ellina selidik. '' kamu sakit sayang?''
'' cuma gak enak badan ajah kok mi''. Ellina berusaha meyakinkan mami Rasti.
akhirnya mami Rasti mengangguk. '' ya sudah. kamu istirahat sana. jangan lupa minum obat biar cepet sembuh. mami ke bawah dulu''. pamitnya lalu turun.
El pun mengangguk dan kembali ke kamar untuk merebahkan dirinya. ia masih ngantuk karena semalam tidur tengah malam.
mami Rasti turun tanpa El dan hal itu membuat mereka heran.
'' El mana mi?'' tanya leo.
'' katanya tadi gak enak badan. jadi dia izin sekolah hari ini. kamu izinkan ya leo''. ujar mami rasti.
'' EL sakit mi?''.
'' cuma gak enak badan ajah katanya''. jawab mami Rasti.
leo mengangguk. akhirnya semuanya memulai makan. di antara mereka Arion paling semangat makan. wajahnya tak memudarkan senyum. hal itu membuat semua orang yang ada disana heran.
'' kak. kamu kenapa?'' tanya papi Dion.
Arion menatap papinya lalu menggeleng. memangnya ia kenapa dia merasa dirinya baik baik saja.
'' mentang mentang udah tunangan mukanya seger banget''. celetuk mami rasti.
hal itu membuat Arion menoleh pada maminya. '' emang aku kelihatan seger yah?''
mami Rasti mengangguk. '' kelihatan banget. kayak habis belah duren''. ujarnya.
seketika Arion terdiam. dia tak polos untuk mengetahui arti yang mama katakan. tanpa mamanya sadari apa yang dikatakannya memang benar. ia memang baru saja belah duren.
semua kembali melanjutkan makannya. setelah selesai mereka pergi ke tempat masing masing. Arion dan papi Dion ke kantor dan Leo ke kampusnya karena ada kuliah pagi.
sedangkan mami Rasti pergi menemui anak perempuannya yang tengah tak enak badan. di tangannya ada piring berisi makanan serta satu tangannya membawa minum.