NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 18

Bram setelah pertemuan malamnya paginya dia mendatangi kamar Mora. Saat itu Mora sedang menyiapkan buku untuk dia bawa ke sekolahan.”Mora ayah ingin bicara dengan kamu,”ucap Bram dengan wajah sedikit berbeda.

“Apa yang ayah ingin bicarakan denganku,”ucap Mora yang melihat ke belakang. Tapi melihat Bram dengan wajah yang berbeda membuat Mora hampir saja percaya dengan ekspresi yang selama ini dia lihat. Bram duduk di kasur lusuh yang biasa dipakai oleh Mora tidur. Sementara Moar duduk di kursi melihat wajah dari Bram.

“Saat malam nanti kamu ikut dengan ayah dan  ibu kamu pergi makan malam. Kmau tidak sibukan untuk nanti malam,”ucap Bram.

“Kenapa ayah mengajak aku makan malam bersama seoerti tidak biasa saja. Apa yang ayah inginkan dariku,”ucap Mora yang tidak ingin terjebak dalam permainan Bram.

“Kamu bukan ingin segera mengambil warisan ibu kamukan. Ayah kamu hanya ingin membantu kamu untuk mendapatkannya dan kamu bisa pergi dari rumah ini segera mungkin,”ucap Bram. Mora yang sedikit curiga dengan Bram tapi disisi lain dia juga ingin pergi dari rumah yang dingin itu.

“Jadi bagaimana aku bisa mendapatkan warisan itu?,”ucap Mora.

“Kamu hanya perlu menikah dengan calon yang ayah berikan untuk kamu saja bagaimana?,”ucap Bram.

“Menikah tapi usiaku belum boleh untuk menikah ayah. Di tambah lagi aku sudah bertunangan dengan Taizan,”ucap Mora.

“Taizan sudah membatalkan pertunangan kamu dan memilih Bela untuk menjadi pasangannya,”ucap Bram. Mora yang mendengarnya sedikit sesak nafas dimana Taizan yang ternyata baik selama ini menyembunyikan niatnya yang sebanarnya.”Jadi siapa yang ingin ayah nikahkan denganku,”ucap Mora yang sedikit tertunduk melihat lantai karena sudah tidak ada tempat untuk dia kembali lagi.

“Besok kamu akan tahu siapa calon kamu,”ucap Bram yang segera pergi dari kamarnya. Mora yang hendak ingin bertanya lagi tapi melihat dari belakang sikap ayahnya yang sedang memberishkan pakaiannya dari tempat kumuh. Mora kembali ke kamar dan menutup pintunya dia membuka laptopnya dan mencari tahu apa yang sedang terjadi saat pesta.

Karena Mora merasa kedatangan ayahnya saat ini berbeda dengan biasanya. Apa lagi  Mora juga tidak tahu apa isi dari warisan ibunya jadi hanya bisa percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya saja. Setelah melihat cctv Mora menemukan Bela sedang berselisih dengan satu wanita yang langsung di usir dengan tidak sopan. Mora mengambil gambarnya dan mengirim ke Jaya untuk mencari tahu siapa wanita itu.

Karena hari itu Jaya sedang menjalankan ujian semester membuat Mora harus menuggu. Tapi melihat ada hal yang harus dia lakukan melihat blognya dimana sudah banyak yang membaca tulisannya. Tapi mereka meminta saran untuk melihat hasil lukisan ditambah lagi di pesan terakhir ada catatan akan dibayar sesuai dengan kemampuan. Mora membalas pesan itu kalau dia akan menerima tawaran untuk menilai lukisannya dan mengkoreksinya.

Orang itu segera mengirim lewat email yang sudah diberikan oleh Mora. Mora yang menuggu melihat hasil dari seleksi dari lomba karya ilmiah kalau dia lewat pada tahapan pertama.”Kurasa persaing kali ini banyak juga, tapi bagaimana dengan nama Bela ya,”kata  Mora mencari nama dia.

Melihat nama Bela yang juga lolos sekelsi tinggal menuggu pada tahapan kedua dan ketiga.”Tapi kurasa dia tidak akan bisa lolos tahap kedua, kasihannya,”ucap Mora yang membuka emailnya.

Ada lima lukisan yang di kiriam oleh pengirim pesan dimana Mora mulai melihat lukisan pertama dan menilai dengan seksama sampai lukisan terakhir.”Kurasa ini sudah cukup,”ucap Mora mengirk hasil koreksi dan penjelasannya.

Karena sudah mulai gelao Mora menutup laptonya dan mengunji semua aplikasinya agar tidak ada yang membukanya. Mora segera berbaring untuk beristirahat setelah semua urusannya selesai. di pagi seperti biasa Mora membersihka semua perabotan yang ada dan juga memasak. Tapi tampak berbeda hari itu melihat mereka yang santai dan tidak banyak bicara dan mengeluh seperti sebelumnya.”Kenapa dengan mereka semua?,”batin Mora yang meletakan smeua hidangan yang dia siapkan.

Setelah selesai sambil menuggu Mora pergi ke atas untuk menyiapkan barang yang akan dia bawa. Mora turun dengan membawa tas melihat semua orang telah selesai makan. Seperti biasa melihat ada sisa lauk di meja yang belum dimakan Mora gunakan untuk bekal ke sekolah. Karena merasa sia-sia untuk dibuang apa lagi itu adalah masakan Mora sendiri.”Mora,”ucap Bram yang ada di meja makan.

“Ada apa ayah memanggilku,”ucap Mora yang tidak biasa Bram memanggil dia.

“Ini ada uang kamu gunakan untuk membeli pakaian baru untuk nanti malam. Aku ingin kamu terlihat berbeda dan jangan membuat ayah malu dan ibu kamu,”kata Bram.

“Itu benar karena malam ini adala pertemuan dengan calon suami kamu,”kata Sari. Tapi disisi lain Bela yang sama sekali tidak mengeluh hanya bisa membuat Mora mengambil uangnya. Jumlah uangnya cukup untuk membeli beberapa pakaian, sepatu dan perhiasan dan beberapa riasan wajah.

”Uang itu harus kamu habiskan jangan sampai kamu membeli pakaian yang murahan kamu mengerti bukan,”ucap Sari.

“Jika kakak tidak tahu harus belanja dimana aku bisa mengantarkan kakak untuk berbelanja nanti sepulang sekolah”ucap Bela yang ingin membatu. Tapi Mora yang mendengar mereka sangat baik tidak seperti biasanya merasa curiga sehingga Mora menolak bantaun Bela.

Mora memilih untuk belanja sendiri setelah pulang sekolah. Mora segera pergi ke dapur untuk mencuci piringnya dan segera pergi ke laur. Mora melihat Taizan yang sudah ada didepan pintu, melihat keduany saling bertatap mata. Membuat Moar teringat masa kecilnya yang baik dan indah karena tidak ingin terus berlarut Mora segera pergi tanpa berkata apa-apa.

Sepulang sekolah dimana Mora pergi ke toko pakaian yang bisa dia datangi untuk membeli baju.”Mora kamu tumben datang hari ini apa ada yang ingin kamu beli,”ucap pelayan toko yang sudah mengenal Mora.

“Aku ingin membeli pakaian yang bagus untuk makan malam bersama dengan calon suamiku apa bisa,”ucap Mora. Pelayan yang mendengarnya tiba-tiba langsung mendekati Mora dimana wajahnya terlihat berseri. Pelayan itu juga memberikan saran untuk merias Mora, tapi Mora menolak karena dia tidak ingin mengekspos wajah yang dia sembunyikan selama ini. Pelayan itu tertunduk saat mendengar perkataan dari Mora.

Mora yang merasa bersalah membuju pelayan itu untuk memilihkan beberapa pakaian satu stal dengan perlengkapannya tapi tidak terlalu mencolo. Tapi harus tertutup dan tidak membuat tertarik orang lain saat melihatnya. Pelayan itu segera memilihkan pakaian yang diminta oleh Mora hanya beberap menit saja sudah terkumpul beberapa pakaian yang sesuai dengan Mora dan sepatu yang haknya tidak tinggi bersama dengan hiasaan rambut. Mora melihat dan mencari mana yang akan dia jadikan pakaian malam ini.

Tapi mata Mora tertuju disatu pakaian yang terliaht tradisonal dimana tubuh dibagain tetentu tertutup dengan baik.”Aku pilih yang ini saja dan hiasan ini jadi berapa totalnya,”ucap Mora yang sudah selesai memilih. Tapi bagaimana sikap orang tahu Mora melihat pakaian Mora nanti dan calon suaminya?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!