NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Perasaan Aneh Apa ini?

Kurang lebih satu jam mereka menghabiskan waktu untuk makan di restoran Jepang itu. Sesuai kesepakatan, Caesar harus menemani istrinya ke toko buku. Sepanjang jalan menuju toko buku yang berada di lantai tiga pusat perbelanjaan itu, Caesar merasa kesal.

Selama beberapa tahun terakhir dia tidak pernah merasa kesal meskipun perusahannya mengalami sedikit masalah atas kasus korupsi yang dilakukan oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab. Sampai-sampai dia lupa bagaimana rasanya kesal.

Tapi hari ini, perasaan itu mendera Caesar. Pria-pria muda maupun seumuran dengannya selalu tersenyum pada Amber. Bahkan, ada yang berani menyapanya di depan Caesar. Entah mengapa secara refleks dia langsung menggandeng tangan Amber untuk meyakinkan pria-pria itu bahwa dia adalah pemiliknya.

Amber biasa saja atas perlakuan Caesar. Tadi juga pria itu melakukan hal yang sama. Jadi, dia tidak curiga sedikit pun. Sesampainya di toko buku, Amber langsung melepaskan diri dari Caesar. Gadis itu langsung menghambur menuju bagian perlengkapan alat tulis. Dia selalu tidak bisa menahan diri jika melihat alat-alat tulis yang lucu dan unik.

Contohnya saja saat ini dia sedang menimbang-nimbang ingin membeli pulpen yang mana? Pen tinta yang di ujungnya terdapat potongan buah atau pen tinta yang seluruh badan pennya di hiasi dengan motif cupcake.

"Huh! Membagongkan," ketus Amber sambil menatap dua pen yang berbeda di kedua tangannya.

Caesar yang berdiri tidak jauh darinya sampai mengerutkan kening mendengar kata aneh yang belum pernah didengarnya.

"Paman! Menurutmu mana yang lebih bagus?" tanya Amber tanpa mengalihkan mata.

Caesar baru menarik napas lalu seorang pemuda yang berada di sampingnya langsung menyela.

"Itu, yang seluruh badan pennya di hiasi kue!" seru pria itu sambil menunjuk ke tangan kanan Amber.

Amber langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Kedua alisnya saling bertaut, bingung melihat seorang pemuda yang kini berdiri di samping Caesar. Entah sejak kapan pemuda itu berdiri di sana. Apa karena dia yang terlalu sibuk memilah pen sehingga tidak menyadari kehadirannya.

"Oiya, kenalin. Gue Firman," ucap pemuda itu sambil mengulurkan tangan.

"Caesar Juan," ucap Caesar sambil menjabat tangan pemuda itu.

"Oh, maaf paman! Saya mau kenalan sama keponakannya bukan sama paman," jawab pemuda itu.

Amber tersenyum sedangkan Caesar merengut. Padahal dia sudah menyebut namanya dengan tegas. Caesar maklum jika pemuda itu tidak mengenal wajahnya tapi dengan nama saja, banyak orang yang sudah mengenalnya. Baik dari kalangan remaja hingga orang tua. Oh, dia meninggalkan seorang anak kecil yang mengenalnya tiga tahun yang lalu.

Tapi pemuda itu tidak bergeming saat Caesar menyebut nama lengkapnya. Alhasil, dia tidak melepas tangan pemuda itu dan malah menggenggamnya erat. Melihat itu, Amber segera menengahi.

"Pa-paman! Ayo, temani aku ke lorong buku tulis!" ajak Amber sambil melepas jabatan Caesar-Firman.

Caesar masih menatap tajam pemuda itu. Terlihat enggan melepasnya.

"Eh, tunggu! Gue belom tau nama elu!" seru pemuda itu.

Ya ampun, sudah di selamatkan malah cari gara-gara. Ah, terserah saja! Amber bermonolog dalam hati.

"Jangan!" tegas Caesar sambil merentangkan sebelah tangan untuk menghalangi pemuda itu mendekati istrinya.

"Maaf nih paman. Bukannya bermaksud tidak sopan tapi ini urusan anak muda. Paman bisa mengalahkan?" ucap Firman.

Caesar semakin kesal dengan pemuda bernama Firman itu. Menurut penilaiannya, pemuda itu dari keluarga berada tapi minus tata krama. Terlihat dari gayanya berpakaian dan merk pakaian yang dikenakan. Satu hal yang pasti yaitu dia berani mengganggu istri kecilnya.

Caesar menatap Amber lalu menarik sebelah tangannya. Caesar mengangkat tangan Amber hingga sampai ke bibirnya.

Cup

"Eh!" seru Firman bingung.

Sedangkan Amber melongo menatap kelakuan Caesar. Apa pria itu cari mati? Bukannya dia merahasiakan pernikahan kami? Kenapa malah melakukan hal ini romantis seperti ini di tempat umum? Lagi-lagi Amber bermonolog dalam hati.

"Dia istriku," ucap Caesar lembut sambil menatap Amber penuh cinta.

Lalu membelai lembut wajah Amber. dengan sebelah tangan yang lain. Kulit putih Amber telah berubah menjadi merah muda. Bahagia bercampur malu tengah dirasakan gadis itu.

"Hah! Aku tidak percaya. Jelas-jelas dia memanggilmu paman," balas Firman tidak terima.

Bukannya menjawab, sebelah tangan Caesar yang berada di wajah Amber lalu berpindah ke leher belakangnya. Dengan lembut Caesar memajukan wajah mereka hingga bibir mereka saling bersentuhan. Caesar sengaja melakukannya dengan perlahan dan lembut.

Tentu saja hal itu membuat Firman terkejut. Baru saja dia mendapat udara dingin. Berharap bisa berkenalan dengan seorang gadis cantik. Hatinya patah melihat adegan itu. Tidak mungkin seorang paman mencium keponakannya dengan mesra. Sangat mustahil.

"Apa sekarang panggilan sayang dengan pasangan berubah menjadi paman dan bibi?" gumam Firman sambil melangkah menjauh.

Cukup lama bibir mereka bertautan hingga Amber berusaha melepas ciuman mereka karena kehabisan napas.

"Apa kau lupa caranya bernapas?" tanya Caesar usai bibir mereka terlepas.

Wajah Amen memerah. Ingin rasanya masuk ke kamar dan menyembunyikan wajahnya di balik bantal agar tidak terlihat Caesar.

"Ayo, pulang!" bisik Caesar sambil memeluk pinggang Amber.

"Ta-tapi aku belum selesai berbelanja."

"Biar Robert yang mewakilkan."

"Tapi Robert tidak tahu mana yang akan aku pilih."

"Percaya padaku. Kau akan mendapat yang kau inginkan."

Caesar memaksa Amber untuk berjalan hingga membuat wajah Amber yang tadinya bahagia menjadi cemberut. Pria itu mana peduli dengan perasaan Amber saat ini. Yang dia tahu, dia keluar dari mall dan segera pulang ke apartemen. Ada beberapa hal yang harus dia bicarakan dengan istri kecilnya.

Saat melangkahkan kaki keluar dari mall, Caesar merasakan sesuatu yang berbeda. Kali ini dia merangkul pinggang Amber layaknya pasangan romantis. Alhasil, banyak orang yang cemburu melihat mereka.

Bagi kaum Adam, mereka iri karena pria yang sedang berjalan itu mendapatkan wanita cantik. Begitu pula sebaliknya yang dipikirkan oleh Kaun hawa. Tapi, beda pemikiran bagi pasangan suami istri. Di mana sang istri membandingkan suami karena tidak berlaku romantis di tempat umum. Begitulah pandangan berbeda setiap orang.

Sesampainya di dalam mobil. Caesar dan Amber duduk di kursi penumpang. Caesar menyilangkan kaki dan menopang dagunya lalu menatap keluar jendela. Pria itu kembali ke mode aslinya. Amber yang awalnya biasa saja, menatap bingung.

Robert menyalakan mesin mobil lalu melajukan kendaraan perlahan. Kendaraan roda empat itu keluar area parkir pusat perbelanjaan.

Caesar diam seribu bahasa. Perasaan yang bercampur aduk membuat dadanya ingin meledak. Perasaan aneh macam apa ini? Aku kesal saat tadi Amber digoda bahkan ada yang memaksa untuk berkenalan dengannya. Aku juga marah saat pria-pria itu menatap Amber tapi di sisi lain, ada rasa aneh yang selalu ingin menyentuh istrinya itu dan setiap kali bersentuhan dengan Amber ada rasa hangat. S i a l ! Aku tidak bisa seperti ini.

Usai berperang dalam hati. Caesar menekan tombol di bagian tengah. Pembatas antara kursi kemudi dengan kursi penumpang mulai bergerak naik. Robert tersenyum saat pembatas itu bergerak naik.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!