NovelToon NovelToon
The God Of Gaia Returned

The God Of Gaia Returned

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Sebuah kisah di dunia Gaia. Seseorang yang memiliki kekuatan dewa pada Era Unity Of Kindom 760 tahun yang lalu, kembali di era modern.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Untukmu

{Dipusat kota Saka - Kerajaan Neverland}

Semua orang beraktivitas seperti biasanya. Lalu Rudy berjalan menyusuri kota sambil mencari pekerjaan.

"Hm, disini tidak ada lowongan pekerjaan, disana juga begitu. Ada apa dengan toko-toko di sini. Kenapa mereka tidak membutuhkan orang untuk membantunya."

"huh. Sepertinya hidupku akan berakhir kelaparan." kata Rudy dengan merenung.

"Apa aku harus meminjam uang kepada teman-temanku kemarin ya.?" kata Rudy

"Tapi aku tidak tau alamat rumah mereka, aku juga lupa tidak meminta nomor teleponnya. Hm."

...

{Dirumah Erwin}

"Kakak, aku pulang." kata Lina. Dia adalah adik kandung serta keluarga satu-satunya yang dimiliki Erwin.

"Em, mandilah dulu, lalu bantu kakak membereskan halaman belakang Rumah." sahut Erwin.

"Baik kak. Tapi, ada sesuatu yang harus aku sampaikan ke kakak." kata Lina.

"Hm.? Apa itu.?" sahut Erwin.

"Sepatuku sudah rusak kak, dan aku juga harus membeli buku baru yang ada di Akademi. Aku tidak bisa belajar dengan baik jika aku tidak punya buku pelajaran." kata Lina.

Erwin pun langsung terpaku di tempatnya. Sambil menelan ludah

"Hm ? Ada apa kak. Kenapa kakak berekspresi seperti itu. Jika kakak tidak punya uang, aku tidak masalah." kata Lina dengan gelisah.

"Ah, kakak tidak apa-apa. Jadi berapa harga buku yang ada di akademi.?" tanya Erwin.

"Tadi aku sudah melihat-lihat, harganya sekitar 700 Pon." jawab Lina.

"Hee.?" sahut Erwin dengan sangat terkejut.

"Buku macam apa itu.? Mahal sekali" kata Erwin dalam hati.

"Kenapa kak.? Jika kakak tidak bisa beli buku, aku tidak masalah kak." sahut Lina.

"Bukunya sangat mahal sekali Lina. Tapi kakak akan usahakan, jadi kau tenang saja. Oke.?" sahut Erwin.

"Benarkah.?" kata Lina.

"Kamu tenang saja." kata Erwin dengan senyum palsu.

"Yang benar saja. Uang tabunganku hanya 330 Pon, dan di tambah 500 Pon dari bayaran sebagai pasukan Ekspedisi. Lalu, harga sepatu setidaknya 200 Pon, dan di tambah 700 Pon untuk membeli buku. Jadi sisanya hanya 130 Pon saja. Kita akan mati kelaparan Lina." kata Erwin dalam hati.

"Kalau begitu aku akan mandi dulu kak." sahut Lina sambil menjauh dari sana

"Apa yang harus aku lakukan.? Apa aku harus menukarkan koin emas ini ke bank.? Atau aku harus menjualnya ? tidak ada jalan lain lagi." kata Erwin dalam hati.

"Lina, kakak akan pergi keluar sebentar." teriak Erwin sambil berlari keluar rumah.

"Eh ? Kenapa buru-buru begitu kak.?" sahut Lina.

...

{Di Pusat Militer Kerajaan Neverland}

"Lapor Jendral. Ada sesuatu yang terjadi di luar sana." kata Ajudan Gilbon.

"Hm, Masalah apa lagi.? Kenapa masalah terus-terusan datang padaku." teriak Gilbon.

"Pasukan militer kerajaan yang bertugas mengumpulkan koin melaporkan, ada beberapa hewan iblis yang sudah tidak memiliki koin. Mereka berasumsi ada seseorang yang sudah mencurinya, ada bukti goresan pedang di jantung hewan iblis." kata Ajudan itu

"Apaaa.?" teriak Gilbon.

"Mungkin jumlahnya tidak banyak, hanya 102 koin. Tapi itu sudah setara dengan 102jt Pon, karena 1 koin emas harganya 1jt Pon." kata Ajudan itu

"Itu uang yang sangat banyak. Bagaimana bisa mereka kecolongan uang sebanyak itu.?" teriak Gilbon.

"Saya sendiri tidak tau Jendral." sahut Ajudan itu

"Hm. Laporkan kejadian ini ke Kepolisian Kerajaan. Jika terlihat ada seseorang yang bertransaksi dengan koin itu, segera tangkap orangnya." kata Gilbon.

"Siap laksanakan perintah. Kalau begitu saya undur diri Jendral." sahut Ajudan itu.

Lalu, terlihat Leo sedang berjalan menuju ruang Gilbon, dan berpapasan dengan Ajudan itu.

"Apa ada masalah lain Jendral.?" tanya Leo.

"Ah, Leo kah. Mereka selalu membawa masalah padaku, termasuk kau sendiri." jawab Gilbon dengan binggung.

"Masalah apa Jendral.?" tanya Leo.

"Mereka menemukan bekas goresan di jantung hewan iblis, dan sudah pasti koinnya juga hilang. Ada seseorang yang mencurinya." jawab Gilbon

"Apaa.?" teriak Leo dengan terkejut.

"Aku tau kau pasti marah. Kami memang sudah berencana memakai uang itu untuk membayar denda atas hukumanmu. Tapi jumlah koin yang di curi juga sangat banyak, sekitar 102jt Pon, untuk mengumpulkan uang sebanyak itu, kita harus keluar benteng lagi dan berburu hewan iblis." kata Gilbon

"Bajingan keparat. Siapa yang berani mencuri koin itu. tapi mereka juga sangat bodoh, karena koin itu tidak akan berguna di tangan mereka." kata Leo.

"Meskipun begitu, koin itu sangat berharga bagimu. Dan pencurian koin ini, adalah tindak kriminal tingkat rendah, yang mana kita hanya bisa memenjarakan pelakunya saja, karena pelakunya juga tidak bisa memakai koin itu. Tapi masalahnya disini adalah waktu." kata Gilbon.

"Anda benar Jendral. Jika selama 2 Minggu ini pelakunya tidak bisa di temukan, maka aku akan di penjara seumur hidup." kata Leo.

"Itu sangat di sayangkan. Melihat potensimu dan pasukanmu, sangat menguntungkan bagi kerajaan. Itulah kenapa kami bersama Jendral Ernes mengajukan permohonan kepada Yang Mulia Raja untuk membantumu." sahut Gilbon.

"Terimakasih atas bantuannya Jendral. Dan tentu saja, kesempatan ini tidak akan aku sia-siakan, Pelakunya harus segera di temukan." kata Leo.

...

{Di kawasan kota}

Erwin pun berlari cukup kencang menuju bank central di pusat kota.

"Mungkin sebaiknya aku tukarkan ke bank saja. Itu akan lebih aman jika di jual ke orang lain. Tapi siapa juga yang mau membeli koin ini." kata Erwin dalam hati.

Tiba-tiba, ia menabrak seseorang yang sedang berdiri didepannya.

Buk. "Ah, maaf Tuan, saya sedang buru-buru." kata Erwin

"Erwin.?" sahut Rudy

"Eh, Rudy.?" sahut Erwin

"Kelihatannya kau sedang buru-buru." kata Rudy

"Ah iya. Aku sedang sibuk hari ini." sahut Erwin

"Hm.?" Rudy pun melihatnya dengan curiga.

"Sialan, kenapa harus ketemu Rudy disini. Bisa gawat kalau dia sampai tau. Aku harus menghindar darinya." kata Erwin dalam hati.

"Kenapa kau gelisah seperti itu.?" tanya Rudy

"Ah, tidak apa-apa kok. Aku memang sedang ada urusan. Jadi, sampai nanti Rudy." jawab Erwin sambil berlari menjauh dari sana.

"Apa apa dengannya.? Hm." sahut Rudy

" Yaa, sebaiknya aku fokus pada tujuanku. Mencari cuan. Tapi kemana lagi yaa." kata Rudy.

...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!