Shen Long yang tidak memiliki basis kultivasi dipaksa menikah dengan Yun Mei dan menjadi cucu menantu keluarga Yun.
Ibu Yun Mei tidak menyetujuinya dan membenci Shen Long yang dianggap sampah dan tidak berguna.
Dengan alasan obat, Ibu Yun Mei meminta Shen Long untuk mencari bahan obat ke tempat terlarang yang berbahaya.
Bukannya menemukan kematian, Shen Long justru mendapatkan keberuntungan memperoleh kekuatan dalam menemukan bahan obat tersebut, sehingga mengubah takdirnya.
Ketika Shen Long hendak kembali dengan bahan obat yang telah diperolehnya untuk bertemu Yun Mei, dia justru menambah pengalaman dalam berpetualang meningkatkan basis kultivasinya hingga tahap Raja Dewa Iblis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 | Formasi Yin Yang di dalam menara pedang
“Lalu bagaimana aku bisa menemui tetua Xie dari sini?” tanya Shen Long.
“Untuk apa kamu mau menemui tua bangka itu?” tanya Yang Fei penasaran.
“Ada temanku yang tertinggal disana. Lagipula aku harus mendapatkan belati darah dari bawah gurun pasir itu” sahut Shen Long polos.
“Hahahaha... kamu sungguh bodoh. Kamu pikir semudah itu mendapatkan belati darah. Belati darah dijaga oleh sosok mahluk gaib yang sangat kuat dibawah menara pedang ini. Artinya dia juga berada di bawah salju ini” sahut Yang Fei.
“Formasi yin dan yang di dalam menara pedang ini dibuat untuk menjaga mahluk itu agar tidak keluar merusak alam rahasia ini” sahut Yang Fei kemudian.
“Kamu hanya mengantarkan nyawa untuk menemukan belati darah itu” lanjutnya kembali.
“Walaupun begitu, aku tetap harus mencobanya” sahut Shen Long.
“Terserah padamu. Toh nyawamu itu milikmu sendiri. Untuk pergi menemui si tua Xie itu. Kamu bisa bertanya langsung pada orang disampingmu itu” kata Yang Fei sambil menunjuk A Lin kemudian pergi meninggalkan mereka.
Shen Long menoleh pada A Lin bingung dengan kata-kata Yang Fei tersebut.
“Nona Lin, Benarkah apa yang dikatakan orang tadi?” tanya Shen Long setelah mengetahui A Lin itu adalah seorang wanita.
A Lin menganggukkan kepalanya “Iya. Orang tua yang disebut olehnya itu adalah kakekku Xie Tie” sahutnya.
“Jadi tetua Xie itu kakekmu?” kata Shen Long terkejut olehnya.
“Iya. Setiap tahun aku selalu kembali kemari untuk bertemu dengannya. Memberikan bahan-bahan obat untuknya hingga alam rahasia ini tertutup dan aku pergi lagi meninggalkannya” sahut A Lin sedih.
“Mengapa tetua Xie dan Yang Fei ini tidak ikut pergi dari alam rahasia ini?” tanya Shen Long.
“Kata kakek, dahulu mereka bertiga dengan seorang tetua dari sekte pedang suci membuat formasi ini dengan menggunakan pedang dari tetua sekte pedang suci yang juga mengorbankan nyawanya untuk melindungi alam rahasia ini dari mahluk gaib tersebut” sahut A Lin.
“Namun untuk menjaga formasi yin yang ini tetap kuat mengurung mahluk itu, kakekku dan Yang Fei berkorban tinggal disini selama ini” lanjutnya
“Oh jadi seperti itu. Berarti belati darah itu pusaka yang dipakai oleh tetua sekte pedang suci untuk mengunci mahluk tersebut didalam formasi yin yang ini” kata Shen Long
“Benar. Kecuali mahluk itu bisa dibunuh. Barulah kakekku dan Yang Fei bisa terbebas dari tugas ini” kata A Lin selanjutnya.
“Jadi seperti itu, sungguh mulia pengorbanan kedua tetua selama ini meninggalkan keluarga mereka untuk menjaga alam rahasia ini” sahut Shen Long mengagumi kedua pahlawan itu dimatanya.
“Mari kita menemui kakek” ajak A Lin selanjutnya.
A Lin lalu mengajak Shen Long ke tengah-tengah formasi yin yang di menara pedang. Pemandangan yang kontras terlihat di satu sisi gurun pasir yang panas sedangkan disisi lain dataran salju yang dingin.
A Lin lalu menuju oasis tempat tinggal kakeknya bersama Shen Long yang mengikuti dibelakangnya.
Tetua Xie Tie kaget melihat kedatangan Shen Long bersama cucunya lalu tertawa.
“Hahaha... ternyata kamu berhasil mendapatkan ilmu itu anak muda. Tidak percuma aku mengirimmu. Kultivasimu telah meningkat pesat” kata tetua Xie setelah melihat Shen Long.
“Kakak Shen, kamu telah kembali” teriak Chen Mulan yang berlari melihat kedatangan Shen Long.
Dong Fang Yin dan Xu Meng mengikutinya dari belakang untuk melihat kedatangan Shen Long.
“Bagaimana pesananku?” tanya kakek Xie kembali
Shen Long lalu mengeluarkan Tungku Delapan Cahaya lalu menyerahkannya pada tetua Xie membuat mata orang disana melihat benda pusaka tersebut.
“Luar biasa, akhirnya aku bisa membuat obat tingkat sembilan dengan tungku ini” kata tetua Xie dengan gembira.
“Bagaimana kamu bisa bertemu dengan cucuku?” tanya tetua Xie kembali
Shen Long lalu menceritakan pertemuannya dengan A Lin secara singkat padanya kecuali bagian berguling-guling di salju tadi.
“Jadi kalian telah bertemu dengan Yang Fei” kata tetua Xie selanjutnya.
“Baguslah, untuk membuka formasi yin yang dan mengeluarkan mahluk gaib itu, kita akan membutuhkan bantuannya” lanjut tetua Xie.
“Kamu beristirahatlah dulu Shen. Aku akan membuatkan obat tingkat sembilan untuk meningkatkan kultivasimu melawan mahluk itu” kata tetua Xie kembali.
“Terima kasih tetua” sahut Shen Long.
Tetua Xie lalu mengambil bahan-bahan obat yang dibawa oleh cucunya A Lin beserta tungku delapan cahaya lalu pergi ke tempat pembuatan obatnya.
“Kakak Shen, ceritakan pengalamanmu selama keluar dari ini” pinta Chen Mulan berikutnya.
“Aku tidak percaya kamu bisa mendapatkan semua hal itu. Pasti kamu mencurinya dari orang lain” sahut Xu Meng merasa iri pada Shen Long.
Dong Fang Yin tidak suka dengan sikap Xu Meng ini “Xu Meng, jangan bicara sembarangan. Shen Long telah melakukan banyak hal untuk kita. Kamu selama ini telah melakukan apa?”
“Benar, kamu hanya tidur dan makan saja selama disini, aku dan kakak Yin lebih banyak membantu tetua Xie daripadamu” lanjut Chen Mulan mengiyakannya.
Shen Long tidak terlalu peduli melihat mereka bertiga bertengkar. Dia melihat A Lin keluar dari sebuah kamar mengenakan pakaian wanita yang sangat indah. Wajahnya yang cantik dengan senyuman di bibirnya berjalan mendekati Shen Long.
“Nona Lin” kata Shen Long sambil menghormatinya.
Mata Xu Meng terbelalak melihat kecantikan nona Lin ini dia pun membayangkan dirinya bisa memiliki ketiga wanita cantik yang berada bersamanya saat ini.
“Kakak Shen, terima kasih telah menolongku saat di rawa bintang.” kata nona Lin sambil menuangkan teh untuk Shen Long.
“Aku berusaha untuk menolong orang yang dalam kesulitan. Jadi jangan terlalu memikirkannya” sahut Shen Long tersenyum
“Kakak Shen memang orang yang baik” kata Chen Mulan selanjutnya
Xu Meng tidak senang mendengar semua orang memuji Shen Long, dia lalu mendengus pergi meninggalkan mereka.
Melihat kepergian Xu Meng, Dong Fang Yin tidak terlalu peduli. Dalam hatinya merasa bahwa apa yang dikatakan oleh ayahnya Dong Fang Lei adalah benar. Shen Long adalah orang yang berbakat.
Wajah Dong Fang Yin merona merah oleh lamunannya sendiri mengingat kata ayahnya yang ingin menjadikan Shen Long sebagai menantunya.
“Kakak Yin, kenapa wajahmu memerah? tanya Chen Mulan membuyarkan lamunan Dong Fang Yin.
“Ah tidak, aku hanya merasa hari ini sedikit panas dari biasanya” sahut Dong Fang Yin sambil berdiri menuju oasis.
“Anak muda, kamu bisa beristirahat di kolam air panas di belakang untuk memulihkan tubuhmu” teriak tetua Xie tiba-tiba.
“Terima kasih tetua Xie” sahut Shen Long lalu berjalan ke belakang rumah menuju kolam air panas.
Shen Long kemudian membuka pakaiannya lalu berendam di dalam kolam air panas itu untuk beristirahat dan memulihkan kondisi tubuhnya