menikah sebab perjodohan orang tua. namun setelah hampir delapan tahun belum di karuniai seorang anak.
hingga akhirnya suatu hari sebuah kenyataan membuat hati seorang istri merasa sangat tersakiti.
di antara percaya atau tidak.
simak cerita selengkapnya di cerita ya gaes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengagum Rahasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Zaifa dan Diva benar-benar menikmati malam Minggu di akhir pekan ini. Terbukti mereka tertawa bahagia saat sedang menikmati wahana yang berputar-putar itu. Padahal jika yang tidak terbiasa sudah pasti akan mual bahkan bisa muntah karena pusing. namun tidak bagi keduanya, mereka malah terlihat sangat menyukai dan menikmati. walaupun mulut mereka juga kadang berteriak ketakutan seperti yang lain, namun setelah itu mereka akan tertawa bersama.
Usia selesai naik bianglala, mereka berjalan-jalan untuk sekedar membeli jajanan untuk mengisi perut. Mereka juga bermain boneka capit. Sayang sekali mereka berdua tidak mendapat kan hasil apapun. Namun, nama nya perempuan selalu penasaran dengan hal yang sukar di raih. Mereka pun terus mencoba hingga disaat mereka sudah merasa lelah dan jenuh tiba-tiba Diva berhasil mendapatkan satu boneka berukuran kecil.
Mereka tertawa bersama dan berjingkrak bahagia karena berhasil membawa satu boneka, walaupun harga boneka itu sebenarnya sangat jauh dari uang yang mereka keluarkan untuk membayar di mesin capit itu.
"haduh , capek banget" seru Zaifa duduk di bangku yang ada di luar area pasar malam.
"tapi happy banget, hah ha" sahut Diva. Zaifa pun mengangguk kan kepalanya membenarkan.
Mereka mengusap sedikit keringat di dahi mereka, kemudian menikmati jajanan terakhir mereka yaitu pentol pedas dan es teh yang di bungkus dengan plastik. Persis seperti anak SD yang sedang menikmati jajanan.
Tampak tak jauh dari sana, tepat nya di sebrang jalan raya. Seorang wanita setengah baya sedang memperhatikan mereka. wanita itu memandang dengan tatapan yang sulit di artikan.
"anzeil mama...." gumam wanita itu menatap tepat ke arah Zaifa yang sedang tertawa bahagia bersama Diva.
"apakah nyonya mengatakan sesuatu?" tanya pengawal yang ada di belakang nya.
"tidak. Mari ikut aku" jawab wanita itu.
Wanita itu menyebrangi jalan dan berjalan menuju ke arah Zaifa duduk. wanita itu hendak memanggil Zaifa. namun, ternyata saat itu bertepatan dengan Zaifa dan Diva yang hendak memutuskan pulang.
ketika Zaifa dan Diva sudah berjalan beberapa langkah. Baru lah wanita itu tiba di tempat Zaifa duduk tadi. dan saat hendak menghentikan langkah mereka, wanita itu terhalang oleh beberapa orang yang hendak masuk ke area pasar malam.
"nyonya" seru pengawal di belakang nya membuat wanita itu berhenti.
"Jack, gadis itu, mirip sekali dengan anzeil. Mata nya sangat mirip dengan mas Pras" ungkap wanita itu.
pengawal yang bernama Jack itu memandang ke arah punggung Zaifa yang sudah berjalan cukup jauh. Ia kemudian menghampiri nyonya nya itu.
"nyonya, mari kita pulang terlebih dahulu. Tuan muda pasti khawatir jika tiba di rumah namun nyonya tidak ada" ucap pengawal itu.
Wanita itu menoleh ke arah Zaifa yang sudah tidak terlihat lagi. Kemudian mengangguk kan kepala nya. Ia pun berjalan lebih dulu menuju ke mobil.
Tak lama, pengawal sekaligus supir pribadi itu mengendarai mobil nya dan menuju ke rumah.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di rumah mewah yang di halaman rumah nya di penuhi oleh beberapa macam bunga-bunga indah yang terawat.
nyonya rumah itu pun keluar dari mobil dan bergegas masuk ke rumah ketika mendapati mobil sang anak sudah ada di depan rumah.
"mama..." seru sang anak menyambut.
"mama dari mana?" tanya nya lagi dengan raut wajah khawatir.
"mama hanya keluar sebentar, menikmati weekend" jawab sang mama mengurai wajah sang putra.
"apakah mama sudah makan malam?"
Wanita itu menggeleng kan kepalanya.
"baik lah, mari kita makan malam dulu. Aku baru saja membuat spaghetti kesukaan mama"
"baik lah.. Mama akan ke kamar terlebih dahulu"
"aku tunggu di ruang makan ma"
Pria muda itu berlalu kembali ke ruang makan dan menunggu sang mama. Tak lama mama nya telah kembali dengan wajah yang segar dan telah berganti baju. Kemudian mereka pun makan bersama.
****
Hari-hari berjalan seperti biasanya. Hubungan Zaifa dan Raihan pun sudah sedikit lebih baik. Meskipun perbincangan mereka masih sebatas atasan dan bawahan namun, Raihan sudah berani menggoda mantan kekasih nya itu. Seperti pagi ini, karena Zaifa sudah di tempat kan di kantor untuk membantu mengawasi proses pembuatan produk baru maka hal itu membuat Zaifa lebih sering berkomunikasi dengan Raihan. Karena bagaimana pun Raihan adalah seorang pemimpin yang profesional. Ia akan mengawasi setiap proses pembuatan agar tidak ada kesalahan.
"sayang...." bisik Raihan tepat di telinga Zaifa membuat Zaifa berjingkat kaget.
Zaifa menggeser tubuhnya maju ke depan mencoba menghindari bos nya itu.
"Zai...." panggil Raihan lembut.
Zaifa melihat ke sekeliling, untung nya tidak ada yang memperhatikan mereka. Zaifa menatap tajam Raihan.
"jangan macam-macam pak. Jaga sikap anda" tegas Zaifa.
"bagaimana aku bisa macam-macam Zai, jika aku sudah memiliki mu" jawab Raihan polos.
"diam! Kita tidak memiliki hubungan apapun" ucap Zaifa kemudian meninggalkan Raihan san menuju ke area pengemasan barang.
beberapa langkah kemudian ia berhenti dan membalik kan badannya.
"jika kau masih macam-macam maka aku akam resign dari sini" ancam Zaifa seraya melotot ke arah Raihan.
Raihan menarik nafas nya kemudian berkata "imut banget"
Ia pun kemudian berlalu dan membiarkan Zaifa mengawasi kinerja para pekerja. Tak jauh dari sana Zaifa melihat ke arah tempat Raihan berdiri tadi dan bernafas lega ketika menyadari bahwa Raihan sudah tidak di tempat itu lagi.
Sementara Raihan yang mengawasi Zaifa dari cctv dan melihat ekspresi lega Zaifa hanya mendengus.
"wanita itu"
Tok tok tok...
Pintu terbuka otomatis ketika Raihan menekan tombol di remot. Ekspresi hangat yang tadi muncul saat mengawasi Zaifa kini merubah datar mengetahui siapa yang datang.
***
Jam pulang kantor telah tiba, di ruangan CEO Raihan masih mempertahankan ekspresi datar nya karena tamu tak diundang masih setia menunggu nya meskipun Raihan mengabaikan nya.
"ayo lah Rai,,, kau harus mendengar penjelasan ku terlebih dahulu" ucap pria itu.
terlihat pria itu mengipas kan tangan ke wajah nya yang sedikit berkeringat. Karena Raihan mematikan AC nya. berbeda dengan Raihan yang tidak kepanasan di ruang berkaca itu, karena di samping Raihan terdapat kipas angin yang mampu mendinginkan hati dan pikirannya yang panas.
Raihan telah menyelesaikan pekerjaan nya. Ia pun penasaran mengapa sahabat nya itu mengunggah foto wanita yang di cintai, meskipun itu hanya foto masa kecil tapi tetap saja ia merasa cemburu. Raihan menghidupkan kembali AC nya karena ia merasa sudah cukup untuk mengerjai sahabat nya itu. Raihan pun duduk di samping pria yang tak lain adalah Niel.
"apa?" tanya Raihan.
"sebenarnya......"
samawa....
pnysln mmng sllu dtng trlmbat ,hrsnya mnkmti msa tua brsma kluarga mlh hrs hdp d pnjra...
smga pa bewok bnr2 tobat....