Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
Kinar kembali ke kubikelnya dengan raut wajah kesalnya.
"Kin... ada masalah apa?", bisik Ayu.
"Kepo",ketus Kinar.
"Ck...iya deh iya yang sudah ketemu langsung dengan PaK CEO kita yang super duper keren itu",ujar Ayu.
"Kamu kenapa sih, Kin?.Manyun kayak gitu?.Dihukum Pak Zaki Lo?", tanya Alin.
"Lebih dari itu...",batin Kinar.
"Gak...dia negur gue tentang masalah kemarin",bohong Kinar.
"Oh..."
Kinar mengehela nafas berat,ia pikir setelah kejadian malam itu ia tak akan bertemu lagi dengan pria itu.
"Ck ..gue harus apa?",batin Kinar yang tak lagi fokus pada pekerjaannya.
"Kinar laporan minggu kemarin tolong emailkan ya.Mau aku cek",ujar Alin.
"Ya Kak...",jawab Kinar.
"Kinar kamu harus fokus...",batin gadis itu menyemangati dirinya sendiri.
Drt drt drt
Kinar...temui Mama di cafe xxx
Kinar menatap nanar pesan dari sang Mama yang meminta ingin bertemu dengannya.Gadis itu kembali menyimpan ponselnya kedalam tas.Ia tak berniat membalas pesan dari Mamanya itu.Ia masih kecewa dengan kedua orangtuanya yang tak mau mendengarkan penjelasannya.
"Kin...mau ikut gak,sore ini kita mau nonton.Ya hitung hitung merilekskan pikiran dari aktivitas kantor yang membuat otak pusing",ujar Jeni.
"Hmmm boleh... langsung berangkat kan?", tanya Kinar.
"Ya...",jawab Jeni.
"Oke lah...",balas Kinar yang juga sengaja menghindari Mamanya.
***
Kinar membereskan meja kerjanya lalu melangkah meninggalkan ruang kerjanya itu karena rekan kerjanya sudah menunggu di lobi.
"Kin...ayo!", teriak Rudi.
Dengan langkah panjang Kinar melangkahkan kaki jenjangnya menuju teman temannya yang sudah menunggu.
"Kinar Lo boncengan sama Rudi ya",ujar Jeni.
"Ya...",jawab Kinar menaiki sepeda motor Rudi.
Tanpa Kinar sadari seseorang menatap kepergiannya dengan tatapan tajam.
"Brengsek...ada apa denganku",batin orang itu mengumpat pelan.
"Pak... anda-
"Kita pulang!",ujar pria itu melangkah meninggalkan ruang kerjanya dengan langkah panjang.
Sementara itu Kinar dan rekan kerjanya baru saja sampai di sebuah Mall di kota itu.Dia dan juga kelima rekan kerjanya memasuki Mall itu dan langsung menuju bioskop.
"Kita bagi tugas,Rudi dan Ayu serta Jeni beli tiket.Aku,Kinar dan Alan beli cemilan,oke",ujar Alin.
"Ya... baiklah.Ayo cepatan!",jawab Rudi langsung berpencar.
"Kin...Lo kenapa?,Gue perhatiin sejak kembali dari ruangan Pak CEO kamu kelihatan murung",tanya Alan.
"Gak..."jawab Kinar tersenyum samar.
"Lo duduk di sana aja dulu biar gue dan Alin yang antri",ujar Alan menunjuk kursi tunggu.
Oke....",jawab Alin yang beli makanan.
"Hmmmmpphhh"
"Lepas....", pekik Kinar tertahan saat seseorang menarik pergelangan tangannya memasuki sebuah ruangan.
Kinar memberontak berusaha melepaskan cekalan seseorang pada tangannya.
"Siapa kamu?",teriak Kinar saat orang itu melepaskan cekalan tangannya.
"Sudah aku katakan,jauhi pria manapun",bisik orang itu membuat Kinar membeku.
"An-anda--
Dalam pencahayaan minim Kinar bisa melihat siapa yang kini ada dihadapannya mengungkung tubuhnya.
"Jangan mengaturku",jawab Kinar mendorong pria itu.Namun usahanya hanya sia sia pria itu tak bergerak sama sekali.
Greb
"Menurutlah Kinara", bisik pria itu merengkuh pinggang Kinar hingga merapat pada tubuhnya.
"Pak--
Cup
"Your are mine...", bisik pria itu mengecup pucuk kepala Kinar lalu mendorong Kinar ke dinding lalu mengungkungnya.
Kinar bisa merasakan hembusan nafas pria itu menerpa wajahnya.Jantungnya berdegup kencang saat pria itu menatapnya begitu lekat.
"Pak... lepas, teman saya pasti mencari keberadaan saya saat ini",ujar Kinar berusaha menjauhkan tubuh pria itu dari hadapannya.
Pria itu tersenyum miring tanpa berniat menjauh dari hadapan Kinar.
"Pak--
"Aku tak akan membiarkanmu bersama pria itu",jawab orang itu
"Mereka semua teman temanku Pak",jawab Kinar.
"Ssttt...Ikut aku!",ujar orang itu menarik pergelangan tangan Kinar keluar dari ruangan itu.
"Pak...kita kemana?", tanya Kinar mengikuti langkah panjang orang itu.
"Kesuatu tempat",jawab orang itu terus berjalan menuju bassmen.
"Masuk!"
"Tapi Pak--
"Masuk Kinara",ujar pria itu meminta Kinar masuk kedalam mobilnya.
Dengan terpaksa Kinar masuk lalu diikuti pria itu yang duduk dibelakang kemudi.
"Kinar...sudah aku katakan jangan berdekatan dengan pria lain",ujar pria itu.
"Pak Zaki...siapa anda mengatur saya untuk tidak berdekatan dengan pria--
"Aku....calon suamimu",jawab pria yang tak lain adalah Zaki.
"Pak...jika pun aku setuju menikah dengan anda itu hanya untuk menutupi semuanya.Jangan anda harap kita akan hidup layaknya suami istri sesungguhnya",ujar Kinar.
"Ck...Kinar--
"Jangan terlalu dalam masuk kedalam kehidupanku Pak,aku--
"Aku juga gak tertarik dengan kehidupanmu",jawab Zaki.
"Lalu tadi anda-
"Aku tau kamu saat ini sedang mencari bukti keterlibatan sepupumu dengan kejadian malam itu.Aku memiliki buktinya jika kamu mau",ujar Zaki.
"Benaran?", tanya Kinar antusias.
"Ya...tapi--
"Tapi apa Pak?", tanya Kinar.
...****************...