NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Kesayangan Ceo (Istri Kembar Ceo ³)

Istri Kontrak Kesayangan Ceo (Istri Kembar Ceo ³)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rumiati

Anggita Dewi Asmara setelah kehilangan kedua orang tuanya ,kini Anggita tinggal memiliki seorang adik bernama Anjas Dwi Bagaswara adik laki laki satu satunya yang ada di dunia ini .

Namun , satu tahun yang lalu , Anjas divonis menderita jantung koroner hingga di haruskan menjalani perawatan intensif yang membutuhkan biaya ratusan juta setiap bulannya . dan Anggita tidak memiliki uang sebanyak itu , setelah keluarganya hancur dan menjadikan dirinya dan adiknya harus menjalani kehidupan yang sangat sederhana .

dan suatu hari datang seorang pria datang mengulurkan tangan padanya . dia bernama Maxsim putra Samudra , seorang presdir BIRTH AND MEETING GROUP . Yang memang sedang membutuhkan seorang istri kontrak untuk menghindari perjodohan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 menjenguk Anjas

" Aku akan keluar dalam beberapa jam . apa Bi Indah butuh sesuatu nanti aku akan belikan saat pulang nanti ." ucap Anggita .

"Tidak perlu Nyonya ." Bi Indah segera menggelengkan kepalanya .

"Apa nyonya akan pulang untuk makan malam ."tambah Bi Indah .

Anggita diam beberapa saat tak lama kemudian dia mengankat bahunya ragu ." sepertinya tidak bibi Indah . Bibi tidak usah siapkan makan malam untuk ku . Mungkin aku akan makan malam di liar ."jawab Anggita .

Karena Maxsim tidak ada datang ke Vila minggu ini , dan dia juga punya keperluan sendiri maka dia tidak ingin repot repot Bi Indah untuk menyiapkan makan malam .

Bi Indah mengangguk paham dan berkata untuk yang terakhir kalinya ." Nyonya hati hati di jalan , biasa akhir pekan selalu ramai kendaraan ."

"Baik lah Bi , terimakasih ." jawab Anggita .

Anggita melihat jam di ponselnya , dia sadar kalau sudah terlambat waktu janjiannya dengan Boy . Anggita hanya berharap semoga di jalan dia tidak mengalami kemacetan yang terlalu panjang dan membuat perjalanannya semakin lama .

Tiga puluh menit kemudian Anggita tiba di taman tempat janji temunya dengan Boy . Dia memarkirkan mobilnya di belakang mobil hitam milik Boy .

"Maaf , Aku terlambat ." ucap Anggita sambil melangkah ke taman menghampiri Boy yang sudah duduk di kursi taman .

Pria beralis tebal itu mengangkat wajahnya yang tampak tak keberatan sama sekali ."Tidak apa , aku juga baru sampai ."

"Ayo kita berangkat sekarang ." Ajak Anggita .

Boy terdiam beberapa saat sebelum berdiri dari tempat duduknya .

"Ok , Ayo ."

***

"Nona Anggita , Anda datang ? Dia siapa .? ." sapa Dokter Abraham .

Anggita yang baru sampai di depan pintu ruang rawat Anjas , kebetulan Dokter Abraham baru keluar dari ruangan menganti infus Anjas serta mengecek keadaan Anjas .

Pria setengah baya itu memperhatikan keberadaan Boy dengan seksama , dan merasa penasaran dengan sosok Boy .

"Boy Candra , teman bermain Anggita dan Anjas ." Boy memperkenalkan dirinya sendiri lebih dulu sebelum Anggita menjelaskannya , Dan Anggita juga hanya mengangguk membenarkannya .

Dokter Abraham juga langsung mengerti ." Ya keadaan Tuan Anjas juga sudah semakin membaik . Jika hal ini terus berlanjut dalam beberapa bulan kedepan . Maka operasi segera bisa di lakukan ."

Berita yang di sampaikan oleh Dokter Abraham seperti hembusan angin di panas terik padang pasir . Perlahan Anggita mengembangkan senyumnya dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dokter Abraham .

"Terima kasih Dok , apa saya boleh masuk ke dalam ." tanya Anggita .

"Ya .., silahkan ."

Anggita tidak bisa terlalu lama menunggu di luar . Begitu mendapat persetujuan dia bergegas mendorong pintu masuk bersama Boy .

"Njas , kakak kembali datang menjengukmu . Apa kamu tidak berniat untuk membuka matamu , dan melihat siapa yang datang ." bisik Anggita sambil duduk di tepi ranjang Anjas sambil mengelus kepala Adiknya penuh kasih sayang .

Boy tidak bisa berkata apa apa semenjak memasuki ruangan . Matanya terus tertuju pada sosok pria kecil yang dulu dia kenal sebagai pria yang sangat menjaga sosok kakaknya . Kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit . Dengan berbagai peralatan medis yang melekat di tubuhnya . Tampak sangat rapuh dan lemah sehingga dia tidak kuasa untuk terus menatapnya secara langsung .

"Anjasmara .." Boy berusaha membasahi bibir dan tenggorokan nya . Saat mengingat kembali kenangan di masa lalu bersama Anggita dan Anjas .

Anjas yang sangat ceria selalu membawa kehangatan dan keposesifan ,kini terbaring tak berdaya .

"Anggi , jika kamu membutuhkan sesuatu kamu bisa katakan padaku . Entah itu biaya perawatan atau yang lainnya . Aku akan memberikan nya ."

Anggita mendongak menatap wajah Boy lalu tersenyum ." Tidak usah . Uang untuk pengobatan dan keperluan Anjas lainnya , aku selalu membayarnya tiap bulan , tidak pernah telat atau kurang . Jadi kamu tidak perlu khawatir ." ucap Anggita .

 Seketika Boy mengerutkan kedua alisnya , dia memiliki begitu banyak pertanyaan . Tapi kalimatnya tertahan di tenggorokan . Pada akhirnya sampai beberapa waktu lamanya dia hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun .

"Aku tinggal sebentar , apa tidak masalah .?

Anggita kembali mendongak kan wajahnya , kemudian mengangguk pelan .

Boy tersenyum sekilas sebelum pergi dari ruangan Anjas . Dia tidak mengatakan apapun pada Anggita . Tapi dia akan pergi mencari Dokter Abraham untuk menanyakan beberapa hal .Boy mendatangi pusat pelayanan lalu bertanya pada perawat tentang keberadaan Dokter Abraham .

"Maaf sus , boleh saya bertanya dimana sekarang Dokter Abraham berada .?

"Dokter Abraham sekarang masih berkeliling mengontrol para pasien . Jika tuan memiliki kepentingan . Bisa katakan terlebih dahulu pada kami . Nanti kami akan sampaikan pada Dokter Abraham bila sudah kembali nanti ."

"Tidak usah , saya akan menunggu Dokter Abraham saja ."Akhirnya Boy menunggu Dokter Abraham di sana selama kurang lebih dua puluh menit . Dia melihat pria paruh baya itu sedang berjalan menuruni tangga yang sengaja mendatanginya .

"Oh ternyata Anda . Apa ada sesuatu yang terjadi pada tuan Anjas .? Ya sebelum nya memang Dokter Abraham telah di hubungi oleh salah satu perawat . Jika ada orang yang mencarinya . Tidak di sangka ternyata pria yang datang bersama Anggita .

"Eh ..Begini Dokter .." Akhirnya Boy menjelaskan niat mencarinya . Boy bertanya detailnya tentang kondisi Anjas . Juga tentang biaya pengobatan nya . Karena Boy merasa kalau Anggita sedang membohonginya .

Tapi jawaban Dokter Abraham sungguh membuatnya terkejut dan tidak percaya .

"Biaya ruang rawat inap , infus , dan obat serta lain lainya sekitar 100 juta perbulannya . Sejauh ini Nona Anggita selalu membayar tepat waktu . Jadi tidak ada masalah dengan biaya rumah sakit selama satu tahun terakhir ."

Boy termenung di tempat dalam beberapa waktu lamanya . Boy telah menyelidiki jika Anggita hanya bekerja di sebuah perusahaan yang gajinya tidak seberapa besar . Bahkan jika dia punya posisi di sana ,gajinya juga tidak lebih dari 50 juta . Jadi darimana Anggita mendapat uang sebanyak itu ? Untuk biaya perawatan Anjas ." batin Boy .

Saat Boy masih sibuk dengan pikirannya . Dokter Abraham tiba tiba mendapat panggilan .

"Maaf Tuan . Jika sudah tidak ada lagi yang ingin Anda tanyakan , saya permisi dulu ." ucap Dokter Abraham .

"Ah maaf , Baiklah terimakasih atas waktunya ."

Boy kembali ke ruangan Anjas dengan pikiran yang berkecamuk . Tetapi perhatiannya teralihkan saat melihat Anggita yang tetap diam tak bergeming di tempat sambil mengenggam tangan Anjas .

Pemandangan ini seperti memukul kepala Anjas dengan keras ."Tidak seharusnya aku berpikiran macam macam . Ini hal yang baik jika kondisi Anjas terus membaik ."

Senyum di wajah tampannya tidak bisa dia sembunyikan . Dia merasa beruntung bisa di pertemukan kembali dengan Anggita dan juga Anjas . Mungkin ini adalah kesempatan kedua baginya untuk menjaga pasangan kakak beradik ini .

"Anggita aku tidak akan membiarkan kamu menderita . Aku tidak akan pergi lagi dan akan selalu ada di sisimu . Aku juga akan memperlakukan Anjas dengan baik . lagi pula aku juga sudah menganggapnya seperti adik ku sendiri ." saat mengatakan itu tanpa sadar Air mata Boy jatuh begitu saja ke lantai .

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut semanggat doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up trs thor
Reni Anjarwani
keren bgt
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!