perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
akan ku jadikan kau milikku lagi
Maura bergegas keluar dari ruangan itu dia berhasil keluar meski harus memaksa darren. Ini gila menurutnya karena dia harus kembali berurusan dengan darren
Setelah merapikan baju nya maura bergegas mencari ruangan staf keuangan saat dia sedang berjalan menuju sebuah lorong dia berpapasan dengan seorang wanita cantik dan seksi maura memberanikan diri untuk bertanya
"maaf nona..permisi... Boleh saya bertanya dimana ruang devisi keuangan?"
Perempuan itu bukannya menjawab malah melihat maura dari bawah sampai atas "kau anak baru ya"
"i-iya..saya anak magang baru hari ini" jawab maura
"itu lurus saja langsung ke kanan disana ruang hrd kau tanya saja padanya" jawabnya ketus
"terimakasih nona .." ujar maura
Perempuan itu dengan angkuh lalu berbalik dan pergi meninggalkan maura. Sedangkan maura hanya menghela nafas nya belum apa-apa sudah ada senioritas disini.
Maura mengikuti arahan wanita tadi dan sampailah dia di ruang hrd lalu mengetuk pintunya
"ya..masuk ." jawab hrd itu
"permisi pak..saya maura arabella ... Saya anak magang baru disini .."
"oh.. Kamu maura ya... Ya..ya..ya... saya sudah menunggu kamu..."
"ya pak... Emmm... Ruang devisi keuangan dimana ya pak?"
"devisi keuangan?"
"i-iya pak..saya kan melamar sebagai devisi keuangan" ujar maura
"tidak ... Kau akan magang menjadi sekertaris pribadi tuan darren" jawabnya
maura membolakan mata dan mulutnya menganga lebar " a-apa pak? "
"bukankah kemarin pak darren langsung yang menginterview mu ?"
"tap-tapi pak..."
"ayo saya antar ke ruang pak darren... Meja kerja mu bersebelahan dengannya" ujar hrd itu
Maura menghentakkan kaki kesal karena darren lagi-lagi mengerjai nya
"tau begini aku tidak akan menerima pekerjaan ini" gerutu maura
***
Sampai di ruang kerja darren hrd mengetuk pintu darren
"yaa ..masuk" ujar darren sambil memandangi lapotopnya
"pak..ini nona maura... Yang akan menjadi sekertaris magang bapak" ujar hrd itu
"baiklah...tinggalkan kami berdua" ujar darren tanpa melihat sedikitpun pada maura pu pada hrd itu
"baik pak..saya permisi .. Maura... Ayo sana" ujar hrd itu
Maura dengan gugup berjalan mendekati meja darren. Tangannnya meremas ujung blouse yang dia kenakan dia ingin marah tapi entah kenapa lidahnya menjadi kelu
"apa kau akan menajdi patung ?"
"ha-ah?"
"selain tidak tau aturan kau juga tuli ?" ujar darren sambil terus memperhatikan laptonya
"ma-maaf pak..saya tidak tau apa yang harus saya kerjakan... Saya melamar jadi staff keuangan bukan sekertaris" ujar maura ketus
"mau melawan saya ?" ujar darren lagi masih dalam posisi yang sama
"la-lalu sa-saya apa yang harus saya lakukan pak?"
"duduk !" titah darren
Maura pun duduk di kursi dekat meja darren dengan perasaan kesal dia duduk dan diam saja seperti tidak punya kerjaan
"pak..apa saya hanya disuruh diam begini?"
"saya bos nya dan kau bawahan jadi diam saja dan turuti apa kata saya" jawab darrem dingin
Maura mendengkus kesal rasanya dia ingin meninju muka tampan darren dan mencakarnya. Muka menyebalkan itu selalu menghantuinya pun sekarang membuat maura kesal
"sudah.. Ayo.." ujar dareen
"kemana pak?" tanya maura bingung
"istirahat.. makan siang ..apa lagi?"
"tap-tapi...."
"ayo ikut saja " ujar darren menarik lengan maura
Maura hanya bisa pasrah saat keluar dari ruangan itu semua mata menuju padanya tak terkecuali tiga wanita seksi yang salah satunya maura temui di lorong tadi
"lihatlah rosie gadis kecil itu..." ujar ghea teman rosie
"sepertinya pak dareen lebih suka daun muda " ujar trissa
Rosie pun mengepalkan kedua tangannya dia tidak tau bahwa gadis kecil magang yang dia tolong tadi itu adalah saingannya
***
"apa kau akan menatap makananmu saja?"
maura hanya mendelik menatap darren tajam. Dia kesal karena darren berbuat semaunya sendiri
"aku tidak suka" jawab maura singkat dia berharap dengan menjawab begitu darren akan menyerah dan membawanya pulang namun maura salah
"pelayan.. Buang makanan ini dan ambil makanan lain yang terbaik" ujar darren
Maura membolakan matanya mendengar ucapaj darren
"sudah ! Tidak usah..ini saja !" bentak maura
"kalau kau tidak suka maka tidak usah dipaksa..." ujar darren
"ini saja . Kalau harus menunggu makajan lagi akan memakan waktu ujar maura ketus
Akhirnya maura memakan hidangan khas italia itu. Sebuah spagetti carbonara yan lezat berisi keju yang melimpah dan daging giling yang pas diatasnya membuat siapaun yang memakannya akan terlena dengan ke lezatan masakan itu
"bagaimana ? Enak bukan?”ujar dareen yang melihat maura lahap memakan makanan itu
"not bad . aku suka" ujar maura lalu mengontrol dirinya agar tidak terlihat menyukai makanan itu
"baguslah..." ujar dareen
Hidangan terakhir tersaji sebuah pie manis dengan topping buah-buah segar serta ada eskrim di sampingnya " ini...aku tidak pernah melihatnya" ujar maura
"ya..ini adalah menu penutup andalan restoran ini" ujar darren
Maura lalu melahap menu penutup.itu sampai habis setelahnya dia menegak gelas berisi wine merah
"apa kau juga suka meminum wine ?" tanya darren
"pertanyaan yang tidak perlu aku jawab tuan darren" ujar maura malas
"baiklah... Ayo kita kembali ke kantor " ujak darren
"tunggu .." cegah maura
"ada apa hm?"
"apa pekerjaanku hanya menunggu dan terus diam seperti orang bodoh? Kalau iya aku mengundurkan diri sekarang juga" ujar maura
darren tersenyum tipis melihat maura " kalau kau mengundurkan diri kau akan terkena pinalty perusahaan sebsar 2 milliar dollar" ujar darren
"bagaimana bisa ?!!!"
"apa kau tidak membaca kontrak yang kau tandatangani diruangan itu hm? Apa kau terlalu fokus padaku hingaa .."
"tidak !"
"baiklah ayo kembali ke kantor dan turuti saja apa mauku" ujar dareen
maura menggerutu kesal karena dia benar-benar tidak membaca poin itu. Kalau hanya uang dua milliar dollah daddy nya pasti punya namun maura bingung harus menggunakan alsan apa karena smenjak masalah nya dengan darren kondisi kesehatan daddy william tidak stabil
Akhirnya maura mengikuti perintah darren dia hanya diam dan duduk disana bahkan sampai tertidur di sofa panjang di ruangan darren
Darren yang melihat itu bergegas memposisikan tubuh maura gar bisa berbaring dan menyelimutinya dengan jas yang dipakai darren
"tenanglah maura... Kau akan kembali menjadi milikku maura..dan aku tidak akan lagi mengulang hal bodoh yang pernah aku lakukan padamu... Bersabarlah" ujar darren lalu mengecup singkat kening maura
Darren kembali pada aktivitasnya tanpa dia sadar sebenarnya maura todak tertidur
"darren.... Kenapa kau masih saja mengharapanku ?" batin maura
"kenapa kau tidak melepaskanku saja ? Aku lelah harus menghadapi masalah berat denganmu... "batun mauea lagi...
****
Jangan lupa like dan komen teman-teman.. Berhubung author lagi sakit jadi up nya belum bisa tentu jan berapa ya 🙏 terimakasih selamay membaca guys...