Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah Menikah Lagi!
Yang pasti nya tidak kalah seru dari cerita orangtua mereka.
Bagaimana jadi nya seorang CEO dingin, yang terkenal dingin dan tidak tersentuh oleh wanita. Tiba-tiba menghamili seorang gadis.
"Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur yang sudah tidak bisa menyeimbangi tubuh nya.
Namun pada saat Arthur sedang tidak sadar karena efek obat, ada seorang wanita yang menolong nya.
Tanpa Arthur sadari, ia membawa paksa wanita tersebut kedalam mobil nya, sang wanita itu sudah melawan, namun nihil. Gadis itu sangat malang!!
Guys, cerita ini gak kalah seru dari cerita perjalanan cinta Aira dengan Samudra.
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberi kabar
Keluarga Alexander sedang berkumpul semuanya, mereka sedang makan malam bersama.
Terdengar suara anak-anak nya dan para orangtua.
Aira tersenyum bahagia melihat semua keluarga nya berkumpul.
"Sering-seringlah kita seperti ini," ujar Aisyah.
"Kakak tahu sendiri kalo aku yang paling jauh," jawab Fera.
"Aku titip anak ku disana ya Fer," ucap Aisyah.
"Sebentar dulu, aku ada pengumunan untuk kalian semua," ucap Arthur.
"Ada apa?" tanya Fera, bingung.
"Istriku sedang hamil, mohon doa nya," ucap Arthur tersenyum.
Terdengar sorak bahagia dari mereka, karena akan kedatangan keluarga baru.
"Selamat boy," ucap Samudra, memeluk sang anak.
"Terima kasih dad," jawab Arthur, tersenyum.
"Kamu tidak mengucapkan selamat kepada anak kita?" bisik Samudra, kepada istrinya.
"Aku sudah tahu duluan," jawab Aira.
"Kenapa gak ngasih tau aku?" tanya Samudra.
"Gak akan jadi kejutan dong," jawab Aira.
"Tapi meskipun begitu, selamat menjadi kakek," ucap Aira.
"Selamat menjadi nenek juga, tak terasa ya kita sudah akan memiliki cucu," ucap Samudra, tersenyum.
"Kalo di pikir-pikir, kok bisa ya," ucap Aira.
"Apanya?" tanya Samudra.
"Dari paksaan menikah, kita sekarang akan memiliki cucu, pasti akan sangat senang sekali," ucap Aira.
"Jangan sibuk dengan cucu mu, aku juga masih membutuhkan mu," ujar Samudra.
"Kau sudah tua, bisa melakukan nya sendiri," jawab Aira.
"Jahat sekali mulut nya," ujar Samudra.
"Waktu ku sekarang akan mengurus cucu ku, jadi kau akan aku abaikan," ucap Aira.
"Lagian kau sudah tua juga," goda Aira.
"Hei kenapa kau mengatakan hal seperti itu, aku ini suamimu, masih tampan," jawab Samudra.
Aira tidak menghiraukan nya, Aira malah ikut gabung dengan yang lain.
"Kalo butuh sesuatu jangan lupa kabarin bibi," ucap Aisyah.
"Aku pasti akan merepotkan bibi," ucap Alina, menggoda bibinya.
"Aku siap direpotkan," jawab Aisyah.
"So iya banget, giliran dibangunkan tengah malam mengamuk," cetus Leo.
"Itukan urusan lain," jawab Aisyah, membela dirinya.
Leo hanya menggelengkan kepalanya, meskipun tingkah istrinya agak lain, tapi Leo sangat mencintai Aisyah.
"Pokonya mommy dengan bibi akan selalu ada untuk memenuhi ngidam mu," ucap Aira.
"Jangan lupakan aku," cetus Meilani, yang tidak mau ketinggalan.
"Bibi sudah tua, jangan banyak gerak," ucap Aisyah.
"Kau berani-berani nya mengatakan hal itu dengan ku," ujar Meilani.
"Ya'ampun maaf mulut ku memang sedikit kurang ajar, tapi selalu tahu kebenaran," jawab Aisyah.
Meilani menggelengkan kepalanya, karena memang sudah biasa Aisyah bertingkah diluar nalar.
"Nenek, aku juga akan menikah," ucap Brice.
"Nikah nikah terus yang ada di dalam pikiran mu itu," cetus Aisyah.
"Mau mikirin apa lagi bi? Mansion sudah ada, perusahaan ada, tinggal menikah," jawab Brice, penuh kesombongan.
"Sekali lagi kau bersikap sombong, tidak akan aku izinkan kau menikah dengan anak ku," cetus Aisyah.
"Aku selalu salah," ujar Brice.
"Jangan bilang mau menikah dengan Amelie?" tanya Meilani.
"Iya nek, dia kekasih ku," jawab Brice.
"Brice memang nya kamu tidak takut dengan ibunya yang galak itu," ucap Meilani.
"Tidak nek, akan aku terobos apapun, asal bisa menikah dengan gadis pujaan ku," jawab Brice.
"Niat mu sangat besar sekali, awas kalo menyakiti anak ku," ancam Aisyah.
"Tidak akan, aku di ajarkan oleh mommy, tidak boleh menyakiti seorang wanita, kalo aku menyakiti seorang wanita, sama saja menyakiti mommy," jawab Brice.
Aira yang mendengar ucapan anak nya sangat bangga dengan nya, karena apa yang Aira ajarkan meresap dalam otak sang anak.
"Semoga semua anak-anak ku akan memperlakukan istrinya dengan baik, kelak. Agar Emillie mendapatkan laki-laki yang memperlakukan dengan baik juga," gumam Aira.
"Ya aku percaya dengan mu, meskipun dirimu tengil," ujar Aisyah.
"Aduh ada apa ini, kok aku gak ikutan sih," cetus Fera, dengan Nina.
"Duduklah Fer, Nin," titah Aisyah.
"Nin dimana Farel?" tanya Aira.
"Ada kak di dalam," jawab Nina.
Kemudian Aira masuk kedalam mansion, ia akan menemui sang adik.
"Sedang apa?" tanya Aira.
"Aku hanya tidak enak badan saja kak, makanya tidak ikut gabung," jawab Farel.
"Sudah diperiksa?" tanya Aira.
"Sudah kak, cuman penyakit biasa," jawab Farel.
Aira tersenyum menatap sang adik nya, yang kini sudah tidak muda lagi.
"Kenapa jarang sekali mengunjungi kakak?" tanya Aira.
"Aku sedang sibuk kak, ada masalah di perusahaan ku," jawab Farel.
"Ada masalah apa, kalo boleh kakak tahu?" tanya Aira.
"Ada karyawan yang membawa uang sebanyak 1m kak, jadi kemungkinan perusahaan yang aku bangun akan bangkrut," jawab Farel.
"Separah itu?" ucap Aira.
"Perusahaan mu kan perusahaan biasa kak, jadi ya begitulah," jawab Farel.
"Semoga secepatnya selesai, dan perusahaan tidak kenapa-kenapa," ucap Aira, merasa kasihan dengan sang adik nya.
Farel tersenyum. "Iya kak, dan selamat juga atas kehamilan Alina," ucap Farel.
"Terima kasih," jawab Aira.
"Kakak akan menjadi nenek," ucap Farel.
"Tak terasa ya Rel," ujar Aira.
"Iya kak, tapi aku bahagia melihat kakak bahagia," ujar Farel, menyayangi tulus, meskipun mereka adik kakak tapi beda ayah.
Keduanya membicarakan kenangan yang lalu, saat ibunya masih ada, dan saat saat masa sulit Aira.
Berbeda dengan Samudra, yang sedang berbicara dengan Leo.
"Ada apa, kenapa muka mu sangat berantakan?" tanya Leo.
"Istriku mengatakan kalo aku sudah tua," jawab Samudra.
Sontak saja Leo tertawa mendengar nya.
"Kenapa tertawa?" tanya Samudra.
"Maaf tapi sedikit lucu dengan ucapan mu," jawab Leo.
"Lucu bagaimana?" tanya Samudra, kesal.
"Kau memang sudah tua, sebentar lagi akan memiliki cucu," jawab Leo.
"Tapi aku masih tampan dan gagah," ucap Samudra.
"Istrimu cuman mengatakan hal seperti itu saja sudah cemas," ujar Leo, tidak habis pikir.
"Aku takut sekali Aira berpaling, mencari laki-laki yang lebih muda," jawab Samudra.
"Hilangkan pikiran buruk mu, Aira tidak akan melakukan hal itu," jawab Leo, tidak habis pikir dengan tingkah sahabat nya.
***
Sedangkan disisi lain, seorang laki-laki tampan sedang bersama wanita yang ia sukai sejak lama.
"Kenapa tidak pulang?" kata perempuan itu.
"Aku akan mengajak mu berkenalan dengan semua keluarga ku," ajak nya.
"Tapi aku malu Ed," jawab nya.
Laki-laki yang sedang bersamanya adalah Edgar, mereka sepasang kekasih.
"Malu kenapa?" tanya Edgar.
"Aku belum pernah berpacaran, dan aku juga belum pernah dibawa kerumah orang lain," jawab nya, wanita yang bernama. Azalea.
"Aku akan menikahimu, secepatnya," ucap Edgar, yang sudah mantap dengan niat nya.
"Apakah keluargamu akan merestui kita?" tanya Azalea.
"Kamu tenang saja, keluarga ku bukan tipe yang suka mengatur jodoh, mereka akan merestui kita," jawab Edgar.
"Semisal orangtua mu tidak memberikan restu bagaimana?" tanya Azalea.
"Aku akan lebih berusaha untuk meyakinkan keluargaku, kalo kamu wanita yang aku cintai," jawab Edgar.
***
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..
ini Emillie anaknya airakan
trus Amelia anaknya Aisyah
tp kok anaknya Fera manggil mereka berdua aunty?
seharusnya kakakkan,karena Fera adeknya samudra
aunty itukan panggilannya dlm b.indo bibikan
maaf thor koreksi lg kalo salah soalnya seingat aku kegitu