Aku tidak mengira kedatangan adikku ke rumahku, menjadi Mala petaka di rumah tanggaku.Dia yang polos,dia yang sederhana,dia yang sangat peduli kepadaku ternyata menyimpan rasa iri yang sangat dalam kepadaku.
Hancur sudah perasaan ku saat aku tau semua kebusukannya dan juga suamiku,hancur dan kecewa perasaan ku,akan kah aku melepaskan suamiku dan membiarkan dia bahagia dengan adikku atau aku bertahan dengan suami yang sudah sangat kotor bagi ku??
ikuti kisah sedih ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 ~ Bertahan ~
Deden masuk ke dalam taksi pesanan menantunya,sebenarnya berat hatinya meninggalkan Naila dan Irwan berduaan di rumah sakit untuk menjaga Raisa dia sedikit takut kalau terjadi sesuatu.
"Aah...Sudahlah tidak mungkin Irwan seperti itu apalagi Naila dia tidak mungkin melakukan hal yang tidak terpuji." Ucapnya dalam hati berusaha untuk menepis pikiran kotornya.
Sementara itu Naila duduk di ruang tunggu,rasa cemburunya belum juga hilang dari hatinya saat melihat Irwan yang begitu perhatian terhadap kakaknya.
"Kamu masih mau disini,kamu tidak melihat tempat ini sudah sepi mari kita masuk,kalau kamu lapar aku bisa mengorder makanan lewat aplikasi." Ucap Irwan lalu menarik tangan Naila.
"Aku tidak mau,aku sedang marah saat ini,bagaimana bisa kamu tidak peduli dengan perasaan ku,kamu begitu perhatian terhadap Raisa apa kamu lupa kalau aku juga bisa hamil anak kamu,kalau kamu mau aku akan berikan untukmu." Ucapnya dengan wajah kesal dan manja.
"Hahaha....Kamu cemburu sayang,oke....oke aku minta maaf untuk saat ini aku harus memberikan dia perhatian lebih kamu jangan marah lagi aku akan menjaga perasaan mu." Ucap Irwan lalu merangkul pundak Naila dan mereka masuk ke dalam ruangan Raisa.
"Nah...Gitu dong baru pacar aku." Ucap Naila lalu dia mencium wajah Irwan.Irwan membuka ruangan Raisa di dalam ruangan itu hannya ada dia,mungkin itu ruangan khusus satu orang karena memang ranjang hannya ada satu.
"Sayang...Raisa sudah tidur?" Tanya Naila lalu duduk di sopa yang ada di ruangan itu,Naila sangat cemburu saat Irwan memberikan pelayanan terbaik untuk kakaknya,ruangan yang mewah dan kaca jendela yang cukup luas hingga dari atas bisa memandang ke bawah dan menatap pemandangan indah,dilengkapi dengan sopa dan kulkas yang di penuhi banyak makanan.
Naila cukup cemburu saat Irwan memberikan yang terbaik untuk kakaknya,menurutnya kakaknya tidak perlu mendapat hal yang baik seperti itu.
"Raisa sudah tidur mas,jangan sampai dia mendengar percakapan kita dan melihat kita berduaan disini?"
"Tidak sayang,aku sengaja membawamu kesini agar aku tidak bosan semalaman disini,kalau aku bosan aku bisa menikmati tubuhmu nanti malam untuk membuang suntuk." Ucap Irwan.
Mereka tidak tau kalau Raisa masih bangun dia hannya pura-pura tidur untuk menyaksikan sejauh mana hubungan suami dan adiknya itu.
Keduanya tampak sedang duduk di sopa sambil menonton karena televisi sedang hidup,Raisa menelan saliva nya,dia tidak menyangka rumah tangga yang dia jalani hampir satu tahun setengah hancur begitu saja karena kehadiran adiknya.
"Sayang aku lapar...."
"Kamu mau makan apa sayang?"
"Nasi goreng saja sayang.Hmm Raisa tidak akan bangun ya sayang takutnya dia kaget melihat kita berdua seperti ini takutnya dia mati jantungan kan sayang bayinya karena kamu sangat menginginkan bayi itu,kalau dia yang mati tidak masalah aku kan bisa langsung menggantikan posisi dia." Ucap Naila tanpa perasaan.Raisa yang mendengar itu menggenggam kuat ujung selimut yang dia pakai saat ini.
Ingin sekali dia bangun lalu menghajar adiknya tapi dia mencoba untuk menahan amarah di hatinya karena untuk saat ini dia tidak bisa melakukan apa pun.
Raisa menarik napas dalam-dalam lalu melepaskan dengan perlahan,untuk saat ini dia sadar kalau dia tidak bisa melakukan apa pun apa lagi dia tidak punya uang sama sekali kalau pun dia pergi sejauh mungkin membawa bayi yang ada di kandungannya.
Kalau pun dia meminta cerai dari suaminya,keluarganya sudah pasti tidak akan setuju karena dia tau pasti kalau kedua orang tuanya hannya mengandalkan suaminya sejak mereka menikah.
Mungkin saat ini yang bisa dia lakukan bersabar dan menutup mata dengan apa yang dia lihat dan menutup telinga untuk semua yang dia dengar,intinya dia sudah tau kalau adik dan suaminya memiliki hubungan dibelakangnya.
Suaminya yang baik memiliki hubungan khusus dengan adiknya dan adiknya merebut suaminya dengan sengaja.
"Sayang...Aku sudah kenyang." Ucap Naila padahal malam sudah sangat larut tapi keduanya tidak istrahat malah keduanya tampak bermesraan.Irwan berdiri lalu mengunci pintu setelah itu mereka berdua melakukan hubungan terlarang.
Terdengar ******* demi ******* dari bibir Naila,dia sepertinya sengaja melakukan suara itu berharap Raisa mendengar dan mengetahui hubungan mereka.
"Sayang pelan kan suara mu,aku tidak mau terjadi keributan disini kamu kan tau kalau Raisa sudah curiga dengan kita?"
"Kamu takut mas kalau Raisa tau hubungan kita,kamu takut kepadanya?" Tiba-tiba Naila marah dia merasa Irwan terlalu menjaga perasaan istrinya sementara Naila ingin irwan untuk tidak takut kepada suaminya.
"Tidak sayang...Tidak,ya sudah mendesah lah sesuka hatimu." Ucap Irwan lalu keduanya kembali hanyut dalam rayuan setan.
Raisa menutup telinga untuk tidak mendengar ******* adik dan suaminya,sekarang dia sudah pasrah untuk semua yang di lakukan suami dan adiknya, karena saat ini dia tidak punya kekuatan untuk melawan semua ketidak adilan yang tidak dia dapatkan.
Raisa berusaha untuk menggeser tubuhnya,Irwan langsung menyelesaikan permainannya lalu dia pergi ke kamar mandi dan memakai bajunya.
"Sial....Tanggung sekali...." Naila tampak sangat marah karena dia belum mencapai kepuasan yang dia inginkan dia langsung berdiri lalu memunguti pakaiannya lalu mendekati Raisa.
"Plak...Dasar orang gila,kamu menganggu kegiatan kami,aku belum puas di buat suami mu tapi kamu sudah bergerak." Ucapnya sambil melayangkan pukulan keras ke wajah Raisa.
Raisa menahan sakit yang luar biasa,dia berusaha untuk tidak bangun,setelah Naila pergi ke kamar mandi menyusul suaminya dia mengelus wajahnya yang panas.
"Aku akan membalas semua sakit hati yang kamu perbuat untuk ku Naila nikmati saja semuanya saat ini." Ucapnya dalam hati lalu dia menutup matanya untuk saat ini dia sudah sangat mengantuk karena sudah hampir subuh.
"Sayang kamu kenapa langsung lari,dia hannya bergerak sedikit saja tapi kamu sudah panik setengah mati." Ucap Naila dengan bibir monyong.
"Sudah lah jangan bahas itu mari kita selesaikan permainan ini." Irwan memaksa Naila untuk jongkok di depannya lalu dia memasukkan adik kecilnya ke mulut Naila hingga mengeluarkan kenikmatan di sana.
"Aahhh....Kamu sangat hebat sayang,aku selalu puas bermain dengan mu,tidak seperti kakakmu yang selalu monoton mainnya membuatku bosan." Ucap Irwan lalu dia keluar dari kamar mandi dan tiduran dipinggir ranjang Raisa.
Naila memakai bajunya,malam ini dia sangat kesal karena Irwan tidak memberikan kenikmatan kepadanya dia tidak puas,membuatnya semakin kesal kepada Raisa.
"Itu semua karena Raisa,dia sengaja bangun tadi." Sungutnya dia keluar dari kamar mandi dan rasa kesalnya semakin besar saat melihat Irwan tidur di pinggir ranjang Raisa.
💗💗💗bersambung 💗💗💗