Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 30
berita duka tentang kecelakaan keluarga Herna terdengar di seluruh warga kampung tersebut lalu mereka berdatangan untuk menyatakan rasa duka dan bela sungkawa. beberapa jam kemudian datanglah mobil ambulans rumah sakit yang membawa jasad Herna. kedatangannya pun disambut dengan isak tangis dari seluruh anggota keluarga dan juga karib kerabatnya.
kemudian para warga bergotong-royong untuk mengurus jenazahnya hingga pemakaman.
sementara itu Hasan dan bayinya masih dirawat di rumah sakit di Jakarta Selatan. Hasan dirawat di ruang ICU karena tidak sadarkan diri ,sedangkan bayinya dirawat di IGD.
Bayi Hasan tidak mengalami luka yang berat,ia selamat dengan keajaiban Tuhan. sedangkan mobil yang ditumpangi atau dikemudikan Hasan kini hancur berantakan bahkan hanya tinggal sisa puing-puingnya saja akibat benturan yang dahsyat. kejadian kecelakaan tersebut disebabkan oleh ban mobil bagian depan pecah.
Setelah tiga hari tiga malam Hasan barulah mulai siuman,ia di jaga dan dirawat oleh saudara sepupunya yang dulu pernah merawatnya ketika sakit di kampung.
"aduh aduh" Hasan berkata dengan suara yang hampir tak terdengar, karena menahan kesakitan. sekujur tubuhnya hampir penuh dengan luka akibat dari sayatan kaca, tulang tangan dan kakinya pun patah, kepalanya sakit akibat benturan.
setelah Hasan sadar sepenuhnya lalu ia pun mengingat-ingat apa yang telah terjadi namun semuanya menjadi blank karena akibat benturan yang keras di bagian kepalanya. kemudian Hasan mengucap "di manakah aku ,apa ini hei kamu siapa?" saudara sepupu Hasan menjadi kaget karena Hasan sudah tidak bisa mengingat akan dirinya sendiri. tak terasa saudara sepupu Hasan meneteskan air mata yang menandakan kesedihan dan kekhawatirannya.
beberapa saat kemudian kesadaran Hasan mulai berangsur pulih ia bertanya kepada salah seorang suster "sus istri saya di mana ke mana dia kok nggak ada di sampingku,?. suster dan saudara sepupu Hasan pun menjadi bingung , jika harus mengatakan tentang istrinya pada saat itu. Lalu saudara sepupu Hasan mengucap " istrimu ada dia, pergi ke Sukabumi. saudaranya sedikit berbohong demi kebaikan Hasan.
Hasan kemudian mencari ponselnya namun ia kesakitan mengangkat tangannya dan berkata ' aduh kenapa dengan tanganku sakit sekali kakak ini kenapa". lalu saudara sepupunya pun menjawab kamu jangan banyak gerak dulu tangan dan kakimu patah akibat kejadian yang menimpa diri dan keluargamu.
Mendengar penjelasan saudaranya Hasan pun mencoba untuk memikirkan apa yang telah terjadi.barulah ia ingat akan bayinya, lalu berkata, bayi ke mana?, suster pun menjawab bayi bapak ada sekarang lagi dirawat ,bayinya selamat pak namun istri bapak tidak tertolong. mendengar keterangan suster Hasan pun kemudian meneteskan air mata. kemudian suster memberikan semangat moril kepada Hasan dengan berkata " bapak yang sabar aja ya pak mudah-mudahan bapak bisa cepat sembuh".Hasan menganggukkan kepala.
Beberapa hari kemudian sang bayi pun di bawa pulang ke rumah karena di nilai sudah sembuh.hasan teringat pada sesuatu pemberian ayahnya di dalam dompetnya lalu ia bertanya pada saudara sepupunya " kakak maaf melihat dompetku nggak?". saudaranya kemudian berkata "tidak ,aku tidak tahu". setelah di tanyakan kepada suster tentang dompetnya ternyata jawabannya mereka tidak tahu.hasan jadi khawatir dengan apa yang akan menimpanya.
Sementara di lain tempat, Lidya dipanggil oleh saudaranya,"si Hasan nggak masuk kerja ke mana ya kira-kira? ada nomor yang bisa dihubungi nggak? soalnya udah hampir satu minggu dia nggak masuk coba kamu Lidya carikan nomor nomor kontaknya". setelah ditemukan kemudian Lidya pun menghubunginya, ternyata nomor Hasan sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.
berita kejadian tabrakan di jalan tol yang melibatkan keluarga Hasan akhirnya keluar setelah beberapa hari kemudian. polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian, setelah mendapatkan keterangan dari Hasan. ketika bertatap muka dengan polisi Hasan menanyakan tentang masalah dompet dan ponselnya. ternyata polisi tidak menemukan apa yang ditanyakan Hasan. Mereka hanya menemukan tas yang berisi surat keterangan milik Herna dengan ponselnya.oleh sebab itu polisi langsung bisa menghubungi pihak keluarga.
Beberapa jam kemudian tayang lah di televisi tentang peristiwa tabrakan di jalan tol yang yang menimpa keluarga Hasan. kebetulan Mona sedang menonton televisi pada waktu itu.setelah diperhatikan dari mobil yang digunakan dan raut wajah korban mona pun akhirnya menyimpulkan bahwa itu adalah Hasan Ia pun merasa bersedih dan menangis. kemudian Mona berusaha mencari keberadaan Hasan di berbagai rumah sakit namun belum menemukan hasil.
Demikian juga dengan Elis, setelah mendengar berita mengenai kecelakaan tersebut di televisi Ia pun langsung berangkat ke Jakarta dan mencari lokasi keberadaan Hasan ke berbagai rumah sakit.
tak ketinggalan Lidya pun melakukan hal yang sama setelah mendengar info dari televisi ya pun langsung bergerak mencari keberadaan Hasan di berbagai rumah sakit.