siapa yang tidak kenal dengan kenzo putra aditama,putra pertama dari empat bersaudara yang di nobatkan sebagai keluarga kaya nomor satu di kota itu yang mendirikan berbagai cabang perusahaan dan juga bisnis putra dari pasangan bagas aditama dan juga rina marcelia ,kenzo di kenal sebagai mafia berdarah dingin yang memiliki sisi gelap yang kejam tanpa ampun,pria berusia 29 tahun itu juga di kenal anti pada wanita,bahkan wanita yang berani mendekati nya akan berakhir di rumah sakit,karena itulah sampai saat ini ia masih bertahan sendiri,namun pertemuan nya dengan seorang gadis yang di datang kan oleh seorang asisten kepercayaan nya membuat sosok jiwa iblis kenzo terpatahkan karena keberanian gadis itu dalam menghadapi kenzo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 bertemu kembali
didalam mobil ketiga nya hening tidak ada yang memulai percakapan,sehingga sampai mereka menurunkan shiren di sekolah nya
"katakan jo,apa yang ingin kamu sampaikan"
Tiba-tiba kenzo bersuara yang tengah duduk di belakang dengan ponsel di tangan nya,ia sempat mencuri pandang ketika melihat gelagat jo yang tampak ingin menyampaikan sesuatu
"maaf tuan"
"katakan saja"
"kapan tuan berencana untuk pindah?"
Kenzo menyimpan ponsel nya dan menatap jo datar
"apa yang sedang kalian rencana kan jo?,kenapa kalian mendadak membahas soal perpindahan?"
Jo menjadi gelagapan,karena ia tau yang di maksud oleh kenzo itu adalah diri nya dan juga nara,ia tidak tau bahwa nara juga membahas soal itu pagi ini
"maaf tuan,saya tidak tau bahwa nona juga membahas soal itu,karena saya mendengar nona mengeluh tinggal di sana tidak bisa membuat nona bisa bergerak bebas"
"akhir-akhir ini kalian sangat dekat,apa kalian memiliki hubungan?"
"sama sekali tidak tuan,saya hanya merasa harus bertanggung jawab untuk kenyamanan nona,tuan,karena saya yang membawa nona ke kota ini,dan saya hanya menganggap nona sebagai istri tuan yang harus saya lindungi"
"begitukah?,baiklah saya akan memikirkan tentang kepindahan nanti setelah mama pulang saya akan membicara kan nya"
jo mengangguk lega,setidak nya ia sudah mencoba bicara dengan kenzo
Di lain sisi
Nara kembali melakukan kegiatan nya dengan semangat,ia akan berusaha melupakan semua kejadian itu agar ia dapat bekerja dengan baik
"hai,kamu sudah membaik?"tiba-tiba sang sahabat datang,dia yang selama ini paling dekat dengan nara,bahkan saling berbagi cerita
Nara tersenyum mengangguk
"dari mana kamu tau aku sedang sakit?"
"dari asisten tuan kenzo,dia mengatakan bahwa kamu sedang sakit"
Nara mengerutkan kening nya,bagaimana perempuan itu bisa mengenal sosok kenzo
"kamu mengenal tuan kenzo?"
"apa yang kau tanya kan,bagaimana tidak kenal,sosok laki-laki tampan nan gagah yang menjadi incaran para gadis-gadis,namun sangat sulit untuk di dekati,jangan kan menyentuh,menatap saja sudah di balas dengan tatapan membunuh oleh tuan kenzo,sehingga tidak ada yang berani berurusan dengan nya semua orang mengenal keluarga pebisnis itu"
"ternyata sangat berpengaruh ya si kota ini"
"ia dan bahkan sangat di segani"
"maaf nona-nona,boleh minggir sedikit,karena saya mau mengambil barang itu"
Seseorang tiba-tiba datang menghentikan obrolan kedua nya,karena memang kedua nya menggosip di depan rak peralatan alat sabun karena nara tengah menyusun barang- barang itu
"ah maafkan kami tuan,kami terlalu asik menggosip"canda nara yang langsung menggeser tubuh nya yang di ikuti oleh lina tanpa menoleh ke arah asal suara itu
"baiklah,tak masalah"orang itu langsung melangkah untuk mengambil barang nya
"silahkan tu,,,,,,"
"wahhhhh,,nona nara?"
Kedua nya saling terkejut ketika sama-sama menoleh,ternyata mereka masih saling mengenal
"kak alvin papa nya gilang kan?"
Kedua nya tersenyum canggung
"ck,ternyata ingatan nona nara sangat bagus sehingga masih mengingat saya"
"ra,aku ke belakang dulu ya"
Lina pamit pergi karena ia merasakan tak terlalu ingin ikut campur akan obrolan kedua nya
"iya kak,oa di mana gilang?"
"masih di sekolah"
"oh ya aku lupa"
"kemana saja selama ini,karena setelah pertemuan kita saat itu,nona tidak pernah lagi terlihat di sekolah anak nona"
Nara tersenyum
"saya kebetulan sudah bekerja di sini"
"owhhhh yayaya,oa,boleh kita duduk sebentar,sekitar ngobrol-ngobrol ringan saja"
Nara tampak ragu menyetujui nya,karena saat ini ia masih harus bekerja
"tidak apa-apa,aku akan minta izin sama meneger kalian"
Ucap alvin yang tau kecemasan shiren saat ini,akhirnya nara mengangguk setuju dan kedua nya memilih duduk di pojokan bagian belakang
"jadi nona bekerja di sini?"
Nara hanya mengangguk tanpa membuka suara nya
"mengapa nona nara bekerja,memang nya suami nona tidak memberikan nafkahnya?"
"tidak,bukan seperti itu saya hanya mencari kegiatan saja karena bosan di rumah terus,sedangkan suami saya sibuk bekerja"
"owhh begitu,benar-benar istri yang mandiri dan juga pintar mengurus anak"
"terima kasih banyak,oa saya sudah dua kali saya melihat kak alvin datang seorang diri,dimana istri nya?"
Mendadak wajah avin menjadi sendu,nara yang tau raut wajah alvin yang mendadak berubah menjadi merasa bersalah mungkin kah diri nya salah bertanya fikir nara dalam hati
"maaf kk,apakah salah salah bicara?"
tanya nara dengan hati-hati,namun alvin langsung menghela nafas nya
"ibu gilang sudah meninggal saat melahirkan gilang"
"oh tuhan,maafkan saya kk saya benar-benar tidak tau,maaf kk saya malah membuat kakk sedih"
"tidak, kamu tidak salah memang seharusnya kamu bertanya karena saya punya anak tapi tidak bersama dengan istri saya,istri saya meninggal saat melahirkan gilang karena terlambat dapat penanganan,sehingga sejak kecil gilang sudah hidup tanpa ibu nya,karena itulah ia sangat menyukai perempuan"
"ah begitukah,mungkin karena itulah dia sering mengganggu shiren karena dia ingin menarik perhatian shiren"
",gilang sering melakukan itu?"
"ya,shiren yang cerita kepada saya,tapi akhir-akhir ini kedua nya sudah mulai dekat dan berteman baik"
"terima kasih banyak,mungkin dengan didikan kamu kepada anak kamu sehingga dia mau menerima gilang"
"tidak,saya hanya memberikan nasehat saja ke pada shiren agar tidak terlalu keras dengan orang lain,oa jadi tuan mengurus gilang seorang dirim"
Alvin mengangguk
"karena saya tidak mempercayakan siapapun mengurus gilang,jadi saya berusaha untuk jadi papa dan ibu yang baik untuk nya"
"oh tuhan,sungguh seorang papa yang sangat baik"
Kedua nya pun akhir nya larut dalam perbincangan dan saling bercerita sehingga nara bisa bernafas lega karena laki-laki seperti alvin itu orang yang mudah bergaul dan juga ramah sehingga ia punya teman untuk berbagi cerita.
Malam pun tiba
Setelah nara pulang dari tempat kerja nya sore tadi,ia sempat berbincang hangat dengan mertua nya yang ternyata sudah pulang dan berakhir memasak bersama namun karena kenzo sudah menghubungi sang mama bahwa ia akan lembur di kantor mereka memutuskan untuk langsung melanjutkan makan malam bersama
Jam 12.54 malam,nara yang memutuskan untuk tidur di kamar kenzo karena takut sang mertua curiga,ia masih terlelap di atas sofa kamar itu
Ceklekkk
Suara pintu terbuka itu membuat nara menjadi was-was,bahkan ia terbangun dari tidur nya,namun ia tidak berani melihat ke belakang dan lebih memilih membuka mata nya tanpa menoleh,suara derap langkah kaki membuat nara semakin bergetar dan menggenggam erat selimut yang menutupi tubuh nya itu
"ya tuhan apakah itu laki-laki bajingan itu,tuan sedang tidak pulang apa yang harus aku lakukan mungkin kah aku akan berakhir di tangan pria itu malam ini"batin nara yang semakin mempererat genggaman nya
aq dukung 10000%
ksian nara 😭😭