NovelToon NovelToon
Mom, Where Is Our Daddy?

Mom, Where Is Our Daddy?

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / suami ideal
Popularitas:13.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: kenz....567

Dario Maverick dan Alice sudah menikah selama lima tahun lamanya. Namun, keduanya tak kunjung memiliki keturunan. Sampai dimana ibu mertua Alice meminta Dario untuk menikah lagi. Di saat itu, Alice memilih pergi agar suaminya bisa menikah lagi.

Namun, siapa sangka. Jika dirinya pergi ternyata sedang dalam keadaan sedang mengandung. Alice tidak membatalkan kepergian nya, justru dia melanjutkan kepergian dan meninggalkan cintanya.

Apakah nantinya Dario dan Alice akan bertemu? Bagaimana status pernikahan mereka setelah Alice memutuskan untuk pergi? Apakah Dario memilih menikah lagi ketika istri nya pergi, ataukah justru mencarinya?

BACA SEGERA!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cali daddy balu

Dario sedang sibuk di kantornya, dia akan melihat kinerja semua karyawannya sebelum meninggalkan perusahaan cabang yang saat ini dia kelola. Pria itu akan kembali memegang perusaan utama, karena perusahaan cabang saat ini sudah selesai dia tangani. Di saat dirinya sedang sibuk, tiba-tiba Asistennya datang menghampirinya.

"Tuan, apa anda benar-benar tidak jadi menggusur rusun itu?" Tanya Asisten Ravi dengan tatapan penasaran.

"Ya, aku tidak jadi menggusurnya. Justru, aku ingin merenovasi rusun itu. Memangnya ada apa?" Terang Dario dan berbalik menatap Ravi.

Asisten Ravi menggeleng, dia seakan menyembunyikan sesuatu. Mata Dario menyipit pelan, dia tengah mencari apa yang asistennya itu sembunyikan. Senyuman terbit di bibirnya kala dia melihat tatapan gugup dari asistennya itu.

"Tenanglah Asisten Ravi, aku tidak akan menggusur tempat yang menjadi tempat teduh tambatan hatimu." Ledek Dario.

"Jangan mengada-ngada Tuan." Seru Asisten Ravi dengan gugup.

Dario tersenyum, dia beralih menatap layar laptopnya yang masih menyala. "Yasudah, kalau begitu ... aku berencana menjodohkan adik angkat istriku dengan rekan kerjaku. Bagaimana menurutmu?" Tanya Dario dengan alis yang terangkat satu.

"Adik angkat Nona Alice? Maksud anda, Dara?" Kaget Asisten Ravi.

"Tentu saja, siapa lagi?" Sahut Dario dengan seringai di bibirnya.

"Terserah Tuan, saya tidak memiliki hak." Lirih Asisten Ravi dan beranjak menuju meja kerjanya dengan kepala tertunduk

Dario menggeleng kan kepalanya, Asistennya yang kaku itu sepertinya tengah jatuh cinta. Sebenarnya, apa yang tidak dia ketahui selama beberapa waktu ini? Apa Asistennya dan juga Dara sudah dekat?

"Asisten Ravi, tolong kamu pergi ke rusun dan sampaikan kabar ini pada mereka. Untuk sementara, rusun akan di renovasi. Selama renovasi itu di lakukan, aku akan menyewakan mereka tempat tinggal sementara." Titah Dario.

"Baiklah." Sahut Asisten Ravi dengan lesu.

Di saat keduanya kembali fokus pada kerjaan masing-masing, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara pintu yang terbuka cukup kencang. Tatapan mereka mengarah pada sosok bocah menggemaskan tengah berdiri di ambang pintu dengan tangan yang bertengger manis di pinggangnya.

"Kenapa buat kantol halus cegede ini hah?! Cepelti mau koncel pendelitaan ictli!" Seru bocah itu yang tak lain dan tak bukan adalah Alexa.

Tatapan Dario teralihkan pada Freya yang menyusul di belakang Alexa sembari menggendong Eliza. Tampak, Eliza tak ingin berjalan karma anak itu tak kuat berjalan lama. Setelah sampai di hadapan Dario, Eliza turun dari gendongan Freya dan berlari mendekati sang daddy.

"Kenapa kamu membawa mereka kesini?" Tanya Dario dengan tatapan heran.

"Haaah ... mama dan kak Alice pergi salon. Aku di suruh jaga mereka." Kesal Freya sembari mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kamu yang di suruh jaga mereka, terus kenapa di bawa kesini?" Tanya Dario dengan alis yang terangkat satu.

Freya membulatkan matanya, dia syok dengan pertanyaan sang kakak yang terkesan menyalahkannya. Gadis itu berkacak pinggang, menatap tajam ke arah pria di hadapannya.

"Enak buatnya tapi gak mau jaga yah!! Udah tahu anak sendiri, protes lagi! Mereka anak kakak, kenapa aku yang suruh jaga?! Jangan semangat buatnya doang, rawatnya gak mau! Dasar buaya!" Omel Freya dengan tatapan kesal.

Dario melongo tak percaya, dia menatap adiknya yang menghentakkan kakinya sebelum beranjak pergi dari hadapannya. Sedangkan Asisten Ravi, dia sudah tertawa keras hingga menepuk pahanya. Tawanya pun seketika berhenti saat melihat tatapan tajam bos nya itu.

"Mulutku sulit di tutup tadi." Cicit Asisten RAvi.

Alexa, bocah menggemaskan itu sedang melihat-lihat ke sekeliling ruang kerja sang daddy. Anak itu selalu anggaran dengan hal-hal baru yang dirinya lihat. Seperti saat ini, dia penasaran dengan tumpukan berkas yang berjejer rapih dalam lemari. Mata anak itu mengerjap pelan, tangan gembulnya pun berusaha untuk menggapai salah satu berkas itu.

"Alexa, mau ngapain?" Seru Dario yang sedang memangku Eliza.

Alexa berbalik, dia berlari kecil mendekati sang daddy. Melihat itu, Dario bergegas meraih putrinya dan mendudukkan nya di sebelah Eliza. Kini, kedua putrinya berada di pangkuannya. Berat? tentu saja tidak. Dario tak merasa berat dengan bobot putrinya yang semakin hari semakin bertambah.

"Daddy, kapan Lelca cekolah?" Tanya Alexa dengan mendongakkan kepalanya.

"Alexa masih kecil, belum waktunya sekolah. Nanti kalau sudah lima tahun, baru Alexa dan Eliza sekolah yah." Jawab Dario.

"Tapi Lekca mauna cekalang, bental lagi kan lima tahun. Kata mommy ada cekolah Buat Lekca kok. Bilang aja daddy nda mau bayalin cekolah Lekca. Nanti Lekca culuh mommy niat cali cuami balu aja." Seru Alexa dengan kesal.

Dario melongo, "Ya enggak bisa gitu lah! Cari suami kayak daddy itu susah tau enggak!" Pekik Dario dengan kesal.

Alexa mengerjapkan matanya, "Cucah dali mana? Tingal pacang cepanduk cepelti yang di cinetlon ikan telbang, nanti banak yang mau. Mommy kan tantik, banak yang mau." Seru Alexa.

Dario menghela nafas pelan, dia tak akan menang jika melawan anak kecil. Melihat tuannya yang frustasi, Asisten Ravi jav nya bisa mengulum senyumnya. Karena tak mendapat jawaban, Alexa pun beralih menatap laptop Dario yang menampilkan beberapa desain mobil keluaran terbaru.

Tiba-tiba, Alexa teringat dengan mobil putih yang dirinya lihat saat di kediaman Luisa. Dia pun menepuk tangan sang daddy dna menunjukkan gambar mobil berwarna putih yang ada di layar laptop.

"Daddy, kemalin Lekca liat mobil walna putih di lumahna om keculupan." Seru Alexa.

"Ha?" Bingung Dario, dia tak mengeti dengan apa yang putrinya katakan.

"Itu loh, om keculupan. Yang mau ...,"

"Om na keculupan, kamu apa? Cetanna?" Sela Eliza yang mana membuat raut wajah Alexa berubah datar.

Karena kesal, Alexa ingin meraih pipi Eliza untuk dia cubit. Namun, Dario langsung melindungi Eliza dengan tangannya. Jadilah, Alexa mencubit lengan sang daddy yang mana membuat dario memekik kesakitan.

"Arghh!!"

"Lacakan! Bicana jadi cupelhelo keciangan. Cudahlah, nda mau lagi aku dicini. Lekca mau pulang, nda mau lagi cama ci cuminten." Kesal Alexa dan beralih turun dari gendongan Dario.

"Lexa! Hei! Kamu mau pulang gimana?! Bisa pulang?" Pekik Dario saat putrinya akan meraih gagang pintu

Alexa terdiam, dia mengecek saku baju dan juga celananya. Dirinya Tak membawa uang sama sekali, jelas saja. Akhirnya, anak itu berbalik dan menatap Asisten Ravi yang juga tengah menatapnya. Seakan mengerti dengan tatapan Alexa, Asisten Ravi pun langsung membuat alasan.

"Ehm ... Sepertinya saya harus ke kamar mandi." Seru Asisten Ravi dan beranjak memasuki kamar mandi.

Tatapan Alexa beralih pada Dario yang sedang menahan tawanya. Karena kesal, anak itu melanjutkan niatannya yang ingin kembali. Dengan santainya, dia memutar gagang pintu dan membukanya.

"Lekca mau cali daddy balu pokokna! Bial bica antal pulang!" Pekik Alexa yang mana membuat senyum Dario luntur.

"Heh, Alexa!!" Seru Dario dengan panik saat putrinya benar-benar pergi meninggalkan ruang kerja sang daddy.

Sepanjang jalan menuju lobi, Alexa terus mengomeli sang daddy tanpa henti. Hal itu, tentu mengundang tatapan para karyawan Dari yang menatap gemas ke arahnya.

"Cehalusna, punya anak dua daddy na dua. Ini, daddy na cuman catu. Malang kali nacibku." Gerutu Alexa.

\_

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

1
Neulis Saja
hopefully 🙏
Neulis Saja
eluza kobgak matre masa di kasih 5 rb langsung lari utk jajan
Neulis Saja
makanya jgnpskai madk dihadapan anak jadi takut kan jadinya
Neulis Saja
itulah takdir walau sdh menghindar dan pergi jauh supaya tdk dikenali tapi Allah mentakdirkan utk bertemu kembali
Neulis Saja
ah mertuamu Alice bikin jantungan org yg kurang berani aja
Neulis Saja
heran yah Thor, ko bisa begitu yah
Neulis Saja
makanya Alice jgn dulu mengambil kesimpulan sendiri tanpa dibicarakan dgn suamimu, sementara suamimu tdk seperti yg kamu simpulkan
Neulis Saja
ah adiknya sdh tahu si kembar anak kakaknya
Neulis Saja
next
Neulis Saja
rupanya si kembar berperan juga tukang nagih hutang
Neulis Saja
ah i sad ,😥
Neulis Saja
next
Neulis Saja
udah ketahuan biar si bocil bahagia
Neulis Saja
udahlah terus terang karena apa yg kita pikirkan belum tentu sama dgn apa yg terjadi
Neulis Saja
next
Neulis Saja
semoga di bocil bertemu dgn bang toyibnya yah
Neulis Saja
ah kau twins menggemaskan saja
Neulis Saja
ikatan batin tdk bisa dihilangkan datio emang sdh tertarik dgn dua bocil ini
Neulis Saja
mudah2an si twins beraksi
Neulis Saja
Alice meninggalkanmu karena mertuamu dario
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!