NovelToon NovelToon
CINTA YANG SALAH

CINTA YANG SALAH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:318.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: farala

Mencintainya bukan bagian dari sebuah kesalahan,namun melupakannya adalah sebuah keharusan, meskipun bukan sebuah keinginan.
Mampukah Rayyana mendapatkan cintanya atau sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Jatuhnya talak

HARI 2 PUASA... SEMANGAT,,,,,,happy reading...🥰jangan lupa ngaji... timbun pahala sebanyak-banyaknya ya,,👍😘😘

...****************...

Rayya dan Hilya tiba di rumah kontrakan. mereka turun dari mobil. Hilya meneliti sekitar rumah tersebut.

"Masya Allah,di mana kamu menemukan rumah ini Ay..? " tanya Hilya setelah melihat pemandangan di sekitarnya.dia merasa sangat takjub, padahal ini sudah hampir tengah malam, pendaran cahaya lampu dari gedung gedung tinggi di dekat danau yang menambah keindahan nya.

"Temenku yang merekomendasikan nya Mbak." Rayya menjawab sambil tersenyum.

Mereka melangkah masuk,rumah itu tidak terlalu besar di bandingkan dengan rumah yang dia tempati bersama Reza sebelumnya, tapi di sini dia menemukan sebuah kedamaian hati.

Susunan perabot yang sangat rapi memanjakan mata Hilya begitu masuk ke dalam. meskipun rumah itu bukan milik Rayya tapi dia tetap membeli perabot dan mengatur dengan sedemikian rupa agar terlihat rapi dan cantik.

"Apa kamu tidak ingin menceritakannya pada Mbak? " tanya Hilya saat mereka sudah berada di tempat tidur.

Rayya menghela nafas,untuk sementara dia diam seribu bahasa sampai Hilya mengatakan sesuatu yang membuatnya terperangah.

"Apa Reza melakukan kekerasan fisik padamu? " tanyanya penuh selidik.

"Bukannya Mbak ingin ikut campur, tapi Mbak yang akan menjadi pengacara mu. Jadi Mbak harus tau penyebab masalah perceraian kalian." lanjutnya.

Rayya berpikir sebentar.Ada rasa ragu di hatinya untuk menyampaikan semua masalah yang sedang menimpa rumah tangganya, tapi apa yang di katakan Hilya memang benar adanya.

"Tapi Mbak harus janji, tidak boleh mengatakan pada Mas Ari,Mbak pasti tau bagaimana sifat Mas Ari bukan? " Rayya akhirnya mengalah.

Hilya mengangguk tanda mengiyakan.

"Aku merasa, Mas Reza mulai berubah setahun ini, dia jarang pulang dengan alasan hotelnya sedang berkembang pesat.dia juga sering keluar kota, melakukan kunjungan ke hotel cabang tempatnya bekerja.Aku mulai merasa curiga, dia yang selalu hangat kini berubah, kadang bicaranya mulai ketus padaku, dan semenjak setahun ini kami sudah tidak pernah melakukan hubungan layaknya suami istri." Rayya menarik nafas dan melanjutkan kembali.

"Pernah suatu hari Mas Reza marah besar dan menamparku dengan keras di depan umum hanya karena ada yang diam diam merekam ku dengan salah satu dokter di rumah sakit sedang duduk berdua dan makan bersama.saat itu aku hanya menemaninya untuk mencarikan kado adiknya yang sedang ulang tahun, dan kebetulan dia adalah dokter penanggung jawab departemen neurologi tempat ku bekerja saat ini.mulai saat itu aku menghindar darinya dan memilih untuk menyewa tempat ini. puncaknya kemarin siang saat aku mendapatinya sedang bermesraan di sebuah restoran dengan wanita yang sangat cantik."

"Apa kau masih mencintainya?" tanya Hilya setelah mendengar semua pengakuan Rayya yang membuat hatinya terasa sesak.

Dia mengingat kembali suaminya, jangankan memukul,berkata kasar dan suara keras pun tidak pernah Hilya dapatkan dari Ghifari.

" Entahlah Mbak, tapi perasaan itu mulai menghilang saat dia selalu meninggalkanku sendirian, kadang tidak pernah ada kabar ,bahkan sampai berhari hari."

"Hhhhh... " Hilya menghela nafasnya kasar.

"Istirahatlah, kamu pasti sangat lelah hari ini." Ujar Hilya sambil menaikkan selimut dan menutupi tubuh Rayya hingga dada.

,,,,,,,,,,,,

Seminggu berlalu sejak kejadian malam itu.Mas Ari dan Mbak Hilya sudah pulang,mereka tidak langsung ke kota S seperti perjanjian semula, melainkan menemui ayah dan ibu yang sedang berada jauh di ujung barat negara ini.di luar ekspektasi, ternyata orang tua Rayya tidak terlalu mempermasalahkan dan malah mengijinkan Rayya untuk segera bercerai dari Reza.Entah apa yang di katakan Mas Ari dan Mbak Hilya hingga dengan mudahnya ayah Rudi mengabulkan permintaannya.

Lewat panggilan telpon beberapa hari yang lalu ayah Rudi hanya memberikan nasehat pada putri semata wayangnya.

"Tidak ada hubungan yang sempurna nak, kitalah yang menyempurnakannya, sama sama butuh, sama sama mengerti dan sama sama saling menghargai, effort butuh feedbcak, komitmen butuh kepercayaan, tapi kalau semua itu sudah tidak bisa terlaksana maka akhirilah hubungan itu sesegera mungkin, ayah tidak marah padamu, mungkin sudah itu jalan takdirmu. berserah dirilah pada yang Maha Tau akan segalanya nak.apapun keputusanmu Ayah akan mendukungnya. Ayah harap kamu akan lebih bahagia setelah Reza melepasmu." Itulah yang ayahnya katakan sampai tak terasa lelehan cairan bening itu memenuhi wajah cantiknya.

Seminggu ini tidak pernah sekalipun Reza menghubungi Rayya, begitupun sebaliknya.tapi persidangan semakin dekat, mau tidak mau Rayya harus menjatuhkan egonya dan menelpon Reza untuk pertama kalinya.

"Assalamu'alaikum,, " Raya mengucap Salam.

"Ada perlu apa kau menelpon Reza, bukannya hubungan kalian sudah berakhir?! " Seorang perempuan yang masih berada di atas tempat tidur tanpa sehelai benang yang menutupi tubuhnya menjawab telpon Rayya dengan ketus.

"Maaf mengganggu waktu anda nona, tapi untuk saat ini Mas Reza masih suami saya, kalau nona ingin hubungan kami segera berakhir sebaiknya berikan ponsel itu kepadanya. "

Lita tampak mendongkol, dia memanggil Reza yang sedang berada di kamar mandi.

"Za.... Reza... istrimu menelpon. " teriaknya lalu melempar ponsel Reza ke samping,kemudian dia berdiri memungut pakaiannya yang berserakan di lantai.

Reza keluar dari kamar mandi, meraih ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur.

"Halo,, "

"Mas, apa kamu ada waktu hari ini, aku ingin bertemu." ujar Rayya dari balik telpon.

"Baiklah aku akan menemuimu saat makan siang nanti."

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikum salam. "

Rayya mengakhiri panggilan setelah dia mendengar jawaban salam dari Reza.

Segera dia mempersiapkan menu makan siang untuk mereka berdua.

Tidak menunggu lama, Reza akhirnya datang.

Tok.. tok.. tok.. Rayya membuka pintu.

"Masuk Mas, silahkan duduk.maaf kalau rumahnya membuat Mas kurang nyaman."ujar Rayya dengan senyum di bibirnya.

" Bagaimana kabarmu? "Reza tidak menanggapi perkataan Rayya.

"Seminggu tidak melihatnya membuat dia terlihat jauh lebih cantik. " batin Reza memuji Rayya yang siang itu memang tampak lebih fresh dengan mengenakan outfit perpaduan orange putih.

"Seperti yang Mas liat. "

"Aku menyiapkan makanan ala kadarnya untuk makan siang kita, ayo Mas. "

Reza melangkah mengikuti Rayya,meja makan sederhana yang di desain untuk dua orang saja telah menunggunya dengan berbagai menu sederhana ala Rayya. secangkir kopi kesukaan Reza sudah tersaji di sudut meja.

"Ayo Mas, kita makan dulu. "

"Aku minum kopi aja ya,tadi aku udah makan sebelum ke sini."

" Mungkin ini terakhir kalinya aku memasak untukmu dan makan berdua denganmu Mas."Rayya masih memaksa untuk tersenyum.

Reza memandang Rayya dengan intens.walau bagaimanapun wanita yang tengah duduk di depannya itu pernah mengisi hari harinya kurang lebih tiga tahun lamanya.rindu itu ada,kadang ingin memeluk wanita yang terlihat sangat tegar di luar namun menyimpan banyak luka dalam hatinya.

Tapi Reza cukup tau diri, dia sudah banyak menyakiti Rayya, mulai dari perselingkuhannya, sampai kekerasan yang dia berikan.Pasti sulit untuk Rayya memaafkannya.

"Baiklah,ayo kita makan." seru Reza tanpa mengalihkan pandangannya dari Rayya.

Hanya suara sendok dan garpu yang terdengar bersahut sahutan di tengah ruangan sempit itu. suara manusia tidak terdengar sedikit pun dari pasangan yang akan segera memutuskan hubungan mereka.

Rayya menyimpan gelas setelah meminumnya menandakan makan siang kali ini telah berakhir.

"Mas, persidangan kita dua hari lagi, aku hanya mohon agar Mas Reza tidak datang di pengadilan untuk mempercepat proses nya. " pinta Rayya.

Reza hanya mengangguk, dan tertunduk menatap kopi dalam gelas yang Rayya buatkan.

"Maukah Mas menjatuhkan talak padaku sekarang?" tanya Rayya.

Deg deg.. deg ..

Reza mengangkat kepalanya mendengar kata keramat yang baru saja di ucapkan Rayya.itu membuat jantungnya berdebar kencang.

Semenit, dua menit hingga lima belas menit berlalu, mereka masih saling menatap.hingga Reza memecah keheningan.

"Saat ini status kita masih suami istri kan? " suara Reza bergetar.

Rayya mengangguk.

"Boleh Mas memelukmu untuk yang terakhir kalinya? " setetes embun mulai menganak sungai di pelupuk matanya.

Mendengar permintaan Reza, Rayya berdiri dan merentangkan tangannya. "Tentu saja Mas." hati Rayya remuk, meskipun masih ada senyum dia perlihatkan di bibirnya.tapi tak pernah dia sangka akan berada di tahap seperti ini dengan Reza.

Reza mendekat, kemudian memeluk erat Rayyana.

"Maafkan Mas,maafkan juga keluarga Mas, ini semua kesalahan Mas.kamu wanita yang sangat baik Ayya, Mas harap setelah kita berpisah kamu akan menemukan kebahagiaanmu."Reza menghapus airmatanya agar tidak terlihat oleh Rayya.

" Aku sudah memaafkanmu Mas, ibu dan juga Jasmin.maaf kalau selama menikah denganmu, aku memiliki banyak kekurangan."Rayya melerai pelukannya.

Reza menatap Rayya, menarik nafas kemudian..

"Rayyana Adistira Hutomo, mulai saat ini, menit ini dan detik ini aku menjatuhkan talak kepadamu, dan sekarang kamu bukan lagi istriku. " Reza mengucapkan kata kata itu dengan suara bergetar.

Setelah mendengar kalimat Reza,tanpa sengaja Rayya menjatuhkan airmatanya. sedetik kemudian dia tersenyum dan menyeka cairan yang menetes di kedua pipinya.

"Terima kasih Mas.. "

"Pernikahan tak menjamin seseorang akan berjodoh dunia dan akhirat Mas, karena pernikahan akan terus bertahan jika di dasari cinta yang kuat dan tulus.Jika pada akhirnya bahtera cinta ini karam dan kandas di tengah jalan, berarti takdir cinta kita memang hanya sampai di sini. Jangan ada penyesalan apapun yang terjadi."lanjut Rayya.

Reza sekali lagi di buat terkesima oleh seorang Rayyana.

Walaupun Reza menginginkan perpisahan ini, tapi tak dapat di pungkiri kalau hatinya juga terluka.ternyata cinta itu masih ada untuk Rayyana.

Reza kemudian tersenyum tipis, " Aku pamit, jaga dirimu baik baik.. "Reza mengulurkan tangan kanannya hendak bersalaman dengan Rayya, namun Rayya menangkupkan kedua tangannya di dada.

" Iya Mas, maaf sekarang kita sudah bukan muhrim lagi."kata Rayya sopan.

Reza menarik tangannya yang menggantung di udara.kemudian pergi dari rumah Rayya dengan perasaan yang tidak karuan.

...****************...

1
Salsa Sal
awal yang baik, lanjut baca....
Lena Sari
ada ya dr resident takut sama rayanaa
Yunia Spm
Aburizal Bakrie suka banget punya menantu yg suka buka aurat Lo Thor 🤭😁
Yunia Spm
Luar biasa
Yunia Spm
hukum tabur tuai sudah mulai berjalan mas Reza terhormat....
Seri Puti
Kecewa
Seri Puti
Buruk
Lia Kiftia Usman
astaghfirullah....reza reza reza
Lia Kiftia Usman
😁😁😁😁raya..raya
Lia Kiftia Usman
sakit si lita...
Lia Kiftia Usman
jleb..🤪🤪🤪
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
Lia Kiftia Usman
sediih banget.... kok ya laki2 yg statusnya suami ... emosi, egonya dulu yg jalan sementara g sadar diri..🤔
Putra Pratama
tadi Abian bilang Lita. ap jng2
hafidah naza
suka ceritanya. sudah kubaca seluruh novelmu Tor. Suka,,suka,,,suka
Rima Agustina
😂
Sidieq Kamarga
Alhamdulillaah, tamat juga aku baca novel ini. TerimaKasih Author Farala salam sehat dan tetap semangat berkarya ❤❤❤😍😍😍🤩🤩🤩
3 dhi: makasih ya kak Sidieq🥰
total 1 replies
Sidieq Kamarga
Aha ha ha haaaa ada tersangka !!! 😂😂😂😂😂😂
Lia Kiftia Usman: reza kah
total 1 replies
Sidieq Kamarga
Haaaah tegang juga, takut tiba-tiba Rayya berbalik haluannnn 🤔🤔🤔
Sidieq Kamarga
Astagfirullooh si wanita lucknut sudah ada di rumah Rayya saja, jangan sampai dia menganoaya Rayya. Jika iya, lawan Rayya !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!