Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35 pesan dari dokter alfin
Dokter alfin tersenyum lebar setelah mendapatkan nomor kontak rianti,pria itu segera menyimpan nomor tersebut setelah sebelumnya menamai nya dengan calon istriku,
Sepanjang hari pria itu selalu tersenyum, membuat para pasien nya merasa aneh,moodnya benar-benar baik setelah kedatangan rianti dan maya kesana,
" kenapa baru sekarang bu Maya mengajak
nya kemari? Andai saja dari dulu aku pasti tidak akan setuju bekerjasama sama dengan suaminya itu untuk membohongi nya tentang penyakit dan obat yang ia konsumsi setiap harinya,
Semoga saja amel berhasil membujuk bu Maya untuk meminum obat yang baru aku berikan dan meninggalkan obat yang lama, sebelum semuanya terlambat,
aku tidak mau kalau mereka sampai tau degan apa yang selama ini aku lakukan pada bu Maya, bisa-bisa si cantik itu akan marah dan tidak mau dengan ku"
Dokter alfin benar-benar berpikir kalau Amel mau dengan dirinya, lantaran melihat sikap wanita itu tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan saat ia ajak kenalan dan juga berbicara,
Wanita yang begitu cantik, anggun dan berkelas, seperti tipe ideal wanita yang selama ini dokter alfin idam-idamkan, dan tentunya dari keluarga kaya sebab ia adalah keponakan dari Maya Rahardian, salah satu keluar terpandang di kota ini,
"hai cantik,ini aku dokter alfin, simpan nomor aku ya" bunyi pesan yang dokter alfin kirimkan ke nomor kontak yang maya berikan padanya tadi
Tak berselang lama,pesan tersebut sudah centang biru yang menandakan kalau pesan tersebut sudah dibaca oleh si penerima pesan, membuat senyum pria itu terbit
Namun sudah beberapa menit pesan tersebut belum juga mendapatkan balasan dari sang pujaan hati, membuat dokter alfin semakin tertarik
" wanita ini benar-benar menarik ,membuat aku bisa gila" lirih dokter Alfin dan kembali mengetik sesuatu pada ponselnya
"apa kamu punya waktu untuk Sabtu malam? Aku ingin mengajakmu keliling kota jakarta"
Sementara di kediaman dirgantara,tuan dirgantara sedang berdecak sambil , meletakkan ponselnya dengan sedikit kasar setelah ia membaca pesan dari nomor baru yang tidak ia kenal,
" kenapa yah? Siapa yang mengirim pesan sehingga ayah nampak begitu kesal?" tanya dang istri saat melihat wajah kesal suaminya itu
" pesan nyasar dari orang gila" ujar tuan dirgantara,baru juga ponselnya ia letak ponsel kembali berbunyi menandakan pesan masuk,namun kali ini tak di gubris legi oleh tuan dirgantara
" maksudnya pesan dari orang gila bagaimana?" bunda sari benar-benar tidak paham dengan maksud ucapan suaminya itu
"bunda bisa baca sendiri,ayah malas membacanya" tuan dirgantara menyerahkan ponsel miliknya pada sang istri
Karena penasaran bunda sari menerima ponsel tersebut dan langsung membuka aplikasi berlogo telpon berwarna hijau pada ponsel milik suaminya itu,
Bunda sari langsung tertawa setelah membaca pesan tersebut,membuat yang lainya menjadi penasaran
" apa sih isi pesannya bunda? Kok bunda bisa tertawa seperti itu padahal ayah tadi begitu kesal?" ujar arya yang ikut penasaran akan isi pesan tersebut
" ini loh ar,ada orang nyasar mengirim pesan pada ayah" bunda sari membacakan pesan tersebut agar yang lainya juga ikut mendengar
Seketika Maya tertawa setelah sang kakak selesai membaca pesan tersebut, membuat rianti dak arya melongo, namun rianti sepertinya begitu familiar dengan nama yang disebut pada pesan tersebut, seketika ia curiga pada adik ibu mertuanya itu,
" jangan bilang ini ulah mama?" ujar rianti tepat sasaran membuat maya terdiam,lalu mengangguk sambil tersenyum manis
" maaf mas, itu memang ulahku yang memberikan nomor mas pada dokter gadungan itu" ujar Maya membuat tuan Arga dan bunda sari melotot
" kok bisa?" tanya bunda sari, sementara sang suami memilih diam saja
" jadi saat aku dan rianti kesana untuk melakukan pemeriksaan,dia begitu terpikat oleh pesona rianti, sehingga ia meminta nomor kontak rianti pada saya,
Ya sebagai mertua yang baik, bagaimana mungkin aku memberikan nomor kontak rianti padanya,jadi aku putuskan untuk memberikan nomor kontak mas dirga saja" kekeh maya tanpa merasa bersalah sama sekali
" ya Allah maya, bisa-bisanya kamu memberikan nomor mas mu, kenapa gak nomor Arya saja yang kamu kasihkan biar mereka ribut sekalian" ujar bunda sari membuat arya melotot
" aku sengaja memberikan nomor mas dirga biar dia mengira kalau mas dirga itu ayahnya amel alis rianti, jadi mas dirga bisa memarahinya " bunda sari menggeleng kepala melihat kelakuan adiknya itu,
Kelakuan nya tidak jauh berbeda dengan arya,yang membuat bunda Sari sering kali merasa kewalahan menghadapi kelakuan keduanya,
Jarak usia mereka memang terpaut begitu jauh, sehingga Maya begitu manja pada sang kakak, layaknya seorang anak pada ibunya
" jadi mama membiarkan pria itu menggoda istriku?" ujar arya dengan begitu posesif
" jangan mulai deh ar, bucin nya tolong di kondisikan,kita juga kesana karena sesuatu,jadi biarkan dokter gadungan itu senang untuk sesaat, sebelum ia mempertanggung jawabkan perbuatannya "
" bagaimana hasil pemeriksaan kalian tadi? Apa hasilnya masih sama seperti biasanya?"
akhirnya maya mengatakan semua yang di sampaikan oleh dokter alfin pada mereka, tanpa mengurangi atau menambahi nya
" apa kalian sedang bermain Dokter - dokteran? bagaimana bisa penyakit kanker bisa sembuh tanpa pernah melakukan terapi" ujar tuan dirgantara yang tidak habis pikir akan kebodohan Dokter tersebut,
" mungkin sudah saatnya kebohongan nya Selama ini terbongkar, dengan kehadiran rianti membuatnya lupa akan apa yang selama ini mereka lakukan, namun kerena sudah terlanjur terucap ia dengan cepat membuat, kebohongan baru untuk mengalihkan perhatian kami "
" kamu harus tegas pada orang seperti itu, jangan terlalu baik pada mereka, orang seperti itu tidak akan pernah sadar kalau belum kena batunya"
" iya mas,itulah kenapa aku datang lagi kesana,walau sudah tau kebohongan mereka, karena kita butuh bukti rekaman medis dari sana untuk menjebloskannya kepenjara"
" setelah ini kalian harus berhati-hati saat di luar,karena kemungkinan besar mereka pasti akan membalas dendam pada kita,walau masalah ini dimulai oleh mereka sendiri"
Tuan dirgantara tidak ingin keluarganya mengalami hal seperti istrinya,untuk itu ia meminta mereka agar selalu berhati-hati saat berada di luar rumah,
Walau mereka di dalam penjara,tidak menutup kemungkinan kalau mereka memiliki kaki tangan di luar,untuk menjalankan perintah mereka,
*****
" sayang,aku merindukanmu" bisik arya di telinga rianti saat mereka berdiri di balkon kamar mereka dengan posisi arya memeluk istrinya itu dari belakang
pria itu meletakkan dagunya di pundak sang istri,dan menghirup wangi parfum milik istrinya yang begitu lembut, namun mampu membuat hatinya tenang,
" jadi tadi istriku ini di godain sama dokter gadungan itu? Sampai - sampai ngajak jalan segala lagi " ucap arya dengan cemburu
" suamiku ini sedang cemburu ya?" kekeh rianti
"kamu harus di hukum karena sudah berani melirik pria lain selain suami mu ini" arya segera menggendong istrinya tersebut masuk kedalam kamar
Arya segera membaringkan tubuh sang istri di atas ranjang, tentunya dengan dirinya berada di atas tubuh sang istri, melakukan apapun yang ia mau,
Sementara Rianti hanya bisa pasrah saja,dengan apa yang dilakukan oleh suaminya itu, berawal dari mencium seluruh wajah rianti,dan berlabuh di bibir wanita itu,
Semakin lama ciuman keduanya semakin menuntut, membuat mereka tidak dapat membendung gejolak di dalam dada mereka untuk tidak melakukan nya,
Keduanya terengah-engah, setelah melakukan aktifitas panas mereka, namun walau begitu bibir keduanya sama-sama tersenyum, terutama arya,yang saat ini sedang memeluk tubuh rianti dengan begitu posesif,
" semoga arya junior segera tumbuh disini" ujar arya sambil mengelus perut rata milik istrinya itu
" amin" seru Rianti sambil membenamkan wajahnya di dada bidang milik arya " mas maunya anak cowok atau cewek?"
" apapun itu mas terima sayang,mau cewek atau cowok sama saja,mereka tetap anak -anak ku "
"syukurlah kalau begitu,aku hanya takut kalau mas menginginkan anak harus sesuai keinginan mas,dan akan kecewa kalau ternyata anak yang lahir itu tidak sesuai keinginan "
'' mas tidak seperti itu sayang, apapun mas terima, lagi pula kemana harus kecewa bukankah cewek atau cowok itu tetap darah danging kita juga?"
" iya mas, apapun jenis kelamin nya mereka tetap anak kita''
" ingat jangan pernah berpikir untuk pergi jalan dengan dokter gadungan itu" mendengar hal itu membuat rianti tergelak, ternyata suaminya itu masih cemburu
" tenang saja mas,aku juga tidak pernah berpikir untuk jalan dengannya, lebih baik kalau aku jalan dengan suamiku ini, menikmati waktu berdua sebelum aku kembali Makassar"
"apa harus Kembali lagi sayang? Tidak bisakah kalau oleh pindah tugas disini saja"
Arya benar-benar tidak rela kalau istrinya itu harus kembali lagi ke Makassar,ia tidak bisa kalau harus berjauhan lagi,
" tidak lama lagi kok mas,hanya tinggal satu bulan saja, setelah itu aku akan meminta untuk tugas disini saja"
" benar ya sayang, aku tidak rela kalau kita harus berjauhan lagi, bisa-bisa aku mati merindukan kamu"
" kita bisa vidio call mas, dengan begitu rasa rindu mas padaku akan sedikit terobati "
" itu bukan solusi sayang,yang ada mas semakin gak bisa menahan rasa rindu mas setelah melihat wajah mu di layar ponsel mas''
Setelah nya keduanya tidak mengatakan apa-apa lagi,mereka sama-sama diam dan saling menikmati pelukan mereka,
pemilik mya sapa