NovelToon NovelToon
Dermaga Hati Sang Marinir

Dermaga Hati Sang Marinir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Eirene, seorang model ternama, karena kesalahannya pada malam yang seharusnya dapat membuat karirnya semakin di puncak malah menyeretnya ke dalam pusara masalah baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi istri seorang tentara marinir.

Rayyan, anak kedua dari 3 bersaudara ini adalah seorang prajurit angkatan laut marinir berpangkat kapten, bukan hanya sederet prestasi namun setumpuk gelar playboy dan keluarganya turut melekat di belakang namanya. Tak sangka acara ulang tahun yang seharusnya ia datangi membawa Rayyan menemui sang calon penghuni tetap dermaga hati.

"Pergilah sejauh ukuran luas samudera, tunaikan janji bakti dan pulanglah saat kamu rindu, karena akulah dermaga tempat hatimu bersandar, marinir,"
-Eirene Michaela Larasati-

"Sejauh apapun aku berlayar, pada akhirnya semua perasaan akan berlabuh di kamu, karena kamu adalah dermaga hatiku."
-Teuku Al-Rayyan Ananta-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JIKA UMI SUDAH BERTITAH

Rayyan terpaksa harus kembali ke markas berhubung ada pekerjaan yang tak bisa ditunda, "nanti saya kirim persyaratan yang harus kamu bawa dan penuhi untuk pengajuan pernikahan," ujarnya memakai kembali baret ungu yang tadi ia selipkan di saku celana. Terlihat jelas kegagahan seorang ksatria diantara seragam loreng kebangaan dan emblem belati menancap di tengah petir menyambar.

"Ray pamit ke markas dulu, umi nanti pulang dijemput supir apa gimana?" tanya Rayyan merendahkan tinggi badannya agar tidak lebih tinggi dari posisi umi.

"Abi mau datang bareng supir, kamu hati-hati!" jawab Salwa mengusap punggung si perwira yang salim takzim padanya. Mata Eirene tak lepas memperhatikan setiap sikap Rayyan, satu yang ia dapat nilai dari lelaki yang baru dikenalnya ini--- ia begitu menghormati orangtuanya.

"Dek, abang pamit---" ucapnya pada Eirene, gadis itu menjawab dengan ambigu, pasalnya saat ini wajah itu begitu menawan meruntuhkan keangkuhan wanitanya, ia terbiasa berhadapan dengan seorang pria berkharismatik namun baru kali ini ia dapat luluh oleh pesona lelaki dan itu seorang prajurit marinir di hadapannya. Bergetar jiwa dan raga, saat si kapten... personel elite siluman Raden Joko itu mengangguk singkat lalu pergi dengan langkah tegapnya. Salwa sudah tak aneh dengan reaksi itu, mungkin inilah alasannya para gadis selalu luluh dengan kedua putranya, terutama Rayyan yang pintar merayu wanita.

"Aduhhhh mau juga dong dipanggil adek!" seru Honey gemas.

"Adek kingkong?" tanya Eirene.

"Cih, adeknya buto ijo!" balas Honey ngondek yang dibalas tawa renyah Eirene.

"Umi madame, nanti kalo mau pulang dianter honey aja. Eyi ngga apa-apa sendirian disini, kasian om kalo harus repot-repot kesini," jawabnya yang terbiasa dengan kesendirian.

"Ngga apa-apa, kita emang udah tua tapi masih seneng traveling sama jalan-jalan! Jangan anggap umi nenek-nenek renta yang bisanya nyempilin salak dari kondangan aja! Abi bilang sekalian jenguk kamu, umi juga pulangnya bareng supir nanti! Ah iya, umi belum selesai sama yang tadi---" ujarnya, gadis itu tertawa mendengar kalimat yang dulu pernah ia ucapkan di toko tas. Tapi sejurus kemudian Eirene mengangkat sebelah alisnya tinggi-tinggi urusan yang mana lagi ya kok lupa, "tentang apa?"

"Kalo Ray korupsi umur gimana? Kalo ternyata anak umi niat nipu kamu, manfaatin kamu gimana?" cerocosnya.

Eirene hanya tersenyum mendengar ocehan calon mertuanya ini, dengan tangan yang telaten menyuapi Eirene wanita berjilbab ini terus saja mengomel seperti gerbong KRL, begitu panjang dan cepat.

"Umi madame makasih," Eirene menahan tangannya dan menatap Salwa dengan mata berkaca-kaca, sudah sangat lama ia tak mendengar omelan seorang ibu padanya, selain haters.

"Umi-just umi---" balas Salwa.

"Maaf, atas pertemuan dan semua kesalahpahaman kemarin, umi hanya tak suka dengan profesimu!" lanjutnya menjeda gerakan tangan di piring.

"Eyi ngerti, semua ibu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Mungkin kalo masih ada, itu juga yang bakal dilakuin mama sama papa," Eirene menatap Salwa dengan senyum getir. Honey yang tau jika Eirene tengah membuka luka lama itu kemudian mendekat dan mengusapi punggung Eyi.

"Kalau umi boleh tau, mama papa meninggal kapan dan kenapa?" tanya Salwa, menyentuh sisi terdalam seorang Eirene.

"Om Michael sama tante Laras adalah salah satu korban yang ada di daftar manifest pesawat HawaAir tan, pesawat yang mengalami kecelakaan 8 tahun yang lalu sewaktu Eyi masih smp. Mereka tiada saat akan menemui Eyi yang mau karantina buat audisi model. Sampai sekarang jasadnya---" Honey menjeda demi menemukan kalimat yang tepat untuk menjabarkan keadaan,

"Sudah menyatu dengan perairan tanah khatulistiwa," lanjutnya meloloskan helaan nafas.

"Innalillahi wa inailaihi roji'un," gumam Salwa.

Eirene menghirup nafas dalam dan menegakkan kepalanya, ia benci dengan situasi melow seperti ini, "seengaknya mereka meninggal di tempat yang mereka suka, sesuai hobby mereka diving! Mereka jadi bisa ngeliat keindahan bawah laut setiap hari!"

Salwa mengangguk paham, ia melihat jika Eirene tak mau membahas tentang sesuatu yang membuatnya bersedih. Sebagai seorang ibu nalurinya berkata untuk mengelusi tangan Eirene demi menyalurkan kekuatan dan kenyamanan. Ia menularkan senyuman pada Eirene, dan berjanji dalam hati jika ia berniat menggantikan peran keduanya menjadi orangtua Eirene. Dapat ia lihat pada dasarnya gadis ini baik, tangguh---teramat tangguh, hanya saja ahhhh! Sudah terlalu lama ia menjadi batu karang diantara ganasnya ombak kehidupan.

Hari semakin gelap, Zaky pun telah hadir untuk menjemput istrinya bersama Zahra yang berniat menjenguk Eirene.

"Kalau pulang telfon umi atau Rayyan, biar dijemput!" pesan Salwa. Eirene mengangguk bersama honey.

"Dah tante! Makasih," Honey mengecup punggung tangan Salwa dan salim takzim pada Zaky. Mungkin selama ini baru keluarga Rayyanlah yang selalu memanggil nama asli, nama lelakinya.

"Titip Eirene, Redi--"

Malam kembali sepi seperti malam-malam kemarin, Eirene menatap langit-langit ruangan kamarnya diantara terangnya cahaya lampu.

Takdir Tuhan memang tak bisa diprediksi atau ditebak. Eirene pun tak paham mimpi apa ia kemarin, mendadak hari ini ia mendapatkan seorang ibu yang mau menyuapinya makan ketika sakit begini, padahal biasanya jika ia sakit hanya ada honey yang mengurusinya.

Eirene memaksa pulang hari ini, ia merasa tubuhnya sudah sehat dan segar. Meskipun orang-orang akan melihatnya dengan wajah pucat dan menganggapnya berbohong.

"Ngga mau ngabarin tante Salwa?" tanya Honey.

Eirene menggeleng, "ngga usah lah, cuma pulang ke apartement kok! Nanti aja kasih taunya kalo udah di apartement, takut repotin!"

"Ntar dia marah-marah lagi, marahnya serem loh! Ibukota sampai kena tsunami, kalo dia nyemprot!" Eirene tertawa renyah, iya juga kata honey, calon mertuanya itu kelewat galak. Dosa terindah apa yang sudah ia lakukan, mendapatkan mertua segalak Angry bird.

Baru saja menginjakkan kaki di basemment betapa terkejutnya Eirene dan honey, mendadak halaman rumah sakit penuh dengan awak media yang tiba-tiba menyerbunya layaknya satu peleton pasukan lebah.

"*Eirene, apakah benar*---"

"*Lovely, bisa jelasin*---"

"*Eirene, gimana kondisinya setelah beredar kabar*----"

Jepretan kamera begitu berkilat-kilat memotret setiap gerakannya memasuki mobil sampai-sampai ia mengernyit dan menyipitkan mata ketika kilatan itu menyilaukan mata sampai terasa menggelap, badan jangkung namun kurusnya dilindungi honey dan para security yang bersiap menjadi tameng juga garda terdepan Eirene. Entah kabar berita apa yang beredar di luaran, sampai-sampai hari ini ia diserbu begitu sengitnya seperti serbuan tawon ganas.

"Masuk Eyi!" titah honey mendorong sedikit badan Eirene ke dalam mobil, sementara ia menyusul di belakang.

Blughhh!

Pintu mobil di tutup, Eirene dan honey merebahkan badannya di kursi mobil, memikirkan apa yang mereka lewatkan. Penasaran, Honey langsung membuka portal berita, dan begitu tercengangnya ia saat mendapati akun gosip murahan yang mengatakan jika **Eirene adalah istri simpanan Louwis, Rayyan membatalkan pernikahan mereka karena kenyataan itu, begitupun keluarga Rayyan yang tak setuju dengan Eirene karena latar belakangnya, yang lebih menyakitkan adalah kabar yang mengatakan jika keluarga Rayyan tidak merestui hubungan keduanya karena Eirene tak jelas asal-usulnya, sementara Rayyan lahir dari keluarga terpandang**.

Eirene terbiasa dengan perlakuan begini, sudah tak aneh lagi untuknya. Berkali-kali ia menghirup udara yang menguar di mobil meski terasa sesak. Berkali-kali juga umi Salwa dan Rayyan menghubungi nomor Eirene.

Di tempat lain, umi Salwa sudah marah-marah.

"Ngga bisa jadi! Cari akun gosip murahan yang nyebarin berita fitnah ini! Kalo bisa tuntut sekalian, ngga tau siapa keluarga Ananta apa gimana?! Nyari perkara!" omelnya, berniat menyambar ponsel untuk menghubungi Afrian.

"Ini salah satu alasan yang Salwa ngga suka bang dari profesi publik figur! Fitnah tuh jadi makanan sehari-hari!"

"Sabar dulu! Kita tunggu anaknya datang," jawab Zaky, subuh-subuh kediaman Ananta sudah digemparkan suara membahana umi Salwa yang mencak-mencak marah karena berita gosip.

Pagi-pagi Rayyan sudah dikagetkan dengan telfon umi yang memintanya datang ke rumah dengan segera. Sudah ia duga pasti karena berita yang viral semalam. Untung saja masih pagi, jadi ia tak harus diserbu pula oleh teman-temannya di markas atas gosip viral itu.

"Kamvrettt! Siapa juga yang bikin berita bohong itu, gue lagi yang kena!" kesalnya ditengah gelap dan dinginnya subuh ia harus membelah jalanan demi sampai di rumah.

"Rayyan!!! Umi mau kamu percepat pernikahanmu, dan minta Eirene untuk keluar dari dunia keartisan, umi ngga suka diginiin!" teriaknya saat Rayyan baru saja memunculkan batang hidungnya di rumah.

"Bentar dulu mi," tahannya menarik resleting jaket kesatuan agar lebih memeluknya.

"Umi ngga mau tau, sebelum umi ke timur, urusan pengajuan ke pejabat kesatuan harus udah beres!"

.

.

.

.

1
Ratna
kangen klan ini.. udah ke berapa kali baca.. tapi tetep ngangenin... makasih author ❤️
Furi Handayani
mantu2nya umi Salwa garang oeeyyy.. best women👍
Mama lilik Lilik
cerita yang menarik dan sangat good
kejora
Luar biasa
Mama lilik Lilik
maksudnya ma3jne apa ya Thor,maaf kalo saya gak tau🙏🏼
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nuy
Dasar suami gada ahlak🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
😭😭😭
Nuy
Dasar syaaaraaaaffffff rayyan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nuy
Eyi baik banget dah 😅😅
Nuy
Eyi emang antik 😅😅😂😂🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
Luar biasa
Dewi Kasinji
ijin baca kak
Fiani Arifin Arifin
Luar biasa
Tiwi
o
fajar Rokman.
AQ kangen Abang Rayyan bpknya si cimoy
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁4
Rahma Lia
Senang deh bacanya,rasanya mau ngulang2 terus bacanya,,,aku terrayyan rayyan terlovely lovely deh kayanya.
Lisa
🤣🤣🤣🤣🤣
Lisa
cimoyyyy🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!