NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 gombalan maut

Mereka saat ini sudah berada di dalam bioskop untuk menonton film dengan genre horor komedi, mereka sangat fokus menonton film itu dan sesekali tertawa karena adegan lucu dari film tersebut.

" Habis ini kita mau kemana?" Tanya jihan kepada kedua temannya.

" Makan ramen aja di depan yuk." Ucap lia menyahuti ucapan Jihan.

" Gw ma ikut aja yang penting makan hehh" ucap lili kepada kedua temannya itu.

Setelah film itu selesai mereka langsung keluar meninggalkan studio itu dan pergi menuju restoran jepang yang tidak jauh dari tempat tersebut. Tapi saat mereka hendak pergi menuju restoran itu lili dan sahabatnya tidak sengaja berpapasan dengan Ricky yang saat ini sedang jalan bersama cewek lain.

Lili pun berniat berpura pura tidak kenal dan langsung berjalan sedikit cepat meninggalkan kedua temannya. Tapi tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang yang membuat lili langsung menengok kearah belakang yang ternyata adalah Ricky.

" Li gw kangen sama lu." Ucap Ricky yang membuat lili terbelalak kaget.

Lili pun langsung menarik tangannya dari genggaman tangan Ricky. " Lu bego apa giman si! Kita udah putus ki dan lu juga udah punya pacar!." Ucap lili kesal dengan menatap tajam bada Ricky. Tidak habis fikir dengan tingkahnya yang padahal sudah punya cewek.

" Gw sama dia belum jadian kok." Ucap Ricky dengan santainya yang membuat cewek di di sampingnya mengernyitkan alisnya bingung.

Cewek itu kemudian langsung menghampiri Ricky dan meminta kejelasan kepadanya. "Maksud kamu apa ki? " Tanya cewek itu kepada Ricky.

" Kita emang gak pacaran li. Gw sama dia cuma temenan." Ucap Ricky yang masi menjelaskan kepada lili dan menghiraukan cewek tersebut.

Plakkkk

Tamparan keras dari cewek itu yang mendarat pada pipi Rick." Iya gw tau lu gak pernah nembak gw! Tapi lu udah cium gw!. Lu udah peluk peluk gw! Apa itu yang di sebut teman!" Ucap cewek itu dengan wajah yang memerah menggenggam emosi tidak percaya dengan apa yang Ricky ucapkan.

Ricky hanya diam dan tidak merespon sedikit pun ucapan cewek tersebut. Ia hanya fokus menatap sendu pada lili yang sudah lama tidak bersamanya. " Gw mohon kita balik lagi ya kayak dulu." Ucap Ricky dengan nada pelan membujuk lili.

Sahabat lili pun langsung datang dan menjauhkan Ricky dari lili yang saat ini sedang menatap kasihan pada cewek di samping Ricky. " Lili udah gak cinta lagi sama lu ki, lu lebih baik lupain lili." Ucap Jihan kepada Ricky 

" Lagian kan lu sendiri yang minta putus. Jadi lu harus lupain lili." Ucap lia dan langsung menarik lili pergi dari tempat itu.

Ricky pun hanya diam mematung menatap lili, ia juga sadar bawah diala yang bego sampai melontarkan kata putus kepada lili cewek yang bahkan susah di hapus namanya itu dalam hatinya.

Saat ini tiga sahabat rendi sedang berada di pemancingan umum, mereka kini sudah berpakaian serba panjang dengan menenteng alat pancing yang saat ini sudah mereka genggam. Bahkan mereka juga sudah memakai sunscreen untuk melindungi kulitnya agat tidak hitam karena sengatan matahari.

" Ok kita mulai ya siapa yang dapet ikan paling besar dia yang menang." Ucap satria yang kini sudah siap siap melempar kail kedalam kolam. Tapi sebelum mereka melempar kan kail ke kolam tiba tiba ponselnya berbunyi.

Dreeet   Drreet    Drrret 

Suara dari ponsel satria yang menampilkan notifikasi telepon dari rendi sahabat itu. Ia pun kemudian langsung menurunkan alat pancing itu lagi dan mengangkat telepon dari rendi. " Bentar rendi telepon. " Ucap satria kepada para sahabatnya itu. "hallo ren kenapa " tanya satria kepada rendi di sebrang sana.

" Kalian lagi ada di mana gw di basecamp ni." Ucap rendi bingung karena tidak mendapati para sahabatnya itu.

" La kan gw udah bilang ke lu. kalo kita mau mancing!." Ucap satria heran karena waktu di sekolah ia sudah bilang ke rendi 

" La kapan kocak gw kagak inget? " Tanya rendi yang emang tidak tau

" Mangkanya kalo lagi sama temen tu ya jangan pacaran mulu!." Ucap satria kesal pasalnya rendi sudah di bilangin pas di sekolah tadi tapi emang ni anak fokus banget telponan sama pacarnya.

" Emang iya yaudah sini serlok gw kesana." Ucap rendi dan langsung mematikan teleponnya.

Rendi yang menerima serlok dari temennya itu langsung menuju ke tempat pemancingan umum tersebut. Dan langsung menghampiri temanya yang asik bermain game sambil menunggu dirinya.

Sahabatnya yang melihat rendi sudah datang pun langsung menyuruh rendi untuk buru buru menghampiri mereka. " Karena rendi udah kesini jadi ayok kita lanjutin tandingnya." Ucap satria dan memberikan alat pancing kepada rendi 

Rendi yang mendengar itu hanya heran dengan sahabatnya ini yang tiba tiba menyuruh Tanding. " Tanding apa ini?." Tanya rendi heran.

"Tanding siapa yang dapet ikan paling besar!. Yang kalah tanding bakal jadi babu yang menang!." Ucap bisma menjelaskan 

" Ck. Ok siapa takut!." Ucap rendi dan langsung mengambil kuda kuda

" Ok siap ya. gw itung dari satu sampai tiga" Ucap vino dan mulai memegang erat alat pancing untuk ia lemparkan 

" Ok siap." Ucap mereka serentak 

Satu.    Dua.      Tiga

Setelah bunyi hitungan ketiga mereka pun serentak langsung melemparkan kail pancing itu kedalam kolam. Tidak butuh waktu lama satria langsung mendapatkan ikan yang lumayan besar. lalu kemudian rendi yang mendapatkan ikan agak kecil dan vino mendapatkan ikan lebih besar dari satria lalu kemudian giliran bisma yang mengangkat kail dan mendapati ikan yang lumayan besar.

Melihat itu sahabat rendi serentak langsung menertawakan Rendi yang mendapatkan ikan lebih kecil dari mereka. " Bwahhhhhhh"

" Dari ukuranya saja udah terlihat kalo lu yang kala si ren hahah." Ucap satria mengejek.

" Hahahh siap siap ren bakal jadi babu kita! " ucap bisma yang ikut mengejek 

Mereka pun kemudian pergi ke tempat untuk mengilo berat dari ikan mereka dan benar saja rendi kala dengan mendapat berat sepulu gram saja.

" Bwaaaahhhh" ketawa renya dari parah sahabatnya itu ketika melihat ikan milik rendi

" Ni bawa ini ren." Ucap satria yang memberikan Kantong plastik yang berisikan ikan yang mereka tangkap.

" Ni ren sekalian bawain alat pancing gw ya." Ucap vino dan memberikan alat pancing itu kerendi

" Hahah Jarang jarang gw bisa liat lu menderita" ucap bisa sambil menepuk nepuk pundak rendi

Rendi yang mendapatkan perlakuan itu hanya pasrah dan menurutinya sambil menatap mereka sinis. Mereka kemudian pergi ke basecamp lagi untuk membakar ikan itu di sana. Setelah sampai di basecamp mereka langsung menyuruh rendi untuk membersihkan ikan tersebut dan membakarnya untuk mereka.

" Ren tolong ya di bersihkan sekalian di panggang ya gw sama bisma mau beli nasi dulu" Ucap vino dan mengajak bisma pergi 

" Hehe yang enak ya ren." Kata bima

" Ck " decak dari rendi kesal dan langsung membersikan ikan tersebut.

Vino dan juga bisma kemudian pergi meninggalkan basecamp untuk membeli nasi di warteg. Satria yang melihat temannya itu sedang membuat api untuk memanggang tidak jadi jadi akhirnya menghampirinya.

" Sini gw bantu. Liat gw ni ren" Ucap satria kemudian Mengambil korek dan kertas untuk menyalakanya api

" Iya coba gw liat." Ucap rendi dengan tatapan sinis 

Selang beberapa detik kemudian api itu pun menyala. " Tu liat ren pinter gak tu gw " ucap satria menyombongkan diri.

" Iya lu emang yang paling pinter dah kalo soal ginian." Ucap rendi yang kemudian menata ikannya yang ia sudah bersihkan ke besi panggangan 

" Ren kipasin ege nanti mati lagi!." Ucap satria protes dengan temannya yang sedari tadi diam berdiri menatap ikan tersebut 

" Bentar lu gak liat ini mata gw berair gara gara ni Asep! ." Ucap rendi yang sedari tadi mengucek matanya karena perih

Satria yang melihat itu langsung mengipasi ikan tersebut agar asapnya mengara pada rendi. " Lu harusnya ngipasnya kayak gini" ucap satria dan langsung mengipasinya dengan sekuat tenaga.

Rendi yang dari tadi sengaja menghindar langsung kesal ketika asap dan debuh dari arang itu mengarah padanya. " Ohok ohok bangsat lu ya! ." Ucap rendi kesal sampai terbatuk batuk

" Bwaaaahhhh maaf ren gw gak sengaja." Ucap satria yang masi mengipas ngipas ke arah rendi.

Rendi yang kesal dengan satria pun langsung berlari mengejar satria untuk menjitaknya "awas aja lu anjing!" Ucap rendi yang menarik baju satria tapi sayang tidak kena

" Blee gak kena hahah " Ucap satria yang menjulurkan lidah nya

"Naj*s tingkah lu kek anak SD bangsat!." Ucap rendi yang kemudian fokus memanggang ikan lagi karena malas dengan satria.

Satria yang melihat rendi fokus memanggang ikan lagi pun langsung menghampirinya. "Maaf ren gw cuma bercanda doang" ucap satria dan langsung duduk di samping rendi.

Rendi yang melihat satria Dudu di sampingnya pun langsung mengipas panggangan tersebut dengan sekuat tenaga sehingga abu dan asap mengarah pada muka satria. Satria yang mendapatkan perlakuan itu hanya diam menatap tajam pada rendi yang saat ini sedang tertawa.

 vino dan bisma baru saja datang membawa nasi dan minuman tapi ia kaget dengan keadaan yang ia lihat. " Wajamu napa sat kok item gitu?." Tanya vino penasaran ketika melihat wajah sahabatnya itu.

" Itu." Ucap satria dan langsung menatap rendi

" La lu juga napa ren ikutan item mukanya?." Ujar vino heran 

" Tu." Ucap rendi yang menunjuk satria 

" La kalian ini kenapa itu itu bisu lu pada!." Ucap bisma kesal sama kedua temanya.

Setelah Malukukan perdebatan panjang mereka pun kemudian akhirnya memutuskan untuk menyantap ikan hasil mereka pancing. rendi yang emang berencana ingin pergi ke jepang pun akhirnya memutuskan untuk pulang. " Gw pulang ya." Ucap rendi kepada para sahabatnya ini yang masi makan.

" La lu buru buru amat ren?." Tanya bisma heran pasalnya ini masi jam tujuh malam

" Iya gw ada perlu. Yaudah ya gw balik." Ucap rendi dan langsung pergi menuju motornya yang terparkir di depan basecamp.

lili dan para sahabatnya saat ini sudah berada di apartemen milik jihan. Mereka saat ini sedang mengobrol dan makan makanan yang lili traktir, karena mereka berniat untuk pesta bantal di kediaman apartemen jihan.

"Wah enak ini ma makasih ya li." Ucap para sahabat lili serentak yang terlihat sangat senang ketika melihat makanan yang sudah di belikan oleh lili 

" Iya mumpung gw ada di Surabaya juga si ini ma" Ucap lili sambil tersenyum 

" Tu si Ricky masi ngotot aja yak sama lu." Ucap Jihan mengingat kejadian tadi di mall

" Gak tau gw juga heran." Ucap lili malas sambil menyantap makanan yang ada di atas meja.

" Lu pake kemat apa li, sini bagi bagi gw juga mau." Ucap lia bercanda.

" Jaran goyang sama semar mesem hahah" ucap lili  menyahuti candaan lia.

" Pantes pake kematnya aja sampai dua gitu hahah" ujar Jihan yang ikut menyahuti 

" Bukan hanya Ricky bahkan lili langsung dapet cowok di jakarta. Ajib bener lu li kematnya." Ujar lia sambil tepuk tangan kagum.

" Ni gw kasih link dukun kepercayaan gw ni." Ucap lili dan mengirim link kepada para sahabatnya itu.

" Ini si link shopee jir" ucap Jihan kesal.

Saat mereka masi mengobrol tiba tiba ponsel lili berbunyi dan menampilkan notifikasi video call dari suaminya itu. " Gw mau kemar dulu ya. Cowok gw nelpon." Ucap lili meminta izin dan langsung pergi meninggalkan para sahabatnya itu.

Setelah lili sampai di kamar ia langsung Merapi kan rambutnya dan mengangkat telepon dari sang Suami. " Hallo kak" ucap lili sambil tersenyum manis.

" Cantik banget istri aku." Ucap rendi memuji penampilan istrinya itu.

" Kak rendi lagi apa kok keliatan berantakan banget?" Tanya lili kapada suaminya itu

" Aku mau pergi li Kelur negri buat kerja." Ucap rendi yang emang sedang mengemasi barang barangnya keransel.

" Jauh banget emang kerja apa?" Tanya lili heran.

" Gak tau di suruh bang sandi buat keluar negri. Aku manut aja li yang penting di kasih gaji hehhe" 

" Padahal kak Rendi kan sekolah."

" Gak papa li izin dulu. Lagian kan aku udah punya istri jadi harus kerja buat nafkahi kamu"

Lili yang mendengar itu hanya tersenyum senang. Sambil menatap malu sang suami yang saat sedang menatap genit kepadanya.

" Li, aku lagi flu tau" ucap rendi sabil mengusap usap hidung.

" Lo kok bisa kak?" Tanya lili khawatir 

" fall in love with you " ucap rendi dengan mengedipkan satu matanya untuk menggoda lili

Lili yang melihat itu pun langsung menutup mukanya malu karena gombalan sang suami yang membuat Pipinnya langsung merah padam. " Minum teh anget anget kak rendi kok ganteng banget." Ucap lili membalas gombal sang Suami yang membuat rendi langsung membanting ponselnya di ranjang empuknya.

Rendi saat ini sedang menenggelamkan mukanya kebantal empuknya sambil menendang nendang bantal salting karena gombalan dari istrinya itu. " Istri gw ternyata jago gombal juga." Gumam rendi terkejut 

Cukup lama mereka mengobrol sampai lili lupa akan sahabatnya yang masi berada di luar. Sahabat lili pun mengerti dan berniat tidak menggangu lili yang saat ini masi vcan dengan pacarnya.

Di pagi hari dodi ayah rendi bersiap siap untuk pergi ke kantor ia berencana menghadiri meeting dan ingin pergi ke Jakarta pada siang hari. Ia yang tinggal di apartemen dekat perusahaan berencana makan di perusahaan saja ia sengaja datang pagi pagi untuk mengurus dokumen dokumen yang ada.

" Rul nanti setela antar aku ke perusahaan tolong jemput lili ya." Ucap dodi kepada supirnya 

" Iya pak" ucap sopir pak dodi

Setelah dodi sampai di perusahaan ia langsung masuk keruanganya dan mengurus semua dokumen dokumen yang ada di perusahaan tersebut. Jujur ia sebenarnya capek ngurus dua perusahaan apa lagi ia masi belum memiliki orang kepercayaan untuk memegang perusahaan ini. ia berencana menunggu rendi untuk memegang perusahaan tersebut.

Lili yang sudah keluar dari apartemen lansung pergi menghampiri supir mertuanya itu dan masuk kedalam mobil tersebut. Sesampainya lili di perusahaannya ia langsung masuk ke ruangannya yang saat ini sudah ada vita.

" Pagi Li" sapa vita kepada menantu bosnya itu

" Pagi kak" ucap lili dan duduk di bangkunya

" Kamu nanti jam dua belas Dateng ya li ke ruangan pak dodi." Ucap vita menyuruh lili 

" Eh bukannya ada meeting ya?" 

" Meeting nya di ajuin li " 

" Oh yaudah kak ok "

Saat ini di kediaman Erlangga rendi pergi dengan memakai jaket Levis dan juga celana jins ia berencana pergi ke Jepang sesuai permintaan bang sandi 

" Lo ren kamu gak sekolah, kamu mau kemana pake pakean kek gitu" tanya mira yang melihat rendi sudah memanasi motornya 

" Mau ke jepang ma mau ngambil bibit." Ucap rendi jujur

" Bibit apa si ren aneh aneh aja sampai ke jepang segala? " tanya mira heran dengan anaknya itu 

" Ya bibit intinya ma." Ucap rendi yang emang tidak berniat untuk menjelaskan 

" Yaudah sana makan dulu." Mira selalu tidak melarang apa pun kegiatan anaknya di luar sana ia percaya bahwa anaknya itu orang pinter dan tidak akan melakukan hal konyol.

" Gak usah ma. Udah ya rendi pergi dulu. dah ma." Ucap rendi yang kemudian langsung naik keatas motornya menuju apartemennya untuk mengambil leptopnya dan langsung pergi lagi ke bandara menggunakan mobil grep.

Rendi saat ini sudah ada di bandara ia bergegas masuk kedalam pesawat karena pesawat yang ia naiki akan segera berangkat. Ia kemudin duduk di samping anak kecil yang sangat lucu. Anak kecil itu selalu menatap rendi dengan tatapan penasaran. Begitupun rendi yang sedari tadi menatap sinis anak kecil tersebut. 

" Ini cucu aku mas." Ucap wanita paru baya yang duduk di samping rendi

" Oh lucu banget bu anaknya." Ucap rendi basa basi.

" Aku juga punya anak cewek cantik umurnya kaya mas, mas mau aku kenalin." Tawar ibu tersebut 

" Eh gak sudah bu aku udah punya istri." Jawab rendi

Ibu tersebut yang mendengar jawaban dari rendi langsung kaget karena rendi yang masih sangat mudah. " Eh maaf mas aku kira masi bujang."

 

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!