Pada malam sebelum hari pernikahannya Mika mendapati tunangannya sedang berselingkuh dengan temannya sendiri di hotel tempat Mika akan menggelar pesta pernikahannya.
Karena merasa sakit hati Mika pun memilih untuk menghibur dirinya di klub malam mencoba untuk menenangkan dirinya, saat di sana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa saat dia keluar nanti siapa pun yang pertama kali Mika temui maka dia akan mengajaknya menikah jika itu laki laki tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat dari ucapannya tadi.
Entah pemikiran gila dari mana asalnya, namun Mika sudah bertekad dan dia juga merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena tidak mengetahui perselingkuhan sang tunangan dengan temannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan cerita mika dan adakah pria yang akan mau di ajak menikah oleh mika???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9_Mengajak Bertemu
Melvin pun mengambilkan pakaian mika dan memberikan kepadanya untuk segera berpakaian.
Setelah beberapa saat mika pun keluar dengan pakaian yang sudah rapi namun kepala masih tertutup handuk karena ia baru saja keramas.
"Udah selesai?" tanya Melvin saat Mika baru saja keluar.
"Iya."
"Kalau gitu mari makan," ajak Melvin.
"Bentar aku mau keringin rambut dulu, kamu duluan aja." Mika berkata kepada Melvin.
Melvin pun langsung keluar tanpa basa-basi atau pun jawaban, mika hanya mencoba bersabar dengan sikap suami barunya tersebut.
Mika sekarang sedang mengeringkan rambutnya. Disela-sela itu dia memikirkan bahwa saat memutuskan untuk menikah berarti ini adalah resiko yang harus ia tanggung begitupun dengan sikap Melvin yang sangat datar, cuek dan dingin.
Sesi mengeringkan rambut selesai dia pun segera keluar dari kamar dan menuju ke meja makan, di sana sudah ada Melvin yang sedang fokus dengan laptopnya.
"Udah puas ngelihatinnya?" tanya Melvin karena memergoki Mika yang terus melihat ke arahnya.
Mika pun gelagapan saat Melvin mengetahui bahwa mika sedang memandanginya, segera mika duduk bersebrangan dengan Melvin yang mengalihkan pandangannya dan menutup laptopnya.
Di meja sekarang sudah banyak makanan yang tersaji, mereka pun mulai memakan makanannya.
"Lusa kita ke negar B," ucap Melvin setelah menghabiskan makanannya.
Mika yang sedang minum pun tersedak air hingga batuk karena ucapan Melvin.
Huk huk
"Apa! Kenapa?" tanya Mika penasaran apakah ada urusan penting.
"Untuk bertemu orangtuaku." Melvin menjawabnya.
"Apa!" pekik Mika lupa kalau dirinya belum bertemu dengan mertuanya.
"Oh." lanjut Mika lagi dengan singkat.
Setelah mengerti Mika pun hanya menjawab dengan singkat, Melvin yang mendengar itu tidak puas dengan jawaban yang diberikan Mika.
"Kok oh aja," sahut Melvin.
"Terus apa lagi?"
"Ya apa kek."
"Iya aku setuju lusa kita ke negara B, puas!" jawab mika dan Melvin pun terlihat senang.
Setelah makan malam mereka pun sedang berada di ruang keluarga dan menonton tv, tak lama kemudian telepon mika berbunyi dan dilihatnya sang mantan yang meneleponnya, dia lupa untuk memblokir nomor Lucas.
"Siapa?" tanya Melvin.
"Orang gak jelas," sahut Mika.
"Lucas!"
"Kok kamu tahu?" Mika pun syok karena Melvin tahu yang sedang meneleponnya adalah lucas.
"Iya, tahu aja."
mika pun dengan berat hati mengangkat telepon tersebut itu sebelum itu dia memilih untuk menjauh dari Melvin dan biarkan dia berbicara secara privat.
[Halo.]
[Halo, mika akhirnya kamu angkat telepon ku.]
Mika sebenarnya sangat bosan berbicara dengan Lucas karena setiap mendengar suaranya mika pasti mengingat kejadian menjijikkan tersebut.
[Kenapa?]
[Sikap kamu dingin banget sih Mik ke aku.]
[Kalau gak ada yang dibicarakan aku tutup.]
[Tunggu, mika aku mau ngomong sama kamu.]
[Apa?!]
[Aku denger tadi kamu pulang ya,] ucap Lucas yang mengetahui dia pulang.
[Iya, kenapa emangnya?]
[Aku denger kamu sudah tidak tinggal di rumah?]
[Iya.]
[Ayo kita bertemu mik,] ajak Lucas.
[Maaf aku rasa sekarang kita sudah tidak ada urusan, jadi tidak perlu untuk bertemu.]
[Mika, aku mohon sekali ini saja.]
Mika pun mematikan teleponnya dan tidak berniat untuk berbincang lebih banyak dengan Lucas.
Dengan enaknya dia mengajak bertemu setelah kejadian gila tersebut dasar tidak tahu malu.
"Kenapa?" tanya Melvin saat melihat muka mika seperti menahan kesal.
"Gak kenapa-kenapa kok," jawab Mika.
Setelah itu mereka pun melanjutkan menonton televisi, malam sudah larut mereka pun pergi ke kamar untuk istirahat.
Sejujurnya mika kurang nyaman karena untuk pertama kali dia tidur dengan seorang laki-laki.
Mika sekarang sedang berbaring di ranjang sendirian karena Melvin sedang berada di kamar mandi, saat Melvin keluar dari kamar mandi mika pun memejamkan matanya.
Melvin yang melihat itu pun dibuat lucu karena dia tahu kalau mika belum tidur, dia hanya menghindari kejadian diluar batas.
Saat ini Melvin pun membaringkan badannya di samping mika dan menggerakkan tangannya untuk memeluk sang istri.
Mika yang terkejut pun membuka mata dan langsung berhadapan dengan Melvin yang teryata sudah sangat dekat dengannya.
Mereka cukup lama bertatapan, membuat Melvin tidak tahan untuk tidak mencium sang istri untuk pertama kalinya.
Dengan keberaniannya Melvin pun mencium pipi sang istri membuat mika mati beku tak berkutik sama sekali, karena mendapat respon yang biasa saja Melvin pun mulai mencium singkat bibir sang istri membuat mika seketika diam.
"Manis," ucap Melvin.
Mika yang masih membeku, kemudian pun tersadar dan memukul kecil sang suami, merasa malu karena dia diam saja dan tidak melawan, karena itu adalah ciuman pertamanya bahkan Lucas mantan tunangannya saja tidak pernah menciumnya karena mika sendiri yang mau untuk tetap menjaga hubungan yang sehat.
"Kamu apa-apaan sih," protes mika.
"Aku kenapa? Emang salah ya cium istri sendiri."
"Bukan begitu tapi," sebelum mika melanjutkan ucapannya Melvin sudah lebih dulu mencium mika.
"Ih kamu mah," protes mika.
"Iya, iya sorry sayang." ucap Melvin membuat Mika membeku.
"Mika aku mau mulai sekarang kamu jangan panggil aku Melvin tetapi panggil sayang atau honey juga gak papa kok," sahut Melvin karen bagaimana pun dia ingin membiasakan dirinya untuk panggilan sayang karena dia sekarang sudah memiliki istri.
Baru Melvin dia hanya akan mencintai satu wanita saja di dunia ini setelah mami dan kakaknya.
"Bisa?!" tanya Melvin.
Mika malah diam memikirkan apakah dia bisa memanggil Melvin dengan sebutan seperti itu.
"Iya, sayang." jawabnya singkat.
"Apa? Gak denger,"
"Iya, sayang!"
Melvin pun hanya bisa tertawa dengan senang dan memeluk Mika untuk tidur menggapai mimpi.
Setelah itu mereka pun istirahat, karena jujur hari ini sangat banyak peristiwa yang terjadi mulai dari Mika yang tak datang ke pernikahannya sendiri, mereka berdua menikah secara singkat hingga mika yang di tampar oleh sang papa dan sekarang dia harus tidur dengan suami barunya.
Mereka tidur dengan lelap hingga tak terasa rembulan menyinari dengan indahnya dan setelah cukup lama matahari menggantikan bulan untuk menyambut pagi yang indah.
Hari dimana semua berubah mulai dari status dan juga kebiasaan mereka berdua, Mika yang bangun terlebih dahulu pun segera turun ke bawah membuatkan sarapan untuk sang suami, karena dia sudah bertekad akan menjadi istri yang siaga dan menyiapkan keperluan sang suami karena Melvin lah sekarang yang menjadi tempatnya bersandar dia harus membiasakan dan mencoba mencintainya.
Saat mika turun dia pun melihat bi Endah yang sudah berada di dapur di temani oleh beberapa asisten lainnya.
"Selamat pagi, nyonya." Sapa bi Endah dengan membungkukkan setengah badannya diikuti oleh asisten lainnya.
"Pagi," balas mika.
"Nyonya ingin sesuatu?" tanya bi Endah.
"Jangan panggil nyonya bi, panggil Mika aja."
Karena tidak biasa dengan sebutan tersebut Mika pun agak sedikit risih dan belum terbiasa.
"Kami tidak bisa panggil nyonya seperti itu," sahut bi Endah.
"Terserah lah pokoknya jangan nyonya ya bi," mohon mika.
"Maaf nyonya itu sudah aturan di mansion," ucap bi Endah membuat Mika parah saja.
"Terserahlah sahut nya.
"Nyonya di sini ada perlu apa?" Tanya bi Endah.
"Saya ingin masak bi," ucap mika.
"Untuk memasak biar kami saja nyonya," bantah bi Endah.
"Enggak bi, saya mau buatin sarapan buat Melvin sendiri, kan sekarang saya istrinya bi."
"Tapi nyonya, kami takut jika nanti tuan Melvin marah." ucap bi Endah.
"Udah bi Endah tenang sana."
"Baik, nyonya kalau begitu. Tapi kami juga akan membantu ya nyonya," izin bi Endah dan mika pun menganggukinya.
"Oh ya nyonya perkenalkan ini asisten rumah tangga lainnya, ini ada Fita, Fitri sama mustika." Bi Endah memperkenalkan asisten lainnya.
"Halo, mohon bantuannya ya karena saya baru di sini," ujar mika.
"Baik, nyonya." jawab mereka serentak.
Setelah perkenalan singkat mereka pun mulai memasak untuk sarapan nanti, menu yang di sajikan kebetulan bi Endah yang memberitahukan makanan kesukaan Melvin dan mengajari Mika memasaknya sehingga dapur sekarang cukup berisik.
Mika sekarang sudah mulai akrab dengan asisten rumah tangga yang lainnya selain bi Endah sehingga membuat dia tidak terlalu bosan jika nantinya dia sendirian di rumah sebesar ini.
Di rasa masakannya sudah matang mika pun izin untuk ke atas membangunkan sang suami, kebetulan dia juga sudah cuti izin untuk tidak masuk karena menikah tetapi ternyata gagal dia pun izin untuk menenangkan pikiran dan akhirnya diizinkan.
Setelah sampai di kamar mika segera membangunkan Melvin yang masih tidur, karena merasa tidurnya terganggu Melvin pun mencoba mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.
"Melvin, bangun." sahut Mika membangunkan sang suami.
"Ada apaan sih?" Tanyanya dengan suara paraunya.
"Bangun udah jam berapa nih, kamu gak ke kantor apa?" ujar mika sambil duduk di tepi kasur.
Setelah itu mika pun menyiapkan keperluan Melvin untuk pergi ke kantor, mulai dari air hangat, kemeja, jas hingga sepatu.
Melvin yang sudah cukup bertenaga pun masuk ke dalam kamar mandi dan melakukan ritualnya.
Setelah selesai Melvin keluar dan tak melihat sang istri berada dia pun segera bersiap setelah itu turun ke bawah.
Saat turun dia melihat Mika yang sedang menunggunya di meja makan.
"Pagi," sapa Melvin sambil mencium kening sang istri membuat Mika membatu karena perlakukan romantis Melvin.
"Pagi. Yuk sarapan," ajak mika.
Mereka pun sarapan dengan lahap , setelah itu Melvin pun pergi ke kantor dan tinggallah mika sendirian sedangkan asisten lainnya sedang di belakang.
.
.
TBC
trus si cowonya terlalu kaku thor