Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Bab 12 (Lesca Thor)
Lesca akhirnya mengikuti saran Thor untuk kembali ke kampus. Dia akan mengikuti kuliah lagi lalu setelah itu akan pergi bersama Thor ke resort-nya.
"Justin, bisakah mengambil mobilku di kampus?" tanya Lesca pada Justin melalui sambungan telepon.
"Untuk apa? Mobilmu rusak?" tanya Justin.
"Tidak, aku akan pergi dengan temanku. Suruh supirmu mengambilnya di kampusku sekarang," jawab Lesca.
"Baiklah," jawab Justin.
"Aku menunggu di gerbang universitas," kata Lesca.
"Kuberi waktu 15 menit. Jika tidak, pertemanan kita putus," sahut Lesca dan langsung menutup ponselnya.
Senyumnya tampak tersungging di sudut bibirnya.
Lesca menunggu di dalam mobilnya hingga sepuluh menit kemudian, supir Justin datang dan mengetuk jendela mobilnya.
Lesca tersenyum dan keluar dari mobilnya.
"Ini kuncinya, Paman. Bye," ucap Lesca pada supir keluarga Justin sembari memberikan kunci mobilnya.
Lesca berjalan masuk kembali ke dalam universitasnya. Tampak dari kejauhan Joanne mendatanginya dengan wajahnya yang marah.
'Ya, ayo datanglah padaku. Keluarkan semua kemarahanmu,' batin Lesca senang.
PLAK!!
Joanne menampar pipi Leaca dengan begitu keras hingga tubuh Lesca terpelanting ke atas jalan aspal.
Kepalanya terbentur aspal dengan keras dan berdarah. Darah itu menetes hingga menutupi mata Lesca.
Hal itu menjadi tontonan banyak mahasiswa yang melintas.
Beberapa dari mereka bahkan merekam kejadian itu.
Joanne memundurkan langkahnya. Seketika tubuhnya bergetar panik karena tak menyangka akibat dari tamparannya membuat Lesca terjatuh dan kepalanya berdarah.
Lesca menyunggingkan senyum tipis yang hampir tak terlihat. Joanne melihat hal itu dan memandang heran pada Lesca.
Joanne berbalik pergi dan berlari pergi dari sana.
Beberapa mahasiswa menolong Lesca dan salah satunya menggendong Lesca menuju klinik kampus.
"Kau tak apa?" tanya pria yang menggendong Lesca.
"Aku baik-baik saja," jawab Lesca yang masih bisa tersenyum.
"Kepalamu robek dan kau masih bisa tersenyum?" sahut pria yang ada di samping pria yang menggendong Lesca.
"Dia teman baikku," jawab Lesca dan menutup matanya.
"Ada apa dengannya?" tanya sebuah suara di mana Lesca sangat hafal milik siapa suara itu.
Thor membuka baju kaosnya yang berwarna putih dan menekan luka Lesca yang ada di keningnya agar darahnya berhenti menetes.
"Dia diserang oleh temannya," jawab pria yang menggendong Lesca.
"Aku yang akan membawanya ke klinik," kata Thor.
Thor mengambil Lesca dari tangan pria itu dan membawanya ke klinik.
Thor berlari dengan cepat hingga menjadi pusat perhatian semua mahasiswa yang dilewatinya.
Lima menit kemudian, Thor merebahkan tubuh Lesca di atas ranjang klinik.
"Cepat tangani dia," ucap Thor.
"Keluarlah," ucap dokter klinik itu.
"Aku akan menunggunya di sini," jawab Thor.
Lalu Lesca meraba-raba tas nya seakan ingin mengambil sesuatu.
"Apa yang kau cari?" tanya Thor.
"Rokok," jawab Lescq karena dia merasa kepalanya sudah sangat pusing.
"Kau tak boleh merokok di ruangan ini," sahut dokter.
Lesca mengumpat dalam hati dan merasa sangat kesal karena tak diperbolehkan merokok.
"Jangan melapor pada orang tuaku," kata Lesca pada Thor sebelum akhirnya matanya menutup karena dokter mulai menyuntikkan obat bius di sekitar keningnya.
Thor melihat semua proses pengobatan Lesca sampai lukanya dijahit oleh dokter klinik dengan sempurna.
Seorang asisten dokter yang merupakan mahasiswa kedokteran universitas itu, memberikan sepotong jas putih pada Thor untuk menutupi tubuhnya yang tak memakai baju
"Thank you," ucap Thor.