NovelToon NovelToon
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Roro Halus

Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.

Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.

Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.

Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.

Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Permohonan.

'Apa yang harus aku lakukan? Apa aku benar-benar menginginkan anak ini? Atau aku harus menggugurkan bayi ini mumpung masih kecil?' batin Naren.

Naren menggeleng dan hatinya tak bisa sejahat itu pada darah dagingnya sendiri, pikiran Naren berkecamuk dan berakhir menutup matanya mencoba menguasai hatinya sendiri.

Dengan tangan yang terus terparkir di perut Ervina, Naren menumpukan dahinya pada ranjang Ervina tepat di sebelah perutnya.

Terasa tenang dan damai!

Hingga akhirnya Naren ikut tertidur setelah hampir dua bulan dia sangat kesusahan untuk tidur karena selalu terbayang-bayang Ervina.

Beberapa dokter yang visit membiarkan kedua orang tersebut tidur dengan lelap hingga malam hari, dan Ervina terbangun karena merasakan tangan besar yang memenuhi perutnya.

Dengan berat, Ervina membuka katup matanya, menoleh dan melihat tangan besar suaminya ada di atas perut di balik bajunya...

Membuat kehangatan tangan Naren menjalar menuju hatinya, Ervina tau jika Naren pasti sudah mengetahui kabar kehamilannya. Melihat tangan itu bertengger di sana, membuat kekhawatiran Ervina lenyap, 'Ternyata Daddymu menginginkan kamu, Nak!' batinnya.

Ervina tak menyangka jika Naren akan mengusap bayi mereka seperti saat ini, 'Laki-laki dingin namun sentuhannya sehangat mentari!' batin Ervina lagi.

Tanpa terasa senyum tipis Ervina terbit!

Kegelisahannya selama ini terkikis, berdekatan dengan Naren tidak lagi membuatnya takut, justru membuatnya senang sekali, maka dari itu hampir satu minggu Ervina tidak bisa tidur memikirkan Naren.

'Mungkin karena keinginan adek bayi, adek pengen deket Daddy terus ya?' batinnya sambil mengusap perutnya sendiri.

Membuat sang empunya tangan besar itu terbangun karena merasakan usapan lain mengenai tangannya, langsung terduduk dan menatap Ervina yang tengah menatapnya.

Naren diam!

Hanya saling pandang tanpa ada kata yang bisa mereka ucapkan, menatap netra jernih istri yang tengah mengandung darah dagingnya, juga memandang wajah putih yang masih terlihat pucat itu setelah pendarahan.

Cukup lama hingga akhirnya Naren memutuskan kesunyian itu, "Kenapa bangun?" ucapnya sambil menarik tangannya di balik baju Ervina.

Deg!

Entah kenapa perasaan Ervina menjadi tidak suka saat Naren menarik tangannya, dan Ervina hanya bisa menggeleng menjawab pertanyaan Naren dengan sedikit cemberut.

"Laper?" tanya Naren dingin tapi tidak ketus seperti biasanya.

"Tidak, Tuan!" lirihnya, "Kenapa Anda menemani saya, disini? Sebaiknya Anda tidur di rumah agar lebih nyaman!" ucapnya.

Naren hanya diam tak menjawab atau bergerak, Naren bingung harus menjawab ucapan Ervina seperti apa, karena dia tidak memiliki pengalaman berbicara baik dengan perempuan.

Huft!

Namun hatinya juga kesal, merasa bahwa Ervina tidak tahu diri, sudah ditemani bukannya berterima kasih, justru mengusir Naren.

"Siapa yang menemani kamu?" ucap Naren datar, "Aku belikan makan dulu, kasihan anakku kelaparan!" lanjut sambil bergegas pergi meninggalkan ruangan Ervina...

'Dasar Duda karatan, datar amat!' batin Ervina menatap suaminya pergi di telan pintu, "Anakku? Kenapa terdengar begitu indah!" gumam Ervina sambil menyunggingkan senyum indahnya.

"Daddymu mengakui kamu, Nak!" ucapnya kemudian sambil mengusap perutnya pelan.

Tak bisa Ervina pungkiri jika dia sangat senang dengan kenyataan itu, namun seketika Ervina mengingat tujuannya ke perusahaan Naren dan kejadian di sana.

Membuat kesenangan dihatinya Ervina simpan dulu sebentar!

Tak lama setelah itu, Naren masuk dengan paper bag di tangannya, "Banyak yang tutup, sudah malam!" ucapnya datar sambil meletakkan mangkuk plastik berisi bubur daging.

Setelah itu Naren mengeluarkan juga miliknya, "Ayo dimakan!" ajar Naren karena Ervina tak kunjung menyentuh makanannya.

"Bebaskan saya!"

Alih-alih memakan makanan yang Naren berikan, Ervina memilih untuk meminta kejelasan akan hubungan mereka.

"Jangan memerintah aku, kamu tidak ada hak akan itu!" jawab Naren dingin dengan tangan yang mengepal erat karena marah, namun dia tahan, 'Jika bukan demi bayiku!' batinnya geram.

"Kita tidak bisa melanjutkan perjanjian itu, kamu sudah melanggarnya sendiri!" sindir Ervina sambil menoleh dan menatap Naren dengan tajam, "Pulang, Calisha membutuhkanmu dan biarkan aku pergi menata hidupku lagi!" lanjutnya.

Naren tampak memerah karena menahan amarah.

Beraninya gadis yang dia beli memerintahkan sesuatu atas dirinya! pikir Naren.

"KAU TIDAK PUNYA HAK UNTUK ITU!" desis Naren sambil menahan emosinya.

Jika tidak membayangkan bayinya yang ada di perut Ervina, Naren sudah pasti ingin mencekik leher wanita itu agar tidak bisa berkata apapun.

"Kau melanggarnya, perjanjian itu sudah tidak berlaku! Ucapanmu tidak bisa saya percaya, Tuan!" sinis Ervina tak kalah marah.

Dia tidak ingin Naren semena-mena atas tubuhnya seperti tadi, bahkan sampai membuat dirinya hampir keguguran.

"Lalu anak kita?" sinis Naren.

Ervina mengernyit, "Anak kita? Hanya anakku!" jawabnya, "Apa Tuan melupakan ucapan Anda sendiri dua bulan lalu?" kejarnya penuh emosi sambil memegangi perutnya.

"AKU TIDAK SUDI MENANAM BENIH KU PADA RAHIM MURAHANMU!" pekik Ervina mengulangi ucapan Naren dua bulan lalu.

Biarlah!

Biar Naren tau sakit hatinya pada ucapan itu! Ervina hanya ingin Naren tau jika dia sudah sangat menyakiti dirinya, lalu dia ingin anak ini?

Ervina menatap nyalang sambil menyakinkan diri agar tidak lagi terbuai dengan keinginan bayi atau sentuhan yang menghangatkan dari Naren.

Tidak!

"Apa itu tidak jelas, Tuan! Dan ini anakku, karena aku tidak sudi menerima benihmu!" lanjut Ervina dengan nyalang sambil meremas pelan perutnya.

Hal itu justru membuat Naren khawatir, "Walau begitu, darahku mengalir di nadinya, kamu tidak bisa menghapuskan bahwa anak itu adalah anakku!" datar Naren.

Naren telah berfikir selama perjalanan membeli makan dengan hati senang membayangkan anaknya yang ada di perut Ervina, Naren menginginkannya!

Jawaban itu membuat hormon ibu hamil yang ada dalam diri Ervina menari-nari!

"Kau menjilat ludahmu sendiri, Tuan!" sindirnya lagi.

"Ya, demi anakku! Persetan dengan perjanjian itu ... Aku tau kau membenciku, dan aku juga membencimu, bisakah kita menurunkan ego untuk bersama menjaga dia dan Calisha?" ucap Naren melunak.

Melihat emosi Ervina, membuat Naren sadar sesakit apa Ervina saat itu dengan penghinaannya, Naren menurunkan harga dirinya setidaknya untuk memperjuangkan anaknya.

Anak yang Tiba-tiba hadir, namun mampu menggetarkan hatinya hanya dengan mengusap perut Ervina, dan itu membuat hati Naren seolah hidup kembali.

"Maksud Anda?" tanya Ervina.

"Berusaha menjalani rumah tangga ini, walau aku tidak bisa mencintaimu sepenuh hati, tapi aku janji tidak berbuat kasar dan menghinamu!" janji Naren.

Walaupun Naren tidak bisa menjanjikan cinta, karena Naren tidak lagi percaya dengan cinta! Naren akan menggantikan dengan semua keinginan Ervina selain cinta.

"Ini perjanjian apa permohonan?" tanya Ervina.

Melihat tangan Ervina yang mulai melonggar dan tidak lagi mencengkeram erat perutnya membuat Naren sedikit lega, "Terserah kau menganggap ini perjanjian atau permohonan!".

Ervina tampak memejamkan matanya, 'Apa ini jawaban dari sabarku selama ini? Apa aku harus menerima tawaran Tuan Naren untuk menjalani rumah tangga ini walau tanpa cinta?' batinnya.

"Aku akan menghargai kamu sebagai istri dan Mommy anak-anakku, memenuhi hakmu, menjaga martabatmu!" lanjut Naren, "Itu yang bisa aku tawarkan, namun cinta aku tak bisa menjanjikan,"

"Maaf,Tuan, Tapi aku tetap butuh cinta dalam hidupku!"

Glek!

Bersambung...

Sudah ya, jangan dikejar lagi authornya, hari ini udah tiga bab rilis🤣

Jangan lupa Follow, like, komen dan Vote ya semua, biar author makin semangat update 😍😍

1
ibeth wati
pembalasan Vina terlalu kejam hanya Krn kesalah pahaman 🤨
ibeth wati
Luar biasa
Anna Thohir
thor tolong fifahami dg baik..hukum islam tdk membolehkan ayah bilogis menjadi wali nikah bila ia anak di luar nikah. jd di cerita ini ayah ardi itu tdk bisa jd wali nya ervina. ervina hrs pke wali hakim
Roro: silahkan lanjut baca kak, alhamdulillah untuk perihal itu InsyaAllah saya paham dan ayah Ardi tidak menikahkan☺ wali hakim bin ibunya karena Ervina sudah putus nasab dengan ayah Ardi🙏🙏
total 1 replies
Indah Susan
Luar biasa
Heny
Hanya cuplikan lanjutan nya mn thor
Siti Jule
manja biasa di kasarin
Siti Sumarni
eh cil buat bpkmu yg menderita ya..🫤🫤
Siti Sumarni
BPK gendeng..
Siti Sumarni
plissss na jangan mudah luluh hatimu,apalagi jatuh cinta SM naren.
Siti Sumarni
g ada akhlak emang kamu naren..banci
Evy
seharusnya orang tua tidak mandi bersama anaknya karena pertanyaan itu sering kali ditanyakan oleh anak2.cukup mandikan saja tapi tidak mandi bersama dalam keadaan telanjang.
Evy
Tua Bangka yang kau hujat itu mertuamu Naren..
Cahaya
Luar biasa
Siti Sumarni
Oho ternyata tuan nelen sudah mencari tahu latar belakang kedua anak Candra.
Mariati Jawani
Luar biasa
Maya Ratnasari
ijin koreksi Thor, kalo ICU untuk anak anak namanya PICU (pediatric ICU).

NICU (neonatal ICU) itu buat bayi baru lahir berusia 0-28 hari
yaya
thor aku nangis😭😭😭
Maya Ratnasari
berarti calisha bukan anak kandung naren dong. karena kalo ibunya AB, ayahnya O, anak anaknya mungkin gol A atau B.

kalo naren O, istrinya A: anak anaknya mungkin O dan A

kalo naren O, istrinya B: anak anaknya mungkin O atau B
Nucha
turut berduka cita smoga Nn othor Husnul khatimah aamiin
lanjut Thor aku br comeback ke noveltoon LG setelah lama ku abaikan.heee
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!