NovelToon NovelToon
Babysitter-ku Maduku

Babysitter-ku Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Ketabahan Arini benar-benar diuji. Selama 6 tahun menikah, Arini tidak juga dikaruniai seorang anak dalam rumah tangganya bersama Dodi Permana. Hinaan, caci maki dan perlakuan tidak adil selalu ia dapatkan dari Ibu mertuanya.

Namun, Arini tetap tabah dan sabar menghadapi semuanya. Hingga sebuah badai besar kembali menerpa biduk rumah tangganya. Dodi Permana, suami yang sangat dicintainya berselingkuh dengan seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Babysitter-nya sendiri.


🚫 Warning! Cerita ini hanya untuk Pembaca yang memiliki kesabaran tingkat dewa, sama seperti tokoh utamanya. Cerita ini memiliki alur cerita ikan terbang yang bisa membuat kalian kesal 💢 marah 💥 dan mencaci maki 💨😅 Oleh sebab itu, jika kalian tidak sanggup, lebih baik di skip saja tanpa meninggalkan hujatan buat othor, yeee ...

❤ Terima kasih ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Ternyata apa yang dikhawatirkan oleh Dodi pun menjadi kenyataan. Arini jatuh sakit dan kini ia hanya terbaring lemah di atas tempat tidurnya. Ia menatap sedih kepada Azkia yang sering kali menangis karena merindukan pelukan darinya.

"Azkia yang pinter, ya! Nanti jika Ibu sudah sehat, Ibu pasti menemani Azkia lagi, kok," ucap Arini sambil mengelus lembut pipi Azkia yang kini sedang berada di pelukan Dodi.

"Obatmu sudah diminum 'kan, Sayang?" tanya Dodi.

"Sudah, Mas. Ya, semoga saja dalam satu, dua hari ini aku bisa kembali beraktivitas seperti semula. Aku tidak tega melihat Azkia," tutur Arini yang kemudian kembali memejamkan matanya.

Wajah Dodi tampak cemas dan bingung. Sebenarnya ia bingung kemana harus menitipkan si kecil Azkia ketika ia bekerja nanti. Sedangkan Bu Nining sudah memperingatinya untuk tidak menitipkan Azkia kepadanya.

"Jangan titipkan Azkia kepadaku. Aku tidak mau! Tuh, lihat! Istrimu yang masih muda saja, jatuh sakit karena kelelahan merawatnya. Apalagi aku yang sudah tua ini! Yang ada aku langsung sekarat jika kamu titipkan dia padaku." Seperti itulah yang dikatakan oleh Bu Nining kepada Dodi.

Tiba-tiba mereka kedatangan tamu. Bu Ria Setiawan, Ibunda dari Hendra yang ingin menjenguk Arini saat itu. Setelah mendapatkan izin dari Bu Nining, Bu Ria segera menuju kamar Arini dengan membawa berbagai macam buah di tangannya.

"Bagaimana kondisi Arini?" tanya Bu Ria kepada Dodi yang masih berdiri di samping tempat tidur mereka sambil menggendong si kecil Azkia.

"Masih seperti kemarin, Bu. Padahal kemarin sudah dipenggilkan Dokter depan gang itu dan katanya sama, Arini memang kelelahan," jawab Dodi dengan wajah cemasnya.

Bu Ria menghembuskan napas berat sambil berjalan menghampiri tempat tidur, di mana Arini terbaring lemah. Ia meletakkan buah yang ia bawa ke atas nakas kemudian duduk di samping tempat tidur.

"Arini," sapa Bu Ria sambil mengelus puncak kepalanya.

Arini membuka matanya kemudian tersenyum. "Bu Ria. Terima kasih, Bu. Sudah bersedia menjenguk Arini," sahutnya.

"Sama-sama, Nak. Oh ya, bagaimana dengan bayi kalian? Jika kalian tidak keberatan, Ibu bersedia kok merawatnya untuk sementara hingga Arini benar-benar sembuh," ucap Bu Ria sambil tersenyum hangat menatap Dodi dan Arini secara bergantian.

Arini dan Dodi saling tatap. Sebenarnya Dodi merasa sangat terbantu sekali jika Bu Ria benar-benar bersedia merawat Azkia untuk sementara waktu. Namun, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Dodi juga merasa malu dan takut menyusahkan wanita itu.

"Apa tidak akan menyusahkan Ibu, jika Azkia kutitipkan bersama Bu Ria nantinya?" tanya Arini kemudian.

Bu Ria tertawa pelan sambi mengelus tangan Arini yang masih terasa hangat. "Ya tidaklah, Nak. Ibu ini tidak punya pekerjaan. Masak dan urus rumah, semuanya si Mbok yang kerjakan. Lagi pula rumah kita 'kan sangat dekat," jawab Bu Ria.

Arini pun tersenyum. Ia lega karena akhirnya ia menemukan sosok malaikat tanpa sayap yang bersedia membantunya tanpa menginginkan balasan apapun. "Terima kasih banyak, Bu. Aku benar-benar berhutang budi kepada Ibu," ucap Arini.

"Sama-sama, Arini. Ibu senang bisa membantu kalian," jawabnya.

Hari itu Azkia pun dititipkan kepada Bu Ria untuk sementara waktu hingga Arini benar-benar sembuh dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. Namun, hanya di saat siang hari saja. Ketika sore hari, Dodi kembali menjemputnya karena ia masih bisa menjaganya.

Setelah kejadian ini, Dodi memiliki sebuah ide. Tiba-tiba saja ia ingin mencari seorang Baby Sitter yang bisa membantu Arini merawat si kecil Azkia hingga mereka tidak perlu menyusahkan orang lain.

"Oh ya, Sayang. Aku punya ide, bagaimana jika kita mencari seorang Baby Sitter yang bisa membantumu merawat si kecil Azkia?" tanya Dodi kepada Arini yang masih terbaring di tempat tidur.

Arini tampak berpikir keras. "Sebaiknya tidak usah lah, Mas. Lagi pula Arini masih bisa merawatnya sendiri. Jika Mas membayar jasa Baby Sitter, itu artinya pengeluaran Mas semakin bertambah lagi 'kan?" jawab Arini.

"Tidak apa, Arini--" Belum habis Dodi berkata-kata, Bu Nining sudah menyela ucapannya.

"Apa? Baby Sitter lagi?!" pekik Bu Nining yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar mereka dengan wajah kesal. "Memangnya bayar jasa Baby Sitter itu murah?! Kamu sudah buang-buang uang dengan merawat bayi yang tidak jelas asal usulnya itu dan sekarang kamu ingin membayar jasa Baby Sitter lagi?" lanjut Bu Nining sambil menyilangkan tangannya ke dada.

Dodi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia sudah bisa membayangkan bagaimana reaksi Bu Nining, jika wanita paruh baya itu tahu tentang idenya tersebut.

"Tapi, Bu! Coba lihatlah sekarang ini, karena Arini sakit, mau tidak mau kami harus menitipkan Azkia kepada Bu Ria. Itu artinya secara tidak sengaja kami sudah menyusahkan orang lain. Aku tidak ingin seperti itu, Bu. Aku malu," tutur Dodi.

...***...

1
Putra Perdana
Luar biasa
Khay le
Semangat arini..
Lilijani Martini
betul ibu Yen Margaret, seharusnya laki2 yg berkhianat kena tulah , tp kenyataan nya malah kebalikan , merasa dirinya hebat ,
🔵❤️⃟Wᵃf‌🇸‌‌🇦‌‌🇷‌‌🇦‌‌🇸‌①
baru sadar Doni yang mandul BKN arini
Ira
Dulu pas pembagian otak dimana ya suci kok bodoh..
Erina Munir
takdir ...meureeuun
Dewi Dama
lanjutttt....semangat...
Dewi Dama
sedih bangat..kasian Arini...lebih bsik di ceraikan sy thoorrr...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
iyaa.. thoorrr...bagus...jln cerita nya juga bagus kok...
Dewi Dama
semangat thorrr...
Nina Pudjiastuti
diawal cerita aja udah Bombay.
penasaran nih kita /Grin//Grin/
Nur Lailaljk00 Khamarudin
hendra sama suci aja.
£rvina
kena juga tuh c ikan asin/Yawn/
£rvina
dimata hendra kamu kaya ikan asin, yg mau biasanya kucing liar n kucing kampung. klo kucing2 mahal gak mau ikan asin /Facepalm//Tongue/
£rvina
Luar biasa
£rvina
gemes deh sama bumer satu ini, pengen tak cubit ginjalnya/Cleaver//Hammer/
Ahsin
drpd sakit hati trs knp gak berpisah sj arini
Viaa
*tersungging
Dyah Oktina
hendra kasih yg gadis dong thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!