NovelToon NovelToon
MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pansy Miracle

Jessica Adams harus mengalami hukuman selama enam tahun lamanya di dalam penjara karena dianggap lalai dalam mengemudi mobil, hingga menyebabkan seorang model bernama Natasha Linzky meninggal dunia.

Kekasih Natasha, Axel Ray Smith, menaruh dendam luar biasa hingga memaksakan sebuah pernikahan dengannya yang saat itu dalam keadaan lumpuh. Siksaan tubuh dan jiwa menyebabkan Jessica akhirnya mengalami trauma dan depresi, bahkan Axel menceraikannya dan membuangnya begitu saja tanpa mempedulikannya.

Namun yang tidak diketahui oleh Axel adalah bahwa ia telah menitipkan benihnya pada seorang wanita yang ia anggap sebagai musuhnya. Apakah masih ada benang merah yang mengikat keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HELLO, VANILLA!

Axel mengerjapkan matanya. Ia terbangun saat matahari sudah agak meninggi. Semalam ia merasa tidur di atas pangkuan Gia, tapi saat ini ia hanya sendirian di dalam kamar tidurnya.

Ia menatap langit-langit kamar dan pikirannya seakan kosong. Ia bingung mau memikirkan apa karena hatinya ikut terasa kosong. Dendam yang selama ini memenuhi hatinya, meluap begitu saja saat mengetahui kebenaran yang terjadi.

Axel mengambil ponsel miliknya dan kembali menghubungi Michael. Ia melakukan hingga dua kali panggilan, baru Michael menjawab panggilannya.

“Mike!”

“Kamu menggangguku saja! Apa tidak tahu kalau aku sedang pusing,” ujar Michael dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

“Bantu aku, Mike,” pinta Axel.

“Bantuan apa lagi? Bukankah aku sudah mengirimkan Win ke sana? Ia sudah lebih dari cukup untuk membantumu,” kata Michael.

”Bantu aku mencari keberadaan Jessica,” kata Axel.

“Kamu masih mencarinya? Apa Win tak berhasil menemukannya?”

“Hmm … tak ada satu pun informasi yang berhasil Win dapatkan. Wanita itu seakan hilang ditelan bumi.”

“Mungkin dia sudah mati. Bukankah dulu Eric memasukkan obat depresi dengan dosis besar? Mungkin saja ia telah mengalami overdosis, lalu komplikasi dan pada akhirnya meninggal,” kata Michael yang saat ini sedang pusing luar biasa.

“Aku yakin dia belum meninggal. Bantu aku, Mike. Aku mohon padamu. Setidaknya sebelum aku mati, aku ingin meminta maaf. Aku sangat bersalah padanya,” kata Axel.

“Memangnya kamu akan segera mati?” pertanyaan Michael benar-benar membuat Axel berdecak kesal.

“Jangan banyak bertanya, Mike. Bantu saja aku. Nanti aku akan membantumu kalau ada sesuatu yang kamu butuhkan,” ujar Axel.

“Membantuku? Membantu dirimu sendiri saja kamu minta bantuanku.”

Tak ingin berdebat panjang, apalagi Michael sedang pusing memikirkan pertunangannya dengan Niesha yang akan dilanjutkan ke jenjang pernikahan oleh keluarganya, Michael pun mengiyakan permintaan Axel. Michael sendiri sedang memikirkan rencana untuk menggagalkan rencana pernikahan tersebut.

**

Usia kandungan Jessica kini telah mencapai delapan bulan. Satu bulan lagi ia diperkirakan akan melahirkan. Dokter pun sudah memeriksa kondisi kesehatan Jessica dan dinyatakan bisa melakukan persalinan secara normal.

“Jim!” panggil Jessica.

“Ya, Nona,” Jimmy dengan segera mendekat dan menjawab panggilan Jessica.

Lexy dan Gia baru akan datang nanti sekitar satu minggu sebelum waktu persalinan Jessica yang telah diperkirakan oleh dokter. Mereka tak ingin kedua putra mereka curiga karena mereka sering bepergian selama beberapa bulan belakangan ini.

Lexy dan Gia mempercayakan Jessica pada Jimmy. Selain itu, mereka juga telah menemukan seorang gadis yang merupakan putri dari salah seorang pelayan di sana, untuk menemani Jessica dalam melewati masa-masa kehamilannya.

Saat nanti Jessica telah melahirkan, gadis bernama Verlin itu juga akan membantu menjaga anak Jessica.

“Bisakah membantuku membeli beberapa barang ini ke kota?” tanya Jessica.

Jimmy mengambil secarik kertas berisi daftar barang belanjaan yang diperlukan oleh Jessica. Jessica sudah tak takut lagi jika berada di dekat Jimmy, ia sudah terbiasa. Bahkan kini jika ia tak melihat keberadaan Jimmy, Jessica menjadi takut kalau-kalau Axel datang dan tak ada yang menjadi tameng baginya.

“Baiklah, aku pergi dulu. Apa tak apa jika kutinggal?” tanya Jimmy.

“Ya, aku akan bersama dengan Verlin di taman belakang,” jawab Jessica.

Setelah kepergian Jimmy, Jessica langsung masuk kembali ke dalam dan duduk di teras belakang. Verlin yang baru selesai membuatkan secangkir teh pun mulai menyajikannya di hadapan Jessica.

“Biar aku memijit kaki anda, Nona,” kata Verlin.

“Terima kasih, lin. Apa tidak merepotkanmu?”

“Tentu saja tidak. Aku akan melakukan apapun yang anda minta, Nona.”

Jessica mengangkat kakinya yang sedikit membengkak. Jika ia terlalu banyak berjalan, kakinya akan langsung membengkak. Verlin memijat bagian bawah kakinya, sementara Jessica memijat bagian pahha.

“Kapan perkiraan persalinan anda, Nona?” tanya Verlin.

“Hmm … sekitar satu bulan lagi,” jawab Jessica, “tapi aku merasa sedikit aneh akhir-akhir ini, bayiku tak bisa diam. Ia seakan selalu berputar-putar di dalam perutku, membuatku tak nyaman,” jawab Jessica.

“Apa tidak sebaiknya kita ke dokter saja untuk memeriksakan hal itu, Nona?”

Baru saja Verlin mengajukan pertanyaan, Jessica kembali merasakan sesuatu di perutnya. Ia benar-benar tak nyaman dengan pergerakan bayinya. Hingga ia merasakan sesuatu mengalir di pangkal pahhanya.

“Lin, aku ngompol,” kata Jessica.

Verlin yang sudah mempelajari tanda-tanda melahirkan, membulatkan matanya. Ia langsung berlari ke arah dalam dan memanggil supir yang telah disediakan oleh Lexy dan Gia. Ia tahu Jessica sedang meminta Jimmy pergi membeli sesuatu, jadi tak mungkin meminta bantuan Jimmy.

“Aku bantu, Nona,” Verlin kembali ke teras belakang dan membantu Jessica untuk bangun. Ada rasa takut dalam diri Jessica saat ini, karena ini seharusnya belum waktunya ia melahirkan.

Beberapa pelayan yang tadi dipanggil oleh Verlin pun turut membantu. Mereka langsung membantu Jessica duduk di dalam mobil, kemudian membawa tas khusus yang telah disiapkan oleh Gia jika Jessica akan melahirkan.

Perut Jessica semakin sakit dan rasanya ada sesuatu yang ingin ia keluarkan. Memegang pegangan di pintu dan sofa yang ia duduki, ia memejamkan matanya dan meringis kecil.

“Tarik nafas, buang nafas, perlahan-lahan, Nona. Kita akan segera sampai.”

Supir mengemudi dalam kecepatan tinggi namun tetap berhati-hati. Mereka sampai di depan bagian gawat darurat dan Verlin pun memanggil beberapa perawat untuk membantunya.

Jessica ditidurkan di atas sebuah brankar dan langsung dibawa ke ruang persalinan. Mereka menghubungi dokter kandungan yang biasa memeriksa Jessica.

“Kamu sudah siap?” tanya Dokter Maia.

Jessica mengangukkan kepalanya. Ia yakin bisa menahan sakit ini karena sesuatu yang lebih sakit sebelumnya telah ia lewati.

Tak ada yang menemani Jessica karena memang ia tak ingin ditemani oleh siapa pun. Mungkin jika ada Gia, ia ingin ditemani oleh wanita itu. Bagi Jessica, saat ini Gia adalah segalanya.

“Eughhh …,” Jessica mengejann beberapa kali sesuai perintah dokter.

Aku kuat, aku pasti bisa melewati ini. Sayang, bantu Mommy. - batin Jessica.

Dokter kembali memerintahkan Jessica untuk menarik nafas dan membuangnya perlahan. Kemudian ketika sakit kembali datang, Dokter Maia kembali memintanya mengejann.

“Eughhhh …,” dengan sekuat tenaga Jessica melakukannya.

“Oekkk …. Oekkk … oekkk … oekkkk …,” suara tangisan seorang bayi memenuhi ruang persalinan. Dokter Maia dan beberapa perawat yang ada di sana pun tersenyum melihat bayi itu.

“Putrimu sangat cantik sekali,” puji Dokter Maia ketika meletakkan bayi cantik itu di atas tubuh Jessica setelah dibersihkan.

“Terima kasih,” kata Jessica yang tersenyum melihat seorang bayi kecil di daddanya.

Hati Jessica menghangat saat melihat bayi itu. Ia memegangnya perlahan, merasakan setiap inchi kulit bayinya.

“Hello Vanilla. I love you, My Baby.”

🌹🌹🌹

1
Elizabeth Jamlean
semangat thor lanjut
Elizabeth Jamlean
Thor jgn bikin Vanilla mendongkrak ginjalnya
Jnyfr Teo
Luar biasa
Elizabeth Jamlean
orang tua yg bijak
Elizabeth Jamlean
buka saja fakta yg ada jgn di sembunyikan.
Elizabeth Jamlean
karna menanti mu
NAYLA DWI
Luar biasa
Ardhia Nora
Lumayan
netizenbaikhati
Kecewa
netizenbaikhati
Buruk
Atikah'na Anggit
Luar biasa
Ran Aulia
Luar biasa kak, mewek abis 😫😫😫😫

terimakasih ya kak, 👍👍👍👍👍😍😍😍😍
Sophia Yosephina
Kecewa
Sophia Yosephina
Buruk
vanilla althea smith
ada apa dengan nani
vanilla althea smith
aku nangis lohh torr tanggung jawab
Pansy: Kakak yg tanggung, aku yg jawab 😅
total 1 replies
vanilla althea smith
aku baca ini jam 1 malam torr dann ngalir terusss torr
vanilla althea smith
baca ulang tor 2024
Idasesoega
komennya kok gitu, happy end kan enak...
kalo mau nggak enak. mending skip wae... terus ngorok atw ngrumpi...

kasian othor, nggak gampang lho🤭
Khansa Rafani
lucunya vanila..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!