NovelToon NovelToon
MENCARI CINTA SEJATI

MENCARI CINTA SEJATI

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / POV Pelakor
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei Sandra

Ini kisah seorang seorang gadis kaya raya mencari cinta sejati menyamar jadi karyawan sederhana. Sania kembali ke tanah air demi mencari kebenaran kematian ibunya. Selama di tanah air Sania jatuh cinta pada pengusaha kaya namun sayang ditinggal nikah. Demi melanjutkan rencana balas dendam pada keluarga penyebab kematian sang ibu juga pada mantan pacar Sania rela menikah dengan laki beristeri yang penyakitan. Mampukah Sania mencari fakta Kematian ibunya sekaligus tuntaskan dendam pada mantan pacar? Semua jawaban ada di kisah ini. Silahkan simak kisah Sania mencari cinta dan tuntaskan dendam!

Ini karya perdanaku. Mohon dukungan para pembaca. Tinggalkan jejak agar penulis makin semangat update. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Sandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Nania

Sania mengetok pintu kamar Nania tunjukkan etika sopan santun. Sania bisa saja langsung masuk namun tak dilakukan agar Nania tahu dia masih dihargai.

"Masuk..." terdengar kata lemah.

Sania membuka pintu kamar perlahan sembulkan kepala dari balik pintu. Nania tersenyum melihat siapa yang datang. Nania sudah duga Sania pasti datang menjenguknya. Kehangatan di pancarkan dari raut wajah Sania sudah buat Nania lega.

"Sini.." panggil Nania yang duduk bersandar pada kepala tempat tidur. Wajahnya sudah lebih segar dari kemarin. Tapi tetap pucat.

Sania dekati Nania lebarkan bibir bentuk senyum manis. Sania berusaha tampak rilex walau dalam hati prihatin pada kondisi Nania.

"Gimana hari mbak? Enakan?"

Nania mangut, "Jauh enakan. Yang penting tak sesak lagi."

"Syukurlah! Oya mana Pak Bara?" tanya Sania karena tak melihat bayangan Bara.

"Katanya jumpa klien bahas masalah perbaikan jalan."

Sania menduga Bara pergi jumpa Pak Wandi. Bara tak menyimpan rahasia dari Nania adalah contoh laki baik. Omong apa adanya lebih bagus daripada bohongi bini yang lagi sakit berat.

"Benar mbak..ada perubahan mendadak. Mbak pingin makan apa biar aku belikan."

"Tak ada. Selera makan ku buruk."

Sania duduk di tepi tempat tidur Nania meraih tangan wanita sekarat itu. Sania benar kasihan pada Nania. Andai dia di posisi Nania apa bisa setegar wanita itu?

"Mbak..makan banyak biar sehat. Mbak harus berjuang. Masa mbak tega tinggalkan Pak Bara pada ulat ulat bulu menjijikkan."

"Penyakitku sudah parah San..aku jadi batu sandung Mas Bara saja. Dia jatuh gara gara aku." ujar Nania sendu.

"Kalau mbak tahu bikin susah Pak Bara maka harus sehat bayar hutang pada Pak Bara. Ngak mungkin dong aku yang bayar hutang mbak!" gurau Sania bangkitkan semangat hidup Nania.

"Aku tak mampu bertahan lebih lama. Aku menahan rasa sakit setiap hari. Kadang aku ingin bunuh diri."

"Huuusss..ngucap mbak! Allah benci orang berpikiran picik. Aku janji akan selalu ada untuk mbak ku..sumpah! Tapi dengan catatan mbak tak boleh patah arang."

"Hanya kamu yang inginkan kesembuhanku. Yang lain mau aku cepat mati. Terutama kakakku. Dia selalu kacau kan pikiranku. Ngancam hendak habisin aku. Ntahlah San! Aku pasrah.."

"Mbak...kakakmu itu sudah salah. Mata hatinya sudah buta. Tak usah open orang gitu. Kita usahakan pengobatan mbak sampai sembuh. Terpenting niat mbak mau sembuh."

"Aku suka padamu Sania..bolehkah aku minta sesuatu darimu?"

"Tentu..selama tanganku masih bisa menjangkau pasti kulaksanakan. Apa? Katakan saja."

Nania menggenggam tangan Sania erat erat sebelum utarakan niat pada Sania. Mata kuyu Nania bergerak gerak seperti hendak nangis.

Sania jadi tak tega ikutan sedih. Sania janji akan penuhi permintaan Nania walau sulit dilakukan. Semoga saja permintaan Nania tak menyulitkan Sania.

"San..mungkin ini berat bagimu. Tapi aku lakukan ini untuk lindungi aku dan Mas Bara."

"Mbak..tak usah ragu. Katakan saja!" Sania menguatkan Nania untu katakan permintaan hati.

"Baiklah! Aku mau kamu menikah dengan Mas Bara."

Sania kaget sampai bergeser dari tempat duduk semula. Sania bagai dihantam godam besar sampai kepala pusing.

Sungguh permintaan paling dahsyat dalam hidup Sania. Baru saja dia ditolak Bobby kini ada yang menawarkan dia kawin jadi bini kedua. Lelucon apa ini?

"Mbak...jangan bercanda! Aku tak mungkin ganggu rumah tangga mbak. Dan permintaan mbak berlebihan."

Nania tertawa pahit, "Sudah kuduga kau akan nolak. Aku hanya mau kamu jauhkan Mas Bara dari Nada dan Arsy. Mereka bukan wanita tepat untuk mas Bara. Kak Nada hanya mau hidup senang tak peduli soal cinta. Arsy itu mantan pacar Mas Bara. Mereka berdua selalu ganggu hidup Mas Bara. Kau berani melawan mereka maka aku minta perlindunganmu. Aku tahu kau masih muda." Nania berkata sedikit emosi bikin nafasnya terengah-engah .

Sania cepat cepat merangkul Nania bikin wanita itu tak makin terbawa emosi. Sania takut akan pengaruhi kesehatan Nania.

"Maafkan aku mbak..permintaan ini terlalu mendadak. Aku kaget..beri aku waktu untuk berpikir. Aku takut mbak sakit hati suami punya bini muda."

"Aku malah senang bini muda suamiku itu kamu. Sania... kau mau kan?" bujuk Nania berharap.

"Aku akan beri jawaban pada mbak esok hari. Tak usah pikir apapun. Semua akan baik baik. Takkan kubiarkan siapapun sakiti mbak."

"Baiklah! Mbak harap kabar baik ya!"

Sania berusaha menyenangkan Nania bikin anggukan kecil. Sania masih punya pikiran waras menikah dengan Bara. Sania tak kenal sifat asli Bara. Ntah pemarah atau peramah. Kalau dilihat dari sikap Bara dua hari ini jauh dari kata peramah. Yang ada dingin.

"Kita tak usah bahas itu lagi ya! Kita bahas yang lain. Ceritakan soal masa pacaran mbak dan Pak Bara saja. Pasti manis kayak gula aren. Asli tanpa bahan pengawet." Sania alihkan perhatian Nania dari niat aneh yang bikin jantung Sania mau copot.

"Aku dan Mas Bara tak pacaran. Ada hal bikin kami menikah." cerita Nania tak menggebu. Sania menduga pernikahan Bara dan Nania campur tangan orang tua atau hal lain yang tak boleh Sania ketahui.

"Tak usah lanjutkan. Gimana kita duduk di halaman depan? Udara cukup bagus."

"Besok saja San. Mbak masih lemas.."

"Ok..mungkin soal keluarga mbak?"

"Tidak...mereka tak ada yang peduli pada kesehatanku. Waktu Mas Bara masih jaya mereka datang tiap hari minta jatah bulanan. Setelah Mas Bara mulai surut yang ada hanya ejekan. Semua ini karena aku. Mas Bara mundur karena aku."

"Maka itu mbak harus sehat. Jangan siakan semua pengorbanan Pak Bara!"

"Aku mau bangkit asal didampingi kamu."

"Mbak tak sakit hati melihat Pak Bara membagi perhatian padaku?"

"Tidak...aku sangat bersyukur kalau kau mau jadi isteri Mas Bara. Aku sudah tempatkan suami pada tempat layak."

"Pak Bara belum tentu mau."

"Aku mau apa?" terdengar suara bass dari arah pintu.

Sania dan Nania menoleh. Bara sudah berdiri di depan pintu kamar Nania. Bara baru pulang bawa wajah lelah.

"Dasar manusia keturunan hantu. Datang selalu tak bersuara." desah Sania namun di dengar Nania. Nania tertawa tipis tanpa maksud apapun.

"Mas..sudah pulang?" tanya Nania lembut.

"Baru dari tempat jualan batang pohon bersama Pak Wandi. Kami memilih pohon untuk hijaukan perumahan." cerita Bara tanpa diminta. Kalimat ditujukan pada dua wanita di depannya. Sania lebih tepat terima kabar ini karena ini menyangkut proyek.

"Sudah ada gambaran?" tanya Sania antusias.

"Sudah...Pak Wandi puas dengan semua konsep kita. Semoga semua lancar."

"Amin...Pak bara sudah pulang aku mohon pamit dulu. Kalau ada waktu aku akan datang temani mbak Nania." Sania bangkit ijin pamit.

"Kenapa cepat sekali? Makan malam di sini saja." pinta Nania langsung sedih Sania mau pulang.

Sejujurnya Sania tak nyaman bersama Bara. Ditambah niat tak masuk akal Nania. Mana ada wanita cariin suami isteri muda. Mungkin pikiran Nania sedang kalut maka muncul ide menggelikan. Sania tak mau ambil hati soal permintaan Nania. Sekarang dia harus pulang istirahat.

"Mbak...aku masih ada dikit kerja harus selesai malam ini. Dan lagi proyek segera dikerjakan. Tak ada waktu santai. Besok aku balik sini lagi. Mbak istirahat ya!" Sania menepuk pipi tirus Nania perlahan. Nania angguk tak ada pilihan lain.

"Ingat janjimu kasih jawaban besok!"

"Iya mbakku sayang...Aku pulang dulu. Oya pak Bara! Aku sudah dapat tim kerja lapangan. Cuma ada sepuluh orang."

"Untuk sementara cukup. Kita bisa cari perlahan. Mana tahu para pekerja bisa rekom kawan mereka."

"Iya pak...aku permisi. Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam.."

"Mari kuantar!" Bara ikuti Sania sampai ke depan pintu rumah. Sania bergegas masuk ke mobil meninggalkan rumah Bara.

Perasaan Sania kurang enak terhadap Bara soal tawaran nikah Nania. Bara belum tentu tahu soal ini namun Sania merasa grogi sendiri.

Bara masuk rumah setelah mobil Sania menghilang di balik tikungan jalan. Rumah tetap sepi tanpa ada hawa segar. Tak ada tawa canda keluarga apalagi anak kecil. Bertahun menikah dengan Nania tak ada tanda Nania bakal hamil. Sekarang Nania kena kanker rahim. Harapan punya anak makin jauh dari genggaman Bara. Mungkin ini sudah takdir Bara harus hidup tanpa keturunan.

Bara kembali ke kamar berniat mandi bersih badan. Berkerja seharian cukup menguras tenaga laki ini. Sudah cukup lama Bara tak tangani proyek besar. Proyek yang diterima hanyalah kelas kecil cukup bayar gaji pegawai.

Bara ambil handuk dari lemari pakaian bermaksud mandi. Nania menatap gerak gerik Bara penuh perhatian. Wanita ini ingin sampaikan niat hati pada Bara tentang pernikahan Bara dan Sania. Namun Nania masih dipenuhi keraguan kalau Bara akan menolak macam Sania.

"Mas...ada yang ingin kusampaikan." kata Nania dengan nada bergetar.

Bara hentikan langkah menuju kamar mandi. Bara balik badan menghadap isterinya yang sedang menatap dirinya lekat lekat.

"Mau omong apa?"

"Mandilah dulu biar enak ngobrol!"

"Ok...habis ini kamu makan ya! Ingat kata dokter kamu harus banyak makan."

"Iya Mas.."

Bara tersenyum lembut lalu masuk kamar mandi. Nania berharap Bara bersedia laksanakan permintaannya. Nania mau Bara mendapat pasangan baik setelah dia meninggal. Nania tahu sisa hidupnya tak lama lagi. Dari hari ke hari penyakitnya makin memburuk. Nania sudah pasrah siap hadapi kemungkinan terburuk.

Nania mau Bara berada di tangan tepat. Harapan Nania terkabul. Tuhan mengirim seorang gadis muda di antara mereka. Gadis itu berhati mulia memompa semangat Nania untuk berjuang. Nania makin yakin jodohkan Bara pada Sania.

"Melamun terus...mikir apa?" Bara keluar dari kamar mandi menyebar harum maskulin lelaki. Nania paling suka cium bau harum suaminya yang jantan. Bara selalu lembut padanya walau apapun kesalahannya. Bara adalah sosok laki sempurna bagi isteri. Maka itu Nania tak rela kalau Bara nikahi wanita abal abal macam Nada.

"Mas.."

"Apa? Ada yang tak enak?"

Nania menggeleng, "Aku punya satu permintaan di sisa hidupku. Aku tahu hidupku akan segera berakhir."

"Ngawur...emang Sania sudah bilang apa sama kamu? Dia racuni kamu?"

"Justru Sania marah kalau aku patah semangat. Sania anak baik. Aku suka padanya."

"Syukurlah dia tak kasih racun padamu! Mas tahu dia baik. Tapi dia tetap orang lain. Tak baik asyik repotkan orang."

"Aku mau Sania ada antara kita."

Bara melongo bingung dengar kata Nania.

"Apa maksudmu?"

"Aku mau Sania tinggal bersama kita. Aku mau Mas nikahi dia."

Bara terdiam tak mampu menjawab permintaan Nania. Permintaan Nania sungguh tak masuk akal. Sudah stress Nania ini.

"Kau waras Nia?"

"Mas..hanya Sania mampu tenangkan hatiku. Dia sangat peduli sakitku. Kasih semangat, kasih kehangatan yang tak pernah kudapatkan."

"Sania yang minta kamu omong gitu?"

"Tidak Mas..tadi kutanya dia tapi dia menolak. Dia sayang padaku murni kasih sayang adik kakak. Mas harus bujuk dia."

"Nania..buang pikiran anehmu! Isteriku cuma kamu. Tak ada lain."

"Mas..aku butuh teman bicara yang ngerti aku." seru Nania agak histeris.

"Nania..bukankah ada Nada temani kamu? Dia kakakmu pasti lebih sayang padamu dari Sania. Sania hanya pegawaiku. Tak lebih."

"Mas ngak tahu penderitaanku selama ini. Kak Nada tak pernah tulus padaku. Datang ke sini hanya maki maki. Coba tanya Bik Sur! Kemarin dia yang masukkan udang dalam buburku. Aku diam saja selama ini demi kedamaian keluarga kita. Tapi Sania telah bangkitkan semangat juangku."

"Ya Allah...benarkah ceritamu tentang kak Nada? Teganya dia jahat padamu."

"Dia minta aku cepat mati supaya jadi bini mas gantiin aku! di depan mas dia pura pura baik. Di belakang selalu siksa aku. Obatku kadang dibuangnya. Mama kandungku sendiri juga jahat. Bagaimana aku tak mengharap Sania lindungi aku?"

Bara meraih tubuh kurus di hadapannya ke pelukan. Tak disangka menempatkan Nada di sisi Nania malah menyakiti Nania. Bara pikir Nada pasti akan jaga Nania karna Nania adalah adik kandungnya.

"Maafkan mas! Mas tak tahu begini jadinya. Mulai besok dia tak boleh datang sini lagi. Mas akan larang dia datang. Soal Sania tak usah bahas lagi. Dia masih muda mana mau sama Mas. Tapi mas jamin dia akan datang temani kamu kalau selesai tugas. Lupakan hal buruk ya! Kita makan dulu. Bukankah kau mau berjuang? Kita mulai dari gizi. Ok?" bujuk Bara berusaha bikin Nania tenang.

"Aku tak lapar." Nania menolak badan Bara menjauh darinya. Nania pasang wajah ngambek.

Bara menarik nafas gundah Nania tak mau makan. Kesehatan Nania bisa drop bila tak makan dengan teratur. Organ tubuh Nania tak bisa bekerja maksimal karena digerogoti kanker stadium akhir. Dia butuh asupan gizi untuk perpanjang hidup yang tak tahu kapan berakhir.

"Nania...Mas yakin Sania akan marah kalau kau abaikan nasehatnya. Bukankah kau sangat memujanya? Jadi dengarlah nasehatnya. Mas ambil makananmu ya!" rayu Bara tetap sabar.

"Nanti saja makannya kalau mas janji mau penuhi permintaanku."

"Nania...Sania belum tentu mau sama orang tua macam mas. Dia muda, cantik, pinter, menarik. Segala dia punya. Mana mungkin tertarik jadi bini Mas?"

1
Novida Eryani
Luar biasa
Bunda
ikutan ngakak di part ini 😀😀😀
Sri Mulyati
visual dong tambah deru
Fera Bintang
Luar biasa
P. Ary
waaaahhhh anaknya dah hampir 10 thn dooooooooonzzz thorrrrrr
cAmiEe
alur cerita dan bahasanya bagus.....
Endang Supriati
aneh sih bara kenapa pusing sih!!! tinggal tolak si arsy tdk terima! kan hak nya sbg pengusaha. sy juga pengusaha,,,ada kary yg lalai datang telat 3 x pecat.
karyawn tdk bisa up to day dgn hasil kerja pecattt.
awal porong gaji potong transoirt, potong yang makan 75 % klu melanggar etos kerja. ada urusan apa sama karyawan.!!
pecat satu yg melamar jutaan. yg tudak tahu diri kary..pada belagu demo demo dioecat jf gembellll.
Endang Supriati
klu memang rumah atas nammamu! kenapa engga dijual!!! apa urusan nya sama mereka.peduli syetan.tahu.!!
Endang Supriati
sakit kanker blom ada obatnya sampai sekarang, klupun minum obat utu cuma pereda rasa nyeri! bukan obat. kemo malah kanker jd cepat merata dan menyebar kemana mana. akar kanker itu seperti rambut halus dan banyak begitu.
Endang Supriati
laki2 iru 1 juta pwrsen tdk suka sama anaknya.
males urus anak, anak bagi laki2 cuma buat kebanggaan bahwa dia bisa bikin perempuan hamil, artinya dia laki2 sejati.
hampir semua laki2 cuma senang bikinnya. jd anak dan hamil paling benci dan sebell klu belum nikah banyak suruh gugurin! males basnget suruh tanggung jawab. klu tdk taskut dosa dan hukum. pasangan zinahnya hamil klu mau suruh gugurin dia senang banget hamil lagi gugurin lsgi terus maunya begitu dan tak perlu nikah dgn perempuan model begini, krn apa! buat apa dinikahi! engga dinikahi bisa ditidurin setiap saat. tujuan nikah apa? mau ngesex tanpa zinah kan.
lah ini si Ranti dgn bangga mau di ajak tidur tanpa dinikahi.
yg bodoh tuh boby,,, perempuan murahan kok di taburin benihnya. laki2 bejad dunia biasa memandangnya. klu peremouan rusak dan murahan sdh jelas GEN LIAR gimana turunannya!!!
Endang Supriati
masa org pinter cerdas buat rancangan dan penanggung jawab proyek ! MISKIN TDK OUNYA UANG. NGAPAIN KERJA !!! BUAT KANTOR SENDIRI. HRSNYA DISAMPING GAJI BONUS 5 % DR NILAI PROYOEK , SANIA MASIH BODOH AJA.
Endang Supriati
saya bekerja ada di 4 tempat pindah2 total 27 thn,dr lulus kuliah umur 22 thn. sampai umur 49 thn. sy pindah kerja cukup bikin surat pengunduran diri yg ttd yg buat surat dong.
Anonymous
Masak kmr VIP gak disediakan air minum ? Othor lupa kali ya...
Iis Wahyuni
fadhil
sur yati
suka bgt thor intinya klo kt berbuat pasti akan menuai kebaikan krna Allah tdk tdr ya kan Thor 5 bintang thor
sur yati
betul bgtttt Thor
#ayu.kurniaa_
.
Capricorn 🦄
keren
sur yati
datang lgi deh ulet keket noh tanya ma bininya bara gk bsa pp klo bukan krna bininya
sur yati
alah dri awal dia sumpah trs bergudang" cewek nya msh ja sumpah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!