MENCARI CINTA SEJATI

MENCARI CINTA SEJATI

Patah hati

Sania tersenyum senang membayangkan kekasihnya akan senang melihat surprise yang dibuatnya. Sania ditugaskan Bobby ke pulau B untuk survey pembangunan proyek raksasa yang bakal ditender perusahaan Bobby selaku bos perusahaan sekaligus kekasih dari Sania.

Dua bulan lagi mereka akan langsungkan pernikahan mewah yang sudah dipersiapkan berbulan bulan. Persiapan sudah mencapai hampir 90%. Segalanya sudah terurus rapi.

Rumah mewah yang dihadiahkan satu perusahaan luar negeri atas kerja sama memuaskan dari Sania kini sudah di depan mata Sania. Hati Sania berbunga bunga membayangkan kagetnya Bobby melihat kehadirannya. Tugas yang seharusnya diselesaikan dalam tempo sebulan namun Sania dapat tuntaskan dalam tempo singkat yakni dua minggu.

Bobby pasti bangga melihat kekasihnya mampu bertugas dengan baik. Proyek raksasa yang bakal ditender mencapai nilai trilliun. Bagaimana cara pun mereka harus dapatkan proyek ini agar perusahaan maju.

Kini Sania sudah berada di depan rumah yang bakal mereka tempati setelah menikah nanti. Bobby sudah pindah tinggal di situ untuk jaga aset yang sudah terisi di rumah mewah itu. Sementara Sania masih tinggal di rumah sewanya. Sania tak mau ikutan hidup bebas layak orang tak beragama tinggal bersama sebelum menikah. Sania mau kebahagiaan yang nyata setelah menikah. Sania akan melepas kegadisan yang sudah dia jaga bertahun tahun untuk laki yang benar benar telah ijab kabul nanti. Sania tak keberatan dibilang sok alim ataupun ketinggalan jaman. Itu tak penting bagi Sania. Yang penting adalah kebahagiaan di kemudian hari.

Perlahan Sania masuk ke dalam rumah dengan kunci serap yang selalu dia bawa. Kunci rumah diberikan pada Bobby satu set dan Sania menyimpan satu set agar mereka leluasa keluar masuk.

Sania meletakkan kopernya di samping pintu lalu perlahan naik ke tingkat atas di mana bakal kamar pengantin mereka. Sania yakin Bobby sudah di rumah karena mobil bos sekaligus calon suami sudah ada di parkiran.

Dengan langkah perlahan plus ringan Sania dekati kamar Bobby untuk kasih kejutan. Namun langkah Sania terhenti karena dari balik kamar terdengar suara dua manusia sedang ngobrol. Hati Sania langsung membeku karena dari balik kamar terdengar percakapan yang sangat tak diharap Sania. Sania berdiam diri ikut dengar agar tahu apa tujuan dua orang yang sedang adu lisan dalam kamar.

"Sayang..gimana kalau tiba tiba perempuan bodoh itu pulang?" terdengar suara wanita bernada manja.

"Gak mungkin. Aku sengaja tugaskan dia selama sebulan agar waktu dia pulang kita sudah selesai menikah. Dia hanya perempuan tolol yang kumanfaatkan kepintaran untuk memuluskan semua proyek kita." sahut suara laki yang Sania kenal itu suara laki bernama Bobby.

"Lalu apa rencanamu kalau dia pulang dan tahu kita sudah menikah. Bukankah proyek kita bakal gagal?"

"Tenang sayang..anak tolol itu gampang dirayu. Aku akan janji tetap kawini dia. Kugantung dia sampai proyek selesai. Akan kukatakan aku silap berhubungan denganmu selama dia tak ada dan orang tuamu mengancam ku untuk nikahi kamu. Dia bodoh pasti percaya. Setelah proyek kelar akan kutendang dia sejauh mungkin dari hidup kita."

"Kasihan juga si bodoh itu. Capek capek urus pesta untuk kita. Aku sudah bayangkan pesta mewah yang kuidamkan. Suvenir gift saja iPhone. Betapa agungnya pesta kita. Aku adalah adalah wanita beruntung yang menerima hasil tanpa perlu susah payah."

"Semuanya hasil sponsor perusahaan luar negeri yang tergila pada hasil kerja Sania. Biaya pesta, souvernir dan rumah semua hadiah dari perusahaan itu. Nilainya mungkin ratusan milyar. Si tolol itu pasti tak sangka semua jerih payahnya kita yang nikmati. Memang perempuan bodoh. Apa dia kira aku mau nikahi seorang wanita yang tak tau asal usul? Aku cuma pura pura suka padanya karena dia sangat hebat dalam cari proyek. Dalam dua tahun ini dia sudah dapat puluhan proyek. Pundi emas kita semua berasal dari dia. Jadi kalau aku pura pura suka padanya kau harus sabar. Aku cuma cinta padamu sayang."

"Yang benar? Bukankah kalian sudah pacaran setahun lebih?"

"Setahun lebih hanya boleh pegang tangan dan pelukan kecil. Sok suci dia.."

"Mungkin masih suci kali."

"Kalau ini aku tak ragu karena dia sangat taat beragama. Orangnya memang alim dan baik cuma tak cocok jadi bini Ceo terkaya saat ini. Dia hanya anak yatim yang beruntung dapat beasiswa kuliah di luar negeri. Sudahlah sayang! Tak usah pikir perempuan bodoh itu. Tiga hari lagi kita akan nikah. Pikir kita saja."

"Pikir apa lagi? Toh aku sudah ada di tempat tidur ini! Apa tak cukup bukti aku sayang padamu?"

"Aku tahu tapi aku penasaran dengan siapa kau pertama kali bercinta? Aku tak masalahkan dengan siapa kau bercinta karena aku akan dapatkan dari perempuan bodoh itu. Kau harus ikhlas kalau aku tiduri wanita itu. Anggap ganti nilaimu."

"Kau gila ya? Kenapa kau tega khianati aku? Kau tak boleh berhubungan dengan wanita manapun lagi. Aku sudah korban segala untukmu. Kutinggalkan dunia hiburan demi kamu. Masa kamu mau main gila sama wanita murahan itu."

"Sania tidak murahan hanya tolol. Sudahlah! Aku hanya canda. Kita tidur sekarang atau kau mau lanjutkan pertempuran nikmat ini?"

"Isshhh..dasar laki mesum"

"Mesum tapi kamu suka kan?"

"Siapa suka? Oya apa si tolol ada hubung kamu berapa hari ini?"

"Kemarin dulu ada tapi sekarang tak ada. Mungkin lagi sibuk kerja. Lebih baik tak hubung aku. Kita lebih aman. Setelah kita nikah dia tak dapat berbuat apapun. Kalaupun dia tahu takkan ada masalah. Dia cinta mati padaku. Sedikit rayuan akan selesaikan masalah. Aku masih perlu dia untuk selesaikan beberapa proyek juga tender proyek raksasa. Kita bakal kaya raya berkat si tolol. Kau pura pura tak tahu kalau aku rayu dia. Jangan cemburu karena cintaku hanya untukmu."

"Aku tahu..cuma jangan di depanku ya! Aku tetap cemburu."

"Siap isteriku yang cantik. Oya besok kita pergi fitting baju yang kurang pas! Gaunnya masih kedodoran. Itu kan ukuran Sania."

"Aku suka sekali gaun itu. Bayangkan batu Swarovski yang indah hatiku sudah berbunga. Cuma sayang dada si tolol lebih berisi. Setelah dapat uang proyek aku mau operasi payudara biar lebih besar lagi. Apa si tolol operasi payudara? Kok montok?"

"Kurasa tidak..dia orang beragama mana mungkin gitu. Semuanya asli..dia memang cantik alami. Cuma sayang aku lebih suka yang bahenol pinter mendesah."

Terdengar tawa manja dari dalam. Suara itu menyadarkan Sania dari alam sadar. Semua percakapan ini menyakiti hati Sania. Harapan bermanja-manja pada Bobby tinggal harapan kosong. Bukan rasa nyaman didapat malah rasa sakit bak disayat pisau silet. Ternyata selama ini Bobby hanya manfaatkan Sania demi kelancaran proyek. Cintanya palsu. Sania terlalu bodoh anggap cinta Bobby tulus padanya maka dia matian bekerja keras demi masa depan mereka.

Perlahan Sania tinggalkan rumah itu dengan hati terkoyak. Sania berjanji akan beri pelajaran berharga pada kedua manusia bejat itu. Semua rasa sakit hatinya harus dibayar lunas.

Sania langsung hubungi Lisa rekan kerja yang jadi tangan kanan Bobby. Lisa adalah teman akrab selama kerja di perusahaan Bobby. Lisa adalah orang yang paling dekat dengan Sania selama ini.

Kini Sania perlu bantuan Lisa untuk selesaikan sedikit misi. Sania yakin Lisa akan membantunya selesaikan semua kekacauan ini.

Sania memesan taksi langsung menuju ke rumah Lisa yang tak jauh dari rumah sewanya. Mereka selalu bersama menuju ke kantor karena rumah Lisa hanya berjarak beberapa meter dari rumah sewa Sania.

Perasaan Sania saat ini seperti baru turun dari roller coaster. Pusing juga perih. Teganya Bobby khianati perasaan suci yang dia berikan hanya demi seorang wanita yang baru dia kenal. Bahkan langsung nikahi wanita itu dengan segala fasilitas yang sudah Sania urus dengan sempurna.

Sampai di depan rumah Lisa tanpa ragu Sania ketok pintu. Angin dingin malam hari terasa makin dingin membalut hati yang sangat terluka itu. Tapi Sania tak ingin menangis untuk laki tak bermoral macam Bobby. Air matanya terlalu berharga untuk laki itu. Sania janji pada diri sendiri akan tergar hadapi semua problem ini. Bobby dan perempuan itu akan dapat balasan lebih menyakitkan dari ini.

Pintu rumah Lisa terbuka. Seraut wajah kontan berubah murung begitu melihat Sania berdiri di hadapannya. Mata Lisa langsung berkaca kaca siratkan kesedihan mendalam. Lisa memeluk Sania sambil terisak.

"Maafkan aku San...aku tak sanggup hubungi kamu setelah Pak Bobby umumkan pernikahan dengan Ranti bintang sinetron top itu." kata Lisa dalam isaknya.

Sania menghela nafas. "Aku sudah tahu semua. Ayo kita masuk dulu!"

"Kau tahu dari mana?"

"Kita cerita di dalam ya! Hatiku sedikit sakit." kata Sania sambil menyeret kopernya lewati Lisa tanpa permisi lagi.

Lisa ngekor dari belakang tanpa bisa berkata apapun. Lisa paham bagaimana suasana hati teman baiknya itu. Siapapun bakal sedih ditinggal nikah, lebih parahnya ditipu habisan jelang pernikahan sendiri.

Sania hempaskan diri di sofa sambil mengatur nafas agar rilex. Dari raut wajah Sania gambarkan kesedihan mendalam. Lisa hanya bisa menatap Sania dengan hati ikutan sedih. Rasanya saat ini tak dapat cari kalimat yang tepat untuk hibur temannya.

"Lis..besok kau atur surat pengunduran diriku! Buat si kunyuk itu teken tanpa dia ketahui. Aku akan menghilang sampai hatiku tenang. Kita lihat saja apa yang akan terjadi."

"Pas besok ada file yang harus diteken Pak Bobby. Aku akan selipkan dalam file itu. Kau tenang saja San. Akan kubantu ente kasih pelajaran buat si gila itu. Aku akan buat dia teken surat pengunduranmu tanpa dia sadar."

"Trims sobat..aku akan matikan ponselku. Kau hubung aku di ponsel satu lagi. Tak ada yang tahu nomor itu selain kamu dan saudaraku. Kalau setan itu tanya kau katakan saja tak tahu."

"Kau mau ke mana San? Jangan berbuat yang aneh aneh ya! Susah dapat teman selucu kamu. Aku akan patah hati double kalau kau nekat berbuat anarkis."

Sania tertawa kecil melihat wajah melas Lisa. Gadis konyol itu pasti berpikir Sania akan patah arang berbuat nekat lukai diri sendiri.

"Lis..laki setan itu tak pantas dapatkan setetespun air mataku. Kamu tenang saja! Aku masih ingin hidup seribu tahun lagi untuk lihat kehancuran si kunyuk."

Lisa langsung semangat acungkan jempol puji mental Sania. Sifat optimis Sania patut dihargai. Tak luluh walau diterpa badai cukup sadis.

"Nginap sini ya! Papa dan mama sedang keluar kota. KIta bisa bahas cara pembalasan paling sadis untuk kunyuk kolor ijo itu."

"Tidak kau tawarpun aku berencana habiskan malam bersamamu. Kau adalah pacar abadiku! Aku sayang padamu Lis!" rayu Sania sambil mengejapkan mata sayu menggoda Lisa.

Lisa merasa bulu kuduknya merinding digoda Sania bak lesbian kondang. Sania tertawa keras tak peduli terdengar keluar. Sania merasa yakin berbuat konyol mengingat orang tua Lisa tak ada di rumah. Kalau ada kedua orang tua itu Sania mana berani bertindak tak sopan.

"Pergilah mandi! Oya kau sudah makan?"

"Sudah..aku capek mau cepat istirahat. Kau tak keberatan aku cepat tidur kan?"

"Tidak..segarkan otakmu agar bisa buang pikiran sedih. Aku siapkan surat pengunduran dirimu dulu biar besok pagi sudah bisa antar ke rumah si kunyuk untuk teken. Jangan pikir macam macam! Allah gariskan begini tentu dengan tujuan baik. Allah sedang tunjukkan sifat asli si kunyuk."

Sania mengangguk lemah setuju pola pikir temannya. Yang Maha Kuasa sedang memberitahu sifat buruk Bobby yang sesungguhnya. Andai Sania jadi menikah dengan Bobby tentu lebih parah karena dalam hati Bobby memang tak ada cinta selain ingin manfaatkan kepinteran juga kelembutan hati Sania. Sania akan lebih terpuruk lagi hidup bersama lelaki tak bermoral gitu.

Sebenarnya Lisa sangat kasihan pada Sania. Gadis cantik itu mengira Bobby tulus mencintainya walau bukan anak orang berada. Sania bekerja di perusahaan Bobby perlihatkan karier cemerlang dan pinter cari proyek. Perusahaan Bobby yang kecil jadi besar sejak dibantu Sania. Setahun terakhir mereka pacaran dan berencana menikah dalam tahun ini. Nyatanya semua itu hanya rencana jahat Bobby agar Sania tetap rajin kerja.

Kini Bobby si raja tega malah nikahi bintang sinetron yang sedang top. Sania dianggap hanya pelengkap hiburan laki tak berhati itu. Sungguh busuk hati Bobby. Untunglah Sania dapat menangkap rencana busuk Bobby sebelum terpuruk lebih dalam.

Tengah malam Lisa menjenguk Sania di ruang tamu. Gadis itu sudah terlelap di buai mimpi. Lisa bersyukur Sania sangat tegar tak hancur oleh pengkhianatan Bobby. Apapun terjadi Lisa janji akan lindungi anak yatim itu.

Lisa janji takkan biarkan Sania seorang diri hadapi kesedihan. Lisa akan semampu mungkin lindungi sahabatnya itu. Lisa kan berusaha bantu Sania keluar dari kesedihan yang sangat mendalam ini. Gadis manapun pasti terluka bila hadapi masalah ini.

Ini adalah novelku yang perdana. Mohon kritik dan saran membangun dari pembaca yang budiman. Beri tanda bila suka agar makin semangat update. Mungkin masih banyak kekurangan dalam bertutur bahasa tapi semoga akan jadi acuanku untuk menulis lebih baik lagi. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-04-21

0

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

keren

2024-04-21

0

Iliara

Iliara

aku suka

2023-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Patah hati
2 Kekacauan
3 CEO PUSING
4 Laki Culas
5 Lembaran Baru
6 Karyawan Baru
7 Karyawan rajin
8 Kesal
9 Mulai berkarya
10 Proyek Perdana
11 Berjumpa
12 Jumpa
13 Kenalan
14 Makin Dekat
15 Pengawal Nania
16 Serangan Musuh
17 Bara
18 Permintaan Nania
19 Nania Drop
20 Restu Keluarga
21 Jumpa Keluarga
22 Kumpul Keluarga
23 Adu Mulut
24 Jumpa Camer
25 Berbengkel
26 Rangga Abangku
27 Berbagi
28 Hadiah Untuk Rangga
29 Mencari Fakta
30 Dendam
31 Agra
32 Kumpul keluarga
33 Lamaran
34 Kesepakatan
35 Mobil Untuk Agra
36 Melawan
37 Tamu Tak Diundang
38 Ijab Kabul
39 Acara Keluarga
40 Berbagi Ranjang
41 Kebahagiaan Nania
42 Keisengan Bara
43 CS Gila
44 Tuyul Pengacau
45 Saingan Dalam Rumah
46 Kecurigaan Dea
47 Perasaan Bara
48 Suami Siaga
49 Konflik Kecil
50 Berdamai
51 Kekacauan Di Pagi Hari
52 Menuai Karma
53 Buka Kisah Lama
54 Shopping
55 Bersikap Jujur
56 Semangat Baru
57 Terkuak Rahasia
58 Lokasi Proyek
59 Curhat author
60 Survey
61 Cinta
62 Kintan
63 Jumpa Bapak Kintan
64 Prahara
65 Bini Muda Rebutan
66 Tua Muda Sakit
67 Dua Wanita Sakit
68 Nania Kritis
69 Pesan Nania
70 Nania Pergi
71 Tidur Bersama
72 Bara Ngambek
73 Rudi Diakui Keluarga
74 Tahlilan
75 Ciuman Subuh
76 Salah Paham
77 Akting Tak Lulus
78 Jenguk Kintan
79 Berdebat Soal Rudi
80 Nyaris
81 Mohon Dukungan
82 Menantu Idaman
83 Nyaris 2
84 Runtuhnya Gelar Perawan
85 Rahasia Kecil Ranti
86 Gerakan Perdana Sania
87 Rangga Naik Pangkat
88 Pengacau Baru
89 Maya
90 Bertengkar
91 Kesedihan Sania
92 Ketegasan Bara
93 Menang Tender
94 Jumpa Musuh
95 Berita Buruk
96 Maya Bunuh Diri
97 Niat Busuk Amanda
98 Ancaman Bertubi
99 Kehancuran Bobby
100 Bobby Terkapar
101 Menantu Norak
102 Buka Jati Diri
103 Pengumuman Pemenang
104 Kerja Bakti
105 Tamu Tak Diundang
106 Bersikap Jujur
107 Lari Pagi
108 Kantor Baru
109 Rekan Lama
110 Lagi Lagi Maya
111 Berdamai
112 Ranti Berulah
113 Kacau
114 Sukacita Diatas Duka
115 Kabar Bagus
116 Sania Yang Berubah
117 Debat Santai
118 Gerakan Amanda
119 Amanda Stress
120 Perhatian Mertua
121 Emosi Sania
122 Sania
123 Sania Berkepribadian Ganda
124 Pasangan Baru
125 Cerita Rumit
126 Bertamu Ke Kantor Polisi.
127 Keadilan
128 Sania Ngambek
129 Salah Arti
130 Rayuan Bara
131 Plan Ke Pulau B
132 Berdebat Lagi
133 Dosa Bara
134 Rasa Bersalah itu
135 Cinta Usang Terbit
136 Janji Bara
137 Fadil Pulang
138 Bara Terjebak
139 Sania Pergi
140 Sidang Tengah Malam.
141 Rangga Marah
142 Chat Sania
143 Terungkap
144 Dua Wanita Culas
145 Rindu Sania
146 Joachim
147 Bara Nelangsa
148 Rangga Jatuh Cinta
149 Lisa Hamil
150 Sania Berang
151 Arsy Nekat
152 Roy Sekar Jadian
153 Pengawalan Bara
154 Bara Selamat
155 Penyesalan Bara
156 Sania pulang
157 Sania Kejar Rangga
158 Bara Bersumpah
159 Sania Balik Kantor
160 Persoalan Baru
161 Membalas
162 Ngidam Sania
163 Burung Piaraan Pak Slamet
164 Suami Baru
165 Ngidam Terpenuhi
166 Berdamai Dengan Hati
167 Suhada Dioperasi
168 Sania Mengalah
169 Damai
170 Ungkap Fakta
171 Makan Malam
172 Penculikan Suhada
173 Amanda Meninggal
174 Operasi Sukses
175 Akhir Kisah Amanda
176 Cari Ketenangan
177 Pesta
178 CEO Cantik
179 Undian Mobil
180 Dukungan Bara
181 Kelaparan
182 Oleh-oleh
183 Harga Oleh-oleh
184 Ranti Melahirkan
185 Sania Lahiran
186 Jalan Mulai Terang
187 End
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Patah hati
2
Kekacauan
3
CEO PUSING
4
Laki Culas
5
Lembaran Baru
6
Karyawan Baru
7
Karyawan rajin
8
Kesal
9
Mulai berkarya
10
Proyek Perdana
11
Berjumpa
12
Jumpa
13
Kenalan
14
Makin Dekat
15
Pengawal Nania
16
Serangan Musuh
17
Bara
18
Permintaan Nania
19
Nania Drop
20
Restu Keluarga
21
Jumpa Keluarga
22
Kumpul Keluarga
23
Adu Mulut
24
Jumpa Camer
25
Berbengkel
26
Rangga Abangku
27
Berbagi
28
Hadiah Untuk Rangga
29
Mencari Fakta
30
Dendam
31
Agra
32
Kumpul keluarga
33
Lamaran
34
Kesepakatan
35
Mobil Untuk Agra
36
Melawan
37
Tamu Tak Diundang
38
Ijab Kabul
39
Acara Keluarga
40
Berbagi Ranjang
41
Kebahagiaan Nania
42
Keisengan Bara
43
CS Gila
44
Tuyul Pengacau
45
Saingan Dalam Rumah
46
Kecurigaan Dea
47
Perasaan Bara
48
Suami Siaga
49
Konflik Kecil
50
Berdamai
51
Kekacauan Di Pagi Hari
52
Menuai Karma
53
Buka Kisah Lama
54
Shopping
55
Bersikap Jujur
56
Semangat Baru
57
Terkuak Rahasia
58
Lokasi Proyek
59
Curhat author
60
Survey
61
Cinta
62
Kintan
63
Jumpa Bapak Kintan
64
Prahara
65
Bini Muda Rebutan
66
Tua Muda Sakit
67
Dua Wanita Sakit
68
Nania Kritis
69
Pesan Nania
70
Nania Pergi
71
Tidur Bersama
72
Bara Ngambek
73
Rudi Diakui Keluarga
74
Tahlilan
75
Ciuman Subuh
76
Salah Paham
77
Akting Tak Lulus
78
Jenguk Kintan
79
Berdebat Soal Rudi
80
Nyaris
81
Mohon Dukungan
82
Menantu Idaman
83
Nyaris 2
84
Runtuhnya Gelar Perawan
85
Rahasia Kecil Ranti
86
Gerakan Perdana Sania
87
Rangga Naik Pangkat
88
Pengacau Baru
89
Maya
90
Bertengkar
91
Kesedihan Sania
92
Ketegasan Bara
93
Menang Tender
94
Jumpa Musuh
95
Berita Buruk
96
Maya Bunuh Diri
97
Niat Busuk Amanda
98
Ancaman Bertubi
99
Kehancuran Bobby
100
Bobby Terkapar
101
Menantu Norak
102
Buka Jati Diri
103
Pengumuman Pemenang
104
Kerja Bakti
105
Tamu Tak Diundang
106
Bersikap Jujur
107
Lari Pagi
108
Kantor Baru
109
Rekan Lama
110
Lagi Lagi Maya
111
Berdamai
112
Ranti Berulah
113
Kacau
114
Sukacita Diatas Duka
115
Kabar Bagus
116
Sania Yang Berubah
117
Debat Santai
118
Gerakan Amanda
119
Amanda Stress
120
Perhatian Mertua
121
Emosi Sania
122
Sania
123
Sania Berkepribadian Ganda
124
Pasangan Baru
125
Cerita Rumit
126
Bertamu Ke Kantor Polisi.
127
Keadilan
128
Sania Ngambek
129
Salah Arti
130
Rayuan Bara
131
Plan Ke Pulau B
132
Berdebat Lagi
133
Dosa Bara
134
Rasa Bersalah itu
135
Cinta Usang Terbit
136
Janji Bara
137
Fadil Pulang
138
Bara Terjebak
139
Sania Pergi
140
Sidang Tengah Malam.
141
Rangga Marah
142
Chat Sania
143
Terungkap
144
Dua Wanita Culas
145
Rindu Sania
146
Joachim
147
Bara Nelangsa
148
Rangga Jatuh Cinta
149
Lisa Hamil
150
Sania Berang
151
Arsy Nekat
152
Roy Sekar Jadian
153
Pengawalan Bara
154
Bara Selamat
155
Penyesalan Bara
156
Sania pulang
157
Sania Kejar Rangga
158
Bara Bersumpah
159
Sania Balik Kantor
160
Persoalan Baru
161
Membalas
162
Ngidam Sania
163
Burung Piaraan Pak Slamet
164
Suami Baru
165
Ngidam Terpenuhi
166
Berdamai Dengan Hati
167
Suhada Dioperasi
168
Sania Mengalah
169
Damai
170
Ungkap Fakta
171
Makan Malam
172
Penculikan Suhada
173
Amanda Meninggal
174
Operasi Sukses
175
Akhir Kisah Amanda
176
Cari Ketenangan
177
Pesta
178
CEO Cantik
179
Undian Mobil
180
Dukungan Bara
181
Kelaparan
182
Oleh-oleh
183
Harga Oleh-oleh
184
Ranti Melahirkan
185
Sania Lahiran
186
Jalan Mulai Terang
187
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!