MENCARI CINTA SEJATI
Sania tersenyum senang membayangkan kekasihnya akan senang melihat surprise yang dibuatnya. Sania ditugaskan Bobby ke pulau B untuk survey pembangunan proyek raksasa yang bakal ditender perusahaan Bobby selaku bos perusahaan sekaligus kekasih dari Sania.
Dua bulan lagi mereka akan langsungkan pernikahan mewah yang sudah dipersiapkan berbulan bulan. Persiapan sudah mencapai hampir 90%. Segalanya sudah terurus rapi.
Rumah mewah yang dihadiahkan satu perusahaan luar negeri atas kerja sama memuaskan dari Sania kini sudah di depan mata Sania. Hati Sania berbunga bunga membayangkan kagetnya Bobby melihat kehadirannya. Tugas yang seharusnya diselesaikan dalam tempo sebulan namun Sania dapat tuntaskan dalam tempo singkat yakni dua minggu.
Bobby pasti bangga melihat kekasihnya mampu bertugas dengan baik. Proyek raksasa yang bakal ditender mencapai nilai trilliun. Bagaimana cara pun mereka harus dapatkan proyek ini agar perusahaan maju.
Kini Sania sudah berada di depan rumah yang bakal mereka tempati setelah menikah nanti. Bobby sudah pindah tinggal di situ untuk jaga aset yang sudah terisi di rumah mewah itu. Sementara Sania masih tinggal di rumah sewanya. Sania tak mau ikutan hidup bebas layak orang tak beragama tinggal bersama sebelum menikah. Sania mau kebahagiaan yang nyata setelah menikah. Sania akan melepas kegadisan yang sudah dia jaga bertahun tahun untuk laki yang benar benar telah ijab kabul nanti. Sania tak keberatan dibilang sok alim ataupun ketinggalan jaman. Itu tak penting bagi Sania. Yang penting adalah kebahagiaan di kemudian hari.
Perlahan Sania masuk ke dalam rumah dengan kunci serap yang selalu dia bawa. Kunci rumah diberikan pada Bobby satu set dan Sania menyimpan satu set agar mereka leluasa keluar masuk.
Sania meletakkan kopernya di samping pintu lalu perlahan naik ke tingkat atas di mana bakal kamar pengantin mereka. Sania yakin Bobby sudah di rumah karena mobil bos sekaligus calon suami sudah ada di parkiran.
Dengan langkah perlahan plus ringan Sania dekati kamar Bobby untuk kasih kejutan. Namun langkah Sania terhenti karena dari balik kamar terdengar suara dua manusia sedang ngobrol. Hati Sania langsung membeku karena dari balik kamar terdengar percakapan yang sangat tak diharap Sania. Sania berdiam diri ikut dengar agar tahu apa tujuan dua orang yang sedang adu lisan dalam kamar.
"Sayang..gimana kalau tiba tiba perempuan bodoh itu pulang?" terdengar suara wanita bernada manja.
"Gak mungkin. Aku sengaja tugaskan dia selama sebulan agar waktu dia pulang kita sudah selesai menikah. Dia hanya perempuan tolol yang kumanfaatkan kepintaran untuk memuluskan semua proyek kita." sahut suara laki yang Sania kenal itu suara laki bernama Bobby.
"Lalu apa rencanamu kalau dia pulang dan tahu kita sudah menikah. Bukankah proyek kita bakal gagal?"
"Tenang sayang..anak tolol itu gampang dirayu. Aku akan janji tetap kawini dia. Kugantung dia sampai proyek selesai. Akan kukatakan aku silap berhubungan denganmu selama dia tak ada dan orang tuamu mengancam ku untuk nikahi kamu. Dia bodoh pasti percaya. Setelah proyek kelar akan kutendang dia sejauh mungkin dari hidup kita."
"Kasihan juga si bodoh itu. Capek capek urus pesta untuk kita. Aku sudah bayangkan pesta mewah yang kuidamkan. Suvenir gift saja iPhone. Betapa agungnya pesta kita. Aku adalah adalah wanita beruntung yang menerima hasil tanpa perlu susah payah."
"Semuanya hasil sponsor perusahaan luar negeri yang tergila pada hasil kerja Sania. Biaya pesta, souvernir dan rumah semua hadiah dari perusahaan itu. Nilainya mungkin ratusan milyar. Si tolol itu pasti tak sangka semua jerih payahnya kita yang nikmati. Memang perempuan bodoh. Apa dia kira aku mau nikahi seorang wanita yang tak tau asal usul? Aku cuma pura pura suka padanya karena dia sangat hebat dalam cari proyek. Dalam dua tahun ini dia sudah dapat puluhan proyek. Pundi emas kita semua berasal dari dia. Jadi kalau aku pura pura suka padanya kau harus sabar. Aku cuma cinta padamu sayang."
"Yang benar? Bukankah kalian sudah pacaran setahun lebih?"
"Setahun lebih hanya boleh pegang tangan dan pelukan kecil. Sok suci dia.."
"Mungkin masih suci kali."
"Kalau ini aku tak ragu karena dia sangat taat beragama. Orangnya memang alim dan baik cuma tak cocok jadi bini Ceo terkaya saat ini. Dia hanya anak yatim yang beruntung dapat beasiswa kuliah di luar negeri. Sudahlah sayang! Tak usah pikir perempuan bodoh itu. Tiga hari lagi kita akan nikah. Pikir kita saja."
"Pikir apa lagi? Toh aku sudah ada di tempat tidur ini! Apa tak cukup bukti aku sayang padamu?"
"Aku tahu tapi aku penasaran dengan siapa kau pertama kali bercinta? Aku tak masalahkan dengan siapa kau bercinta karena aku akan dapatkan dari perempuan bodoh itu. Kau harus ikhlas kalau aku tiduri wanita itu. Anggap ganti nilaimu."
"Kau gila ya? Kenapa kau tega khianati aku? Kau tak boleh berhubungan dengan wanita manapun lagi. Aku sudah korban segala untukmu. Kutinggalkan dunia hiburan demi kamu. Masa kamu mau main gila sama wanita murahan itu."
"Sania tidak murahan hanya tolol. Sudahlah! Aku hanya canda. Kita tidur sekarang atau kau mau lanjutkan pertempuran nikmat ini?"
"Isshhh..dasar laki mesum"
"Mesum tapi kamu suka kan?"
"Siapa suka? Oya apa si tolol ada hubung kamu berapa hari ini?"
"Kemarin dulu ada tapi sekarang tak ada. Mungkin lagi sibuk kerja. Lebih baik tak hubung aku. Kita lebih aman. Setelah kita nikah dia tak dapat berbuat apapun. Kalaupun dia tahu takkan ada masalah. Dia cinta mati padaku. Sedikit rayuan akan selesaikan masalah. Aku masih perlu dia untuk selesaikan beberapa proyek juga tender proyek raksasa. Kita bakal kaya raya berkat si tolol. Kau pura pura tak tahu kalau aku rayu dia. Jangan cemburu karena cintaku hanya untukmu."
"Aku tahu..cuma jangan di depanku ya! Aku tetap cemburu."
"Siap isteriku yang cantik. Oya besok kita pergi fitting baju yang kurang pas! Gaunnya masih kedodoran. Itu kan ukuran Sania."
"Aku suka sekali gaun itu. Bayangkan batu Swarovski yang indah hatiku sudah berbunga. Cuma sayang dada si tolol lebih berisi. Setelah dapat uang proyek aku mau operasi payudara biar lebih besar lagi. Apa si tolol operasi payudara? Kok montok?"
"Kurasa tidak..dia orang beragama mana mungkin gitu. Semuanya asli..dia memang cantik alami. Cuma sayang aku lebih suka yang bahenol pinter mendesah."
Terdengar tawa manja dari dalam. Suara itu menyadarkan Sania dari alam sadar. Semua percakapan ini menyakiti hati Sania. Harapan bermanja-manja pada Bobby tinggal harapan kosong. Bukan rasa nyaman didapat malah rasa sakit bak disayat pisau silet. Ternyata selama ini Bobby hanya manfaatkan Sania demi kelancaran proyek. Cintanya palsu. Sania terlalu bodoh anggap cinta Bobby tulus padanya maka dia matian bekerja keras demi masa depan mereka.
Perlahan Sania tinggalkan rumah itu dengan hati terkoyak. Sania berjanji akan beri pelajaran berharga pada kedua manusia bejat itu. Semua rasa sakit hatinya harus dibayar lunas.
Sania langsung hubungi Lisa rekan kerja yang jadi tangan kanan Bobby. Lisa adalah teman akrab selama kerja di perusahaan Bobby. Lisa adalah orang yang paling dekat dengan Sania selama ini.
Kini Sania perlu bantuan Lisa untuk selesaikan sedikit misi. Sania yakin Lisa akan membantunya selesaikan semua kekacauan ini.
Sania memesan taksi langsung menuju ke rumah Lisa yang tak jauh dari rumah sewanya. Mereka selalu bersama menuju ke kantor karena rumah Lisa hanya berjarak beberapa meter dari rumah sewa Sania.
Perasaan Sania saat ini seperti baru turun dari roller coaster. Pusing juga perih. Teganya Bobby khianati perasaan suci yang dia berikan hanya demi seorang wanita yang baru dia kenal. Bahkan langsung nikahi wanita itu dengan segala fasilitas yang sudah Sania urus dengan sempurna.
Sampai di depan rumah Lisa tanpa ragu Sania ketok pintu. Angin dingin malam hari terasa makin dingin membalut hati yang sangat terluka itu. Tapi Sania tak ingin menangis untuk laki tak bermoral macam Bobby. Air matanya terlalu berharga untuk laki itu. Sania janji pada diri sendiri akan tergar hadapi semua problem ini. Bobby dan perempuan itu akan dapat balasan lebih menyakitkan dari ini.
Pintu rumah Lisa terbuka. Seraut wajah kontan berubah murung begitu melihat Sania berdiri di hadapannya. Mata Lisa langsung berkaca kaca siratkan kesedihan mendalam. Lisa memeluk Sania sambil terisak.
"Maafkan aku San...aku tak sanggup hubungi kamu setelah Pak Bobby umumkan pernikahan dengan Ranti bintang sinetron top itu." kata Lisa dalam isaknya.
Sania menghela nafas. "Aku sudah tahu semua. Ayo kita masuk dulu!"
"Kau tahu dari mana?"
"Kita cerita di dalam ya! Hatiku sedikit sakit." kata Sania sambil menyeret kopernya lewati Lisa tanpa permisi lagi.
Lisa ngekor dari belakang tanpa bisa berkata apapun. Lisa paham bagaimana suasana hati teman baiknya itu. Siapapun bakal sedih ditinggal nikah, lebih parahnya ditipu habisan jelang pernikahan sendiri.
Sania hempaskan diri di sofa sambil mengatur nafas agar rilex. Dari raut wajah Sania gambarkan kesedihan mendalam. Lisa hanya bisa menatap Sania dengan hati ikutan sedih. Rasanya saat ini tak dapat cari kalimat yang tepat untuk hibur temannya.
"Lis..besok kau atur surat pengunduran diriku! Buat si kunyuk itu teken tanpa dia ketahui. Aku akan menghilang sampai hatiku tenang. Kita lihat saja apa yang akan terjadi."
"Pas besok ada file yang harus diteken Pak Bobby. Aku akan selipkan dalam file itu. Kau tenang saja San. Akan kubantu ente kasih pelajaran buat si gila itu. Aku akan buat dia teken surat pengunduranmu tanpa dia sadar."
"Trims sobat..aku akan matikan ponselku. Kau hubung aku di ponsel satu lagi. Tak ada yang tahu nomor itu selain kamu dan saudaraku. Kalau setan itu tanya kau katakan saja tak tahu."
"Kau mau ke mana San? Jangan berbuat yang aneh aneh ya! Susah dapat teman selucu kamu. Aku akan patah hati double kalau kau nekat berbuat anarkis."
Sania tertawa kecil melihat wajah melas Lisa. Gadis konyol itu pasti berpikir Sania akan patah arang berbuat nekat lukai diri sendiri.
"Lis..laki setan itu tak pantas dapatkan setetespun air mataku. Kamu tenang saja! Aku masih ingin hidup seribu tahun lagi untuk lihat kehancuran si kunyuk."
Lisa langsung semangat acungkan jempol puji mental Sania. Sifat optimis Sania patut dihargai. Tak luluh walau diterpa badai cukup sadis.
"Nginap sini ya! Papa dan mama sedang keluar kota. KIta bisa bahas cara pembalasan paling sadis untuk kunyuk kolor ijo itu."
"Tidak kau tawarpun aku berencana habiskan malam bersamamu. Kau adalah pacar abadiku! Aku sayang padamu Lis!" rayu Sania sambil mengejapkan mata sayu menggoda Lisa.
Lisa merasa bulu kuduknya merinding digoda Sania bak lesbian kondang. Sania tertawa keras tak peduli terdengar keluar. Sania merasa yakin berbuat konyol mengingat orang tua Lisa tak ada di rumah. Kalau ada kedua orang tua itu Sania mana berani bertindak tak sopan.
"Pergilah mandi! Oya kau sudah makan?"
"Sudah..aku capek mau cepat istirahat. Kau tak keberatan aku cepat tidur kan?"
"Tidak..segarkan otakmu agar bisa buang pikiran sedih. Aku siapkan surat pengunduran dirimu dulu biar besok pagi sudah bisa antar ke rumah si kunyuk untuk teken. Jangan pikir macam macam! Allah gariskan begini tentu dengan tujuan baik. Allah sedang tunjukkan sifat asli si kunyuk."
Sania mengangguk lemah setuju pola pikir temannya. Yang Maha Kuasa sedang memberitahu sifat buruk Bobby yang sesungguhnya. Andai Sania jadi menikah dengan Bobby tentu lebih parah karena dalam hati Bobby memang tak ada cinta selain ingin manfaatkan kepinteran juga kelembutan hati Sania. Sania akan lebih terpuruk lagi hidup bersama lelaki tak bermoral gitu.
Sebenarnya Lisa sangat kasihan pada Sania. Gadis cantik itu mengira Bobby tulus mencintainya walau bukan anak orang berada. Sania bekerja di perusahaan Bobby perlihatkan karier cemerlang dan pinter cari proyek. Perusahaan Bobby yang kecil jadi besar sejak dibantu Sania. Setahun terakhir mereka pacaran dan berencana menikah dalam tahun ini. Nyatanya semua itu hanya rencana jahat Bobby agar Sania tetap rajin kerja.
Kini Bobby si raja tega malah nikahi bintang sinetron yang sedang top. Sania dianggap hanya pelengkap hiburan laki tak berhati itu. Sungguh busuk hati Bobby. Untunglah Sania dapat menangkap rencana busuk Bobby sebelum terpuruk lebih dalam.
Tengah malam Lisa menjenguk Sania di ruang tamu. Gadis itu sudah terlelap di buai mimpi. Lisa bersyukur Sania sangat tegar tak hancur oleh pengkhianatan Bobby. Apapun terjadi Lisa janji akan lindungi anak yatim itu.
Lisa janji takkan biarkan Sania seorang diri hadapi kesedihan. Lisa akan semampu mungkin lindungi sahabatnya itu. Lisa kan berusaha bantu Sania keluar dari kesedihan yang sangat mendalam ini. Gadis manapun pasti terluka bila hadapi masalah ini.
Ini adalah novelku yang perdana. Mohon kritik dan saran membangun dari pembaca yang budiman. Beri tanda bila suka agar makin semangat update. Mungkin masih banyak kekurangan dalam bertutur bahasa tapi semoga akan jadi acuanku untuk menulis lebih baik lagi. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
#ayu.kurniaa_
.
2024-04-21
0
Capricorn 🦄
keren
2024-04-21
0
Iliara
aku suka
2023-07-09
1