NovelToon NovelToon
Menanti Hati ( Nadira)

Menanti Hati ( Nadira)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Poligami
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nonny Afriani

Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 34

Setelah selesai melakukan pekerjaan rumah. Nadira pun membuka laptop dan melihat kurva penjualan di ol shop nya. Ternyata omset bulan ini tak sebanyak bulan kemarin. Nadira sedikit menghela nafasnya. Berarti bulan ini harus sedikit berhemat untuk biaya pribadinya. Tanpa Nadira sadari, Alby memperhatikannya, sampai suara Alby membuat Nadira terperanjat.

" Kamu kenapa, Dira?"

Dira kaget mendapati Alby yang berada tepat di belakangnya. Kenapa dia bisa tidak tahu, Alby keluar dari kamar. Alby sempat melirik ke arah laptop yang ada di pangkuan Nadira.

"Hm..gak kenapa-kenapa kok, Mas. "

Nadira tampak gugup.

" Mas perlu sesuatu? kenapa Mas gak panggil aku aja?"

Nadira bertanya pada Alby. Namun Alby tidak menjawab, lalu Alby berlalu kembali masuk ke kamar. Nadira sempat bingung dengan sikap Alby. Tak lama Alby pun kembali dari kamar, dengan membawa dompet di atas paha nya. Nadira mengerutkan keningnya. Tanda tak mengerti. Alby lantas membuka dompet dan menyerahkan sebuah kartu dan menyerahkan nya pada Nadira.

Nadira makin bingung dengan sikap Alby. Nadira tak langsung menerima kartu tersebut.

" Dira, maaf seharusnya aku memberikan ini dari 6 bulan lalu. Nafkah yang seharusnya aku berikan ke kamu. Tapi aku terlalu egois, dan hanya mementingkan perasaanku sendiri. Maafkan aku, Dira. Aku mohon kamu mau menerima ini ya? "

Dira masih tampak diam mematung. Entah apa yang merasuki Alby akhir- akhir ini. Sejak kejadian Alby melempar makanannya, Alby mulai berubah. Tak terlalu tempramen. Bahkan mulai banyak berbicara. Dan Nadira pun menerima kartu tersebut, dengan sedikit ragu. Belum hilang keterkejutan Nadira, Alby pun menyodorkan lagi sebuah kartu pada Nadira.

Nadira mengerutkan keningnya.

" Untuk apa lagi, Mas? "

Alby tersenyum tipis.

" Ini untuk keperluan rumah. Bayar tagihan dan sebagainya. "

Alby kembali memberikan kartu itu kepada Nadira.

" Kartu yang tadi cukup, Mas. Ini kamu pegang aja."

Nadira kembali menolaknya. Alby tetap bersikeras agar Nadira menerima kartu itu. Dan lagi-lagi Nadira mengalah, dan menerima kartu tersebut. Alby tersenyum puas.

Sore hari Alby mulai belajar berjalan menggunakan alat bantu. Walau bagaimana pun, Alby harus rajin berlatih. Agar segera pulih. Nadira masih setia berada di samping Alby, dan ikut berjalan,selama Alby melatih kakinya. Setelah di rasa cukup, Alby menyudahi latihannya. Dan kembali duduk di kursi roda. Nadira pun mendorong Alby masuk ke kamar.

" Mas mau mandi sekarang? atau masih mau istirahat?"

" Langsung mandi aja."

Nadira pun melangkah ke kamar mandi, dan menyiapkan air. Setelah selesai, Nadira pun keluar dan dia melihat Alby yang sudah membuka kaos oblong yang di pakainya. Ini memang bukan pertama kalinya Nadira melihat Alby telanjang dada, tapi entah mengapa, dirinya tetap saja malu, setiap kali melihat pemandangan itu.

Kali ini Alby berusaha memaki kruk untuk berjalan ke kamar mandi.

" Mas, yakin bisa sendiri? "

Alby pun mengangguk, Nadira yang khawatir tetap menunggu Alby sampai selesai mandi. Pakaian sudah di letakkan di atas ranjang. Lima belas menit kemudian, Alby pun keluar, dan tampak segar dengan rambut basahnya.

Alby yang melihat Nadira masih di menunggunya, tersenyum tipis. Nadira masih fokus dengan laptopnya. Sepertinya keadaan Ol shop miliknya sedikit memiliki masalah. Suara deheman dari Alby membuyarkan konsentrasi Nadira. Dia melihat kearah Alby yang sudah duduk di tepi ranjang.

" Hm...Dira keluar dulu ya, Mas."

Pipi Nadira bersemu merah, malu melihat Alby hanya bertelanjang dada dan hanya membelitkan handuk di pinggangnya.

1
aca
skip g sesuai bgt
aca
bodoh aja klo mau. balik
aca
ya karna dia. jalang makanya gk perawan bi albi tolol
aca
ogah maafin penghianat klo cinta dia g akan nyentuh sifa
aca
halah munafik si albi moga dira dpet jdoh lain
aca
niat nolong tp sifa hamil aneh lu aja munafik
aca
lemah menye2 harusnya lo. pergi jauh urus cerai jangan bodoh uda kek pengemis aja lo dir
Khairul Azam
anak lambat laun akan dewasa, membesarkan anak tnpa harus rijul jg bisa, lha klo hati udah disakiti dan klo rujuk bakal hidup seumur hidup bakal keinget trs tu luka
Khairul Azam
sekarang gini lho, duly pas sifa masih ada, kayaknya si alby gak berusaha mendekati dira miski gak untuk dira setidaknya untuk anaknya, setelah sifa gak ada dia datang coba klo sifa masih ada, masihkah alby akan seperti ini. aku oikir nggak akan
Khairul Azam
jgn bilang dira egoiz atau apalah, salahkan si alby. menurutku menduakan pernikahan apa pun iti alasanya ttp slh apa lagi nympk hamil
Khairul Azam
aku kafang heran sama pembaca ini, sakit tau dibohongi suami yg dipercaya, nikah tanpa kasih tau istri pertama, dan lebih memilih istri kedua padahal isttinya sedang hamil, dia kasihan sama sifa tp gak kasihan sama dira, hello mbak embak/ ibi ibu seandainya smpean" diposisi dira mau digituin? aneh deh
Khairul Azam
gak ada tuh aku simpati atsu kasihan sama sifa atau ibunya dan alby
Khairul Azam
apapun alasanya apa yg dilakukan alby gak dibenarkan, salah sangat salah, apalagi nympk hamili sifa, menolong bisa dgn cara lain
Linda Febri
Luar biasa
nissa
Memmmeekkkrhkhrhk
Etha Margaretha
egois dan munafik
Etha Margaretha
lebay !
Khairul Azam: hee bukan lebsy ya, klo mbak diposisi si Dira mau digituin
total 1 replies
Etha Margaretha
baca tinggal baca ribut aja ini komentar netijeng
Khairul Azam: apa gunanya ada kolom komentar klo gak buat komentari
total 1 replies
Tsalis Fuadah
coba aja syifa g keguguran n g mati,,,,, aq yakin alby akan jd lelaki yg lebih pecundang dr ini,,,,, akan byk hal yg membuat ibu n anak itu lebih sakit lagi karena adanya syifa n anaknya,,,,,,, lelaki kek gini mo diberi kesempatan,,,,, ntar temennya mo bundir dikawinin dah tu hadehhhhh
Khairul Azam: bener, pas awal cereai alby jg gak peduli sama si dira cuman sama sifa aja.
total 1 replies
Tsalis Fuadah
terpaksa konon tp dikelonin juga,,,,, maruk itu,,,,, ia sih halal,,,, k9k bisa za,,,,, bisa laki laki mah gitu,,,,, terpaksa kok sampek celup g salah bang,,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!