Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.
Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.
Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch - 15 : Bandit
"Benar-benar mencari mati." Gu Bei bergumam sambil menautkan alis. Belakangan dia memang sering mendengar tentang kelompok bandit yang muncul dan membuat kerusuhan di beberapa titik wilayah Keluarga Gu. Sejak awal Gu Bei berniat mencari dan memberantas mereka. Namun siapa yang mengira sebelum dia memiliki kesempatan mereka sendiri yang datang untuk menyerahkan nyawa.
"Yang mana pemimpinnya?"
Gu Bei berjalan maju hingga wajahnya terlihat cukup jelas di bawah sinar rembulan. Mata coklatnya bergerak menelisik satu persatu kelompok berpakaian hitam yang tampak terkejut saat jarak dengannya semakin dekat.
"Tuan Besar Gu?!" Pemimpin bandit meneguk ludah dan tampak gugup memandang sosok di depannya.
"Sialan. Kita salah memilih target. Mereka adalah rombongan Keluarga Gu. Cepat pergi!" Pemimpin bandit berseru kepada anak buahnya. Dia tahu meski menang jumlah orang mereka tidak akan bisa mengalahkan rombongan Keluarga Gu. Jika tetap di sana nasib meteka sudah pasti tidak akan baik. Jadi segera kabur melarikan diri.
"Berpencar! Jangan sampai tertangkap!" teriak pemimpin bandit.
Padahal beberapa saat sebelumnya mereka masih bersikap begitu arogan. Namun saat tahu di depan mereka adalah Gu Bei dan rombongan Keluarga Gu mereka langsung lari tunggang-langgang.
Benar-benar konyol.
Tentu saja Gu Bei tidak akan melepaskan dengan mudah. Sudah menjadi tugasnya untuk memberantas kelompok-kelompok pembuat kekacauan seperti mereka.
"Kejar! Tangkap mereka semua!!"
Bersama seruannya Gu Bei melesat memburu ke arah beberapa orang. Dengan kecepatan yang dia miliki pria itu mampu mendapatkan tiga sampai empat orang yang berlari ke arah yang sama. Melumpuhkan mereka dengan hanya sekali serangan.
Gu Yi, Gu Yuanwu, serta yang lain juga ikut mengejar. Mereka masing-masing memiliki target yang diincar.
"Xingyu. Dia adalah targetku. Kau jangan mencoba merebutnya."
Gu Xingyu yang ingin mengejar salah satu anggota bandit yang melarikan diri sontak berhenti saat Gu Xun mendahuluinya.
"Berhenti! Berhenti jika kau tidak ingin mati." Gu Xun berseru tetapi bandit itu malah mempercepat ayunan kakinya.
"Jika itu yang kau mau aku akan mengabulkannya."
Sedetik kemudian Gu Xun memusatkan Qi ke telapak tangan dan menciptakan siluet tebasan yang bergerak cepat mengincar bandit tersebut.
Whuut...
BLAR!!
Dentuman cukup keras. Namun ekspresi Gu Xun tampak tidak puas karena bandit itu masih berdiri dengan lapisan pelindung berwarna kuning yang menyelimuti tubuhnya.
"Sialan." Gu Xun mengumpat lalu kembali memusatkan Qi ke tangannya. Dia berniat menyerang dengan serangan yang lebih kuat. Namun saat itu bandit tersebut tiba-tiba mendekatinya dengan gerakan yang cukup cepat.
Whoos!!
Dalam sekejap dia sudah berada di depan. Melepaskan pukulan yang mengincar dada tetapi Gu Xun lebih cepat untuk menghindarinya.
Gu Xun melompat dua kali ke belakang, kemudian berdiri sambil mengibaskan tangan ke pakaiannya.
"Kau benar-benar mencari mati!"
Setelah kata itu Gu Xun memusatkan Qi ke tangannya sehingga memicu riak cahaya yang membentuk bunga teratai dengan enam belas kelopak berwarna merah dan biru.
"Teratai Api Es!"
Tekanan yang dihasilkan cukup kuat untuk membuat tingkat raga kesulitan bernafas. Bandit itu mungkin sudah berada di tingkat jiwa, tetapi masih dapat merasakan penindasan yang kuat dari teknik tersebut.
Bandit menggunakan sisa kekuatannya untuk menciptakan pelindung. Berharap upaya itu akan membuat dirinya selamat tetapi teratai api es berada di tingkat yang berbeda.
BOOM!!
Ledakan begitu kuat. Tubuh bandit itu seketika terhempas menghantam dinding tebing yang ada di belakang.
Terlihat di kejauhan dia sudah tidak berdaya. Bahkan pelindung berwarna kuning yang sebelumnya masih menyelimuti tubuhnya sekarang benar-benar lenyap tak bersisa.
"Uhuk!" Sambil meringis bandit itu memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Perlahan berusaha bangkit dengan mengangkat tubuhnya, tetapi Gu Xun tiba-tiba datang dan langsung menekan kakinya ke bahu bandit itu.
Kriak!
Tulang selangkanya mungkin saja patah. Meski begitu Gu Xun tidak melepaskannya dan terus menggunakan kekuatan penuh hingga bandit itu menjerit lalu berakhir pingsan.
"Hanya segini saja ...." Gu Xun baru saja ingin berlagak saat pandangannya kemudian tertuju pada dua anggota bandit yang tergeletak tak begitu jauh dari tempatnya.
Tidak ada yang salah dengan dua anggota bandit yang tergeletak. Hanya saja Gu Xun terkejut sampai terdiam saat melihat sosok yang berdiri di sebelah dua anggota bandit itu adalah Zhao Yang.
"Mustahil! Tidak mungkin dua bandit itu dia yang mengalahkannya."
Gu Xun tidak percaya. Bahkan jika Zhao Yang benar-benar terlibat Gu Xun yakin pasti ada orang lain yang membantunya.
"..."
Segera Gu Xun mengedarkan pandangannya mencari sosok lain ke sekitar. Namun ke mana pun dia mencarinya tetap tidak ada orang lain selain mereka berdua.
"Cih! Bersikap sok hebat. Kau hanya beruntung menemukan anggota bandit yang lemah," ujar Gu Xun dengan ketus ketika mata mereka bertemu.
Zhao Yang berjalan menghampiri Gu Xun. Ketika jarak mereka semakin dekat perhatian Zhao Yang hanya tertuju kepada bandit yang dikalahkan sepupu istrinya itu.
"Teratai Api Es? Untuk menghadapi satu orang bandit kau bahkan perlu menggunakan teknik bertarung tingkat emas?" Zhao Yang tidak bisa untuk tidak tersenyum mengejek. Matanya masih tertuju ke bandit yang pingsan tetapi itu sudah cukup membuat Gu Xun sangat kesal.
"Zhao Yang! Setelah memiliki basis budidaya sepertinya kau semakin berani."
Zhao Yang mengabaikan perkataan Gu Xun dan berkata, "Jika itu Xingyu, dia mungkin hanya perlu kekuatan fisiknya untuk mengalahkan bandit itu."
"Gu Xun. Kau semakin tertinggal."
Wajah Gu Xun benar-benar memerah padam mendengar kata-kata itu. Tangannya mengepal seperti ingin melepaskan pukulan ke wajah Zhao Yang.
"Zhao Yang! Apa kau pikir karena ada paman yang melindungimu aku tidak berani melakukan sesuatu?" Gu Xun berhenti sejenak sambil melirik ke beberapa arah. "Di sini tidak ada orang lain. Jika aku mau, aku bisa membunuhmu dan mengatakan itu semua ulah kelompok bandit."
Zhao Yang menaikkan alis dan tertawa. "Maka lakukanlah. Itu pun jika kau punya kemampuan."
lanjutkan lg ceritanya thorrrr