NovelToon NovelToon
Mysterious Man

Mysterious Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:787
Nilai: 5
Nama Author: Sweet Raa

"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya

"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

"Jangan jangan apa?" Tanya Zio penasaran

"Si Ara di pelet sama cowonya"

Plak

Tiba tiba saja Zio menggeplak kepala Kenzo membuat sang empunya meringis mengusap kepala bagian belakangnya

"Jangan ngaco, mana ada zaman sekarang yang kayak gitu, mikir aja" Zio melanjutkan langkahnya dan disusul oleh Kenzo "Bisa jadi loh Zi, kan kita gak tau, cuman kita yang di zaman modern ini dan tinggal di kota besar seperti ini, bikin kita gak ada pikiran soal ilmu hitam, tapi itu nyata kalo kita percaya"

"Tapi gue gak percaya" ucap Zio cuek

"Ntar kapan kapan gue bawa lo ke kampung biar tau soal gituan"

"Hmm teserah lo" Zio memilih untuk terus berjalan tanpa menanggapi celotehan Kenzo

Sedangkan dilain tempat Ara sedang mencari keberadaan Mika yang entah dimana "Mika kemana ya tadi" Ara terus berjalan tetapi tak kunjung menemuka Mika, yang akhirnya Ara memutuskan untuk kembali ke kelas

"Mika" panggil Ara ketika melihat Mika yang sedang duduk di bangku lain

"Ara nyariin Mika daritadi. Ayo duduk udah mau masuk" Ara hendak memegang tangan Mika tetapi Mika lebih dulu menghindar

"Mulai sekarang gue duduk disini!" Ucap Mika penuh penekanan

"Loh kok gitu, gak bisa gitu dong Mik, kalo kamu disini nanti Ara sama siapa?"

"Itu sih urusan lo" Mika memalingkan wajahnya dan memilih mengobrol dengan temannya yang lain. Ara berjalan kearah mejanya dengan rasa sedih, pandangannya tidak lepas dari Mika yang sedang asik bercanda dengan teman kelasnya

****

"Oke anak anak pelajaran kita akhiri sampai disini, jangan lupa besok tugasnya dibawa, tidak ada lagi alasan ketinggalan atau apapun itu, karena sebentar lagi istirahat kalian boleh keluar setelah saya" ucap seorang guru yang sudah mulai beranjak dari duduknya

"Baik Bu" jawab semuanya kompak

Semua murid mulai berhamburan dan berjalan menuju kantin, kecuali Ara yang hanya duduk diam di mejanya dengan pikiran yang entah kemana. Mika melirik sekilas kearah Ara yang hanya diam menunduk, ada rasa yang mengganjal dihatinya dan ingin sekali menghampiri Ara, tetapi emosi masih menguasai dirinya

"Ra mau ke kantin gak, ayo bareng"

"Gapapa Sel duluan aja, Ara gak laper mungkin nanti aja" jawab Ara sambil tersenyum ketika salah satu teman kelasnya mengajak untuk pergi ke kantin

"Yaudah kita duluan ya Ra" ucapnya lagi. Ara hanya mengangguk dan melihat kepergian teman kelasnya itu

"Hufffttt" Ara menghela nafasnya panjang dan merebahkan kepalanya diatas meja yang berbantalkan tangannya sendiri

"Ra kok masih disini aja, ayo ke ruang Pramuka kita makan"

Ara mengangkat kepalanya dan melihat Zio yang duduk dihadapannya. "Ara gak laper, Zio aja sama Kenzo, lagian Mika juga gak ada disana" Ara kembali merebahkan kepalanya seperti posisi semula

"Harus tetep makan loh, tadi Lo gak sarapan terus sekarang gak makan siang. Ayo Ra, Kenzo beli nasi Padang loh sama ayam bakarnya, bukannya lo suka banget?"

"Zio tau darimana Ara suka nasi Padang sama ayam bakar?"

"Tadi si Mi..." Zio seketika mengatupkan kedua bibirnya dan memandang ke segala arah. Ara menatap curiga kearah Zio dan mencoba memikirkan sesuatu

"Tau darimana?" Tanya Ara untuk kedua kalinya

"Itu si Mio yang bilang. Nah iya si Mio" jawab Zio

"Mio? Mio siapa? Zio gak jelas" Ara mulai berdiri dan berjalan kearah pintu

"Loh mau kemana?" Tanya Zio

"Bukannya tadi nyuruh ke ruang Pramuka, giliran mau kesana malah ditanya mau kemana. Zio kenapa jadi lemot banget sih, cepet ah Ara laper"

"Eh iya iya ayo" Zio berjalan menghampiri Ara dan merangkul bahu Ara

Sesampainya didepan ruang Pramuka, Zio segera membuka ruang tersebut yang ternyata hanya terdapat Kenzo disana. Ara menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya, dirinya berharap ada Mika disana, tetapi nyatanya sangat mustahil disaat Mika marah seperti saat ini

"Masih mikirin Mika?" Tanya Kenzo ketika melihat kedatangan Ara dan juga Zio. Ara hanya diam dan mengangguk lalu duduk dihadapan Kenzo

"Udah gausah dipikirin, jangan berlarut dalam kesedihan, Lo kan harus fokus sama olimpiade, kalo gini terus ntar kacau tuh olimpiade. Mika masih butuh waktu untuk memahami semuanya, nanti juga dia baik sendiri, jangan terlalu dipikirin. Lo juga pasti ada alesan kan buat semua ini. Setelah selesai olimpiade baru pikirin gimana caranya agar Mika mau baikan sama lo, jelasin semuanya ke dia, jangan ada yang tersisa sedikitpun. Sekarang mending makan, jangan sedih mulu, cantiknya ilang" ucap Kenzo panjang lebar. Ara dan Zio saling berpandangan dan melongo mendengarkan nasihat Kenzo.

"Lo kesambet apa Ken?" Tanya Zio dengan menempelkan telapak tangannya di dahi Kenzo

"Loh kok kesambet?" Kenzo merasa bingung dan menatap aneh kearah dua orang dihadapannya

"Iyaa Ken, kamu sakit ya?" Tanya Ara yang ikut ikutan penasaran

"Eh anjir apa apaan ini" Kenzo melepaskan tangan Zio yang masih menempel di dahinya

"Ck baru kali ini gue denger lo nasehatin orang, bener bener kayak bukan Ken yang kita kenal. Kayak apa ya, pokoknya bener bener keren sih tadi" Zio kembali duduk ditempatnya tetapi matanya masih belum lepas dari Kenzo

"Ah iya anjir bener, haha gue gak nyangka bisa ngomong gitu, kayak wah banget anjay gue keren" Kenzo tertawa dan memukul lengan Zio beberapa kali

"Ini bener Ken" ucap Zio dengan melihat kearah Ara

"Iya bener, tadi kayaknya kesambet" jawab Ara yang ikut ikutan

"Udah ah ayo makan, laper gue" Kenzo mulai memberikan makanan milik Ara dan Zio. Mereka makan dengan tenang dan tidak ada satupun yang bicara disaat makan, hal yang mereka tidak tahu bahwa ada seseorang yang sejak awal mengawasi mereka dengan tatapan yang sulit diartikan

10 menit sudah mereka makan. Zio lebih dulu menyelesaikan makannya, lalu di susul oleh Kenzo. Mereka memilih bermain ponsel sambil menunggu Ara selesai makan

"Kenapa sih cewe kalo makan lama banget?" Celetuk Kenzo

"Yang harusnya nanya tu Ara. Kenapa cowo kalo makan cepet banget, gak dikunyah atau gimana?"

"Ya dikunyah lah, masa langsung ditelen sih. Lo makan kayak yang dikasih tau Bu Ina ya? Harus dikunyah sebanyak 33 kali?"

"Gila aja, masa Ara makan sambil ngitung, ya sampe bener bener lembut aja" Ara membereskan bekas makannya dan mengambil beberapa helai tisu untuk mengelap mulutnya

"Udah udah, kalian jangan berantem mulu, bentar lagi bel, ayo ke kelas" ajak Zio, Ara mengangguk dan berjalan dibelakang Zio, sedangkan Kenzo berjalan paling belakang dan mengunci pintu ruang tersebut

****

Jam menunjukkan pukul 4 sore, semua murid sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Ara masih diam dikelas dan membaca bukunya, karena sebelum masuk tadi siang, Zio berpesan untuk menunggunya saat pulang sekolah

"Ara ayo" ucap Azka dari arah pintu

"Loh kemana?" Tanya Ara

"Ke perpus lah kita belajar, kemana lagi?"

"Tapi Zio mana?" Tanya Ara dengan membereskan bukunya

"Zio udah diparkiran"

"Katanya ke perpus, kok malah ke parkiran sih?" Ara berjalan menghampiri Azka dan berjalan tepat disamping Azka

"Zio bilang kita ke perpustakaan kota sambil nyari buku yang semalem Gavin bilang"

"Ohh iyaa tau, yaudah ayo" Ara memilih jalan didepan dan bersenandung kecil, hingga mereka sampai diparkiran, dan melihat Zio yang sudah menunggu disamping mobilnya

"Ara" panggil seseorang dari arah belakang. Mereka bertiga kompak menengok dan melihat orang yang tidak lagi asing, Zio sudah memutar bola matanya malas dan berjalan kesamping pintu kemudi

"Loh Liam, ngapain kesini?" Tanya Ara

"Jemput kamu lah kayak biasanya, ngapain juga kamu sama 2 orang ini?"

"Kan tadi Ara udah bilang mau belajar dulu buat olimpiade"

"Kalo belajar kan perpustakaan di dalem, kenapa kalian kayak mau pergi?" Tanya Liam

"Kita mau ke perpustakaan kota" jawab Azka ketus

"Ck gue gak nanya sama lo!"

"Udah lah Ara ayo, kesoren ntar keburu tutup" ucap Zio yang sudah duduk di mobilnya

"Ara mau pergi sekarang, buat seminggu kedepan gausah dijemput, Ara sama mereka bakal terus belajar buat olimpiade"

"Gausah ikut olimpiade aja" celetuk Liam

"Eh anjir tu mulut enak banget ngomongnya. Kita udah belajar dari kemaren ya!" Ucap Azka emosi

"Azka udah ayo, biarin aja" Ara memilih menarik tangan Azka untuk segera masuk kedalam mobil Zio karena kebetulan Azka tidak membawa kendaraan

"Kamu udah berani ya nyentuh cowo lain" Liam menarik tangan Ara agar menjauh dari Azka

"Liam jangan mulai, kita udah telat nih, kamu sekali kali ngertiin aku dong!" Kesal Ara

"Gue? Gue ngertiin lo?! Yang ada lo harusnya ngertiin gue, Lo tau gak kayak gitu bikin gue cemburu! Gue tiap malem overthinking karena lo pergi keluar tanpa sepengatahuan gue!" Bentak Liam

"Weh bang bicaranya pelan pelan dong, cewe nih" Zio keluar dari dalam mobil dan menarik Ara kebelakang tubuhnya

"Apa urusannya sama lo? Ntar gue doain lo dapet cewe modelan kayak dia, lo bakal ngerasain gimana cape dan overthinking nya ngadepin dia?" Ucap Liam dengan menunjuk Ara

"Jadi selama ini kamu cape sama aku? Aku kurang apa?" Tanya Ara dengan nafas menggebu-gebu menahan emosi

"Lo kurang ngertiin gue! Lo kurang nurut sama gue! Hal seperti itu yang bikin gue hilang respect sama lo, yang bikin gue mati rasa sama lo! Lo ngerti gak sih Ra? Gue tu cape! Lo tu murahan, gue gak tau kenapa bisa sebego ini buat cinta sama cewe modelan kayak lo" Liam berbicara dengan begitu lantangnya membuat siapapun yang mendengarnya berfikir aneh. Mendengar ucapan Liam, Zio sudah mengepalkan tangannya kuat dan siap memukul wajah songong Liam

Plak

Satu tamparan berhasil mendarat mulus dipipi Liam, dan pelakunya adalah Ara

"Aku? Aku kurang ngertiin kamu? Maaf mana yang gak aku maafin? Paham mana yang gak aku pahamin? Yang ada kamu yang gak ngertiin aku, dengan seenaknya kamu pergi kesana kesini sama cewe, selama ini kamu pikir aku gak tau hah? disaat kamu nganterin Jessica atau Resti pulang? Aku tau Liam, semuanya aku tau! Dan aku mencoba bersikap biasa aja, aku mencoba baik baik aja. Soal gak nurut? Aku bukan hewan peliharaan kamu yang harus nurut semua apa kata majikannya, kamu mati rasa sama aku? Oke fine, untuk saat ini aku bener bener muak sama sikap kamu, yang harusnya bicara murahan itu aku. Kamu cowo murahan, gak cukup satu cewe, dan lagi gak tau kenapa pelet apa aku mau sama kamu sampe selama ini! Sialan emang!" Ara menarik tangan Zio untuk segera masuk kedalam mobil, dan menyuruh Azka untuk segera naik. Liam diam mematung ditempatnya

"Awas lo!" Bentak Ara dari dalam mobil karena Liam diam menghalangi jalan mobil mereka untuk keluar

1
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
Yusuf Muman
Bikin ketagihan!
Mashiro Shiina
Wajib dibaca!
Yakumo Tsukamoto
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!