Terlahir Kembali "Violet"

Violet keluar untuk mengambilkan air panas untuk neneknya. Ketika dia hendak kembali berjaga malam Rio tiba-tiba menariknya: "Aku...Violet... apakah kamu begitu membenciku juga?"

Violet berbalik kaget, dan kemudian Rio

melihat matanya Dengan senyuman di wajahnya: "Tidak, Rio"

Dia bahagia di dalam hatinya dan matanya dipenuhi dengan kegembiraan.

Namun dia berkata dengan lembut dan sungguh-sungguh: "Kamu adalah saudaraku, aku akan menjagamu dengan baik."

Rio melihat Violet memasuki bangsal kemudian berbalik pergi.

Violet mengambil cuti seminggu, namun neneknya memintanya untuk kembali ke sekolah keesokan harinya setelah dia bangun.

Nenek adalah orang yang sangat mandiri dan kuat, jadi dia segera mengerutkan kening dan berkata, "Omong kosong! Cepat kembali, kamu harus belajar dengan keras dan melakukan hal-hal yang baik "

Violet mengupas apel untuknya dan berkata, "Aku ingin menemanimu."

Nenek bersikeras menyuruh violet kembali.

Violet takut kesehatan nenek nya menurun apabila dia marah, jadi dia segera setuju.

Violet mengemasi barang-barangnya dan berjalan ke pintu.

Nenek tiba-tiba berkata: "Kamu memberi tahu Rio bahwa kamu menerima tawaran sebuah drama. Drama apa itu? Pada bulan apa akan tayang? Aku ingin menontonnya selagi aku masih hidup."

Mata Violet berkaca-kaca. Namun, melihat tatapan penuh harap dari neneknya, dia tersenyum dan berkata, "Syuting "Kelahiran Kembali Selir Yang Terbuang" baru saja dimulai. Kemajuannya relatif lambat. Mungkin baru akan ditayangkan tahun depan."

Senyum puas muncul di wajah neneknya, dan dia bergumam, "Tahun depan...tahun depan...aku masih bisa menontonnya."

Violet terdiam dan kemudian bergegas pergi ke bandara.

Setelah turun dari pesawat dan kembali ke Kota B, kesedihan di hatinya masih membekas. Jika banyak hal yang ditakdirkan untuk terjadi, maka tahun depan ini adalah hari dimana nenek meninggal dunia.

Keinginan terbesar Nenek adalah melihat Violet sukses, namun Violet tidak berani mengambil peran tersebut demi menghindari nasibnya. Kelasnya telah diubah dengan kelas lain, jadi tidak ada gunanya kembali ke sekolah sekarang.

Dia memikirkannya dan memutuskan untuk naik taksi ke Qibio Entertaiment. Ada sebuah kartu bernilai lebih dari empat juta yuan di ranselnya, yang membuatnya gelisah.

Nenek bisa diselamatkan berkat dia, jadi saya harus mengucapkan terima kasih secara pribadi. Qibio Entertaiment bukanlah kantor pusat Nathan, itu hanyalah sebuah perusahaan film dan televisi di bawah perusahaannya.

Nathan putus sekolah pada usia sembilan belas tahun dan mengambil alih bisnis keluarga, Keluarga Nathan memiliki bisnis besar dan merupakan raksasa bisnis sejati.

Setelah ayah Nathan meninggal, separuh saham Nathan ada di tangannya dan separuh lagi di tangan ibunya Nathan yang bernama Anne.

Ada layar LED besar lainnya di gedung Qibio

Entertaiment, dengan foto-foto aktris yang populer dan bunga-bunga muda berputar di atasnya.

Warna-warna di atas mengesankan mata Violet, memberikan sedikit kerinduan dan kecerahan pada matanya.

Ketika Nathan melihat dari kejauhan, dia melihat Violet sedang menatap layar LED.

Nathan juga melihat ke layar. Wanita di dalamnya adalah seseorang wanita. Nathan tidak dapat mengingat namanya. Dia hanya tahu dari melihat laporan bahwa dia tampaknya menjadi sangat populer akhir-akhir ini.

Nathan terkejut Violet akan muncul di sini.

Nathan juga mengalami masalah akhir-akhir ini, berulang kali pergi ke perusahaan kecil seperti Qibio Entertaiment.

Davaro tidak punya pilihan selain berkata: "Tuan Muda Nathan, apakah Anda ingin pergi ke sana atau tidak?"

Dia terkadang tampak bahagia dan dingin.

Nathan meliriknya dan berjalan menuju Violet.

Nathan masih ingat betapa tidak

berperasaannya Violet hari itu, jadi dia berkata dengan wajah dingin, "Apakah kamu mencariku?"

Violet sedikit panik saat pertama kali

melihatnya, lalu mengangguk malu-malu.

Dia mengeluarkan kartu itu dan membungkuk ke arah Nathan: "Terima kasih, Tuan Nathan, saya akan mengembalikan 500.000 yuan itu kepada Anda sesegera mungkin."

Sikapnya begitu baik sehingga Nathan mengerutkan bibirnya.

Nathan dengan santai mengambil kartu itu dan memainkannya, berpikir bahwa Andreas tidak dapat diandalkan dan benar-benar memberitahunya, tapi untungnya itu sepertinya hal yang baik.

Ada senyuman di matanya, "Kapan kamu akan membayarnya kembali? "

Violet menggigit bibirnya, sedikit malu. Dia telah menghabiskan semua uangnya untuk tiket pesawat pulang pergi, dan sekarang dia hanya punya lima puluh yuan dan dua koin di tas sekolahnya, dan kartu kampus.

Tapi dia menatap matanya dan berkata dengan serius: "Saya akan membayarmu kembali dalam waktu tiga tahun."

Nathan terkekeh: "Tapi bagaimana dengan bunganya?

Violet tercengang, seolah dia tidak memikirkan tentang itu. Tapi bunganya memang harus dibayar.

Lagi pula, tiga tahun bukanlah waktu yang singkat. Violet berkata dengan serius: "Kamu benar." Berbalik, pipinya menjadi sedikit merah, dia bertanya dengan lembut: "Lalu... berapa banyak bunganya?"

Nathan merenung. Menatapnya dan bertanya, " Bisakah saya menghitung tingkat bunga sesuai dengan suku bunga bank?"

Nathan berpikir akankah Violet menganggapnya sebagai rentenir?

Memikirkan betapa buruknya Nathan, wajah Violet menjadi pucat: "Lalu... berapa total semuanya?"

Melihat Nathan maju ke arahnyanya, Violet tanpa sadar mundur selangkah dengan ketakutan. Nathan terkekeh dan mengancam: "Jangan bergerak, atau akan berlipat ganda sepuluh kali lipat."

Violet tertegun, sepuluh...sepuluh kali?

Apakah dia meminjam jurang maut?

Ketika Nathan mendekat, tercium bau samar tembakau, familiar tapi tak disangka ringan.

Bukankah dia suka merokok?

Dia sedikit takut, tapi pada akhirnya dia hanya bisa memalingkan muka. Saya memikirkannya sepuluh kali dan merasa kecil hati.

Nathan dengan lembut memegang rambut panjangnya.Di musim panas, rambutnya sedikit sejuk dan sangat lembut. Ada sesuatu dalam hatinya yang siap bergerak: "Saya ingin bunga ini."

Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatapnya dengan tatapan mesum.

Dia bersenandung: "Jika kamu ingin membayar kembali bunganya, kamu harus pergi potong rambut bersamaku."

Itu adalah pilihan yang bagus. Lima puluh dua yuan di tasnya membuat keputusan untuknya. Nathan, seorang pria dengan sangat hobi yang unik, berkata dengan takut-takut: "Potong rambut... ... Potong rambutku."

Violet terlihat sangat marah dan takut sehingga membuat Nathan tidak bisa menahan tawa.

Kenapa Violet begitu sangat lucu?

Jika dia lebih tangguh... Aku tidak bisa membayangkan bahwa ini adalah pilihan terakhirnya untuk tidak menyentuhnya.

Ada seorang stylist di dalam Qibio Entertaiment. Violet menarik tali ranselnya dengan erat. Melihat punggung tinggi pria di depannya, semakin aku memikirkannya, semakin aku jadi takut.

Ketika dia masih kecil, keluarganya sangat miskin, sehingga neneknya menjual rambutnya.

Violet memanggil: "Nathan."

Dia berbalik.

"Bisakah kamu mengubah syaratnya?"

Nathan tersenyum nakal: "Ya."

Nathan menunjukkan kegembiraan untuk pertama kalinya, dan dia mengambil langkah maju: "Cium aku?"

Violet menahan rona merahnya, lalu menundukkan kepalanya: "Aku akan potong rambut ."

Nathan merasa Violet sangat manis.

BERSAMBUNG. . . . . .