NovelToon NovelToon
Dibalik Pengalaman Pertama

Dibalik Pengalaman Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / Menikah dengan Musuhku / Pelakor jahat / Satu wanita banyak pria
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[On-Going] Lili seorang Wanita yang punya masa lalu kelam, mencoba menjadi kepribadian yang baru. Ketika menjalin hubungan Serius dengan Pria selalu gagal. Seperti apa kisah perjalanan Lili yang penuh Lika-liku, apakah Lili bisa mencapai kebahagian hidupnya dengan Pria yang dicintainya. Ikuti kisahnya di NOVELTOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa yang sebenarnya terjadi?

Lili membawa Susan ke ruang privat Room, Susan mulai mabuk karena kebanyakan minum wine. Lili membawa Susan duduk dibangku empuk itu.

"Susan, aku nggak nyangka kamu kayak gini. Wajah kamu polos tapi kelakuan bar-bar. Udah kamu istirahat disini aja. Kepala kamu pusing kan." Ucap Lili yang mulai gondok dengan kelaikan Susan.

"Apa sih Li, dia duluan yang mau merebut Rama dariku. Dasar brengsek tu Erin." Susan mulai berkata tak terkendali.

Lili lekas menutup mulutnya dan berkata "Udah diem. Disini aja." Saat Lili selesai berkata ia merasa kebelet buang air kecil, rasanya sudah tidak tertahankan. "Aku ke toilet dulu ya. Tunggu bentar." Lili lekas beranjak berlari cepat keluar ruang privat itu dan menuju ke toilet wanita.

Saat sudah masuk ke toilet wanita, tidak ada seorangpun cewek, Lili lekas masuk ke dalam bilik untuk buang air kecil. Saat sudah lega ia mau keluar bilik, seketika suara cowok terdengar dari luar, ada suara cewek juga mendesah penuh gairah. Sontak Lili kaget, ia memutuskan untuk tetap disitu karena takut dan nggak enak. Namun ketika kedua insan itu masuk ke bilik kolset, disitulah desahan mereka makin terdengar jelas membuat Lili merasa aneh juga didalam tubuhnya. Lili juga merasakan ada getaran gairah dalam tubuhnya.

Lili rasanya ingin keluar, namun otaknya menolak dan ingin terus mendengarkan desahan maksiat itu sampai selesai. Disitulah erangan demi erangan suara gadis tak terkendali dan akhirnya kedua insan itu terlepas indah. Lalu terdengar suara hentakan kaki mereka keluar. Saat itulah Lili menunggu beberapa menit dan memutuskan untuk keluar juga. Ketika Lili sudah membuka pintu ia terkaget melihat Gadis itu masih berdiri depan kaca dan terlihat juga Rama, Lili menatap Rama dengan tak percaya, pikirannya menebak bahwa tadi yang melakukan hubungan sex bebas adalah dirinya dan gadis itu.

Lili saat itu ditatap tajam oleh gadis itu. Rama lekas keluar dari Toilet Wanita. Saat itulah Gadis yang terlihat lebih dewasa dari Lili itu mendekatinya dan berkata dikuping Kanannya.

"Kau tadi mendengar desahanku. Jangan macam-macam merekam dan menyebarkan. Aku punya kekuasaan yang bisa saja menghancurkanmu Sama keluargamu." Ucap Gadis itu.

"Aku nggak merekamnya. Aku hanya mendengarnya saja." Jawab Gugup Lili pada Gadis itu.

Senyum nyengir Gadis itu, lalu pergi begitu saja meninggalkan Lili.

Sementara Lili masih berdiri terdiam kaku, tidak menyangka Rama berhubungan sex bebas ditoilet, seorang Rama yang katanya anak kolongmerat fantasinya ditoilet. Lili mencoba menghilang ingatan itu dan menghiraukannya, ia lekas berjalan keluar dari toilet untuk kembali ke privat room.

Saat sudah sampai diprivat Room dan membuka pintu, seketika Lili kaget melihat Cowok sedang mengerayangi tubuh dan menciumi bibir Susan. Susan juga yang mabuk menikmatinya. Seketika Lili teriak dan mengambil heels dari kaki kanannya, melemparkan Heels ke punggung cowok itu dengan kuatnya. Cowok itu kaget dan merasa kesakitan, begitupun dengan Susan kaget.

"Lo apain temen gue bangsat." Ucap Lili yang melangkah ke arah cowok itu dan menyeretnya keluar dari Privat Room itu.

"Susan Lo nggak apa-apa kan. Nggak sampe masuk burungnya." Ucap Panik Lili yang takut Susan kenapa-napa.

"Ya Tuhan aku mau diperkosa. Untung tadi kamu masuk Li." Ucap Susan yang Ling lung.

"Untung aja nggak sampe diperkosa." Lili mendengar hal itu lekas duduk disamping Susan dan menghela nafas panjang.

"Kita tunggu disini sampai ada pesan dari Ibuku atau Mama mu." Ungkap Lili.

"Ya. Ok. Aku tidur dulu, pusing kepalaku." Ucap Susan, lalu tertidur pulas.

Lili yang melihat Susan hanya menghela nafas kembali. Punya teman bodoh seperti ini memang harus ekstra dijaga.

-

Didekat kolam renang, saat perkumpulan anak muda, disitulah Rama menghampiri Gadis yang tadi berbincang ditoilet cewek, nama gadis itu Talita, sahabat Rama sewaktu masih kuliah di universitas. Rama yang melihat Lili tadi merasa sangat khawatir karena takut pikirannya Lili mengira Rama berbuat yang tidak-tidak.

"Kau tadi making love ditoilet sama cowok. Siapa lagi, mau sampai kapan gonta-ganti pasangan, nggak takut kena penyakit menular." Ucap Rama pada Talita, mata Rama menatap lekat sahabatnya dari samping.

Talita tak lekas menjawabnya, ia memandang hamparan kolam yang lampunya mulai hidup karena sore menjelang malam akan tiba.

"Bukan urusanmu. Aku tahu kau berkata seperti itu karena dari awal datang kesini kau saling tatap sama Cewek itu, kau biasa tidak perduli dengan gadis manapun. Tapi kalo ada alasan seperti ini tandanya kamu suka sama doi. Ia kan." Ungkap penuh tebakan Talita pada Rama.

Rama hanya tersenyum malu. "Berarti aku ada kemajuan dong buat nggak jadi playboy terus-terusan." Ucap Rama sambil tangannya memegang segelas wine.

"Tenang aja. Selagi Cewek itu nggak macem-macem karena dengerin aku lagi Making Love dan berada disamping bilik, semua aman. Nanti aku akan bantu klarifikasi soal kamu ke dia." Ungkap Talita, lalu senyum kecil pada Rama.

"Beneran nih." Tanya Rama untuk menyakinkan Talita.

"Bener Rama." Jawab dengan nada penuh penekan.

"Makasi ya." Ucap Rama penuh terimakasih.

Talita hanya senyum kecil, lalu melanjutkan menatap kolam dan minum Wine.

Rama saat itu meninggalkan Talita untuk masuk ke privat Room. Saat dilorong Privat Room ia melihat seorang Lili keluar dari salah satu ruangan itu. Sontak Rama berlari cepat dan menghentikan langkahnya Lili.

"Hei. Maaf kalo mengehentikan langkahmu." Ucap Rama telat didepan Gadis yang ia sukai.

"Ngapain kamu kesini." Ucap Lili sembari kaget tiba-tiba Rama muncul dihadapannya.

"Aku cuma mau klarifikasi. Soal ditoilet itu kamu denger orang making love. Itu Cowok bukan aku. Gadis yang didalam toilet itu sahabatku namanya Talita, dia yang melakukan hubungan bebas itu." Ungkap jujur Rama pada Lili.

"Aku nggak percaya. Pasti itu kamu kan." Jawab tegas Lili pada Rama.

"Cowok itu bukan Rama" Ucap Talita yang tiba-tiba muncul dibelakang Rama, Talita nampak membawa Cowok yang tadi main gila ditoilet. "Ini Cowok namanya Doni, dia asisten kerjaku. Ia kan Don." Talita yang selesai berkata lalu melirik ke arah Don disampingnya.

"Ia itu Gue. Ini Bukti Fotonya." Ungkap Don dan memberikan Foto saat selfie bareng didalam bilik toilet.

Lili yang melihatnya mengkerutkan keningnya.

"Gila lu ya Don. Hapus Don. Awas aja macem-macem sama foto itu, gue ancurin lu." Ungkap emosi Talita pada Don.

"Ia maaf. Udah gue hapus nih." Jawab Don yang mengotak-atik ponselnya untuk hapus foto mesum itu.

"Sekarang percaya kan, bukan aku pelakunya." Ungkap Rama pada Lili.

"Ya. Percaya." Jawab Lili.

"Ya udah gue pergi ya Rama. Sudah selesai kan klarifikasinya." Ucap Talita. Lalu Talita dan Don pergi meninggalkan Rama dan Lili.

"Gue Rama." Ucap perkenalan nama. Mata Rama menatap berbinar wajah Lili yang manis cantik. Tangan kanannya dijulurkan untuk mendapatkan jabatan tangan Lili.

"Lili." Jawab Lili sambil meraih tangan kanan Rama.

Rama dan Lili saling tatap mata. Saat itulah juga suara telepon berdering diponsel Lili. Lili melihat panggilan itu dari Ibunya. Lili mengangkatnya.

"Lili dimana?" Tanya Ibu diujung telepon.

"Aku diprivat Room Buk sama Susan. Susan agak sedikit teler." Jawab Lili.

"Ya ampun. Ya udah Bawa Susan kedepan kita mau pulang kerumah. Tante Dewi juga udah nunggu didepan ini. Cepet Ya." Ungkap Ibu yang mulai panik.

"Baik Ma. Kita kesitu.". Jawab Lili.

Mendengar hal itu Rama berinisiatif membantu Lili untuk membawa Susan. Lili pasti tidak kuat membawa Susan sendirian.

"Aku bantu ya." Ucap Rama meminta izin pada Lili.

"Makasi ya." Jawab Lili.

Lalu Lili dan Rama membawa Susan untuk menuju ke mobil yang sudah parkir didepan pintu masuk rumah. Saat sudah sampai mobil dan sudah masuk. Lili menghampiri Rama sebentar dan mengucapkan banyak terima kasih.

"Sama-sama Lili." Jawab Rama sambil tersenyum.

"Aku pamit ya." Ucap Lili sambil tersenyum kecil ke Rama. Lalu Lili masuk mobil dan meninggalkan Rama.

Saat itulah perkenalkan pertama Rama pada Lili. Rama saat itu menyesal karena tidak minta nomor agar bisa menghubunginya.-

*

1
Tomat _ merah
Hai hai aku mmpir, mmpir balik ya ke ceritaku yg Terpaksa dijodohkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!