Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Di tempat kerja Kaisar, Kaisar Jinxing sedang memperhatikan makanan yang di bawahkan oleh Xin Yan, "apa ini makanan yang di bawakan oleh Selir Ileana?"tanya Kaisar kepada kasim yang berdiri di samping Kaisar.
"benar yang mulia"Jawab si Kasim.
Ia yang ingin menghargai Istri mudanya itu, langsung menuju meja kecil berbentuk bulat berwarna coklat yang khususkan untuk meja makan Kaisar di dalam ruangannya.
Ia pun duduk di depan meja tersebut, yang sudah di sediakan makanan. Ada sayur mayur, nasi, dan lauk lainnya.
"bukankah aku sudah katakan, bahwa hari ini aku tidak ingin makan apapun, apa Selir Ileana tidak mengetahui itu"tanya Kaisar kepada kasih.
"mohon ampun Kaisar, hamba tidak mengatakan hal itu kepada Selir Ileana, mungkin saja Selir tidak mengetahuinya"ujar sang kasim gugup.
"oh?"mata Kaisar tertuju ke selembar surat di atas wadah tersebut. Dia pun langsung mengerutkan alisnya, dan mengambil surat tersebut, dengan penasaran, dan mulai membacanya.
isi surat tersebut tertulis sebagai berikut:
...Salam hormat saya yang mulia Kaisar agung, maafkan saya, saya tau bahwa yang mulia tidak ingin makan karena kepikiran masalah Putri Chen, tapi, saya sangat mengkhawatirkan kesehatan yang mulia, saya dengar, yang mulia sering kali susah untuk tidur dan Sering merasakan sakit kepala, saya sepertinya bisa mengatasi masalah tersebut, yang mulia bisa datang ke kamar saya, kapan saja yang mulia inginkan, menjadi salah satu kehormatan, bisa melayani yang mulia, dan saya mohon kepada yang mulia untuk di habiskan makanannya, maaf atas semua kelancangan saya yang mulia, saya mencintai yang mulia....
^^^Tertulis;Selir Ileana^^^
Selesai Kaisar membaca surat tersebut, ada sedikit senyuman terpancar di wajahnya, dia dengan pelan mulai memilih makanan yang bisa membangkitkan selera makannya, dan mulai makan dengan baik.
*ah? Selir Ileana ternyata berhasil membujuk Kaisar untuk makan, sepertinya, anak itu akan menciptakan sesuatu yang luar biasa di masa depan*batin Kasim yang bijak.
Malam pun tiba, Kaisar yang menantikan janji dari Xin Yan, dengan senang hati memenuhi surat tersebut. Ia pun pergi ke tempat Putri Xin Yan.
Sesampainya Kaisar Jinxing di kamar Xin Yan. Dia melihat Xin Yan sedang menjahit sulaman sambil bersenandung di atas kasurnya.
"ah yang mulia"kaget Xin Yan, saat melihat Kaisar Jinxing datang ke kamarnya begitu cepat. Dia pun menghentikan aktifitas merajut itu, dan mulai memberikan hormat.
"aku ingin menagih janjimu di surat itu malam ini juga, kebetulan sekali aku belum bisa tidur"ujar Kaisar Jinxing, mendekati Xin Yan.
"sungguh? Kemarilah yang mulia, saya akan membantu yang mulia merasa nyaman"seru Xin Yan, sambil menarik tangan Kaisar Jinxing menuju kasur.
Kaisar yang di perlakukan dengan seperti itu, hanya bisa mengikuti Xin Yan tanpa bisa menolak, saat ini, ia anggap sebagai malam pertama ia tidur di kamar selir Ileana, ia berharap agar hatinya bisa kuat menahan diri untuk tidak memakan tubuh yang masih belum dewasa itu.
Xin Yan yang licik, mulai menyalakan dupa agar ruangan tersebut menjadi harum, namun itu bukan sembarang pengharum, dupa yang ia bakar berisikan obat yang bisa membuat setiap orang yang menghirup nya akan merasakan ngantuk yang hebat. Ini merupakan salah satu obat yang berasa dari rumah bordil, saat seorang wanita tidak mau melayani pria tersebut, mereka akan membakar dupa harum itu. Namun sebelum mereka membakar pengharum yang bisa bikin mengantuk, tidak lupa mereka meminum sebutir obat penawar agar mereka tidak terpengaruh dengan obat tersebut.
"apa yang mulia mau ku bantu melepaskan pakaian yang mulia? Akan lebih nyaman dan terapi yang saya buat akan bisa berjalan dengan baik"lirih Xin Yan.
Kaisar yang tidak merasa terancam, langsung saja melepaskan jubah kebesarannya, meninggalkan pakaian putih dalam orang zaman dulu.
"tubuh anda luar biasa sekali yang mulia"goda Xin Yan mendekati Kaisar Jinxing.
Kaisar yang sedari tadi menahan hasratnya untuk tidak menyentuh Xin Yan, malah di pancing oleh Xin Yan.
Kaisar dengan kasar menarik tangan Xin Yan dan memangku tubuh kecil Xin Yan di atas tubuhnya di kasur.
"ah!"kaget Xin Yan saat tubuh nya di tarik oleh Kaisar, dan langsung duduk di atas Kaisar Jinxing.
"jangan menggodaku Selir Ileana, aku tidak mau melewati batas, karena janjiku kepadamu"ucap Kaisar Jinxing, memperingati Xin Yan.
"pft, aku hanya sedang berkata jujur yang mulia, berbaringlah, aku akan mulai terapinya"ucap Xin Yan sambil mengelus wajah tegas yang mulia Kaisar.
Di perlakukan begitu lembut, kaisar langsung saja patuh, ia tidak bisa menolak perintah dari istri mudanya tersebut, ada perasaan senang dan baru di hatinya saat bersama dengan Xin Yan.
Terapi yang di maksud oleh Xin Yan yaitu pijat kepala, karena ia pandai dalam hal itu, dan itu hanyalah formalitas semata agar Kaisar tidak curiga, kalau dirinya sedang di buat mengantuk karena sebuah benda, jika ketahuan, mungkin saja Xin Yan, akan di hukum keras oleh Kaisar.
Benar saja, hanya di urut seperti itu, Kaisar mulai menguap, berulang-ulang kali, dan hanya dalam 1 menit Kaisar berhasil tertidur lelap karena dupa tersebut.
Xin Yan yang melihat bahwa kaisar telah tertidur pulas, ia langsung membuang dupa tersebut, dan menggantinya dengan pengharum biasa.
Melihat wajah Kaisar tertidur pulas, Xin Yan langsung saja berbaring di atas tubuh suaminya itu. Dia dari kecil sampai besar belum pernah merasakan sentuhan pria, dan mulai merasa nyaman di atas tubuh besar milik Kaisar.
"haah, hanya untuk malam ini aku tidak waspada"ucapnya dan mulai tertidur.
Malam itu mereka berdua habiskan, tidur sambil berpelukan. Kaisar terbangun pada saat fajar belum terbit, namun walau begitu, ini malam pertama ia tidur dan bangun dengan perasaan puas.
Posisinya masih terbaring dan ia masih memeluk tubuh Xin Yan. Kaisar melihat Xin Yan yang masih tertidur pulas, sambil tersenyum hangat ia mengatakan "terima kasih atas malam yang tenang ini Selir Ileana, ini pertama kalinya aku merasa nyaman dan puas hanya karena tidur di sampingmu, perasaan ini pertama kali aku rasakan, teruslah menjadi istriku yang polos dan tidak jahat"lirih Kaisar Jinxing sambil mengecup lembut atas kepala Xin Yan.
Ia pelan-pelan bangun dari atas kasur, agar tidak membangunkan Xin Yan, dan pergi dari kamar Xin Yan dengan perasaan puas.
...----------------...
pagi harinya, di dalam istana Kekaisaran.
"ah! Sial, aku benar-benar membutuhkan seorang pelayan di sampingku, tapi si Permaisuri pelit itu, tidak ada rasa kasihnya kepada aku, pelayan dan pengawal tidak di berikan samasekali kepadaku, bagaimana jika Kaisar tau yah...?"Lirih Xin Yan di depan cermin, ia sedang berdandan, karena sebentar lagi ia akan pergi ke ruang makan istana, atas perintah dari Kaisar langsung.
Xin Yan menghabiskan paginya dengan berpikir keras, mencoba menebak apa yang akan mereka lakukan kepadanya nanti, secara dia sudah bermasalah dengan Permaisuri dan para antek-anteknya, ia harus putar otak dengan banyak kemungkinan apa yang mereka lakukan kepada Xin Yan, dan apa yang harus Xin Yan lakukan.
Sampai siang hari, baru Xin Yan pergi ke ruang makan istana kekaisaran. Sesampainya ia disana, sudah berkumpul semua orang namun belum ada Kaisar Jinxing,
Tidak lupa Xin Yan memberi salam kepada ibu suri dan juga permaisuri dan para selir lainya.
"cih, bisa-bisanya kamu terlambat"ketus ibu suri kepada Xin Yan.
"maafkan saya, saya merasa lelah karena semalam melayani Kaisar, ibu suri"jawab Xin Yan.
"HM!"mendengar itu, ibu suri hanya membuang wajahnya kesal tanpa menjawabnya lagi.
*melayani ayah?*batin Pangeran mahkota, sedikit merasa sakit di hatinya, namun wajahnya tetap tidak peduli dengan Xin Yan.
Xin Yan yang sudah tidak mendapatkan perlawanan apa-apa lagi, langsung duduk di kursi yang sudah di siapkan, ia duduk di samping kanan Putri Mei Ling dan diri Pangeran Mahkota, Di kedua anak-anak Permaisuri Mingmei.
Ada mata memandanginya panas dari Putri Chen dan Selir Ye Yuàn juga, mereka di beri kesempatan untuk kesekian kalinya dari Kaisar agung.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis