NovelToon NovelToon
PEWARIS

PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:598
Nilai: 5
Nama Author: Just story

Menceritakan tentang dimana nilai dan martabat wanita tak jauh lebih berharga dari segenggam uang, dimana seorang gadis lugu yang baru berusia 17 tahun menikahi pria kaya berusia 28 tahun. Jika kau berfikir ini tentang cinta maka lebih baik buang fikiran itu jauh - jauh karena ini kisah yang mengambil banyak sisi realita dalam kehidupan perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Just story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Yeon Ji, Wang He, Do Hyun, dan Mingyu telah berangkat ke rumah sakit. Begitu tiba, mereka langsung disambut oleh staf medis yang sudah diberi arahan sebelumnya oleh Do Hyun. Proses pemeriksaan dimulai, dan seperti yang sudah diduga, serangkaian tes kesehatan yang dijalani Yeon Ji dan Mingyu memakan waktu hingga lima sampai enam jam untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Sementara itu, Do Hyun memastikan semua data yang dibutuhkan telah dipersiapkan dengan sempurna. Identitas Yeon Ji sebagai pasien baru di rumah sakit tersebut telah diubah dengan hati-hati—usia yang semula 17 tahun kini tercatat sebagai 22 tahun. Semua informasi lain pun telah dipalsukan agar tidak menimbulkan kecurigaan sedikit pun.

Saat menunggu hasil pemeriksaan, Do Hyun duduk di sudut ruangan dengan wajah yang tenang namun penuh perhitungan. Wang He, yang sedari tadi tampak gelisah, berulang kali melirik jam tangannya.

Di dalam salah sebuah ruang pemeriksaan.

Dokter Aska, pria tampan berusia 28 tahun, duduk di kursinya sambil menatap Yeon Ji dengan ekspresi bingung. Hasil pemeriksaan yang baru saja ia lakukan terasa janggal—ada sesuatu tentang gadis ini yang tidak bisa ia abaikan begitu saja.

Yeon Ji duduk di seberang meja, menundukkan kepala dan menghindari tatapan Aska. Tangannya meremas ujung rok yang dikenakannya, pertanda bahwa ia merasa gugup. Aska memperhatikan gerak-geriknya dengan saksama.

Dokter : " Usia nya sudah 22 tapi dari hasil pemeriksaan dan cara dia menjawab kenapa aku merasa dia jauh lebih muda itu "

Yeon ji : Tuan dokter, apakah semua nya sudah selesai ? jika ya, Aku harus segera kembali keruangan depan kakek sudah menunggu ku

Menyadari ada kekhawatiran sekaligus rasa takut yang jelas tergambar di wajah Yeon Ji, Aska menarik napas pelan, lalu tersenyum lembut.

Dokter : Tentu semua nya sudah selesai, hanya saja, bisakah saya bicara dengan anda sebentar nyonya ?

Yeon ji : Tuan dokter tolong jangan panggil saya nyonya, saya jauh lebih muda dari anda. Rasanya tidak nyaman jika ada yang memanggil saya seperti itu

Dokter : Benarkah ?? usia ku 28 tahun kita hanya berbeda beberapa tahun kan ?

Yeon ji : Tuan dokter bagaimana hanya beberapa, kau kan sudah di angka dua puluhan lebih sedangkan aku masih belasan itu kan jauh tuan dokter

Dokter : belasan?

Yeon ji : Iya, aku baru berulang yang ketujuh belas beberapa waktu lalu. Makannya aku tidak nyaman jika tuan dokter memanggil ku begitu

Jawaban Yeon Ji yang begitu polos, seolah tanpa beban, membuat Aska tertegun. Matanya sedikit membesar, menatap gadis itu dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan.

Dalam hatinya, Aska merasa keyakinannya semakin kuat—hasil pemeriksaan dan diagnosis tadi bukan sekadar dugaan atau kesalahan teknis. Ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang sengaja disembunyikan.

Aska : " 17 tahun ??? Tapi jika itu benar bagaimana dengan dokumen - dokumen tadi apakah semuanya palsu ? "

Aska : " kenapa keluarga kaya dan berkuasa seperti mereka menginginkan gadis semuda ini untuk hamil? Apa sebenarnya yang dimiliki gadis ini ? "

Aska menatap Yeon Ji dengan sorot mata yang tajam, seolah-olah mencoba menembus lapisan pikirannya. Pandangannya penuh kehati-hatian, seperti seseorang yang sedang menimbang apakah lawan bicaranya bisa dipercaya atau justru menyimpan sesuatu yang berbahaya.

Sementara itu, Yeon Ji duduk diam, tatapannya kosong namun sarat kebingungan. Ia sama sekali tidak menyadari betapa pentingnya informasi yang baru saja ia sampaikan. Bagi Yeon Ji, kata-kata itu hanyalah potongan kecil dari apa yang ia tahu—sesuatu yang menurutnya tidak memiliki bobot besar.

Namun, bagi Aska, informasi itu lebih dari sekadar kata-kata. Ia tahu ada sesuatu yang tersembunyi di balik ketidaktahuan Yeon Ji. Sesuatu yang bisa mengubah segalanya. Suasana tegang menyelimuti ruangan, membuat detak jam yang menggema terdengar lebih keras dari biasanya.

Beberapa saat kemudian di ruang dokter, mingyu, yeon ji, do hyun juga wang he sudah berada disana. Dokter itu menatap mereka dengan ekspresi serius, seolah sedang menimbang-nimbang kata-kata yang tepat untuk disampaikan.

Dokter : untuk hasil pemeriksaan tuan mingyu semuanya baik, jumlah sperma anda pun masih berada di angka lima belas juta permiliter, pergerakan nya juga bagus pada intinya anda siap untuk melakukan pembuahan

Mingyu : kau dengar itu kakek, sudah ku bilang aku sangat sehat kan

Do hyun : Lalu bagaimana dengan hasil pemeriksaan menantu saya yeon ji ?

Dokter itu menatap layar hasil pemeriksaan sambil mengernyitkan dahi, lalu kembali menatap mereka.

Dokter : Tuan, saya rasa ada kesalahan input pada usia nyonya karena menurut hasil pemeriksaan saya, nyonya seharusnya berumur lebih muda dari yang tercantum pada dokumen yang anda berikan

Dokter : Karena menurut hasil laporan yang saya terima, nyonya seharusnya tidak berada di usia 22 tetapi jauh lebih muda. Tuan sadarkah anda bahwa pemalsuan data bisa membawa anda ke penjara ?

Wang he : Apa anda sadar, dengan siapa anda berhadapan sekarang dokter ?

Dokter : Dengan siapa pun saya berhadapan saat ini tidak lah mengubah fakta, bahwa jika tuan memaksakan kehendak tuan pada gadis ini. Bisa jadi sangat fatal bagi hidup nya nanti

Do hyun : Wang he, bawa mingyu dan yeon ji ke mobil sekarang

Wang he : baik tuan

Dengan enggan, Yeon Ji mengikuti Wang He keluar dari ruangan. Langkahnya pelan, dan kepalanya masih menoleh ke belakang seolah berharap bisa mendengar percakapan yang akan terjadi.

Di sisi lain, Mingyu tidak menunjukkan minat sedikit pun untuk terlibat. Tanpa mengatakan apa-apa, ia berjalan keluar lebih dulu, meninggalkan mereka bertiga di ruangan itu. Sikapnya yang acuh tak acuh seakan menandakan bahwa apa pun yang akan dibahas di sana bukan urusannya, atau mungkin ia hanya terlalu malas untuk peduli.

Saat pintu menutup perlahan di belakang mereka, ruangan itu kembali sunyi. Do Hyun dan dokter itu saling menatap, dan ketegangan yang menggantung di udara semakin terasa

Do hyun : Dokter aska, katakan saja berapa nilai yang harus saya bayar untuk menutup mulut anda

Dokter : Uang bukanlah segalanya bagiku, aku sudah bersumpah demi profesi ini dan aku tidak akan melanggar nya hanya karena orang - orang arogan dan berkuasa seperti kalian

Do hyun : Anda mungkin tidak membutuhkannya, tapi bukankah adik anda sangat membutuhkannya untuk melanjutkan kemoterapi ?

Dokter : apa?

Dokter itu menegang. Matanya melebar sejenak sebelum buru-buru menunduk, mencoba menyembunyikan keterkejutannya. Namun, gerakan kecil itu tidak luput dari perhatian Do Hyun.

Do hyun : tidak perlu terkejut seperti itu dokter, kau pikir kenapa pria kaya dan berkuasa seperti ku Justru memilih dokter baru dengan minim pengalaman seperti mu jika bukan tanpa tujuan ?

Dokter : Aku tau, kau bekerja siang dan malam bahkan bersedia mengganti kan shiff siapa pun hanya demi pengobatan adik mu. Aku sudah menyelidiki semua latar belakang dan nilai-nilai akademik mu

Do Hyun tersenyum tipis, namun senyum itu sama sekali tidak membawa ketenangan.

Do hyun : kau salah satu yang terbaik di universitas, namun kau gagal masuk menjadi dokter tetap karena kalah oleh mereka yang memiliki relasi dan uang. Gaji mu sebagai dokter pengganti tidak lah besar itulah yang membuat mu harus mengambil banyak pekerjaan lain di luar pekerjaan mu sebagai dokter

Do Hyun menyandarkan tubuhnya ke meja, tangannya melipat di depan dada.

Do hyun : Aku datang dengan tawaran terbaik yang tak kan pernah kau terima lagi jika kau lewatkan, aku akan memberikan pengobatan terbaik di Royal Marsden NHS Foundation Trust London untuk adik mu. Dan Kau pasti tau itu merupakan salah satu rumah sakit kanker terbaik di dunia

Dokter itu menarik napas dalam, berusaha mengendalikan ketakutan yang sejak tadi mencengkeramnya. Ia menegakkan bahu, mencoba menunjukkan keberanian meski sorot matanya belum sepenuhnya stabil.

Dokter : Apa kau tau resikonya jika dia sampai mengandung di usia muda? Dia bisa mengalami banyak hal yang bukan hanya akan membahayakan dirinya tapi juga bayi dalam kandungan nya nanti

Do hyun : Dokter kenapa kau begitu peduli? Pada orang asing yang baru saja kau periksa di bandingkan hidup adikmu yang sedang sekarat?

Do hyun tersenyum sinis, Ia membiarkan keheningan menyiksa dokter itu lebih lama, menikmati bagaimana pria di depannya mulai goyah.

Do hyun : aku bukan lah musuh mu, aku datang dengan tawaran kerja sama yang saling menguntungkan. Kau membutuhkan uang dan aku butuh seorang pewaris

Do hyun : Aku bisa menjadikan mu dokter tetap disalah satu rumah sakit ku, dan membuat hidup mu lebih baik sebagai ganti nya kau hanya perlu menjaga kehamilan yeon ji sampai anak itu lahir

Do hyun : ini bukan hal yang sulit untuk kau pahami dokter, gunakanlah akal mu untuk menentukan mana yang lebih penting. Apakah hidup adikmu atau wanita asing yang mungkin tidak akan pernah kau temui lagi ?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!