Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Bagaimana triplet pintar?
" Jadi, bagaimana mereka bisa sepintar itu? " tanya Jason kepada Lala yang duduk berhadapan dengannya.
Saat ini mereka berlima tengah menikmati waktu beristirahat setelah puas bermain di area taman bermain. Triplet juga terlihat sangat bahagia. Mereka bertiga makan malam dengan sangat lahap. Dan sekarang mereka kembali melanjutkan dengan melihat acara yang berada di restoran yang ada di taman bermain.
Mereka tampak antusias ketika melihat pertunjukan teater. Sedangkan Lala dan Jason lebih memilih duduk di kursi restoran yang menyelenggarakan acara itu. Walaupun Lala yakin tempat ini aman namun pandangannya masih terus mengawasi triplet. Ia tidak ingin kejadian tempo hari terjadi lagi.
" Haish. Triplet aman La. Mereka aman disini. Aku sudah menjaminnya," ucap Jason yang tahu perasaan khawatir Lala kepada triplet.
" Maaf, aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu dengan mereka," jawab Lala kini beralih menatap Jason.
" Tenang saja. Tempat ini aman," ucap Jason dan Lala mengiyakannya.
" Jadi aku akan mengulangi pertanyaan ku yang tadi. Bagaimana mereka bisa sepintar itu? " pertanyaan yang sama kembali dilontarkan oleh Jason.
" Sebenarnya aku juga kurang percaya dengan kepintaran mereka hanya saja aku mulai merasa heran karena perkembangan mereka yang lebih cepat dari anak seusianya. Ketika mereka kecil mereka sangat aktif. Usia kurang dari satu tahun sudah bisa berjalan dengan lancar. Aku tidak paham akan hal itu namun ketika aku menanyakannya kepada petugas posyandu itu adalah hal yang wajar,"
" Lambat laun karena kesibukan ku mengelola kedai, aku sering menitipkan mereka pada ayahku. Beliau yang selalu menjaga mereka. Ayah ku pernah bilang jika dia kewalahan menjaga triplet yang sangat hiperaktif namun masih dalam status hal yang wajar. Hiperaktif yang dimaksud disini adalah keingintahuan mereka terhadap sesuatu yang baru sangat besar sehingga terkadang ulah mereka sedikit berlebihan. Kamu tahu contohnya seperti apa? " tanya Lala menahan tawa dan jawaban gelengan yang Jason berikan.
" Triplet sering kali merusak benda-benda milik ayah ku terutama barang elektronik," jawab Lala sedikit tertawa.
" Maksudnya? " tanya Jason masih belum mengerti.
" Mereka mengubah TV ayah ku menjadi aquarium ikan, sepatu menjadi mobil-mobil an bermesin, hingga motor ayah ku pernah masuk bengkel lama karena semua onderdil nya di ambil sama triplet. Terkadang ayah ku jengkel namun dia tidak akan pernah bisa marah kepada cucu-cucu kesayangannya. Hampir setiap ada benda yang hilang aku sama ayah tidak heran jika triplet pelakunya. Hal itu mungkin sedikit nakal namun triplet tidak selalu merusak barang, mereka pernah membantu ayah ku membuat antena TV dari gantungan jemuran baju. Mereka memang kreatif," puji Lala mengingat masa-masa itu.
" Di usia berapa mereka melakukan itu? "
" Sejak mereka mulai bisa berjalan dan mulai suka meraih benda di sekitarnya mereka jadi sangat hiperaktif. Namun ketika mereka berusia empat tahunan mereka sudah tidak lagi merusak barang-barang. Mereka lebih suka ikut ayah ku pergi ke balai desa. Ayah ku pernah menjabat sebagai pamong desa, jadi beliau sering mengajak triplet ke sana. Kata ayah hampir setiap hari mereka bertiga menghabiskan waktu di perpustakaan desa. Di sana ada beberapa mahasiswa PKL yang sedang menjalankan misi tugas akhir perkuliahan. Dari situ para mahasiswa sering memberikan pengajaran bagi anak-anak desa. Mulai dari pendidikan akademik hingga sosial. Banyak anak-anak desa yang ikut mulai dari kelas satu SD hingga SMA. Triplet yang paling kecil karena teman seusianya masih bermain sedangkan triplet sangat menyukai pembelajaran yang mahasiswa itu berikan,"
" Jadi mereka pintar gara-gara itu. Lalu dengan pengoperasian komputer, mereka belajar dari mana? "
" Semenjak triplet mengikuti pembelajaran dari mahasiswa, di usia mereka yang baru lima tahun mereka ingin masuk sekolah. Aku sih setuju saja karena aku memang berencana menyekolahkan mereka di taman kanak-kanak. Tapi ayah ku malah menyarankan aku agar menyekolahkan triplet di kota. Kata ayah ku fasilitas kota lebih memadai jadi ya disinilah aku kembali ke kota untuk membesarkan triplet,"
" Kalau masalah komputer aku rasa triplet tahu dari tetangga sebelah ku yang membuka tempat servis. Triplet bahkan sudah menganggap itu sebagai rumah kedua bagi mereka. Untung saja tetangga ku tidak keberatan, mereka bilang triplet tidak menyusahkan justru malah sering membantu,"
" Mereka hebat karena otodidak. Lingkungan yang mengajarkan mereka,"
Lala setuju dengan kata-kata Jason. Sedari kecil mereka memang memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Tak ayal sekarang tingkah mereka seperti orang dewasa. Batin Lala sebagai seorang ibu yang menilai anak-anaknya.
'' Aku malah sering berfikir jika triplet sudah remaja padahal mereka baru akan menginjak usia enam tahun,''
'' Kamu benar usia triplet sudah hampir enam tahun. Berarti kejadian kita dulu sudah berlangsung sejauh ini ya. Aku juga sudah cukup lama mengenal mu. Jadi apakah kamu mau mengubah status kita yang hanya sebagai orang tua bertambah menjadi pasangan resmi?'' tanya Jason menatap Lala dalam.
...****************...
Seorang model cantik berjalan dengan anggun memasuki kantor perusahaan Davies. Perempuan cantik itu memakai dress mini yang menonjolkan kaki jenjangnya. Wajah perempuan itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu yang mengharuskan dia mempercepat kepulangan dari Seoul.
Brakk, pintu ruangan Jason dibuka secara kasar. Pintu itu memang sedang tidak dikunci secara otomatis jadi perempuan itu dapat membuka pintu dengan mudahnya. Terlepas pintu yang dibuka secara kasar kini atensi dua orang yang ada di dalamnya bersamaan melihat pelaku itu.
'' Jadi benar, rumor tentang wanita simpanan mu itu Jas,'' ucap Karen yang merupakan pelakunya.
Lala yang seperti biasa menemani Jason makan siang merasa terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik yang kini menatap amarah kepadanya. Sontak Lala dan Jason berdiri ketika Karen mulai datang menghampiri mereka berdua. Posisi Lala dan Jason seperti pasangan yang ketahuan selingkuh. Atau memang itu kebenarannya?
'' Berani sekali kamu mendekati tunangan ku ha?'' ucap Karen yang langsung mencela Lala.
'' Sejak kapan kamu pulang?'' potong Jason yang melihat raut terkejut dari Lala.
'' Asal kamu tahu, aku dan Jason sudah bertunangan. Dan pertunangan kami sudah diketahui oleh semua publik. Apa kamu tidak malu jika ketahuan menjadi pelakor diantara hubungan aku sama Jason? Coba pikir! Jangan cuma mengandalkan tubuh saja!'' ucap Karen kasar menghiraukan pertanyaan Jason dan berhasil menyakiti perasaan Lala.
'' Karen, cukup! Pergi kamu dari sini sekarang! Jangan mengganggunya! Dia tidak salah, aku yang salah,'' ucap Jason dengan suara meninggi.
'' Kamu tahu salah, tapi tetap kamu lakukan. Jason ingat! Hubungan kita sudah berjalan dua tahun. Kamu tega mengakhiri hubungan ini hanya demi wanita udik ini ?''
'' Cukup. Jangan membuat kekacauan, tidak enak dilihat karyawan lain. Saya akan pergi,'' ucap Lala merapikan semua barang-barang yang ia bawa.
Jason tidak membiarkan Lala pergi. Ia menahan tangan Lala agar tidak meninggalkan ruangan. Karen merasa geram melihat tingkah dua manusia di depannya. Sudah ketahuan berduaan dan kini malah makin bermesraan di depannya yang bahkan kedudukannya sebagai tunangan si laki-laki.
'' Apa kamu masih tidak tahu malu? Cepat pergi dari sini! Tinggalkan kantor Jason! Dasar murahan!'' ucap Karen melepaskan cekalan tangan Jason ke tangan Lala.
Plak, tangan Jason melayang menampar Karen yang sudah keterlaluan. Seharusnya Karen yang sadar diri. Karen lah yang sudah berlaku tidak sopan karena masuk ruangan orang tanpa permisi ditambah perkataannya yang kasar.
Lala yang melihat keadaan memanas, melepas cekalan Jason dengan paksa. Ia berlari keluar dari ruangan Jason. Lala meninggalkan tasnya yang terjatuh ketika dicekal Jason. Ia tidak memperdulikan akan hal itu, yang terpenting ia harus pergi agar masalah tidak semakin runyam. Tanpa sadar kini buliran air mata jatuh mengenai pipinya, ia tidak menangis hanya saja tersenyum miris. Baru kemarin dirinya berbunga-bunga dengan perkataan Jason namun sekarang harus dipatahkan oleh kenyataan tentang status Jason.
Lala memang belum pernah menerima maupun menanggapi pernyataan Jason yang menjurus ke arah hubungan yang serius. Karena Lala juga tidak yakin dengan kata-kata Jason yang lebih mirip candaan itu. Namun Lala juga tidak menampik jika ia memiliki harapan tentang candaan Jason yang mengatakan hubungan mereka bisa lebih dari sekedar orang tua triplet.
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...
kalau masih tetap dikota yg sama dan sekolah yang sama...
biar gampang dilacak ya🤣
coba bayar... bela yang salah pun mau🤣