NovelToon NovelToon
ARUNA

ARUNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Aruna, namanya. Gadis biasa yatim-piatu yang tidak tau darimana asal usulnya, gadis biasa yang baru memulai hidup sendiri setelah keluar dari panti asuhan di usianya yang menginjak 16 tahun hingga kini usianya sudah 18 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua belas

Pagi harinya. Aruna dan mama sudah sibuk di dapur untuk membuat sarapan, untuk menu sarapan pagi ini, kedua perempuan beda generasi itu berencana membuat nasi goreng sosis dan juga telur dadar sebagai lauknya.

Kalau ada yang nanya dimana keberadaan Arjun, maka jawabannya masih tidur nyenyak sambil memeluk posesif gulingnya. Laki-laki itu akan bangun saat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, dan sekarang masih jam tujuh lewat.

Setelah menu sederhana pagi ini telah selesai. Aruna pamit sebentar untuk membersihkan diri, dirinya dari bangun tadi belum sempat mandi, dia bantu-bantu mama membersihkan rumah walau sudah di tolak berulang kali sama mama, mengingat keadaan Aruna yang tengah hamil.

Tapi namanya juga, Aruna. Si perempuan keras kepala, dia bersikeras untuk membantu, mau tak mau mama menyetujui akhirnya. Diberi tugas untuk menyapu halaman depan dan menyiram tanaman saja.

Lima menit menghabiskan waktu untuk membersihkan diri, Aruna kembali ke meja makan dengan badan yang sudah segar. Di sana sudah ada Arjun, laki-laki itu sudah bangun dari tidur pulasnya, belum mandi tapi mukanya sudah dibasuh dengan air hingga tampak segar dilihat.

"Belum mandi, mas? " tanya aruna basa basi, dia ikut duduk di samping mama. Piring di depannya sudah terisi nasi goreng beserta telur dadar, mama yang menyiapkan untuknya. "Makasih banyak mama."

Mama tersenyum, mengelus lembut rambut Aruna. "Makan yang banyak ya, biar cucu mama sehat. " Aruna ikut tersenyum, kepalanya mengangguk mengerti dan memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Aku mandi entar, habis makan. Baru nanti anterin kamu sama mama ke rumah sakit. " Arjun menjawab pertanyaan Aruna, sambil menyuapi makanan yang tinggal setengah itu ke dalam mulutnya.

"Ke rumah sakit buat apa? Emang mama lagi sakit?" bingung Aruna, sedikit khawatir kalau mama benar-benar sakit.

"Bukan mama, mama gak lagi sakit, sehat sentosa aja. Kita kerumah sakit buat periksa kandungan kamu, sekalian tau udah berapa bulan usianya. " jelas mama, dan di balas anggukan ngerti dari Aruna.

"Arjun udah selesai, mah. Arjun mandi dulu, mama sama Aruna siap-siap juga baru kita langsung ke rumah sakit. " Arjun pamit ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Mama dan Aruna, setelah selesai dengan acara makannya langsung membereskan piring di atas meja dan segera mencucinya. Aruna duduk menunggu di sofa ruang tamu, menunggu mama bersiap mengganti baju dan Arjun yang tengah mandi.

•••••••

"Antrian nomor 9 silahkan masuk. "

"Nomor 9? Itu nomor antrian kita, kan? " tanya mama memastikan, Aruna mengangguk sebagai jawaban. "Kalau gitu ayok kita masuk. " menggandeng tangan Aruna untuk jalan bersejajar.

'Ceklek'

"Oh? Hallo, silahkan duduk. " seorang dokter perempuan menyambut keduanya.

Keduanya langsung duduk di hadapan dokter dengan meja sebagai penghalang.

"Sebelum melakukan pemeriksaan, saya perkenalkan diri terlebih dahulu." dokter perempuan berkisaran umur tiga puluh itu tersenyum ramah, lalu mengulurkan tangannya ke depan. "Saya, Okta."

Setelah sesi perkenalan telah selesai. Dokter Okta kembali bersuara. "Sebelum kesini, kamu udah minum? "

"Udah." jawab Aruna sambil mengangguk.

"Oke, baik. Ada konsumsi obat-obatan tadi? "

Aruna dengan cepat menggeleng, dia tidak mengonsumsi obat apapun pagi tadi selain mengisi perutnya dengan nasi goreng saja.

"Kita periksa massa tubuh kamu dulu ya, rileks aja, saya gak bakal ngapa-ngapain kamu kok. "

Aruna mengangguk mengerti, mulai menjalani beberapa pemeriksaan yang seharusnya dilakukan sejak awal kehamilannya. Dokter Okta juga menjelaskan tentang tahapan-tahapan kehamilan, makanan apa saja yang baik untuk ibu hamil konsumsi, apa saja yang boleh dilakukan dan dihindari selama hamil dan masih banyak lainnya.

Akhirnya mereka sampai ke tahap, USG.

Aruna deg-degan, tangan mama dia genggam erat. Yang senantiasa berdiri disamping brankar dia baring.

"Bajunya saya naikin dulu ya. " dokter Okta meminta izin, dia tau kalau perempuan yang di periksanya ini tengah gugup, dokter Okta juga menebak umurnya masih belasan tahun. Untuk informasi selanjutnya dokter Okta tidak mau ikut campur lebih dalam, kenyamanan pasien yang paling utama baginya.

Setelah itu perut sedikit ada benjolan itu di balur gel pelumas khusus untuk mencegah gesekan yang bisa melukai kulit saat bagian transduser ultrasound di gerakan di atas perut.

"Tuh, liat. Dedek bayinya, belum berbentuk dengan sempurna karena usianya masih sembilan minggu. Calon ibunya jangan kecapean dan stres ya, karena bayi di dalam kandungan juga bisa merasakannya, minum susu hamil dengan rutin, makan buah-buahan juga jangan lupa ya. " ujar dokter Okta panjang lebar.

Aruna yang terbaring di brankar, menatap teduh pada gambar janinnya yang belum berbentuk sempurna itu dengan haru. Tangan mama di genggamnya dengan kuat, mama cuman tersenyum haru menatap layar monitor yang menayangkan pertumbuhan cucu pertamanya.

Hingga setetes demi setetes air mata turun jatuh membasahi pipinya, dia bahagia. Anaknya tumbuh dengan baik didalam perutnya.

"Eh, kok malah nangis, sih. " seru dokter Okta dengan senyuman manis tetap terpatri di wajahnya, mengelap gel pelumas untuk mengakhiri sesi USG. Aruna turun dari brankar dengan hati-hati di bantu, mereka kembali duduk di tempat tadi mendengar kembali nasehat Okta serta resep vitamin untuk kandungan Aruna, tidak lupa juga Aruna meminta resep vitamin untuk meredakan mual yang sering dirinya alami.

Setelah semuanya selesai. Aruna dan mama pamit keluar dan mempersilahkan antrian selanjutnya untuk masuk.

"Gimana, gimana? Kandungan Aruna sehat-sehat aja kan? Usianya udah berapa sekarang? " tanya Arjun, laki-laki itu sedari tadi menunggu di kantin rumah sakit, tapi karena lama dan gak sabaran makanya dia susul aja. Berdiri tepat di samping pintu ruangan pemeriksaan kandungan, begitu pintu terbuka langsung di cercanya berbagai pertanyaan.

"Satu-satu, mas. Kalau nanya. " ucap Aruna mencoba sabar menghadapi Arjun. "Kandungannya syukur baik dan sehat-sehat aja, cuman saran dokter akunya gak boleh kecapean sama setres aja, usia dedek bayinya udah sembilan minggu. " jelas Aruna penuh sabar agar Arjun mengerti dan paham, tiga orang itu melangkah menuju parkiran untuk pulang sekalian mampir ke apotek rumah sakit untuk menembus vitamin Aruna.

"Nanti lewat jalan ke cafe, kan mas? Aku berhenti ke cafe aja, biar mas nganterin mama pulang. " ucap Aruna saat kemudi mobil dibawa Arjun membela jalanan.

Arjun di depan kemudi, melirik sebentar Aruna lewat cermin. "Hari ini cafe gak buka, kita libur dulu sehari ini. " jawabnya.

"Loh, kenapa? " kaget Aruna dengan bingung.

"Ya, gak kenapa-kenapa. Kita kan kerja mulu, gak pernah libur. Mas juga udah nelpon Kinan tadi kalau cafe gak usah buka, kita libur sehari dulu besok baru lanjut kerja lagi. "

Aruna reflek berdecak. Arjun nih emang sesuka hati hati saja mau buat gimana, "Kalau gitu, turunin aku di halte dekat kos ku aja. Aku mau balik pulang aja ke kos. "

"Loh? Kok langsung pulang sih? Nginap dulu di rumah lah, baru juga sehari nginap masa mau langsung pulang aja. Besok aja ya? Nih hari kita buat cookies coklat dulu, mama kangen buat kue bareng kamu. " kaget mama, dia berusaha ngebujuk Aruna buat jangan pulang dulu ke kos nya.

Mama dan Aruna jarang ketemu, kemarin-kemarin Aruna sibuk sekolah sama kerja, jadi keduanya gak ada waktu luang buat temu kangen.

"Tuh dengerin kanjeng ratu mama ngomong, jangan dulu buru-buru pulang ke kos, emang kamu gak kangen mama apa? Udah berbulan-bulan juga kalian gak pernah ketemu. " Arjun menimpali.

"Iya. Nginap sehari dulu ya dirumah, cafe juga nih hari tutup, kalau kamu pulang ke kos pasti sepi banget, mending kita buat cookies aja. " mama berusaha membujuk Aruna agar mau menginap sehari ini lagi dirumahnya, berdua doang dirumah rasanya sepi sekali, kalau ada Aruna pasti rame dengan celotehan perempuan itu, apalagi Aruna dan Arjun suka banget ngeributin hal yang gak penting.

"Oke, Aruna mau nginap lagi dirumah. Tapi nanti kita buatin juga bakso ya, ma? Mama kan tau kalau Aruna sekarang kalau makan yang manis-manis suka mual. " ujar Aruna menyetujui akhirnya, mama disebelah sontak memeluk sayang tubuh Aruna di sampingnya.

"Nanti mampir bentar ke Alf*mart ya, Arjun. Mau beli bahan-bahan cookies sama bakso. " pintu mama yang angguki mengerti Arjun.

1
Arieee
semangat Thor up nya q selalu menunggu 🥰
Sandri Ratuloly: makasih banyak atas dukungannya 😍😍
total 1 replies
Arieee
pergi Aruna cari kebahagiaan u sendiri💪💪💪💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
Aruna 👍👍👍👍👍👍💪👍💪👍💪👍 berjuang utk kebahagiaan gak usah berharap ma tama
Black Moon
Thor, ini Helena siapa ya? Apa nama panjang Aruna 😁
Arieee
si Cindy belum kualat aja😡😡😡😡😡😤😤😤😤😤😤😤😤😤bukan hidup situ yg rusak kenapa jadi hakim
Black Moon
ko aku ngerasa, kalo Alana ini nantinya bakal jadi duri ya. Apalagi ditambah sama Tama yg memang ga tegas buat jadi suami 🤔
Sandri Ratuloly: masih labil jadi gak begitu tegas jadi suami, apalagi dia nikahin Aruna karena kepaksa😌🤭
total 1 replies
Arieee
approve ma temen" nya Tama yang waras😆👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly: untung teman-temannya gak gebukin kepala tama🤣
total 1 replies
Black Moon
setuju sama Aruma, kalo udah lahiran tinggalin aja laki modelan begitu. Ga cocok juga disebut laki-laki, lebih cocok disebut kaum berdaster 😒
Arieee
percuma gak ada sadar nya😡😡😡😡
Arieee
pergi aja lah si mertua juga gak peka 😡
Black Moon
Sejujurnya, ini menguras emosi 😭
Black Moon: Author sendiri kuat banget begadang sampe jam segini, tidur dulu Thor 🤭😁
Sandri Ratuloly: tidur kak, kamu kuat banget begadang baca cerita sampai jam segini😭😭
total 2 replies
Black Moon
Emang Dit, temen kamu itu 🤬🤬🤬🤬🤬 aku pun esmosi. Harus 🤾 pake bakiak
Black Moon
Aruna beruntungnya kamu punya keluarga yang sayang banget sama kamu, apalagi ini bukan keluarga sedarah. Jadi terhura, eh salah. Terharu maksudnya
Black Moon
Dasar laki-laki 🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Black Moon
jahatnya, minimal peluklah dulu sahabat kamu Ra 🤬
Arieee
ya diusut lah laporin polisi biar tau rasa yang nyinyir 😡😡😡😡😡😡😡gak tau cerita nya eh bikin cerita sendiri
Sandri Ratuloly
bagussss
Arieee
Aruna 👍👍👍💪💪💪
Arieee
tuh kan sudah q duga 😤😤😤😤😤😤😤
Arieee
karma nya harus pedihhhh ya😤😤😤😤😤😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!