Cerita tentang Lisin yang mendapatkan sistem dan harus menyelesaikan setiap tugas yang di berikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Dengan Sistem Kekayaan Episode 23
Lisin bersama Pak Sudra pergi ke arah pohon beringin, itu berada di halaman bagian selatan rumah Pak Sudra.
"Pak Sudra... apa kamu menghubungi, Mbah ireng yang memberimu Jimat genderuwo?" Lisin yang berjalan di bagian depan berbicara tanpa melihat ke belakang.
"Sudah ku lakukan namun hasilnya mengecewakan, saat itu aku seorang diri pergi kerumahnya guna meminta pertolongan agar mengambil kembali Genderuwo yang dia berikan kepadaku, namun dia telah lama pergi dari kosan lamanya dan tidak tau saat ini dia di mana" Pak Sudra berbicara sambil mendesah.
"Kamu sendiri pernah melihat genderuwo?"
"Belum Dok... walau aku belum melihatnya namun aku merasa jika genderuwo ini selalu mengawasi ku... "
"Apa kamu pernah berniat menebang pohon beringin ini? "
"Pernah... namun pohon yang di tinggali oleh genderuwo ini memiliki keanehan seperti saat proyek penerbangan dilakukan, pasti ada alat kontruksi yang tiba-tiba mengalami kerusakan, Pekerja yang mengalami kecelakaan, dan banyak hal aneh yang tidak dapat di jelaskan"
Ni orang tidak tau sopan santun ya... mari kita anggap jika pohon beringin ini sebagai rumah orang lain dan kamu akan melakukan penggusuran, jika orang yang punya rumah tidak marah saat rumahnya di gusur tanpa penjelasan itu akan terasa aneh.
Seharusnya kamu melakukan negosiasi terhadap pemilik rumah, seperti pertukaran, pembelian, ganti rugi, atau hal lain yang mana bisa membuat pemilik rumah itu sepakat secara tertulis agar cukup kuat jika ada gugatan dari pemilik rumah.
Ambil contoh proyek pemerintah yang melakukan penggusuran pada rumah yang tidak layak huni, kemana mereka pergi... jelas mendapatkan ganti rugi atau menempati jenis rumah susun sebagai gantinya.
Sedangkan untuk masalah pohon beringin dan juga genderuwo kita harus memiliki kesepakatan dan yang paling sering paranormal lakukan adalah mengendalikannya dengan cara paling umum yaitu membuatnya ketergantungan dengan apa yang di sukai genderuwo, seperti cara-cara yang di gunakan oleh paranormal sebelum Lisin. cara ini cukup mudah jika genderuwo sudah ketergantungan maka kita bisa mengendalikan genderuwo dengan imbalan apa yang di sukai genderuwo tersebut.
Seperti sate gagak jika genderuwo memiliki ketergantungan dengan sate gagak maka dengan memberi makan genderuwo sate gagak, genderuwo akan melakukan semua perintah kita, ya orang dulu bilangnya sesajen. jika kesenangan genderuwo adalah wanita maka ini sedikit menyusahkan pemilik. masak harus membawahnya ke rumah bordir sebelum memberinya tugas.
Cara lainya sedikit orang yang tau karena cukup sulit untuk paranormal yang tidak memiliki energi batin yang sifatnya positif, semua mahluk kasat mata memiliki energi negatif jika kita menekannya dengan energi positif yang lebih besar dari energi negatif maka genderuwo akan kesakitan, ketakutan dan akan secara naluri takut dengan orang yang lebih kuat.
"Dokter Lisin cara apa yang yang akan kita gunakan untuk melawan genderuwo?"
Nanya mulu loh tong...
"Aku ingin melihat Jenis genderuwo apa yang mendiami pohon beringin ini... "
"Jenis?... " mendengar penjelasan Lisin, pak Sudra sedikit bingung.
Lu tadi nanya... sekarang udah di jawab lu kok bingung tong...
Paranormal yang selama ini pak Sudra temui, mereka mengatakan jika semua genderuwo itu jahat dan mesum jadi cara yang benar adalah dengan paksa menaklukkan genderuwo menggunakan sesajen, sate gagak, wanita dan lain sebagainya, namun berbagai ritual telah di lakukan dan tidak ada yang berhasil.
"Jenis yang pertama genderuwo itu perwujudan dari bangsa jin dan jenis yang kedua genderuwo itu perwujudan dari arwah manusia yang mati penasaran" Lisin berdiri tepat menghadap ke pohon beringin besar.
"Manusia jika kamu ingin menaklukkan ku dengan menyenangkan ku maka kamu salah besar... " Suara bergema tak berwujud meneror Lisin dan Pak Sudra.
Angin kencang menerjang, menggunakan telapak tangannya Lisin menghalau datangnya angin tersebut.
"Jadi kamu jenis arwah penasaran yang mati dengan status jomblo karena ingin merasakan Ehem... ehem... kamu mendatangi Mbah ireng dengan ingin menjadi genderuwo, Apa hanya ini kemampuanmu genderuwo?" Angin kencang itu jelas serangan energi negatif yang di milik genderuwo.
"Ki sana... kamu siapa?"
Kenapa kamu tanya aku seperti aku sedang bermain laga kolosal angklung darma.
"Kebencian ku tak akan pernah padam... " Genderuwo itu menampakan wujudnya tubuh berbulu seperti kera, mata merah beserta taring tajam.
"Aku tidak tanya kebencian mu... kamu ingin cara halus atau aku akan menggunakan cara yang lebih kasar..." Cahaya putih pucat tumbuh di telapak tangan Lisin itu adalah energi batin yang sifatnya positif, sebagai seni beladiri kuno Lisin selain menyembuhkan pak tua irawan, ini kedua kalinya Lisin menggunakan energi batin.
"Jangan sombong... tak ada Manusia yang dapat menahan tekanan energi negatif... " Genderuwo itu mengarahkan energi negatif berawarna hitam pekat dan dia membuang ke arah tubuh Lisin.
Pak Sudra menunduk ketakutan saat melihat Lisin yang entah bagaimana terlihat aneh, pak Sudra tidak dapat melihat genderuwo dan apa yang sebenarnya terjadi jadi dia hanya bisa berharap jika Lisin dapat bertahan. ini juga terjadi saat paranormal sebelum Lisin, datang mencoba berkomunikasi dengan genderuwo dan berakhir dengan kekalahan paranormal. jika Lisin kalah di sini maka tidak ada harapan untuk kedua kalinya.
"Aku meremehkan mu... " Lisin yang di selimuti energi negatif hanya bisa mendesah. genderuwo yang ada di depannya telah termakan kebencian yang dalam. sepertinya selama hidupnya genderuwo ini Jomblo akut.
"Sepertinya kamu tidak berbeda dengan manusia-manusia yang ingin menaklukkan ku sebagai pengikut, hanya saja kamu lebih unggul dari mereka semua" genderuwo berkata dengan taring menjulang keluar.
"Siapa yang bilang kemampuan ku sebatas ini... " Cahaya putih pucat semakin membesar dengan perlahan menelan energi negatif dari genderuwo.
"Tidak... tidak... tolong hentikan aku... aku akan menuruti Perintah Mu... " Genderuwo sekarang terbungkus dengan energi positif dari energi batin Lisin.
"Kenapa aku harus mengikuti perkataan mu... jika kamu tertelan energi positif bukankah kamu akan binasa dan itu akan menyelesaikan segala macam masalah yang ada di rumah ini"
"Aaaaaa... tolong... Aku bisa menjadi Khodam... Aku tidak akan melanggar perintah mu" genderuwo memohon dengan mati-matian.
"Khodam... "
Dalam dunia perdukunan sudah tak asing lagi ketika mendengan istilah jin khodam pendamping. Khodam Pendaping sendiri merupakan hadirnya energi dari dunia gaib yang bersemayam di tubuh manusia yang tujuannya jin tersebut dikabarkan untuk membantu, membimbing, dan mendapingi tuannya selama di dunia.
Khodam pendamping ini kental dengan kekuatan khususnya, misal khodam seseorang berjelma sebagai prajurit yang memiliki keahlian bertarung cukup handal, maka kekuatannya akan didesikan untuk tuannya terutama dalam keadaan mendesak.
Hingga saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui asal-usul khodam pendampingnya.
Ada 2 alasan mengapa khodam hadir mendampingi seorang manusia di bumi ini. Yang pertama Khodam tersebut datang dari garis keturunan misal khodamnya kakek buyut kita diamanatkan untuk mendampingi kita. Lalu yang kedua khodam hadir karena hasil perjalanan spiritual yang dilakukan oleh kita selama hidup.
"Tidak... aku tidak ingin ada genderuwo yang bersemayam di dalam tubuhku... " Lisin menggelengkan kepalanya.
Banyak orang yang memiliki khodam di dalam diri mereka namun Lisin tidak terlalu peduli, tubuhnya sebagai seni beladiri kuno, belum lagi ada sistem mahakuasa, jadi dia tidak ingin tubuhnya di jaga oleh mahluk lain.
"Aku... tidak akan melenyapkan mu namun juga tidak ingin genderuwo menjagaku setelah ini aku akan mencarikan rumah baru untuk mu, dan ingat jika kamu mencelakai orang lain yang tidak bersalah kamu akan berurusan dengan ku" Lisin menatap Genderuwo itu dengan tajam, hal itu membuatnya bergidik.
"Terima kasih Tuan... " genderuwo yang lepas dari cengkraman energi batin sangat bersyukur.
"Genderuwo... mulai hari ini dendam mu dengan keluarga Sudra harus berakhir disini"
"Mengerti tuan... " Genderuwo itu mengangguk dengan patuh.
Pak Sudra melihat Lisin berbicara seorang diri nampak bingung, Dokter Lisin apakah genderuwo membuatnya menjadi gila.
"Pak Sudra kamu bisa menebang pohon beringin ini sekarang... "
"Benarkah... lalu bagaimana dengan genderuwo yang bersemayam di sana?... " Mendengar perkataan Lisin, pak Sudra tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Genderuwo?... dendam yang dia miliki telah berakhir" Lisin berbicara dengan santai. namun bagi pak Sudra itu seperti matahari yang keluar setelah gumpalan awan mendung.
"Genderuwo... singkirkan energi negatif yang menyelimuti kawasan rumah pak Sudra" Kabut yang selalu menyelimuti kawasan tersebut perlahan menghilang.
Pak Sudra sangat bersemangat melihat jika rumahnya yang terlihat suram menjadi cerah karena sinar matahari, dia melihat Lisin dengan segera ingin memeluknya.
"Eh... jangan memeluk... ayo kita lihat istrimu" Sial... ni orang aku tidak tertarik dengan bapak-bapak tua aku hanya tertarik dengan wanita cantik.
"Benar... istriku... " pak Sudra berlari dengan cepat ke kamar istrinya namun dia melihatnya dengan kecewa... perutnya masih buncit seperti sebelumnya.
"Dokter Lisin apakah istriku tidak dapat di sembuhkan... " Pak Sudra berkata dengan kesedihan.
"Itu tidak benar... bangunkan istri mu kurasa dia tidak lagi mengalami rasa sakit... "
Istri pak Sudra terbangun kan dengan linglung dia melihat sang suami juga Lisin kemudian tatapannya jatuh pada sosok besar yang ada di belakang Lisin, ya itu adalah genderuwo.
"Kamu bisa meminta maaf padanya... "
Pak Sudra sedikit bingung lalu mulai mengerti, walaupun dia tidak bisa melihatnya namun dia bisa merasakan jika genderuwo berdiri di belakang Lisin.
"Istriku kamu harus meminta maaf pada genderuwo... "
Bagi pak Sudra yang sudah tua walaupun istrinya terkena tikung dari belakang atau NTR genderuwo, dia tidak marah... karena dia tau jika dia dan istrinya tidak datang ke perdukunan semua ini tidak akan terjadi.
Sungguh suami yang baik hati...
Apa yang kamu tanam maka kelak akan kamu petik, karena percaya dengan paranormal itu menjadi kesalahan besar yang pernah dia lakukan dalam hidupnya.
Pak Sudra merangkul istrinya untuk meminta maaf kepada genderuwo... semua mahluk yang ada di dunia baik itu terlihat atau tidak mereka semua memiliki persamaan, jika kamu berbuat salah kamu harus meminta maaf.
"Genderuwo... aku minta maaf karena membunuh anak kita... aku tau aku tidak pantas untuk hidup" istri Pak Sudra menangis tersedu-sedu hal ini melelehkan dendam mendalam genderuwo.
Terasa aneh... kan genderuwo itu juga salah main ehem... ehem... ke istri orang lain hingga hamil kenapa harus meminta maaf ya, seharusnya tuntut saja genderuwo atas kasus pelecehan dan membuatnya terpenjara.
"Walaupun aku sudah berjanji jika aku harus melupakan dendam ini aku kesulitan melepaskannya, kini melihatmu seperti ini aku sadar jika kamu layak mendapatkan permaafan"
Genderuwo itu tersenyum namun senyumannya tetap menyeramkan seperti biasa. tangan berbulu genderuwo itu memegang perut buncit dari istri Pak Sudra kemudian secara perlahan mengempis.
"Sayang perutmu... " Pak Sudra sangat bahagia melihat jika perut istrinya yang buncit mengempis ke kondisi normal.
"Terima kasih... genderuwo... " Sang istri tersenyum dengan air mata yang terus menetes.
Entah kenapa rasanya seperti melihat sinetron istri yang tersakiti, namun dengan judul film yang berbeda, Genderuwo yang tersakiti.
"Terima kasih dokter Lisin karena kamu semua berakhir bahagia, benar besok aku akan mengurus berkas peralihan kepemilikan dari Discovery Shopping Mall Kuta" Pak Sudra berkata dengan bersemangat.
"Tidak perlu terburu... buru... kita bisa mengurusnya kapan saja... lebih baik perhatikan keadaan istrimu dan juga tempat ini perlu di bersihkan, apa lagi bringin besar belum di tebang"
"Haha... maaf atas kurangnya kenyamanan... rumah ini sudah lebih dari satu tahun tidak di bersihkan, sepertinya banyak hal yang harus di urus terlebih dahulu" pak Sudra berkata dengan malu.
Lisin meninggalkan kediaman Pak Sudra langsung mencari pohon besar yang ada di pinggiran jalan raya Dalung, "Tempat ini tidak masalah denganmu?"
"Tidak masalah ku pikir aku harus menyapa pemilik rumah terlebih dahulu... "
"Pemilik rumah... " Lisin dapat melihat jika ada sosok wanita berbaju putih sedangkan rambutnya mengalir kebawah, Sosok tersebut duduk di atas pohon beringin besar sambil kakinya berayun-ayun.
Sial bukankah ini Mbak Kunti sepertinya akan ada pasangan yang berbahagia malam ini.
Mengendarai Lamborghini Lisin ingin segera kembali ke Villa namun Ponsel murahnya berbunyi.
"Hallo Ningsih... " Sangat bahagia jika Ningsih menelponnya, namun suara dari sisi lain bukanlah Ningsih melainkan wanita lain.
"Lisin... apa Ningsih bersamamu?" walaupun dia hanya sekali bertemu, Namun Lisin tau jika yang berbicara dengannya adalah Yana.
"Yana... kenapa kamu memanggilku dengan no telpon Ningsih, kenapa juga kamu menanyakan jika Ningsih bersamaku" entah kenapa firasat Lisin tidak menyenangkan.
"Lisin... Jika tidak bersamamu, kemungkinan besar Ningsih di culik seseorang" Yana tidak mungkin membuat lelucon mengingat kepribadiannya.
"Apa... " Lisin berkata dengan marah.
Bersambung...
*Like dan komentar agar tetap semangat.
*Terimakasih.
biar lengkap gitu🤣🤣🤣🤣
setelah dari Amerika GK ada kelanjutannya Thor?
ini beneran ada di Amerika sana?