NovelToon NovelToon
SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: almaadityaa

Takdir dari Tuhan adalah skenario hidup yang tak terkira dan tidak diduga-duga. Sama hal nya dengan kejadian kecelakaan sepasang calon pengantin yang kurang dari 5 hari akan di langsungkan, namun naas nya mungkin memang ajal sudah waktunya. Suasana penuh berkabung duka atas meninggalnya sang korban, membuat Kadita Adeline Kayesha (18) yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu mau tak mau harus menggantikan posisi kakaknya, Della Meridha yaitu calon pengantin wanita. Begitu juga dengan Pradipta Azzam Mahendra (28) yang berprofesi sebagai seorang dokter, lelaki itu terpaksa juga harus menggantikan posisi kakaknya, Pradipta Azhim Mahendra yang juga sebagai calon pengantin pria. Meski di lakukan dengan terpaksa atas kehendak orang tua mereka masing-masing, mereka pun menyetujui pernikahan dikarenakan untuk menutupi aib kelurga. Maksud dari aib keluarga bagi kedua belah pihak ini, karena dulu ternyata Della ternyata hamil diluar nikah dengan Azhim. Mereka berdua berjanji akan melakukan pernikahan setelah anak mereka lahir. Waktu terus berlalu dan bayi mereka pun laki-laki yang sehat diberi nama Zayyan. Namun takdir berkata lain, mereka tutup usia sebelum pernikahan itu berlangsung. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga antara Azzam dan Kayesha, yang memang menikah hanya karena untuk menutupi aib keluarga dan menggantikan kakak mereka saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon almaadityaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. SMDH

Sha, temenin gue potong rambut ayo ke salon habis pulang sekolah yuk! Kan ada tu yang deket sekolah, jalan kaki juga sampai!

Ocha menyeruput es jeruknya, "boleh? Emang lo mau potong rambut kaya gimana si? Padahal rambut lo udah bagus."

"Mau potong rambu sebahu, susah gue rambut panjang kaya gini, bosen juga, terakhir motong rambut juga pas SMP."

"Yaudah gas lah habis pulang sekolah."

"Bentar gue call Azzam dulu, biar nanti dia jemput guenya di salon aja."

Kayesha masih makan mie ayamnya sambil mencari nomor Azzam lalu menekan telepon suara. Tak perlu waktu lama, ketika berdering Azzam langsung mengangkat telepon itu.

"Assalamualaikum," kata Azzam diseberang sana.

"Wa'alaikumussalam, mas, mas aku mau minta izin aku mau potong rambut dulu ke salon yang deket sama sekolah, nanti mas jemput aku disana, aku shareloc nanti."

"Wa'alaikumussalam, iya Kayesha."

Setelah beberapa lama Kayesha mematikan teleponnya lalu fokus makan mie ayam sambil sharing sharing cerita kepada Ocha tentang semuanya.

\~•\~

Ocha gimana rambut gue? Bagus ga sih?

Kayesha keluar dari salon sambil malu-malu, Ocha sedang bertelponan dengan ayahnya yang ternyata sudah on the way. Ketika membalikkan badannya sambil mematikan telepon, Ocha membulatkan matanya.

"L-lo Kayesha?" Kayesha mengangguk.

"Ih Ocha! Jelek banget kah anjir? Huhu..."

Ocha menggeleng, "big no! Lo sumpah demi apapun makin cantik berkali-kali lipat! Malahan lo makin gemesin tau ih kaya bocil!"

Ocha mencubit pipi Kayesha hingga Kayesha meringis pelan karena pipinya sakit.

"Awww... shh sakit Ocha bego!" Kayesha nampak salah tingkah sedikit.

"Haha sorry Sha, lo sih abisnya cantik banget!"

"Thanks, Cha, bisa aja deh lo. Tapi aman aja kan kalo Azzam ngeliat gue kaya gini?"

"Aman banget, gue jamin Azzam seratus persen bakal kaya terpesona deh ngeliat lo, percaya sama gue," Kayesha tertawa kecil.

"Eh iya lo udah di—-"

Tit! Tit!

Suara klakson membuat Kayesha dan Ocha menoleh kearah sumber suara.

"Eh itu bokap gue udah sampai, Azzam udah dijalan belum?" Tanya Ocha.

"Aman Sha dia udah deket kok tadi udah ngabarin gue juga—— lo duluan aja Cha, makasih ya temenin gue juga, takecare of you Ocha," mereka berpelukan singkat.

"Yaudah gue duluan ni ya takut bokap gue nunggu, Ocha mengangguk dan melambaikan tangannya.

Tak lama Azzam juga menelponnya tepat kepergian Ocha dari sana.

Assalamualaikum Mas Azzam, halo?

Oh Mas Azzam di depan ya? Iya emang susah masuk kalo mobil takut ngehalangin jalan motor.

Yaudah aku kesana mas tunggu, assalamualaikum.

Tut.

Kayesha buru-buru pergi ke depan jalan yang disana sudah terlihat mobil Azzam yang berwarna hitam berhenti disana, ia mempercepat langkahnya lalu langsung masuk ke mobil Azzam ketika sudah sampai disana.

Kamu—

Azzam terdiam, ia menatap wajah Kayesha, ia tidak bisa berbicara lagi karena sanking terpesonanya dengan kecantikan, keimutan, kegemasan, kelucuan Kayesha yang bertambah seribu kali lipat ketika tatanan rambut Kayesha berubah jadi pendek dengan ujung rambut yang melengkung kedalam.

Cantik sumpah cantik banget kamu sayang batin Azzam.

"Kok Mas Azzam liatin aku segitunya? Jelek? Ga cocok ya rambut pendek?"

Azzam menggeleng, ia masih terpaku melihat Kayesha, "gak sama sekali, kamu bener-bener cantik banget."

Pipi Kayesha memerah.

"Serius?" Azzam mengangguk.

"I swear, sayang, sumpah demi Allah kamu bener-bener cantik kaya bidadari," Azzam tersenyum lebar memandangi wajah Kayesha.

Kayesha menampar pipi Azzam pelan karena salting, cewe kan biasanya gitu kalo salting.

"Yaudah ayo jalan, aku udah laper ini."

Azzam pun mulai kembali menjalankan mobilnya menuju jalan raya, disepanjang jalan Azzam kadang hilang fokus melihati Kayesha sebegitunya karena terlalu super duper bidadari surga.

"Mas ih jangan hilang fokus gitu!"

Azzam terkekeh lalu mencoba memfokuskan pandangannya ke jalanan.

\~•\~

Mas Azzam semisal aku pakai baju bobo kaya gini gapapa? Soalnya aku emang sering pakai baju kaya gini dirumah, suka gerah.

Kayesha mengangkat setelan bertuliskan i love you favoritenya sedari dulu, kira kira seperti ini.

(pict hanya pemanis ya sayang)

Azzam yang masih fokus menyisir rambutnya ke belakang itu menoleh.

"Boleh banget sayang terserah kamu, senyaman kamu," Kayesha hehe hehe.

"Yaudah aku mandi dulu ini," Azzam mengangguk.

"Iya sayang, kamu tidur dikamar aku kan?" Kayesha berpikir sejenak lalu mengangguk.

Emang gue gapapa ga si tidur sama dia? Ya gapapa sih tapi baju tidur gue kayanya kependekan ga si, jadi takut diapa-apain anjir, tapi kalau ganti juga sayang ini udah lama ga gue pake batin Kayesha.

Tak lama Kayesha pun pergi menuju kamar mandi untuk mandi keramas soalnya rambutnya sudah sangat oily. Sedangkan Azzam pergi ke ruang tamu untuk bertelfonan dengan temannya Abim dan Yohan.

Kira kira hampir satu jam an Azzam diluar tamu, jam juga sudah menunjukkan pukul 10 malam, Azzam memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Kayes-

Kayesha terkaget melihat Azzam ketika ia ingin membuka gagang pintu, tapi keduluan oleh Azzam. Azzam menatap Kayesha dari atas sampai bawah, shit! Istrinya itu benar-benar terlihat semakin menggemaskan dan terlihat eummm more sexy? Tapi yang jelas Azzam benar-benar menyukai ini! Apalagi dengan new hair Kayesha yang pendek sebahu, terlihat semakin kekanakan  dan cute.

"Abis mandi kamu sayang?" Azzam bertanya dengan suara seraknya, Kayesha mengangguk.

"Iya mas tapi lanjut ngeringin rambut sama skincare an dulu sebelum bobo."

"Kamu cantik banget sayang kalo kaya gini, gapapa kamu pakai baju kaya gini terus, aku suka liatnya," puji Azzam meskipun terdengar vulgar membuat Kayesha salah tangkap.

"Duh aku merinding nih takut, aku ga bobo sama mas deh! Takut mas apa-apain, serem," Kayesha bergidik ngeri.

"Hah? Kamu kenapa sayang, kamu salah tangkep ya? Hahaha maksud aku ngga kaya gitu, kamu tuh cantik, cute sayang kalo kaya gini maksudnya, makin keliatan bocilnya tapi aku suka."

"Mang iya nih? Awas aja kamu macem-macem!"

Azzam menggeleng, "ya ngga lah aku ngga kaya gitu, kan kita ada perjanjiannya sayang."

"Yaudah bagus deh, ayo bobo."

Mereka berdua bersama naik ke atas kasur untuk membaringkan tubuh mereka disana.

"Gila panas juga ya mas, padahal udah dingin banget AC nya," keluh Kayesha sambil mengipas lehernya menggunakan tangan.

"Engga juga sayang, tapi aku gak pakai atasan sih ini, kalau mau juga lepas gapapa hahaha biar ga gerah," canda Azzam mesum.

Dasar cowok bisa-bisanya mesum, untung udah sah batin Kayesha lagi.

"Apasih mas aku serius tau, kadang kan cuaca kaya dingin banget gitu tapi ntar malah gerah, tapi ntar ada yang panasnya terik banget, tetiba malah hujan, kaya ga nentu bisa berubah-ubah gitu."

"Iya itu, bisa berubah, sama kaya mas juga awalnya biasanya aja liat kamu pertama kali, ga tau sekarang bakal secinta ini ternyata," gombal Azzam.

Blush.

Plakkk

"Hahaha bisa aja deh dokter, udah sana bobo," Azzam mengelus pipinya yang agak sakit karena tamparan Kayesha.

Untung cewek batin Azzam.

"Kamu tuh yang bobo sayang, kamu kan besok ke sekolah."

"Iya tapi males ah, aku tebak ya pasti besok hujan, soalnya ini malam kaya gerah banget pasti besok hujan," ramal gadis itu.

Azzam terkekeh, "dukun kah kamu sayang? Kalo besok ga hujan gimana?"

"Ya gapapa, santai aja kaya biasanya."

Azzam menggeleng-gelengkan kepalanya heran, "yaudah aku bobo duluan ya sayang aku ngantuk, capek banget sayang."

Kayesha menjadi tak tega mendengarnya, "mas mau aku pijitin?"

"Waduh serius sayang? Ngga usah sayang nanti aja besok, udah jam berapa juga ini mending kamu bobo juga," Azzam sebenarnya sangat mau.

"Alah bilang aja mau kan, tapi?"

"Iya mau sapa yang ga mau, tapi kan kamu capek, apalagi mas, mending kita sama-sama istirahat aja sayang, lagian kalo mijitnya malam ini kan bentaran doang, mending malam besok tapi lama," Kayesha menghela nafas panjang, malah ngelunjak juga.

"Yaudah udah sana bobo."

"Aku peluk kamu ya sayang, boleh kan?"

Percuma saja sebenarnya Azzam mengatakan itu sebagai formalitas, belum juga Kayesha menjawab, Azzam malah menarik tubuh Kayesha hingga berbalik berhadapan dengannya, Azzam sedikit mengebawahkan posisi tubuhnya dengan Kayesha.

"E-eh..."

Azzam yang tanpa mengenakan atasan itu, tangannya melingkar dipinggang Kayesha dengan erat, kakinya menindih kaki Kayesha, ia menenggelamkan wajahnya di dada Kayesha.

Azzam merasa wajahnya seperti berkenaan dengan sesuatu yang chewy chewy seperti cimol.

Mampus, malah kena bagian anu— aduh gimana help, mau bilang tapi malu Kayesha memejamkan matanya sambil membatin keras.

Tapi Azzam tak kunjung menjauhkan wajahnya, yang ada malah beberapa menit kemudian laki-laki itu sudah tertidur pulas dengan wajah yang tenggelam di dadanya.

"Mas..."

Azzam tak menyahut ketika Kayesha menepuk punggung Azzam.

Kayesha menolah ke bawah, oh lord! Semburat merah di pipi Kayesha muncul lagi, wajahnya memerah, jantungnya berdetak tak normal karena gugup, senang, salah tingkah tapi takut.

"Mas Azzam kaya bayi sumpah," Kayesha bergumam tapi Azzam tak mendengarnya.

Mungkin karena kerasa nyaman juga, Kayesha memeluk balik punggung Azzam yang sedikit dibawah, sambil mengusap surai rambut Azzam yang lembut dan wangi itu.

Ternyata sisi gelapnya ini, manja banget.

1
vinc.
good
02. II Titik Rindu.
alurnya oke ajaa, ringan jugaa tapi ada beberapa kayanya perlu di revisi dari gaya font
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!