Savana Mahesa (20tahun) mencintai Adrian Santoso (27tahun).
mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
tak ada yang bisa menolak kesepakatan itu selain dari pada kedua belah pihak.
Adrian membenci Savana yang selalu mengejarnya, karna prinsipnya adalah sejatinya wanita adalah dikejar bukan mengejar.
Savana menghalalkan segala cara agar bersama dengannya, membujuk kedua orang tua Adrian agar dijodohkan.
orang tua Adrian yang begitu menyayangi Savana akhirnya setuju dengan sarannya.
tapi setelah hari kematiannya, jiwanya tersangkut dan tidak sampai pada alam baka,
memohon pada Tuhan agar diberi kesempatan ke dua untuk menjalani kehidupan yang baik, dan berjanji tidak akan mengusik Adrian lagi, dan pergi sejauh mungkin dari kehidupan Adrian, itu adal tekadnya.
tapi bagaimana jadinya jika Adrian malah tidak ingin melepaskannya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesal rina
Ketika Savana sampai ditempat, dia turun dari mobil dan menaiki tangga tapi, dia kembali turun karena melupakan sesuatu. membuka pintu mobil bagian belakang dan mengambil tasnya serta kantong keresek berisi makanan dan cemilan.
Savana kembali menaiki tangga perlahan dan terlihat sedikit kesusahan, membuka pintu dan memanggil Rina.
"Rin, kamu masih hidupkan?"
menepuk punggung Rina yang tidak bergerak,
"jangan menakuti ku Rin!" Ucapnya sedikit cemas.
"uhuuhu" Savana tersentak akibat suara Rina, yang terdengar menakutkan, "Rina menangis lah yang benar! mengejutkan saja" protes Savana terlihat kesal.
"hihihi" Rina kembali bersuara, seketika Savana memeluk dirinya ketakutan hingga membuatnya sesak,
"a-aku akan mati beneran Savana" ucap Rina sedikit terbata, dengan cepat Savana melepaskan pelukannya. "kamu sihh!" Savana melirik kesana kemari terlihat takut.
"harusnya aku yang kesal disini!, dari sore aku kemari tanpa membawa persiapan, lima menit lagi kamu terlambat aku sudah jadi hantu!" kesal rina,
Bagaimana tidak dia menunggu disini Sampai menahan lapar. Savana mengatakan akan datang sebentar tapi ternyata dia lupa waktu akibat kencannya itu.
"aku salah, minta maaf yah Rina" ucap Savana cemberut.
"untung saja kamu temanku dan lagi untuk saja kamu cantik, jika tidak! aku akan menendang pantat mu kebawah" ucap Rina melipat tangan Di dada.
"Rin lihat! aku membawa makanan kesukaanmu" Savana mengambil spaghetti dan meletakkan didepan Rina, Rina suka makanan yang berbau mie, pasta spaghetti dan lainnya.
"Savana yang terbaik" ucap Rina antusias seketika melupakan kekesalannya.
"oh jelas! dimana lagi kamu dapat teman sepertiku" ucap Savana menyombongkan diri.
"benar sekali, selain mengesalkan dia menjengkelkan dan menyebalkan, paket lengkap kan? hahahaha uhuk uhuk!
"kan kan kamu durhaka! dan astaga Rina kamu hahaha" ucap Savana terbahak.
bagaimana tidak mie spaghetti tiba tiba saja muncul di hidung Rina dan menggantung di sana akibat tersedak dan terbatuk tadi.
"Rin, bantu aku menyingkirkan ini, ini menggelikan! ucap Rina melirik kearah hidungnya.
Savana mengambil tissue dan menariknya seketika Rina bersin karena geli. "ihhh kamu jorok Rin" ucap Savana melempar tissue itu ditempat sampah.
Rina menggosok hidungnya yang terasa geli, "aku tidak berselera makan sekarang" ucap Rina meletakkan kotak makan itu.
ketika Savana melihat ini di memutar bola matanya jengah, bagaiman tidak, Rina telah menghabiskan makannya lalu berkata tidak berselera makan, ada ada saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"apakah kencan mu lancar?" Rina bertanya pada Savana yang berbaring di dekat kakinya.
"iya kami jadian tadi" ucap Savana dengan mata terpejam.
"wahhh, apakah kalian langsung berciuman?" Savana menendang kecil kaki Rina, sedikit kesal, "kamu ya Rin, mana ada!" Savana terlihat geram dengan ucapan Rina.
"ck harusnya begitu! untuk meresmikan hubungan kalian, aku tidak sabar dengan reaksi Adrian hehehe" Rina terkekeh sendiri melirik kearah Savana yang kembali memejamkan mata.
"Savana jangan tidur dulu! ceritakan bagaimana kelanjutannya? hei!" Rina kesal karena Savana telah tidur.
Rina memandangi wajah cantik Savana dengan tatapan sendunya, yang terlihat damai, Rina membatin.
aku saja yang wanita jatuh cinta padamu lalu bagaimana dengan pria? ana kamu wanita tercantik yang pernah kutemui, jika aku adalah pria aku tidak akan melepas mu! bersyukur lah karena aku wanita.
Kata kata Rina terdengar aneh yah!!
Ini menyiratkan tentang perasaan yang terpendam, apakah mungkin dia menyukai Savana? tapi sebagai apa? bukankah dia juga Wanita? Entahlah.