Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28.
Christopher membelai rambut Stefanie dengan lembut, membiarkan tangis Stefanie meledak sembari membenamkan wajah cantiknya ke dadanya.
"Aku pikir tidak akan bertemu dengan siapapun, yang ada di dalam foto itu, aku pikir hanya tinggal aku sendirian saja, huaaa..!!" tangis Stefanie meledak.
Christopher semakin erat memeluk Stefanie, sembari terus membelai rambut Stefanie, agar gadis itu tidak merasa terlalu sedih lagi.
"Apakah kau memang benar tidak mengingat, siapa saja yang ada di dalam foto itu?" tanya Christopher hati-hati.
"Tidak, aku tidak kenal" Stefanie menggelengkan kepalanya.
"Apakah kau pernah mengalami sesuatu, sehingga melupakan aku?" tanya Christopher melepaskan pelukan mereka, kemudian memandang wajah Stefanie yang sembab.
"Aku merasa tidak pernah mengalami sesuatu!" Stefanie menggeleng, lalu mencoba mengingat apa yang pernah ia alami.
"Ini Mamaku, dan yang ini Nenekku!" ujar Christopher menunjuk dua orang, yang belum di ketahui Stefanie di dalam foto jadul mereka.
Mata Stefanie nanar menatap foto, yang selama ini ia duga foto keluarga Ibunya.
"Di mana mereka sekarang?" tanya Stefanie sembari menatap foto tersebut.
"Mama sedang bepergian keluar negeri, kalau Nenek sudah meninggal lima tahun yang lalu!" kata Christopher menjelaskan.
"Oh.. " akhirnya Stefanie mengetahui dua wanita berbeda usia itu, ternyata Nenek Christopher telah meninggal, sama dengan Ibu dan Neneknya.
Christopher memegang tangan Stefanie, ia masih ingin mendengar tentang Stefanie, yang begitu lama tidak bisa ia temukan.
"Aku tidak menyangka, kalau kau salah satu putri Tuan Chloe, karena... seingatku sewaktu kita berada di kampung Nenek, nama mu bukan Stefanie Chloe, tapi Stefanie Foster!" ucap Christopher merasa bingung.
"Foster di ambil dari marga Mama, Caroline Foster, Papa mengganti Foster menjadi Chloe, setelah Mama meninggal!" jawab Stefanie, menjelaskan marganya yang berubah.
Christopher akhirnya mengetahui, satu lagi tentang Stefanie, selain hasil dari penyelidikan Paul.
Pantas saja selama ini, Christopher tidak dapat menemukan keberadaan Stefanie, ada perubahan pada namanya.
Christopher menggenggam erat tangan Stefanie, menatap wajah Stefanie dengan lekat, yang kini ia sadari wajah imut Stefanie, ternyata begitu cantik walau terlihat sembab, karena menangis.
Sekarang ia akhirnya mengamati Stefanie dengan lekat, gadis yang membuat ia kesal saat pertama kali mereka menikah.
Ia begitu benci sekali karena menikah dengan Stefanie, karena perjodohan yang di paksakan oleh Ibunya kepadanya.
Sekarang Christopher merasa begitu bersalah sekali kepada Ibunya, dan juga kepada Stefanie.
"Maukah kau memaafkan ku? aku benar-benar sudah bersikap kasar padamu!" ujar Christopher dengan hati-hati.
Stefanie yang masih terbawa rasa haru, hanya bisa mengangguk saja, karena merasa bertemu dengan keluarga, yang sudah lama tidak berjumpa.
Christopher kembali mendekap Stefanie, memeluk Stefanie dengan erat, ia merasa beban yang terasa berat selama ini, karena tidak dapat menemukan Stefanie, akhirnya terasa seperti terangkat dari bahunya.
Dan, yang lebih membuat ia senang, gadis itu sekarang telah menjadi istrinya.
"Bukankah kau seharusnya menikah dengan kak Jennie?" tanya Stefanie di dalam pelukan Christopher.
Tubuh Christopher yang tadinya begitu rileks, karena memeluk gadis yang membuat ia tidak dapat tidur nyenyak setiap malam hari, tiba-tiba membeku dan menjadi kaku.
Mendengar apa yang ditanyakan Stefanie, membuat ia tidak senang, "Mama sebenarnya menikahkan aku denganmu, bukan dengan kakak tirimu!" kata Christopher dengan nada sedikit dalam, karena tidak ingin di kaitkan lagi dengan kakak tiri Stefanie.
"Oh... tapi...?"
"Tidak ada tapi... aku dan kau sudah menjadi suami istri, jadi... jangan melarikan diri lagi, kalau kau mencoba melarikan diri lagi, aku akan ikat kau.. agar tidak bisa pergi!" kata Christopher dengan nada menggeram, karena Stefanie sepertinya tidak ingin menikah dengannya.
Stefanie terdiam, mendengar ancaman Christopher, yang sepertinya memang tidak main-main, dengan apa yang dikatakan nya.
Bersambung.....