Xu Ya, seorang gadis yang memiliki latar belakang yang sempurna dan memiliki seribu talenta sehingga ribuan orang memuja mujanya.
Tetapi, semuanya berubah drastis seluruh keluarganya mengalami pembantaian yang keji terkait dengan perebutan tahkta sehingga Xu Ya harus masuk ke dalam kemiliteran demi membalaskan dendam dan membersihkan nama keluarganya.
Namun perjalanan ini tidak mudah dan penuh dengan darah, dengan ditemani oleh seorang Jenderal hebat yang memiliki tujuan yang sama.
Keduanya saling bekerja sama satu sama lain sebelum akhirnya berubah menjadi saling mengandalkan.
Akankah Xu Ya berhasil membalaskan dendam keluarganya?
Tag : Strong Female lead, smart female lead, arrogant male lead, angst, violence, military
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 - Resah
Xu Ya belajar dengan cepat bersama dengan teman temannya, orang orang sebelumnya mengenal mereka sebagai rombongan pengecut tetapi sejak Xu Ya berhasil untuk menghajar Yang Zhao di hadapan orang banyak secara langsung tentu saja orang orang menjadi segan dengannya, Xu Ya juga adalah tipe orang yang belajar dengan cepat.
Kemampuannya menjadi meningkat dengan sangat pesat ketika dia menggabungkan kerja keras dengan kecerdasaan nya, ditambah dengan bimbingan dari Huo Xincheng yang membuatnya menjadi jauh lebih tangguh dibandingkan dengan sebelumnya. Seandainya tidak ada bimbingan dari Huo Xincheng maka takutnya, satu tahun juga tidak akan cukup baginya untuk berkembang dengan begitu pesat.
Tidak terasa Xu Ya sudah terbiasa dengan ritme pelatihan di dalam kamp militer seperti pasukan lainnya yang berlatih dengan keras dan pelatihannya jauh lebih keras karena menerima tekanan dari Huo Xincheng.
Namun dari situlah Xu Ya merasa dia mendapatkan kekuatan yang baru dibandingkan dengan sebelumnya. Dia merasa mendapat motivasi yang mendorongnya untuk tetap maju.
Sekarang dua bulan setengah telah berlalu dan tinggal menghitung hari untuk mencapai hari penilaian masuk ke dalam prajurit inti milik Huo Xincheng.
Xu Ya pada saat ini baru saja menyelesaikan pelatihan malamnya bersama dengan Huo Xincheng namun anehnya dia tidak bisa beristirahat hari ini.
"Kamu melakukan kerja baik belakangan ini, apakah kamu optimis bisa memenangkan taruhan ?" Tanya Huo Xincheng dari seberang.
"Ya, aku pasti bisa masuk ke dalam prajurit inti. Jenderal tidak perlu khawatir, kemampuanku aku mengetahuinya sendiri. Aku tidak pernah lengah dalam berlatih, aku juga tidak pernah melupakan tujuan awal ku. Aku harus tetap berada di dalam kamp militer. Lagipula aku merasa bahwa di dalam kamp militer ini seperti aku mendapatkan keluarga yang baru. " Jawab Xu Ya dengan jujur.
"Dengan pasukan kecilmu itu ?" Tanya Huo Xincheng agak mengejek.
"Mereka tidak bisa dikatakan pasukan ku, mereka adalah rekanku. Mereka semua dikatakan pengecut tapi aku melihat bahwa kemampuan mereka tidak buruk hanya saja rasa rendah diri telah menghancurkan kemampuan mereka. Selama aku bisa mendukung mereka dan memberikan rasa percaya diri maka mereka seharusnya akan baik baik saja dan justru bisa bangkit dengan jauh lebih kuat dibandingkan dengan sebelumnya. " Jawab Xu Ya.
"Penilaianmu memang benar, mereka memang cukup baik. Namun orang semacam itu tidak akan bisa mengambil keputusan dengan baik, apakah kamu yakin untuk berteman dengan mereka ?" Tanya Huo Xincheng.
"Ya, lagipula siapa yang memiliki kemampuan yang sangat hebat sampai sampai bisa mengambil keputusan dengan baik sepanjang waktu ? Semua orang bisa dalam keadaan terpuruk dan itu adalah tugasku jika aku bisa membantu mereka namun aku tetap diam maka itu adalah kesalahanku. " Jawab Xu Ya.
Huo Xincheng tidak menjawab lagi dan Xu Ya juga merasa bahwa dirinya tidak mengatakan hal yang salah, seiring berjalannya waktu maka Xu Ya dan Huo Xincheng berubah menjadi jauh lebih memahami satu sama lain.
Jika Huo Xincheng diam maka pilihannya ada dua, yang pertama adalah dia marah atau yang kedua merasa setuju.
"Jenderal, apakah kamu sudah tidur ?" Tanya Xu Ya.
"Belum." Jawab Huo Xincheng singkat.
"Aku merasa sangat resah malam ini, entah karena apa. Aku bahkan tidak berani untuk memejamkan mataku pada saat ini. Sepertinya aku akan keluar terlebih dahulu untuk mencari angin segar agar aku bisa terlelap. "Balas Xu Ya kembali dalam posisi duduk.
"Pergilah, jangan lupakan pedangmu. " Ucap Huo Xincheng.
"Untuk apa ? Bukankah aku hanya berjalan jalan di sekitar kamp militer ?" Tanya Xu Ya bingung.
"Kamu harus tahu satu hal bahwa bahkan di kamp militer juga bisa menjadi tempat yang sangat berbahaya jika kamu tidak membawa senjatamu. " Jawab Huo Xincheng.
Xu Ya menaikkan salah satu alisnya dan merasa bingung dengan kata kata Huo Xincheng tetapi tetap mengikuti kata kata Huo Xincheng untuk membawa pedang pendek bersama dengannya.
"Jenderal , aku akan pergi dan tidak tahu kapan baru akan kembali. Jadi lebih baik kamu tidur terlebih dahulu, aku akan mengurangi suara sebanyak yang aku bisa sehingga aku tidak akan mengganggu mu ketika kamu sedang tidur. " Ucap Xu Ya lalu mulai berjalan ke depan dan membuka pintu.
Angin malam langsung menerpa dirinya dan dia memejamkan matanya menikmati terpaan angin yang terasa sangat nyaman ini.
Xu Ya merasa bahwa kamp militer pada saat ini sangat sepi dan hanya ada pasukan militer yang berpatroli kesana kemari, karena mereka melihat Xu Ya maka mereka juga tidak berani untuk mengatakan apa apa.
Di seluruh kamp militer ini, siapa yang tidak tahu bahwa Xu Ya tinggal di kamp yang sama dengan Jenderal mereka ? Karena Xu Ya berani berjalan sendirian di tengah malam maka pastilah telah mendapat izin dari Jenderal.
Mengenai hal ini tentu saja ada banyak sekali rumor uang menceritakan tentang mereka berdua dengan berbagai versi. Xu Ya berjalan di lapangan dan berolahraga di tengah malam.
Entah apa yang terjadi hanya saja dia merasa bahwa malam ini akan terjadi sebuah hal yang mengejutkan. Hatinya terasa sangat resah dan dia bahkan tidak berani untuk memejamkan mata karena selalu teringat dengan masa lalunya.
Rasa dingin yang menusuk tulang dari angin malam ini membuatnya jauh lebih sadar dibandingkan dengan sebelumnya sehingga dengan begitu maka dia akan bisa tidur dengan nyenyak setelah kelelahan.
Xu Ya samar samar melihat ada sekelompok orang yang berjalan mengendap endap, dia mengira bahwa itu adalah sekelompok patroli.
Namun aneh sekali, pasukan patroli baru saja melewati lapangan dan jika mereka adalah pasukan patroli maka apa yang mereka lakukan dengan mengendap endap seperti itu.
Hal ini menimbulkan kecurigaan di dalam hati Xu Ya sehingga Xu Ya berlari mengikuti mereka tanpa suara. Xu Ya bersembunyi di balik tenda tenda prajurit yang ada disana dan secara samar samar melihat bahwa mereka menggunakan seragam prajurit militer yang sama dengannya maka mereka seharusnya adalah pasukan luar sepertinya hanya saja wajah mereka ditutupi oleh kain sehingga membuat Xu Ya kebingungan.
Xu Ya kembali melihat mereka dan akhirnya tiba di sebuah lumbung kamp militer, ini adalah titik viral militer. Jika terjadi sesuatu kepada lumbung kamp militer maka akibatnya tidak akan bisa dibayangkan.
Xu Ya merasa tidak enak di dalam hatinya dan mendadak melihat bahwa salah satu mengeluarkan korek api tabung bambu sehingga Xu Ya dengan cekatan menarik pedangnya dan melemparkannya dengan tepat sasaran ke arah kepala orang itu.
Orang itu terpaku ke dinding tanpa sempat berkata kata sementara korek api tabung bambu miliknya jatuh ke tanah.
...----------------...
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁
kelemahan kebanyakan Tuan Muda adalah sombong,arogan,serakah dan menganggap dirinya terlalu tinggi membuatnya jadi tak tau diri,,,hancurkan segera nona Jianchou,,,,,
selalu saja itu yg jadi masalah,entah di dunia fiksi ataupun di dunia nyata,,,