NovelToon NovelToon
Senja Untuk Elang

Senja Untuk Elang

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:13.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG ☞ @embunpagi544


Elang dan Senja terpaksa harus menikah setelah mereka berdua merasakan patah hati.

Kala itu, lamaran Elang di tolak oleh wanita yang sudah bertahun-tahun menjadi kekasihnya untuk ketiga kalinya, bahkan saat itu juga kekasihnya memutuskan hubungan mereka. Dari situlah awal mula penyebab kecelakaan yang Elang alami sehingga mengakibatkan nyawa seorang kakek melayang.

Untuk menebus kesalahannya, Elang terpaksa menikahi cucu angkat kakek tersebut yang bernama Senja. Seorang gadis yang memiliki nasib yang serupa dengannya. Gadis tersebut di khianati oleh kekasih dan juga sahabatnya. Yang lebih menyedihkan lagi, mereka mengkhianatinya selama bertahun-tahun!

Akankah pernikahan terpaksa ini akan membuat keduanya mampu untuk saling mengobati luka yang di torehkan oleh masa lalu mereka? Atau sebaliknya, hanya akan menambah luka satu sama lainnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18 (Jangan di tahan)

"Berarti Anda buta Niko, karena laki-laki malam itu adalah saya," ucapan Elang langsung mematahkan cibiran orang-orang dan tuduhan tidak masuk akal Mitha dan Niko.

"Iyalah mungkin matanya ketutup sama kecantikan Mitha yang nggak seberapa itu, makanya nggak lihat! Beneran rabun pak Niko mah, rela membuang berlian demi sebuah batu koral," celetuk Sarah yang langsung di sambut bisikan-bisikan orang-orang.

"Astaga, pengen ketawa takut dosa. Beneran deh! Kejebak omongan sendiri mereka. Pengennya menjatuhkan, eh sendiri nyungsep malah. Ops!" imbuh Sarah.

"Ssstttt!" Kendra melihat Sarah, menginterupsi supaya diam dan jangan ikut campur dengan matanya.

"Hish, tuh orang siapa sih? Engga tahu apa ada drama seru sekarang di depan mata yang pengen aku komentarin, sat set sat set aja!" batin Sarah mencebik, melirik sinis ke arah Kendra. Kendra cuek, ia hanya fokus dengan bosnya.

"Tidak mungkin tuan laki-laki yang malam itu kan?" Niko masih tidak bisa menerima kenyataan jika Senja bisa secepat itu move on darinya.

"Lalu yang kamu harapkan siapa?" Senja akhirnya membuka suara. Posisinya masih di peluk dari samping pinggangnya oleh Elang. Meskipun merasa tidak nyaman, namun Senja membiarkannya.

"Jangan samakan aku dengan kamu, aku tidak serendah itu," imbuhnya dengan nada bergetar, Elang lebih mengeratkan pelukannya supaya Senja lebih percaya diri.

"Tuan Erlangga, Anda jangan terlalu percaya sama wanita ini, hanya karena dia berwajah polos dan lugu," ucap Mitha.

"Jaga kata-katamu! Saya sedang tidak ada waktu buat bermain-main dengan kalian, ayo kita pulang!" Elang menarik tangan Senja dan mengajaknya keluar dari acar tersebut. Di tengah jalan, ia berhenti. Otomatis langkah Senja juga berhenti. Elang melepas jas uang ia kenakan dan memakaikannya ke Senja.

Mitha tampak sangat kesal melihatnya, pestanya berantakan. Dia terus menghentakkan kakinya karena kesal.

"Jaga sikapmu, masih banyak tamu," bisik Niko.

"Aku kesal mas, jalang itu membuat pesta kita berantakan!" Mitha semakin kesal.

"Jangan sebut dia seperti itu, Senja bukan wanita seperti itu," ucapan Niko semakin membuat jengkel Mitha. Suaminya itu masih saja membela Senja.

"Lagian kamu kan yang sengaja mengundang Senja," imbuhnya.

Mitha pun terdiam, ia tak ingin pestanya semakin kacau.

"Sudah bisa lepaskan?" ucap Senja ketika ia dan Elang sudah sampai di mobil.

Elang langsung melepaskan genggaman tangannya terhadap Senja.

"Masuklah!" pinta Elang, Senja masuk ke dalam mobil di susul oleh Elang.

Suasana hening tanpa suara, membuat Kendra yang sedang mengemudikan mobil menjadi kikuk. Ia tahu jika bosnya sedang kesal dan marah karena Senja nekat datang ke pernikahan mantannya.

"Terima kasih," ucap Senja tiba-tiba, memecah keheningan.

"Hem," sahut Elang singkat.

"Kenapa harus datang ke sana? Coba kalau aku tidak datang, bagaimana kamu akan terus di hina, " ucap Elang kesal.

"Ingin membuktikan jika kamu kuat tegar begitu? Tapi yang terjadi justru rampak menyedihkan bukan?" lanjutnya.

"Cukup! iya, saya memang menyedihkan, menyedihkan karena bertahun-tahun kami menjalin hubungan tapi selama itu juga meeka selingkuh, bahkan mereka tidak memberi saya waktu untuk sekedar bernapas menerima semua pengkhianatan mereka, mereka langsung menikah. Lalu apa saya salah jika saya hanya ingin terlihat baik-baim saja, saya datang ke sana bukan bat menangisi dia! Kamu sama saja seperti mereka, hanya melihat saya sebagai gadis yang menyedihkan tanpa tahu bagaimana perasaan saya!" Senja mengeluarkan unek-uneknya.

"Saya..." Elang tidak tahu harus bilang apa. Sebenarnya dia peduli, tapi cara penyampaiannya yang mungkin salah.

"Hentikan mobilnya!" pinta Senja.

"Kamu mau apa? Jalan terus Kend!" ucap Elang.

"Berhenti di sini!" kekeh Senja.

"Jangan dengarkan dia," ucap Elang.

"Ya ampun, kenapa aku harus terjebak dalam situasi seperti ini? Drama sepasang calon pengantin yang sama-sama keras kepala!" batin Kendra.

"Berhenti sekarang atau saya lompat!" ancam Senja. Entah kenapa kata-kata Elang begitu menyakitkan buat dia.

Ciiiiiiiiitttttt Kendra pun langsung mengerem mobilnya.

Senja langsung keluar dari mobil, tak lupa ia meninggalkan jas milik Elang.

"Kend, kenapa berhenti?"

"Maaf bos, daripada nona Senja loncat," jawab Kendra.

"Ck, itu cuma gertakannya saja,"

Senja terus melangkahkan kakinya tanpa menoleh.

"Dia marah? Ada yang salah dengan omonganku?" merasa tidak bersalah.

"Tidak ada yang salah bos, Anda begitu karena peduli dengannya, hanya saja mungkin cara anda bicara dan kata-kata anda tanpa sengaja menyakiti nona Senja," jawab Kendra dengan bijak.

"Kata-kata yang mana?" masih belum sadar.

"Bos mengatakan jika nona tampak menyedihkan, padahal hal itu adalah yang paling nona Senja hindari, sepertinya dia tersinggung. Dia datang ke pesta itu sebenarnya untuk menyangkal kata itu, tapi bos malah ikut mengatainya. Saat ini perasaan nona Senja sedang dalam fase sangat sensitif, dampak semua yang menimpanya," jujur Kendra.

"Susul dia!" perintah Elang.

Kendra kembali melajukan mobilnya.

"Berhenti!" perintah Elang saat mobil berada di belakang Senja yang berjalan di sisi kiri jalan.

Elang langsung keluar dari mobil dan menyusul Senja.

"Masuklah, ini sudah malam. Jika ingin marah besok saja," ucap Elang.

"Tidak, kamu pulang saja sendiri," tolak Senja.

"Jangan keras kepala, kalau kamu tidak pulang, mommy akan memarahiku,"

"Mommy tidak tahu kalau saya pergi denganmu, jadi tidak perlu khawatir akan di salahkan," sahut Senja.

"Jangan seperti anak kecil, ayo ikut saya pulang, saya" Elang mulai hilang kesabaran.

"Sudah saya bilang, pulanglah sendiri. Saya butuh waktu sendiri, jangan buang-buang waktu untuk saya, sebelumnya kita tak saling kenal, jadi kamu tidak usah terlalu peduli!"

"Saya calon suami kamu jika kamu lupa akan hal itu, saya bertanggung jawab atas hidup kamu!" tegas Elang.

"Ah sial, apa kata-kataku tadi begitu menyinggungnya hingga dia marah begini," batin Elang.

"Senja, saya..."

"Pulanglah dan jangan pedulikan saya, tinggalkan saya sendiri," ucap Senja sambil menahan air mata.

Alih-alih pergi meninggalkannya, Elang justru menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Senja memberontak, meminta Elang melepaskan pelukannya. Tapi justru pelukannya semakin erat.

"Menangislah! Keluarkan apapun yang kamu rasakan, menangislah jangan kamu tahan lagi!" ucap Elang.

Senja sedikit meluluh mendengar ucapan Elang.

"Tidak! Tidak ada yang perlu ditangisi," Elak Senja.

"Menangislah, jangan di tahan," Elang mengulangi ucapannya. Ia bisa mengerti bagaimana hancurnya hati gadis itu. Semua berdatangan menimpanya secara bersamaan. Namun, gadis itu tak pernah mengeluh dan tetao terlihat tegar.

Senja pun menangis, menumpahkan segala rasa sakit di hatinya dalam tangisan. Ia merasa nyaman dalam pelukan laki-laki yang kini statusnya sebagai calon suaminya tersebut. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya. Dengan Nik sekalipun

Elang meringis ketika Senja mengusap ingusnya menggunakan kemeja Elang.

"Wiiih bos menang banyak, sama nona Bianca aja hampir tidak pernah memeluknya, atau aku yang tak pernah melihat? Apalah dayaku yang jomblo sejak lahir," gumam Kendra yang melihat adegan tersebut.

"Sudah, sekarang kita pulang," ajak Elang.

"Tidak mau,"

"Jangan menguji kesabaranku," Elang menarik paksa tangan Senja, tak ada perlawanan dari gadis itu.

Setelah masuk ke mobil, Elang langsung melepas kemejanya. Ia merasa risih dengan ingus Senja yang menempel di kemejanya.

"Kalem bos, ada saya di sini," canda Kendra.

"Diam kamu! Kemejaku kotor. Kamu mau meminjami saya kemejamu?"

"Terus saya yang harus bertelanjang dada di depan nona Senja begitu?" Kendra membungkam mulut Elang dengan ucapannya. Senyum smirk tersemat di bibirnya.

"Biasanya ada baju di mobil, apa ini tidak ada?" tanya Senja.

"Tidak ada Nona, bos tidak suka mobilnya terlalu ramai dengan barang-barang tidak penting," sahut Kendra. Senja pun hanya bisa diam. Ia melepas jas milik Elang dan memberikannya kepada yang punya.

"Pakai ini! Nanti masuk angin kalau telanjang sampai rumah," cibirnya.

"Bilang saja, tidak tahan melihat dadaku," sahut Elang. Senja berdecak mendengarnya.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca 🤗🤗 jangan lupa like, komen, tip dan vote seikhlasnya,, terima kasih 🙏🙏

bisa juga follow ig baru author @embunpagi544

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

1
Umie Sufia
kan ..
Lusi Seksi
Luar biasa
Marlita Indriana
knp gak tunjukin aja sih foto nya senja,biar el yg jelas kan,wlw el juga slh krna tdk jjr dari awal yg antar bianca kr rs..baru tentukan sikap mu senja hrs seperti apa setelah itu
MaRyachi_97
heran tiap ada adegn kepergok jelas bgini masih aja ada kata² "bisa aku jelasin" ???

Heihh, Jelas² tubuh Lo brdua udah nyatu dgn enak²nya, apalgi yg prlau di jelasin? gblk bnerr
Marlita Indriana
terlalu berat buat senja,punya suami yg hati nya masih berpusat ke mantan pacar
Nadia
begitu ya dinovel klo cinta nympk segitunya,
Anonymous
keren
Nadia
labil semua
Nadia
aku paling gak suka kalo ada keluahan atau protes cuman di bicarakan dihati, kenapa gak gamblang aja
Nadia
yg bego itu bukan senja nya tp otornya 🤭🤭 bikin senja bego
Cica Kosmetik
Luar biasa
Kairos Iros
ceritanya bagus.terima.kasih
Siti Zubaedah
Luar biasa
Siti Nina
oke
zeiaaa
Luar biasa
Erna Masliana
tapi aku gak kasian sm Nico yg playing victim itu
Erna Masliana
padahal aku pengen lihat bagaimana s Mitha ini dapat hinaan.. karena biasanya dia yg menghina orang
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
di Paris bisa macet jg y..apa ada kecelakaan?
Erna Masliana
nah loh berasa laku gak Ken😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!