seorang anak yang mencoba mencari perhatian orang tuanya tapi takdir nya berkata lain papa dan kakak nya membenci nya dan malah menjadikan gadis itu mati rasa bagaimana kelanjutan cerita nya yuk simak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.22
selepas kejadian yang menimpa lili sepulang sekolah Clara dan Bastian menuju ke pantai sambil menghirup udara yang begitu indah memanja kan mata nya.
Huft
Bas ucap Clara dengan nada yang lembut.
"iya kamu kenapa ucap Bastian memandang laut yang begitu indah itu.
"Lo pernah kesini sebelumnya" tanya Clara
"iya sering bahkan kalok gue lagi ada masalah gue selalu kesini ngeliat pantai ini yang begitu indah nya buat dipandang ucap Bastian.
Pantes aja bapak tukang kelapa muda tadi kenal banget sama Lo tanya nya
iya gue langganan disini jawab nya.
Bas ucap nya memanggil lagi Bastian dan langsung menoreh ke arah nya.
" Gue boleh nanyak lagi ga "tanya nya
"Boleh emang tanya apa ?
Lo ga suka sama gue kan tanya Clara dengan hati hati
Kenapa tanya gitu ? Bastian yang mengerutkan keningnya
Gpp aku cuman tanya aja dengan tangan nya yang sibuk mengaduk aduk es kelapa muda nya.
"jangan suka sama gue ya bas " ucap nya
Kenapa gue ga boleh suka sama Lo tanya nya?
Hening
huft
Clara menarik nafasnya kemudian dia menatap Bastian dengan dalam nya.
gue ga mau Lo terluka bas, gue hidup kali ini mencari kebahagiaan bas, yang belum pernah gue rasain ungkap nya
Maksud Lo tanya Bastian.
bukan apa apa lupain aja, mengalihkan pembicaraan.
Sedangkan Bastian terdiam memikirkan perkataan Clara barusan.
Apa yang dimaksud Clara batin nya.
Clara tersenyum menatap laut yang begitu indah nya
Thanks semenjak gue kenal Lo gue merasa jadi lebih baik dari sebelumnya dan kebahagian gue adalah bisa terus bareng bareng sama kalian, walau waktu gue ga banyak bass ucap nya dengan sendu.
****
hari silir berganti tak terasa waktu sudah lebih dari seminggu dan tak ada perubahan dan juga terlihat biasa biasa saja.
Hari begitu mendung karena suasana malam ini terlihat mencekam, Clara yang baru sampai di mansion karena Badan nya yang terlihat lelah menjalanin aktifitas yang begitu melelahkan.
Plakkkk
Tak ada angin tak ada hujan clara mendapatkan tamparan begitu keras di pipi mulus nya ,menatap wajah sang kakak yang baru saja menampar nya.
Dari mana saja kau ha bentak Devan kepada Clara
ctar
Ctar
Dasar wanita murahan pekik nya
Apa uang papa kurang cukup sampai kau menjual dirimu sendiri bentak nya
kenapa harus kau yang menjadi adik ku tanya nya
Aku malu, punya adik seperti mu .
Cambukan demi cambukan mengenai badan mulus Clara.
jika orang lain yang terkena cambukan akan teriak, tapi Clara hanya diam saja memandang datar wajah Devan.
Baju yang dikenakan Clara koyak dan terdapat banyak sayatan di badan nya.
Devan seperti kemasukan jiwa nya menyiksa clara terus menerus.
sedangkan kakak pertama nya hanya melihat dan diam saja tidak ada pembelaan dilakukan nya.
Dev udah cukup dia adek Lo bisa mati ucap Danu dengan memegang bahu Devan.
minggir Lo gausah belain jalang kayak dia jawab nya.
Lo bisa membunuh Adek Lo sialan bentak Danu.
dengan nafas yang tersengal sengal Devan menatap Clara yang hanya diam saja, padahal cambukan yang diberikan nya tak main main.
Cihh apakah suara mu habis melayani laki laki hidung belang itu sampai tak bersuara seperti ini cih menjijikan ejek nya.
melihat reaksi yang diberikan Clara Devan mengerutkan kening nya bahkan inti geng antariksa juga melihat terasa heran mengapa dia hanya diam saja.
"sudah tanya nya.
Apa yang sudah ucap Devan.
Apa kau sudah selesai memarahiku atau kau masih mau memukul ku tanya Clara.
jika Masi ingin memukul ku silahkan saja pukul lagi seperti yang kau ingin kan.
Melihat tak ada pergerakan dari devan, Clara berjalan menuju kamar nya dengan langkah yang tertatih tatih,
Kenapa kau hanya diam Clara kenapa kau tak menjelaskan kepada Devan Dan yang lainnya tanya Danu
"untuk apa tanya nya.
"untuk apa capek capek menjelaskan namun pada akhirnya tidak ada yang mau mempercayai ku.
kemudian dia melanjutkan langkah nya menaiki tangga.
Mati rasa gumam Danu
namun gumaman nya masih terdengar di telinga mereka semua.
Selamat bro Lo udah berhasil menyakiti Adek Lo, jangan menyesal jika suatu saat nanti Lo kehilangan dia ucap Danu lalu dia pergi meninggalkan ruangan itu.
sampai bengkak mata karna menangis..