NovelToon NovelToon
Pria Seksi Itu, Suamiku

Pria Seksi Itu, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

WARNING : CERITA INI ITU TIPE ADULT ROMANCE DENGAN VERSI ROMANCE SLOWBURN !!!

[ROMACE TIPIS-TIPIS YANG BIKIN JANTUNGAN DAN TAHAN NAPAS]

---

Lima tahun yang lalu, Damien dan Amara menandatangani perjanjian pernikahan demi menunjang keberlangsungan bisnis keluarga mereka. Tidak pernah ada cinta diantara mereka, mereka tinggal bersama tetapi selalu hidup dalam dunia masing-masing.
Semua berjalan dengan lancar hingga Amara yang tiba-tiba menyodorkan sebuah surat cerai kepadanya, disitulah dunia Damien mendadak runtuh. Amara yang selama ini Damien pikir adalah gadis lugu dan penurut, ternyata berbanding terbalik sejak hari itu.

---

“Ayo kita bercerai Damien,” ujar Amara dengan raut seriusnya.

Damien menaikkan alis kanannya sebelum berujar dengan suara beratnya, “Dengan satu syarat baby.”

“Syarat?” tanya Amara masih bersikeras.

Damien mengeluarkan senyum miringnya dan berujar, “Buat aku tergila kepadamu, lalu kita bercerai setelah itu.”

---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 2

Pernikahan Amara dan Damien memang sudah berlangsung sejak lima tahun yang lalu, tepat dimana kedua keluarga mereka sepakat untuk menikahkan mereka demi kelangsungan bisnis dan kerja sama mereka untuk kedepannya.

Pernikahan mereka akhirrnya dilaksanakan secara private dengan mengundang pihak keluarga saja dan terbukti adanya, setelah pernikahan itu, baik bisnis dari keluarga Damien maupun Amara melejit pesat. Tidak ada yang tidak tahu pasangan yang selalu menarik perhatian mata setiap kali berita tentang mereka muncul, kemudian segala aktivitas mereka juga tidak lepas dari sorot kamera. Mereka selalu hidup berdampingan dnegan perhatian dan fokus yang orang-orang berikan.

Kendati opini publik menggiring cerita bahwa kelaurga mereka sangat harmonis, betapa beruntungnya Amara dapat menikah dengan Damien. Sebab siapa yang tidak tahu tentang latar belakang pria itu.

Damien adalah seorang pria yang nyaris sempurna, dengan wajah tampannya dan latar belakang bisnisnya yang mencakup berbagai bidang. Tidak ada skandal tentang Damien yang miring di publik membuat semua orang menanggap bahwa pria itu adalah seorang suami yang baik.

Amara tidak mengatakan pernikahan ini menyiksanya. Hanya saja pernikahan ini terlalu kosong dan hampa baginya.

Sejak lima tahun ke belakang, Amanda dan Damien hanya tinggal di sebuah apartemen sebagai rumah mereka. Tinggal berdua tanpa seorang pembantu, kemudian masing-masing menjalankan kesibukannya.

Supir Amara membelokkan stir mobil, memasuki sebuah kawasan parkiran apartemennya. Amara turun dari mobil kemudian segera berjalan masuk ke dalam area lobby untuk menuju lift.

Saat jari Amara menekan tombol lift, tiba-tiba sebuah lengan kekar meraih pinggangnya dengan cepat kemudian melingkarkan lengannya secara pas pada pinggang rampingnya sebelum sebuah kecupan singkat mendarat pada pipi kanannya.

Tanpa menoleh ke samping pun Amara tahu siapa pelakunya, hanya dari aroma parfum yang ia gunakan, Amara tahu itu.

Damien masih enggan melepaskan tangannya pada pinggang Amara sampai mereka berdua masuk ke dalam lift yang kosong baru Damien melepaskannya.

Benar, semua aksi yang Damien lakukan hanya sebatas untuk memberi makan opini publik. Tapi Amara sempat melihat melalui ujung ekor matanya bahwa terdapat wartawan yang membuntuti mereka hingga ke lobby apartemen, jadi Damien sengaja memeluknya untuk memberi makan si wartawan sebuah konten.

Pernikahan mereka hanya pura-pura, baik Amara dan Damien tahu betul tentang fakta mutlak itu.

“Kau kemana seharian ini?”

Suara berat Damien menginterupsi di tengah keheningan lift yang berisi mereka berdua saja.

Tanpa repot-repot menoleh ke samping, Amara menjawab sembari memejamkan kedua matanya rapat. Jujur, pertemuannya dengan Florynn sedikit menguras tenaganya.

“Ke kafe,” jawab Amara singkat.

Damien yang seari tadi sibuk memperhatikan ponselnya, kini tangannya bergerak menyimpan ponselnya pada saku celananya kemudian menoleh ke samping, menatap ke arah Amara yang masih setia memejamkan kedua matanya rapat sembari menyenderkan tubuhnya ke sisi lift.

“Dengan siapa?” tanya Damien lagi bersamaan dengan pintu lift yang terbuka.

Amara lebih dulu berjalan berjalan keluar, diikuti Damien yang mengekorinya ari belakang.

“Dengan kekasihmu.”

Damien menaikkan alis kanannya mendengar pernyataan Amara.

Amara menekan password pintu apartemen mereka kemudian membukanya dan mereka berdua masuk ke dalam.

“Siapa namanya?” tanya Damien lagi tampak tidak terusik dengan kalimat pedas Amara.

Pasangan itu tampak terlalu tenang untuk sebuah topik yang lumayan serius. Tidak ada yang terusik diantara keduanya, hanya tatapan dingin dan tidak ada tanda-tanda emosi dalam diri mereka.

“Florynn,” balas Amara yang lagi-lagi singkat kemudian berjalan ke arah dapur, mengambil gelas dan mengisinya dengan air.

Tidak ada balasan lagi dari Damien, selanjutnya hanya hening disusul Damien yang melepaskan jas kantornya, kemudian melemparnya ke arah sofa. Melonggarkan dasinya yang seharian ini mencekik lehernya kemudian membuka dua kancing atas kemeja putihnya.

“Kau tidak pergi?” tanya Amara, melihat Damien yang melempar diri ke atas sofa di ruang tamu.

“Hari ini aku menginap, para wartawan masih ada dibawah.”

Amaa hanya menangguk. Damien jarang pulang, kalaupun pulang sesekali hanya untuk memberi makan para publik agar tidaka da gosip yang mengatakan kalau pernikahan mereka tidak bahagia atau skandal yang dapat menganggu bisnis Damien.

Belakangan ini, Damien baru saja memenangkan sebuah tender dengan alwan bisnisnya, membuat pria itu selalu diikuti dan setiap pergerakannnya diliput oleh media, termasuk kepulangan Damien malam ini ke apartemen.

Amara melirik sekilas ke arah sofa, dimana Damien seperti sudah hendak masuk ke dalam alam mimpinya. Pria itu mengistirahatkan tubuhnya di atas sofa, kakinya bahkan menjulur keluar dari sandaran sofa sebab terlalu panjang.

Dan dalam sekejap, sofa itu terlihat sempit karena ditiduri oleh tubuh besar Damien.

Amara berjalan menghampiri sofa tempat Damien berbaring, meraih jas kantor Damien kemudian dasi pria itu untuk ia cuci malam ini.

Sebelum benar-benar berbalik dan pergi dari sana, langkahnya sempat terhenti karena Damien yang tiba-tiba bersuara.

“Florynn, bukan kekasihku.”

Damien seakan menjelaskan tuduhan Amara beberapa waktu lalu. Selanjutnya hening kembali menguap diantara mereka berdua.

“Kalaupun benar, aku juga tidak peduli,” ujar Amara dingin kemudian benar-benar pergi dari sana meninggalkan Damien dengan kedua matanya yang terbuka sebelum menghembuskan napas kasarnya sekali dan kembali melanjutkan tidurnya.

---

Flashback lima tahun yang lalu…

“Pria yang akan kau nikahi adalah Damien Alaric Blake. Dia tinggi, tampan, seksi, pintar dan yang paling penting dia sangat kaya raya,” ujar Tyne, sekertaris Amara sembari membacakan profil mengenai Damien kepada Amara.

Tiga jam yang lalu, Amara mendapat kabar dari kedua orang tuanya bahwa ia harus menjalankan sebuah pernikahan bisnis.

Koleganya atau bisa dibilang keluarga suaminya itu merupakan partner bisnis ayahnya sejak mereka masih duduk di bangku kuliah sebelum berpisah dan masing-masing membangun bisnis mereka sendiri. Ayah mereka sudah berteman lama dan keduanya juga sukses di usia yang terbilang mudah.

Terlahir dari keluarga pebisnis terkenal yang selalu dihadapkan dengan persaingan ketat, Amar tidak tumbuh menjadi putri manja yang akan menolak perjodohan dengan mengatasnamakan cinta. Sebab bagi Amara, uang lebih penting dari cinta.

Sekalipun pernikahannya terasa hampa dan dingin, bagi Amara yang penting keluarganya tetap bisa menjalankan bisnis mereka dan Amara tetap bisa hidup tanpa jauh dari fakta bahwa ia kaya.

Setidaknya itu adalah pandangan Amara sebelum kesepian melandanya beberapa waktu belakangan. Dulu Amara pikir, dengan uang yang banyak, ia pergi berbelanja bersama dengan Tyne, makan, kemudian melakukan semua aktivitas seru sendirian akan terasa seperti mimpi indah baginya.

Tetapi nyatanya belakangan ini Amara merasa bosan, selain mengurus pekerjaannya di kantor, sebab sebentar lagi ayahnya akan pensiun, Amara tidak memiliki teman kecuali Tyne. Pernikahannya dengan Damien juga terasa seperti sebuah pernyataan fiktif belaka, sebab raga mereka selalu bersama di dalam rumah tetapi jiwa mereka selalu kosong.

“Apakah ada skandal mengenai dirinya?” tanya Amara kepada Tyne, sebab sebelum pernikahan mereka terjadi, Amara harus benar-benar memastikan latar belakang pria itu terlebih dahulu.

“Aman, tidak ada skandal kencan ataupun gosip mengenai kekasih gelap. Hidup pria itu sangat sempurna,” ujar Tyne yang merasa terkagum dengan profil dari Damien yang sedang ia baca itu.

Amara mendengus pelan, baginya semua tulisan itu hanyalah karangan belakang. Sebab seperti dirinya, semua orang menyimpan rahasia dan orang penting dan terkenal seperti Damien tidak mungkin menunjukkan kelemahannya kepada publik.

1
Wineeeee
Luar biasa
Faf Rin
setia
Faf Rin
ceritanya bagus
Wineeeee: Makasih udah berkenan baca kak😊😊😊
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir....yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Lya
Hotelnya private buat Damien?
Wineeeee: Makasih kak sebelumnya udah mampirrrr 😁 Bener kak, soalny Damien punya bisnis di bidang perhotelan. Jadi hotel itu punya dia
total 1 replies
Lya
Tapi di bab sebelumnya si Amara kan masak?
Wineeeee: Amara ga pandai masak, Damien yang jagoo /Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!