NovelToon NovelToon
Waiting For You 2

Waiting For You 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

novel ini adlaah adaptasi dari kelanjutan novel waiting for you 1

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

waktu untuk berpikir part 1

Alexander menatap anaknya dalam diam, seakan meresapi tiap kata yang baru saja diucapkan Elena. Setelah beberapa detik, ia membuka mulut, namun suaranya terdengar berbeda. "Anakku, apa yang kamu pilih adalah sesuatu yang kita semua harus hadapi bersama. Akan ada saat-saat yang penuh dengan ketidakpastian. Tetapi kamu—dan keluarga kita—adalah yang terpenting."

Dengan keteguhan yang baru, Elena tahu apa yang harus dilakukan. Meskipun pilihannya bisa membawanya pada titik yang tidak bisa dihentikan, dia harus menjalani kehidupan ini bersama Aidan, demi keluarga yang mereka lindungi, demi Alvio. Keluarganya.

Namun, di balik setiap pilihan yang ia ambil, Elena juga tahu satu hal: dunia mereka tidak akan pernah sama lagi.

...~||~...

Keputusan yang telah dibuat Elena begitu menggema dalam setiap sudut keluarga El Bara. Setelah berbicara dengan ayahnya, Alexander, suasana hatinya sedikit lebih ringan, tetapi di dalam dirinya, perasaan yang tumpang tindih itu tetap mengguratkan kerisauan. Jalan yang harus ditempuh belum pernah semudah ini. Tanpa ada pilihan yang benar-benar jelas, Elena mulai merasakan beratnya tanggung jawab yang terbentang di hadapannya—terutama karena ini bukan hanya soal kekuasaan atau harta, tetapi tentang kehidupan dan masa depan putranya, Alvio.

Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan pertemuan dan negosiasi yang tak ada habisnya. Tetapi, di satu sisi, Elena merasa bahwa jantungnya tetap terhubung dengan keputusan besar yang tak bisa dibatalkan: dia harus menghadapi Aidan dan masa lalu mereka, meskipun jalan itu penuh dengan luka yang masih memar. Meski terlihat kuat di depan orang-orang yang menghadapinya, hatinya bergejolak, berpikir tentang apa yang akan terjadi ketika akhirnya masa lalu dan masa depan mereka berbenturan.

Pada suatu malam yang tenang, Elena berdiri di balkon apartemen mewah yang tersembunyi dari keramaian. Memandang keluar, matanya terpejam sesaat, mencoba menyelami ketenangan yang seharusnya memberikan kenyamanan. Namun, pikirannya tetap diganggu oleh bayangan Aidan dan pertemuan terakhir mereka.

Tak jauh dari sana, Aidan juga merenung dengan pikirannya yang tak kunjung redha. Setelah berbicara dengan Elena beberapa hari lalu, ia tahu bahwa jalan yang harus dilalui tak lagi sesederhana yang dulu mereka bayangkan. Hubungan mereka telah lama diwarnai dengan kepahitan dan rahasia, namun kini, ada satu benang yang semakin terang: keduanya harus menemukan jalan tengah meski masa lalu mereka kelam.

Pagi harinya, Elena mendapat informasi yang mengerikan. Alexander El Bara, ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya, mendekati batas kekuatannya. Kondisi fisik dan mental Alexander semakin menurun, karena tekanan dari banyak pihak yang ingin menggulingkan posisinya. Pengaruhnya sebagai pemimpin tertinggi keluarga El Bara terancam.

"Ada kabar buruk dari luar negeri, Nyonya," kata Pak Jen di telepon dengan nada cemas. "Tampaknya musuh-musuh keluarga sudah mulai bergerak. Mereka tahu betul kelemahan terbesar kita saat ini—kondisi Ayah."

Berita itu membuat Elena terhenyak. Tak hanya karena dampaknya yang begitu besar terhadap keluarganya, tetapi juga karena waktu semakin mendekat. Saat yang ditunggu-tunggu, saat dirinya harus berdiri sendiri memimpin dan melindungi keluarga ini, telah tiba. Di sini, di titik inilah ia harus memutuskan bagaimana caranya menyatukan kekuatan untuk bertahan hidup dalam lingkaran dunia bisnis yang saling memangsa satu sama lain.

Namun, Elena juga sadar bahwa pilihan terbesar dalam hidupnya datang dari pengakuan terhadap kebenaran yang semakin terbuka—hubungan dengan Aidan yang tak bisa dihindari, terutama karena mereka adalah orang tua dari Alvio, yang nantinya akan menentukan perjalanan generasi keluarga ini.

Hari itu, setelah beberapa jam mendalam pertemuan bisnis yang penuh ketegangan, Elena merasa kelelahan yang sangat. Keputusan-keputusan penting sudah dibuat, namun bayangan soal masa depan keluarganya masih menyelimutinya. Dan sebelum bisa beristirahat sejenak, Aidan muncul di ruang tamu kantor. Mata Elena terperangah, tak yakin apakah sekaranglah waktu yang tepat untuk berbicara lebih jauh, atau jika ia harus melanjutkan perannya sebagai pewaris tunggal.

"Saya rasa, kita harus mulai membicarakan beberapa hal, Elena," ucap Aidan dengan nada serius yang terdengar penuh beban. Wajahnya lebih matang daripada yang Elena ingat, seperti ada segudang kekhawatiran yang dipendam dalam dirinya. "Tentang keluarga kita, anak kita, dan masa depan yang sebenarnya kita hadapi bersama."

Elena terdiam. Kata-kata Aidan langsung menembus kebisuannya. Sadar atau tidak, mereka tidak lagi sekadar dua individu dengan masa lalu yang terbuka dan penuh luka. Mereka berdua kini adalah dua individu yang harus berdamai dengan kenyataan bahwa pertemuan kembali mereka juga membawa konsekuensi besar, terutama bagi Alvio.

"Kami tidak bisa lagi terjebak dalam cerita lama, Aidan," jawab Elena perlahan, meskipun matanya menyiratkan dilema yang begitu mendalam. "Jika kita ingin melangkah maju, kita harus memikirkan apa yang terbaik untuk masa depan."

Aidan menatap Elena intens. "Dan masa depanmu adalah keluarga El Bara—jangan khawatirkan aku. Aku siap membantu. Aku ingin melindungi kita semua."

Elena menelan kata-kata itu dalam hening. Tentu saja dia tahu bahwa Aidan adalah bagian dari keluarganya—secara tidak langsung, tetapi tak terhindarkan. Bahkan setelah segala perbedaan mereka, segala masalah, mereka berada dalam garis yang sama. Untuk keluarga. Untuk Alvio.

"Iya, Aidan. Tapi kadang kita tak bisa terus berlarut dalam masa lalu...," Elena menghentikan kata-katanya, menatap Aidan. "Aku lebih ingin membentuk masa depan, demi Alvio, dan demi keluarga ini."

Aidan menarik napas dalam-dalam. "Baiklah, jika itu keputusanmu. Aku akan mendukung apapun pilihanmu."

Aidan tahu bahwa Elena sudah berdiri di titik pengambilan keputusan besar. Ini bukan tentang cinta, atau rasa benci. Ini tentang tanggung jawab sebagai orang tua, sebagai pemimpin dari keluarga yang kian terdesak oleh tekanan luar dan dalam.

Sementara itu, Alvio, yang mendengarkan percakapan orang tuanya dari balik pintu, mulai memahami apa yang sedang terjadi. Sifat penasaran yang dimilikinya—meski masih terlalu muda—memberikan keyakinan lebih dalam bahwa apapun yang terjadi, ibunya tidak akan pernah terluka oleh apapun. Namun, di dalam dirinya, Alvio merasa bahwa ia harus siap. Untuk melindungi ibunya. Untuk melindungi keluarga mereka. Tidak ada lagi yang akan menghalangi jalan mereka ke depan.

Semuanya terasa begitu tidak pasti, begitu mengganggu. Namun dalam kepastian-kepastian kecil yang terjadi, Alvio tahu satu hal: ia akan selalu menjaga keluarga El Bara—dengan apapun cara yang ia bisa. Dan ia tahu, meskipun semuanya semakin rumit, keluarganya akan selamat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!