Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Kampung Halaman
"Baiklah.... apa yang kamu lakukan untuk asetmu ini ?" Tanya David pada Pada Rika
"Aku akan memberikan 10% pada Robert dan sisanya masih ku pertimbangkan"
"Itu milikmu, silakan lakukan semaumu. Kamu benar - benar keterlaluan, aku menunggumu di ibu kota" Ancam David dan Langsung pergi di ikuti oleh Rizan dan yang lainnya.
Rizan hanya Diam tanpa berkata apapun. Dia sangat sedih melihat keluarga besarnya di permalukan Pak Benny.
Air matanya menetes tanpa Dia sadari membuat David sangat sedih. Ini adalah pertama kalinya Rizan mengeluarkan Air mata di depan mereka.
Rizan dengan lemas menuju mobilnya dan langsung naik tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Hatinya begiru hancur dengan kejadian yang baru saja terjadi. Dia benar - benar tidak menyangka jika akan terjadi seperti ini.
Rio hanya Diam dengan kejadian yang baru saja terjadi. Ini adalah sebuah kesalahan fafal mengingat apa yang sudah terjadi antara Rizan dan Dokter Riska kemarin.
Sebelum pulang Rio mendekati David dan berbisik
"Selesaikan secepatnya, aku akan membawa pulang Rizan ke kota kita. Kau tau kan maksud ayah" bisik Rio
"Sefatal itukah ?" Tanya Davi
"Entahlah.... semoga hati cewek itu benar - benar tulus dan murni, jika tidak Rizan dalam bahaya"
"Harapanku sangat besar padanya, tolong selamatkan putraku, ayah" Pinta David pada ayahnya
"Biar ayah yang akan mengurus Rizan. Ayah merasakan ada sesuatu besar yang sedang menghampiri kita semua termasuk mertuamu" Sahut Rio dengan menatap Sinis ke arah pak Benny dan Robert serta langsung masuk ke dalam mobilnya.
Meskipun sudah di maafkan oleh oma dan opanya, Rizan terus saja meminta maaf pada mereka.
Semua keluarga besar kaget karena pembatalan pernikahan Rizan tanpa alasan yang jelas.
Mereka tidak berani menanyakan alasan pembatalan pernikahan karena segan dengan David juga Dara.
Saat semua di penuhi kekalutan, Arka menelpon mengabarkan jika terjadi masalah yang cukup serius di perusahaan.
Semua Dokter yang kemarin membantu memeriksa Rizan hilang di culik dan di bawah entah kemana bersama semua dokumen yang di sedang mereka teliti.
Ada kecurigaan jika Dokter Farhan adalah mata - mata yang telah membawa lari semua Dokumen yang saat ini dalam penelitiannya.
Itu akan menimbulkan hal yang serius bagi perusahaan sehingga David memutuskan untuk segera pulang ke jakarta bersama keluarganya.
Di kesempatan itu juga David meminta Arka menyiapkan seorang manajer baru yang siap bekerja menggantikan Rizan.
David ingin membawa Rizan kembali ke ibu kota. Kondisi David saat ini tidak memungkinkan untuk dirinya bekerja dengan maksimal.
Ada sebagian yang memilih menghabiskan waktu di kota S sementara sebagiannya lagi memilih untuk kembali ke rumah mereka.
Hampir seminggu sudah David mencari Dokter Farhan namun tidak kunjung menemukannya. Dokter Farhan seperti hilang di telan bumi.
Rizan sudah di bawah Rio kembali ke kampung halaman mereka meskipun Dara sudah mencoba berusaha menahannya.
Perubahan yang cukup drastis pada sikap Rizan serta alasan Rio membuat Dara merelakan Rizan kembali ke kampung halaman mereka.
Sejak kejadian itu, Rizan menjadi pribadi yang pendiam dan tidak percaya diri. Rizan menjadi orang yang sangat kaku dan malu dengan dirinya maupun orang - orang terdekatnya.
Hal itu menjadi biasa bagi David dan Rio namun berbeda dengan Dara dan Andre juga Arindi. Mereka cukup mencemaskan keadaan Rizan saat di bawah pergi Rio.
"Rizan... setelah tiba di kampung, apapun yang kamu alami ceritakan pada kakek" bisik Rio pada Rizan
"Kok kakek tau aku sering mengalami kejadian aneh" tanya Rizan dengan heran
"Kesalahan kamu adalah membiarkan gadis itu pergi darimu. Sekarang masalahnya semakin rumit" sahut Rio dengan sedikit mengerutkan keningnya
"Apa semuanya akan baik - baik saja ?" Tanya Rizan dengan cemas
"Percayakan saja sama kakek. Kakek akan berusaha semampu kakek" sahut Rio dengan serius
"Terima kasih kakek" jawab Rizan dengan lemas
Tidak terasa mereka sudah tiba di kota kecil Rizan. Ada sedikit hawa aneh menyelimuti Rizan, langkah kakinya terasa begitu berat namun Dia berusaha menutupinya.
"Kamu gk usah cemas, begitu banyak orang yang mencintaimu disini" Bisik Rio melihat kegelisahan Rizan
"Terima kasih kek" jawab Rizan sedikit kaku
"Ayo.... sudah ada yang menunggu kita di rumah" Balas Rio dengan senyum sambil menggandeng cucu kesayangannya.
Benar yang di katakan kakeknya, Di rumah sudah ada beberapa orang yang menunggu mereka disana.
Hampir semuanya orang tua yang terlihat begitu serius menerima kedatangan mereka berdua.
Rizan hanya Diam karena tidak mengerti dengan obrolan mereka. Rizan hanya menangkap obrolan mereka mengenai bahayanya pembatalan pernikahan Rizan dan Dokter Riska mengingat Rizan sudah menitipkan sesuatu yang paling berharga pada Dokter Riska.
Hal ini merupakan sebuah kesalahan fatal yang dapat menyebabkan kerusakan sistem yang sudah ada.
Mereka sudah mencoba merebutnya namun yang menjaga Dokter Riska cukup kuat. Juga ketulusan hati Rizan untuk Gadis itu membuat semuanya semakin sulit.
"Kenapa kamu memberikan semuanya pada seseorang yang belum pasti menjadi milikmu" ucap Susan sambil mendekati Rizan
"Apa maksud oma ?" Tanya Rizan kurang paham
"Beginilah jadinya, jika ayahmu berusaha menolak. Semoga opamu bisa menyelesaikan semua ini dengan baik" Keluh omanya
"Aku akan berusaha membantu opa, jika aku mampu" sahut Rizan
"Kamu hanya perlu menguatkan hatimu agar tidak goyah nak" nasehat Susan
"Iya oma" sahut Rizan dan kembali begabung dengan opanya.
Mengingat mereka baru saja melakukan perjalanan yang cukup jauh, semua bubar lebih cepat.
Rio segera menyuruh Rizan beristrahat karena malam ini merupakan malam yang panjang bagi Rizan dan kakeknya.
Rio yang tidak paham maksud kakeknya hanya mengangguk. Dia juga sudah cukup kelelahan lebih tepatnya lelah secara batin.
Selama ini Dokter Riska selalu ada di sampingnya sehingga kehilangan Dokter Riska membuat Rizan merasa seperti kehilangan sesuatu dari dirinya.
Baru saja tertidur, Rizan sudah mengalami kejadian aneh. Dia berusaha menepis semua pikiran buruk mengenai kejadian itu hingga Dia kembali tertidur.
"Bagaimana, apa kamu merasakan sesuatu yang aneh ?" Tanya Rio saat mereka makan malam
"Tidak kek" jawab Rizan sambil menggelengkan kepala
"Sudah kuperingatkan untuk berhati - hatilah dengan cewek, tapi kau malah tidak mempedulikanku" Sela Roy
"Aku juga tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini" Sahut Rio dengan Lesu
"Tidak usah di pikirkan. Paman juga akan membantu semampu paman" sahut Roy menenangkan Rizan
Mereka semua langsung kembali ke kamarnya untuk beristrahat setelah makan malam.
###
"Apa kamu merasa ada yang aneh pada dirimu ?" Tanya Rio saat mereka dalam perjalanan
"Tidak kek, semua biasa saja" Rizan sengaja menutupi kejadian yang di rasakan semalam
"Baiklah.... kalau ada yang aneh katakan pada kakek" sahut Rizan
"Iya kek" sahut Rizan
'Hmmm.... baiklah. Kita akan mencobanya lagi malam ini' Gumam Rio dan kembali fokus ke depan.
Di perkebunan ada yang melaporkan jika ada karyawan yang sakit. Rio hanya memerintakan untuk memberi pengobatan yang terbaik buatnya.