Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Tau Tentangnya
Keesokannya...
Para pengawal mengecek kembali isi dari ruangan bawah tanah itu dengan sangat teliti. Mereka juga menemukan beberapa catatan tentang para ksatria terbaik yang pernah bertugas langsung di bawah perintah Raja Cahaya pertama.
"Apa kau tidak merasa aneh?" ujar salah satu pengawal
Pengawal lain yang berada di dekatnya pun kebingungan dengan pertanyaan itu. "Apa maksudmu?" ucap pengawal lain itu
"Buku ini berisi tentang nama nama dan biodata para ksatria yang pernah menjadi bawahan Raja Cahaya, tapi disini tidak ada tentang biodata para ksatria legendaris." ujarnya
Pengawal lain itu pun menghela nafasnya. "Itu karena mereka di pilih langsung oleh Raja Cahaya pertama dasar bodoh!" ucapnya sambil memukul kepala pengawal itu dengan sebuah buku
Disisi lain, Alaric bertemu dengan Raja Yuto yang masih berada di rumah sakit. Raja Yuto pun kebingungan karena Alaric datang pagi pagi sekali. "Ada apa datang pagi pagi sekali?" tanyanya
Alaric pun memperlihatkan sebuah buku yang dia perlihatkan kepada Tera tadi malam. "Apa anda pernah melihat buku ini?" ucap Alaric
Raja Yuto mengambil buku itu dari tangan Alaric. Dia pun melihat dengan teliti buku yang di bawa oleh Alaric. "Dari mana kau mendapatkan buku ini? Buku ini sepertinya sudah berumur satu abad, aku kagum dengan pemiliknya karena bisa menyimpan buku ini dengan baik."
"Buku itu ku dapat dari ruangan bawah tanah di dalam kerajaan cahaya kemarin malam," ujar Alaric
Raja Yuto yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Apa maksudmu? Aku yang telah menjabat selama 6 tahun tidak tau kalau ada ruangan bawah tanah di dalam kerajaan." ucapnya
"Kami juga awalnya tidak tau kalau ada ruangan bawah tanah di dalam kerajaan cahaya, beruntung ada salah satu pengawal mu yang tidak sengaja menghancurkan sebuah tembok dan memperlihatkan sebuah jalan menuju ruangan bawah tanah itu." kata Alaric
Raja Yuto pun melihat judul dari buku itu. "Tentang Raja Cahaya Pertama?" Dia melihat halaman pertama buku itu. "buku ini di buat karena saran dari teman terbaik ku yang bernama Priozel?" ujar Raja Yuto yang kebingungan
"Apa kau mengenal Priozel?" tanya Alaric
Raja Yuto pun berusaha mengingat nama tersebut. "Sepertinya aku tau siapa orang ini, kakek ku pernah bilang kalau ada ksatria hebat selain Raja Cahaya pertama pada saat itu."
Alaric yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Jadi maksud anda kalau Priozel ini kekuatannya sama seperti Raja Cahaya pertama?" ucapnya
"Begitulah, tapi dia sudah tiada semenjak beliau menjadi Raja Cahaya pertama. Ada yang mengatakan kalau dia terbunuh saat menjalankan misi berbahaya seorang diri," ujar Raja Yuto
Raja Yuto pun melihat halaman kedua buku itu yang berisi tentang perjalanan awal Raja Cahaya pertama saat menjadi ksatria muda. "Beliau ternyata mirip sepertimu, disini di tulis kalau dia sangat bangga bergabung ke dalam pasukan pada saat itu dan mendengarkan pidato sambutan dari Komandan pada saat itu." ucap Raja Yuto.
"Senang rasanya bisa kembali mengingat momen itu," kata Alaric
7 Tahun lalu Alaric yang masih berumur 15 tahun sangat bangga bergabung ke dalam pasukan kerajaan cahaya. Pada saat itu yang masih menjabat sebagai Komandan ke 29 adalah Raja Yuto.
"Alaric? Kenapa kau memutuskan bergabung di usia yang masih sangat muda ini?" tanya Raja Yuto
Alaric memberikan hormat kepada Raja Yuto. "Aku ingin mengikuti jejak ayah dan abang ku pak!" ujarnya sambil tersenyum
Raja Yuto sangat mengenal keluarga Zerendale yang selalu menghasilkan seorang anak dengan kekuatan yang kuat. "Oh ya? Lalu apa kau takut jika bertemu dengan para kegelapan suatu hari nanti?"
Dengan percaya diri, Alaric yang masih sangat muda itu pun menjawab pertanyaan Raja Yuto pada saat itu. "Jika aku bertemu dengannya, maka akan ku pastikan pedang ku menancap di dadanya pak!"
Raja Yuto yang mendengar itu pun langsung tersenyum. "Bagus! Sekarang hadap belakang!"
Momen itu benar benar membuat Raja Yuto mulai mempercayai keluarga Zerendale sepenuhnya.
"Mungkin jika kau ingin mencari tau tentang Priozel, kau bisa pergi ke Kerajaan Jingga dimana dia terakhir kali menjalankan misi disana." ucap Raja Yuto
Alaric yang mendengar itu pun membawa kembali buku itu dan berjalan ke arah pintu ruangan. "Akan ku pastikan perkataan ku 7 tahun lalu akan menjadi kenyataan," ucap Alaric
Alaric pun keluar dari ruangan itu. Raja Yuto yang mendengar itu pun mulai tersenyum sedikit. "Sekarang kau sudah berumur 22 tahun, Alaric." ujarnya
Disisi lain, Ziaz dan Lawkei melanjutkan perjalanan mereka menuju Kerajaan Daun. Mereka masih kebingungan untuk masuk ke dalam Kerajaan Daun nanti bagaimana.
"Jika mereka membuat pos penjaga di sekeliling hutan maka kita akan kesusahan untuk masuk jika tidak di izinkan," ucap Ziaz sambil memacu kudanya
"Ya, kau ada benarnya. Seharusnya mereka mengenali simbol cahaya yang ada di bahu kita bukan?" kata Lawkei
Ziaz pun masih kebingungan tentang Lawkei yang pernah mengatakan kalau jika seorang ksatria penjaga menyerang mereka maka ksatria penjaga itu akan berhadapan dengan hukum.
"Kenapa mereka tidak boleh menyerang kita?" tanya Ziaz
"Seingat ku ada sebuah peraturan yang mengatakan kalau jika seseorang ksatria penjaga atau berpangkat rendah berani menyakiti para keturunan Ksatria Cahaya, maka mereka akan di hukum selama 6 tahun." ujar Lawkei
Ziaz yang mendengar itu pun sangat kebingungan. "Itu bukannya keterlaluan ya?" ucap Ziaz
"Mau bagaimana lagi, para kerajaan sangat menyayangi para Ksatria Cahaya karena mereka berhasil membuat dunia menjadi damai seperti ini." jawab Lawkei
Ziaz yang mendengar perkataan Lawkei itu pun mulai termenung dan tidak fokus hingga kudanya hampir salah arah. "Hey! Jangan termenung!" teriak Lawkei
"Ah ya, maafkan aku." ucap Ziaz
Mereka berdua pun terus memacu kuda mereka ke arah Kerajaan Daun. Sedangkan di Kerajaan Cahaya, Alaric bertemu dengan para pasukannya dan menyuruh mereka untuk bergabung ke dalam pasukan lain untuk sementara.
"Mungkin, aku akan pergi selama beberapa hari... Jadi jika ada sebuah misi maka kalian akan bergabung ke dalam pasukan lain untuk sementara." ujar Alaric
Para anggota pasukannya pun sangat kebingungan, namun disisi lain mereka tidak bisa membantah perkataan kapten mereka itu. "Baiklah kapten, semoga beruntung." ucap mereka
Alaric yang mendengar itu pun mulai tersenyum sedikit. Dia pergi menaiki kudanya dan menuju ke kerajaan yang di katakan oleh Raja Yuto tadi, yaitu kerajaan dengan tempat termegah dan teknologi yang sangat canggih pada zaman itu yang bernama Kerajaan Jingga.
Sambil memacu kudanya, Alaric memasukkan sebuah gulungan ke dalam tas miliknya. "Tidak sabar untuk bertemu dengan mu lagi," ujarnya
___ END CHAPTER 17 ___