Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai jatuh cinta
Hingga pada esok hari nya, Erina yang telah selesai bekerja pun segera bergegas menaiki taxi yang telah dipesannya melalui aplikasi online.
Di dalam taxi, wanita cantik tersebut sedikit bersiap dengan mengoleskan parfum serta memperbaiki sedikit riasan di wajahnya. Tidak seperti biasanya yang selalu tampil natural, entah mengapa kali ini ia ingin terlihat lebih cantik dihadapan pria tampan bernama Yerkhan tersebut.
" Maaf nona, tip nya terlalu banyak" tegur supir taxi , menyodorkan beberapa lembar pecahan mata uang tenge pada wanita cantik yang sudah berada dibalik pintu luar mobilnya
" Tidak perlu dikembalikan, terimakasih sudah mengantar" sahut Erina tersenyum senang, membuat si supir yang merupakan pria paruh baya itu menjadi ikut membalas senyumannya
" Baiklah kalau begitu, semoga kencan anda berjalan lancar" balas si supir taxi yang langsung tancap gas setelah mengatakan hal tersebut
" Kencan apanya? kami hanya akan makan bersama" gumam Erina dengan wajah yang merona.
...----------------...
" Pembunuh~!"
"Kau pembunuh~!"
"Dasar pembunuh~!"
"Hhhhhha!!"
Napas pria tampan itu tampak terengah-engah, cucuran keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuh nya. Dengan gusar, ia mencoba mengambil sesuatu dari dalam laci nakas tepat di samping ranjang tidurnya.
' Tidak ada! disini tidak ada! dimana? dimana obat itu?!' batin nya merasa kacau, mencari-cari obat penenang yang sudah beberapa bulan ini tidak di konsumsinya
" Arrgh sial! mengapa tidak ada!" rutuknya sembari melempar sebuah benda dari dalam laci nakas ke sembarang arah, kemudian duduk tersungkur di lantai samping ranjangnya, mencoba menarik napas beberapa kali
' Hhh.. Apa yang sedang kulakukan, aku sudah berjanji untuk tidak kembali seperti ini lagi' batinnya sembari menatap nanar tirai jendela yang tertiup angin di hadapannya
Tampak samar gemerlap lampu warna-warni dengan banyaknya bangunan tinggi dari balik tirai kamar hotelnya. Hal itu menunjukkan jika hari sudah menjelang malam.
" Astaga! Jam berapa ini?!"
Menyadari jika hari sudah malam, membuat pria tampan tersebut segera beranjak dari posisinya.
...----------------...
Sementara itu di dalam restoran, tampak Erina yang tengah duduk termenung dengan berpangku tangan. Wajah cantiknya terlihat murung, melihat suasana restoran yang sudah semakin sepi. Hanya ada dirinya dan segelas air putih yang sudah tinggal sedikit.
" Maaf nona,sebentar lagi kami akan tutup" tegur pelayan restoran merasa tak enak
" Baiklah, lagipula saya memang akan pergi" ujar Erina bersiap untuk meninggalkan restoran tersebut
' Dasar pembohong!' batin nya kecewa.
Mengingat pesan balasan dari Yerkhan yang memastikan bahwa ia akan datang tepat waktu, membuatnya cukup bersemangat untuk datang lebih awal. Akan tetapi, setelah menunggu sampai berjam-jam lamanya, pria tampan yang mulai membuatnya tertarik itu tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Hal itu tentu sangat membuat wanita cantik tersebut merasa kecewa, karena merasa dibohongi. Hingga sampai berkesimpulan jika semua pria sama saja.
" Huffftt.. dingin sekali, apa hujan akan turun?" gumam Erina merasakan hawa dingin setelah melangkahkan kaki keluar dari restoran
Walaupun waktu belum terlalu larut, suasana malam di daerah ini memang cukup sepi. Hanya ada beberapa pejalan kaki dan kendaraan roda empat yang melintas sejauh mata memandang. Kebanyakan warga lebih memilih beraktivitas di dalam rumah, mereka hanya akan keluar malam hari jika ada keperluan penting saja.
Dari dalam taxi yang ditumpanginya, tampak rintik-rintik berwarna putih terang mulai memenuhi kaca jendela luar taxi tersebut. Jika diamati bentuk bulir kecil yang turun tampak seperti bintang yang bertaburan.
Setelah membayar ongkos taxi nya, wanita cantik tersebut seketika terkesiap ketika melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sudah terparkir di tepi jalanan depan tempat tinggalnya.
" Maaf karena tidak menepati janji" tegur Yerkhan dari arah belakang, membuat wanita cantik itu kembali terkesiap
" Astaga! apa yang kau lakukan disini?" ujar Erina merasa terkejut
" Aku baru saja ke restoran itu, tapi sudah tutup, kupikir kau sudah pulang, jadi aku kema.." Yerkhan menghentikan ucapan nya setelah menyadari posisinya saat ini.
Melihat ekspresi lawan bicaranya yang terlihat kebingungan, membuat Erina yang sebelumnya merasa kecewa seketika melunak. Terlebih melihat penampilan Yerkhan yang hanya mengenakan kaus panjang dan jeans ditengah rintik salju yang mulai turun, membuatnya bersimpati.
" Disini dingin, ayo kedalam, ku buatkan secangkir coklat panas".
Beberapa menit setelahnya, tampak Erina yang sedang menuangkan air panas ke dalam dua cangkir yang berisi bubuk coklat dengan gula didalamnya. Berbeda dengan Yerkhan yang tengah duduk di sofa ruang tamu sembari menengadahkan kepalanya karena merasa pusing.
Tak!
Mendengar suara cangkir yang beradu dengan meja, membuat pria tampan itu segera membenarkan posisi duduknya.
" Kau tinggal disini sendirian?" tanya Yerkhan tiba-tiba
" Ya benar, bagaimana dengan mu? Bukankah kau tinggal di Astana?" Erina membalas dengan pertanyaan
" Astana memang rumah ku, tapi Almaty kampung halamanku" ujar Yerkhan tersenyum tipis membuat lawan bicaranya mulai tersipu
" Mm.. Apa ada hubungannya dengan pekerjaan?" Erina kembali bertanya, untuk mengalihkan rasa canggungnya
" Ya benar, lebih tepatnya mencari inspirasi" jawab Yerkhan sembari menyeruput coklat hangat di hadapannya
" Bagaimana dengan mu? kau tinggal lebih lama untuk bekerja?" tanyanya kembali
" Tentu saja, sepertinya aku nyaman tinggal disini, tidak ramai dan bising" sahut Erina
Perbincangan ringan pun mereka lanjutkan dengan hangat di ruang tamu tersebut. Semakin lama mereka berbincang, rasa nyaman diantara keduanya mulai sedikit demi sedikit terjalin. Tentunya dengan perasaan aneh yang mulai menyelimuti keduanya.
"Bagaimana kalau kita pesan makanan, kau tidak lapar?" ucap Yerkhan dengan wajah yang mulai kemerahan
" Dari pada memesan, mengapa tidak membuatnya, kau suka mie?" tanya Erina menawarkan menu makanan yang akan dimasaknya
" Ya aku suka".
Entah mengapa kalimat tersebut membuat Erina kembali merona, terlebih melihat cara Yerkhan mengatakannya, bukan untuk menu yang akan ia masak, melainkan tertuju padanya.
" Baiklah, aku akan membuatnya, dan kau bisa menyalakan televisi jika merasa bosan" ujar Erina bergegas menuju dapur.
Hingga beberapa menit lamanya Erina mulai sibuk dengan kegiatan memasaknya. Berbeda dengan Yerkhan yang merasa resah akibat perubahan suhu tubuh nya.
' Pusing sekali, tubuhku pun terasa panas, padahal masih ingin melihatnya lebih lama lagi' batin Yerkhan beranjak dari posisinya dengan napas yang mulai memburu, merasakan hawa panas dari dalam tubuhnya.
...----------------...
" Hufft ayo sedikit lagi.."
Di dapur, tampak Erina yang sedang berusaha mengambil stok garam di atas lemari dapur yang agak sulit dijangkau olehnya. Padahal ia sudah berjinjit untuk menggapai stok garam tersebut.
Ditengah kesulitannya, Yerkhan yang sudah berdiri tepat di belakang nya, membantu mengambilkan stok garam yang dimaksud. Merasa terkejut dengan kehadiran seseorang di belakangnya, membuat wanita cantik itu segera membalikkan badan.
Hanya berjarak beberapa centimeter saja, tubuh mereka saling berdekatan. Yerkhan yang berdiri lebih tinggi darinya, terlihat begitu berbeda dari sebelumnya. Tatapan matanya terlihat sendu,tak hanya itu, wajah tampannya pun terlihat semakin memerah disertai dengan helaan napas yang memburu.
ehhh kerasukan /Joyful//Joyful//Facepalm/
. astaga apa ini komen 😭😭😫😫😫😆😆😆😆😆😆
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
jadi puas kesalnya kan 😭🤣🤣🤣
astaga tadi gagal tonjok²an ini gagal anu²an/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/