The Master Of The System

Tiga hari berlalu...

Supermarket milik nenek Sarah mulai banyak pengunjungnya yang datang.

Terlihat anggota geng afukadu hijau berdiri di depan supermarket, membuka lapak dagangan buah serta minuman jus dan salad buah.

Mereka juga menyediakan sampel, untuk dicicipi oleh pengunjung agar mereka tertarik membeli buah di supermarket.

Kyra tersenyum lega ketika melihat dagangan buah milik nenek Sarah menjadi laris manis berkat usahanya agar geng afukadu hijau mau bekerja disana.

Kesepakatan antara mereka adalah memperkerjakan seluruh anggota geng afukadu hijau di supermarket.

"Kyra...", sapa nenek Sarah.

"Ya, bu Sarah", sahutnya sembari menoleh ke arah nenek Sarah disampingnya.

"Akhirnya dagangan buah laris manis dan semua itu berkat usahamu yang meminta anggota gang afukadu hijau menjual dagangan buah disini", kata nenek Sarah.

"Ada untungnya juga memperkerjakan mereka semua, anggota geng afukadu hijau sebagai karyawan, supermarket menjadi ramai sekarang", sahut Kyra.

"Kebetulan sekali mereka mau melakukannya", ucap nenek Sarah.

"Ya, mereka juga bersedia menjual dagangan buah dengan menjajakannya ke setiap rumah", kata Kyra.

"Ya, mereka juga akhirnya berhenti menjadi preman", sahut nenek Sarah.

"Apa anda menyukai hasil kerja ini ?" tanya Kyra.

"Setidaknya kita juga bisa mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, aku sangat senang memiliki pekerja sebaik mereka", sahut nenek Sarah.

"Sykurlah, kalau anda senang, bu Sarah", ucap Kyra seraya tersenyum senang.

"Terimakasih atas bantuanmu sehingga dagangan buah milik supermarket laris manis dan terjual habis setiap minggunya", kata nenek Sarah.

"Ya, semua juga karena mereka rajin bekerja sehingga buah berhasil terjual, bu Sarah", ucap Kyra.

"Hampir tahun baru, akan ada perayaan tahun baru, rencananya aku akan merayakan tahun baru dengan promo diskon besar-besaran, semoga saja penjualan akan semakin meningkat", kata nenek Sarah.

"Suatu langkah menuju keberhasilan, semoga penjualan supermarket milikmu bertambah ramai pembeli", sahut Kyra.

"Kau juga akan merasakan keberhasilan itu, nak", kata nenek Sarah.

"Yah..., tapi sayangnya aku harus pergi sekarang, karena tugasku telah selesai disini", sahut Kyra.

"Kau akan pergi kemana, bukankah kau akan tinggal bersamaku disini, nak", kata nenek Sarah.

"Tidak, bu Sarah...", sahut Kyra.

"Kau akan pergi ?" ucap nenek Sarah dengan sorot mata sendu.

"Ya, aku harus pulang", kata Kyra.

"Tidakkah kau akan tinggal bersamaku disini, aku tidak punya siapa-siapa", sahut nenek Sarah.

"Anda telah memiliki mereka yang bersamamu dan membantumu, anda tidak lagi sendirian mulai dari sekarang, bu Sarah", kata Kyra.

"Tapi kau sudah kuanggap seperti putriku sendiri, Kyra", sahut nenek Sarah.

"Terimakasih telah menerimaku sebagai putrimu bahkan aku sangat tersanjung akan semua perhatianmu serta kasih sayangmu kepadaku", kata Kyra.

"Kau sangat berarti buatku, dan aku sangat senang bisa bersamamu selalu", sahut nenek Sarah.

"Tapi aku harus pergi...", kata Kyra.

"Jangan pergi, nak", sahut nenek Sarah.

Kyra menghela nafas panjangnya sembari menatap ke arah luar supermarket.

Hatinya lega setelah usahanya berhasil sukses dan melariskan dagangan buah di supermarket ini.

Pada akhirnya tugas sistem misterius berhasil diselesaikan olehnya dalam waktu singkat, dan saat bagi Kyra, untuk kembali pulang ke dunia nyatanya.

Kyra tersenyum ke arah nenek Sarah lalu menuntunnya ke tempat duduknya agar dia tenang.

"Duduklah dulu sebentar, tenangkan pikiran anda, aku akan mengambilkanmu segelas jus buah segar untuk anda", kata Kyra.

"Baiklah..., dan cepatlah kembali...", sahut nenek Sarah.

"Ya...", kata Kyra sambil menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

Kyra segera berlalu menuju ke lemari pendingin di supermarket, dia bermaksud mengambilkan segelas jus buah untuk nenek Sarah.

Tiba-tiba suasana di ruangan supermarket berubah gelap, terdengar suara berdengung dari arah atas.

Tampak sinar cahaya terang keemasan muncul di atas sana bersamaan itu juga sebuah lingkaran besar hadir.

Kyra tersentak kaget ketika tubuhnya terasa tertarik kuat oleh sinar cahaya terang yang datang dari atas sana.

"Uhk !" Kyra merasa tubuhnya tertekan kuat.

Sedetik kemudian tubuh Kyra terangkat naik ke atas, masuk ke dalam lingkaran besar diatas sana lalu menghilang lenyap.

...***...

("Misi Tugas Sistem Misterius Selesai !)"

("Loading... !")

("Level permainan berhasil diselesaikan !")

("Reward hadiah diberikan !")

("Selamat bagi pemain sistem misterius atas kemenangannya telah berhasil menyelesaikan tugas misi sistem, Kyra !")

("Loading... !")

Kyra tersentak kaget lalu tersadar cepat, dan dia sudah berada terbaring di atas sofa panjang di dalam ruangan toko barunya.

"Uhuk !" batuknya seraya duduk.

Kyra memandangi sekelilingnya, ruangan toko baru miliknya berubah seluruhnya sesuai yang dia inginkan.

Toko baru milik Kyra telah terisi lengkap dan ada sebuah cafe kecil tersedia di sudut ruangan toko.

"Aku sudah kembali pulang", kata Kyra tertegun diam.

Kyra mengedarkan pandangannya ke arah sekitar toko barunya lalu beringsut turun dari atas sofa.

"Aku tidak percaya kalau aku telah kembali pulang...", katanya.

Kyra beranjak berdiri lalu berlari kecil mengelilingi ruangan toko barunya dengan ekspresi wajah tak percaya.

"Luar biasa !" kata Kyra terkagum-kagum. " Aku tidak percaya ini jika aku akan berhasil mendapatkan semuanya untuk toko !"

Kyra berjalan pelan sembari melihat keadaan toko barunya yang telah terisi lengkap.

"Tokoku terisi lengkap..., ada sudut cafe disini...", kata Kyra takjub.

Kyra menghampiri sudut cafe mininya yang ada di sudut toko barunya lalu berdiri di dekat meja yang dilengkapi oleh perlengkapan cafe yang masih baru.

"Luar biasa !" serunya tak percaya sambil melompat ringan. "Woah ! Woah ! Woah !"

Kyra tertawa riang saat keinginannya terpenuhi dan sistem misterius memenuhi janjinya akan memberinya semua yang dia inginkan dengan melengkapi toko miliknya dengan seluruh barang jualan serta sebuah sudut cafe mini.

"Aku benar-benar tak percaya ! Akan mendapatkan semuanya ini, bahkan aku bisa memiliki semua kebutuhan toko baru hanya dalam sekejap mata !" ucap Kyra.

Kyra tersenyum ceria sembari memandangi ruangan toko barunya yang telah lengkap dan siap dibuka.

"Demi Tuhan !" serunya kagum. "Aku tidak percaya ini, tapi nyatanya semua benar-benar terjadi !"

Kyra berjalan mendekat ke arah pintu masuk tokonya yang telah dilengkapi oleh hiasan-hiasan menarik.

"Aku akan membuka lowongan kerja untuk pelayan toko", kata Kyra.

Kyra bergegas menuju ke sebuah meja kasir, mengambil selembar kertas dari dalam laci meja.

"Apa ini !?" tanyanya kaget. "Bagaimana bisa ini terjadi ???"

Kyra menemukan secarik kertas pengumuman berisi lowongan kerja buat pelayan toko, untuk mengisi pekerjaan di tokonya.

"Kertas pengumuman lowongan kerja telah tersedia !?" kata Kyra termenung tak percaya.

Kyra menatap lurus ke arah pintu masuk toko miliknya, masih agak tertegun saat dia menemukan semua barang keinginannya tersedia lengkap tanpa dia harus susah-susah lagi mencarinya.

"Aku akan memasang kertas lowongan kerja ini di kaca masuk toko, pasti akan ada yang akan melamar kerja disini", kata Kyra.

Kyra segera menghampiri pintu masuk toko miliknya lalu meletakkan kertas pengumuman itu di sana.

"Nah, pekerjaan pertama selesai, tinggal tunggu hasilnya", kata Kyra sembari tersenyum lega.

Kling... ! Kling... ! Kling... !

Terdengar pintu masuk toko baru miliknya terbuka, seseorang melangkah masuk ke dalam toko.

"Aku akan melamar kerja disini, nona Kyra !" ucapnya.

Kyra langsung memutar tubuhnya dan dia melihat Saeed telah melangkah masuk ke dalam toko sembari membawa kertas pengumuman yang tertempel dikaca toko tadi.

"Saeed...", sahutnya terkejut saat melihat kedatangan Saeed, laki-laki misterius yang memberinya sistem misterius itu.

"Apa kabar, Kyra ?" kata Saeed sembari tersenyum menawan.

"Baik...", sahut Kyra seraya membalas senyuman Saeed kepadanya.

"Bukankah kau sedang membutuhkan tenaga orang untuk kerja di toko barumu ini ?" kata Saeed.

"Ya, benar, aku sedang mencari pekerja untuk menjaga toko selama aku pergi sewaktu-waktu", sahut Kyra.

"Aku bersedia bekerja disini, jika kau mau menerimanya", kata Saeed.

Saeed duduk di sofa panjang yang tersedia di toko sambil menatap ke arah Kyra.

"Bagaimana kira-kira kau akan menerima aku kerja disini ?" tanya Saeed memasang muka serius.

"Tapi...", gumam Kyra sembari melirik ke arah lain.

"Tidak masalah meski aku tidak digaji selama bekerja disini, aku akan merasa senang bisa membantumu, mengurus toko baru", sahut Saeed.

Kyra tertawa pelan ketika mendengar kata-kata Saeed kepadanya.

"Tapi aku tidak yakin kau mau memakai seragam pelayan toko ini !?" sahut Kyra.

Kyra memperlihatkan seragam toko miliknya kepada Saeed, sebuah seragam unik berwarna hitam dengan dilengkapi dasi kupu-kupu polkadot warna ungu.

"Bagaimana menurutmu ?" kata Kyra.

"Hmmm..., baiklah, bukan masalah bagiku meski aku harus mengenakan seragam toko, sepertinya cukup cocok untukku", sahut Saeed.

"Baiklah, terserah padamu saja", kata Kyra seraya menyerahkan seragam unik itu kepada Saeed.

Kyra tersenyum simpul kepada Saeed lalu berkata serius.

"Terimakasih, selalu membantuku...", kata Kyra terharu.