Kejadian malam itu membuatku hampir gila. Dia mengira kalau aku adalah seorang jal*ng. Dia merebut bagian yang paling berharga dalam hidupku. Dan ternyata setelah aku tau siapa pria malam itu, aku tidak bisa berkata-kata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heyydee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Guys nanti malam Minggu ini ada pasar malam loh! Kalian mau pergi gak?" tanya Aura.
"Gue gak bisa," ucap Nina.
"Gue juga gak bisa, soalnya mau ngedate sama calon my husband," ucap Karina.
"Lo gimana Nau?" tanya Aura.
"Gue sih mau aja, tapi kalau di izinin ya," ucapku.
Waktu Maghrib tiba, Revandra baru saja pulang. Dari tadi aku sudah menunggunya. Aku langsung berlari ke arahnya lalu mencegatnya.
Revandra tampak heran kala aku menghadangnya.
"Ada apa?" tanya Revandra.
"Malam ini aku izin keluar ya!" ucapku.
"Kamu mau kemana?" tanya Revandra.
"Aku mau ke pasar malam sama Aura," jawabku.
"Hanya berdua saja? Suaminya gak ikut?" tanya Revandra.
"Iya, si Erik lagi ada urusan di perusahaan jadinya gak bisa ikut," ucapku.
"Ya Revandra, boleh ya?" aku memohon padanya.
Revandra berjalan pergi dari hadapanku tanpa jawaban darinya. Aku menarik tangannya sambil menggoyangkan tangannya.
"Rev, boleh ya! Aku udah terlanjur janjian sama Aura," ucapku.
"Terserahmu, tapi tetap harus di kawal oleh anak buahku!" Revandra melangkah ke atas dengan wajah datar.
"Yes, gak papa deh yang penting aku bisa keluar," ucapku senang.
Dengan hati yang bahagia aku masuk ke kamar dan hendak mengabari Aura. Saat aku membuka ponsel, Aura beberapa kali menelponku. Aku menelponnya balik.
"Halo Aura, jadi kan malam ini? Gue udah di kasih izin nih," ucapku senang.
"Sorry ya Nau, tiba-tiba aja mama nya Revandra masuk rumah sakit! Jadi kita batalin aja ya," ucap Aura.
"Oh ya ampun! Ya udah deh, kalau gak jadi juga gak papa kok! Semoga mamanya Erik cepat sembuh ya," ucapku.
"Iya, gue tutup ya!" Aura mengakhiri panggilan.
Seketika mood ku langsung hancur.
"Ya....gagal deh ke pasar malam! Padahal aku pengen banget kesana, Udah lama banget gak ke pasar malam!" ucapku kecewa.
"Kalau sendirian kesana mana seru," ucapku.
"Tunggu, apa aku ajak Revandra aja ya? Tapi.....apa dia mau?" tanyaku bingung.
Aku keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Membuka kulkas, mengambil minuman dingin lalu menuangkannya ke gelas. Aku duduk di kursi sambil minum air dingin.
"Kenapa kau tidak siap-siap?" tanya Revandra yang tiba-tiba datang tanpa suara. Dia bahkan membuatku kaget sampai tersedak air dingin yang aku minum.
"Rev, kamu ngagetin aja!" ucapku dengan jantung yang dag dig dug.
"Bukankah mau ke pasar malam?" tanya Revandra.
"Gak jadi," jawabku.
"Kenapa?"
"Aura gak bisa datang," ucapku.
Revandra berdiri di sampingku. Dia menarik kursi ku menghadapnya.
"Kenapa tidak pergi saja?" tanya Revandra.
"Gak ada teman," ucapku.
"Kalau gitu pergi bersamaku saja," ucapnya membuat mood ku kembali normal.
"Hah, kamu mau?" tanyaku.
"Aku sedang butuh hiburan untuk menenangkan pikiran. Aku butuh sesuatu yang membuatku bahagia," ucapnya.
"Bagaimana, kau mau tidak?" tanya Revandra.
"Mau, aku mau banget! Ya udah kalau gitu aku ganti baju dulu ya," aku langsung beranjak menuju kamar dan ganti baju.
Aku memakai sedikit riasan untuk membuat wajahku terlihat lebih menawan. Rambutku aku gerbang dan memakaikan pita kecil sebagai hiasan. Memakai baju lengan panjang dengan bawahan rok mini dan juga sepatu putih. Membawa tas kecil yang membuatnya tampak sempurna. Tidak lupa juga aku memakai parfum kesukaan.
Setelah selesai, aku keluar dari kamar. Aku duduk di ruang tamu sambil menunggu Revandra turun dari atas.
Revandra turun dari atas dengan pakaian kasual yang membuatnya tampak lebih tampan dan keren seperti anak muda. Saat aku melihatnya, aku cukup terpesona dengannya.
"Di Revandra ini......dia kalau pakai jas keliatan banget cool nya. Tapi kalau pakai pakaian kasual, jadi lebih keren dan lebih tampan," batinku dengan senyuman manis.
"Memang kalau orang tampan itu beda ya! Mereka mau pakai baju apapun tetap aja tampan," batinku.
"Kenapa menatapku begitu?" tanya Revandra.
"Hah.....enggak! Aku liat kamu karena hari ini kamu keliatan beda dari sebelumnya," ucapku.
"Udah ah, ayo kita pergi sekarang! Nanti pasar malam nya keburu tutup," ucapku. Aku berjalan keluar duluan.
Revandra tersenyum manis dan ia menyusul ku. Mobil melaju ke pasar malam yang ada di tengah ibu kota.