NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Rusuh & Konglomerat

Cinta Gadis Rusuh & Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Fantasi Wanita
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Pinky, gadis rusuh dan ceplas-ceplos, tergila-gila pada Dev Jaycolin meski cintanya selalu ditolak. Suatu kejadian menghancurkan hati Pinky, membuatnya menyerah dan menjauh.

Tanpa disadari, Dev diam-diam menyukai Pinky, tapi rahasia kelam yang menghubungkan keluarga mereka menjadi penghalang. Pinky juga harus menghadapi perselingkuhan ayahnya dan anak dari hubungan gelap tersebut, membuat hubungannya dengan keluarga semakin rumit.

Akankah cinta mereka bertahan di tengah konflik keluarga dan rahasia yang belum terungkap? Cinta Gadis Rusuh & Konglomerat adalah kisah penuh emosi, perjuangan, dan cinta yang diuji oleh takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Hari demi hari berlalu, Pinky yang nekad mengantar makan siang untuk Dev terus berjuang meski hasilnya nihil. Setiap makanan yang ia bawa dengan penuh semangat tidak pernah disentuh oleh Dev. Makanan-makanan itu hanya tergeletak di atas meja, menjadi saksi bisu dari usaha keras Pinky. Namun, semangat gadis itu tak pernah padam. Meskipun tidak diizinkan masuk ke gedung, ia tetap gigih mengantarkan makanan setiap hari, berharap ada perubahan dalam sikap pria yang dingin itu.

Di sisi lain, Dev selalu merasa kesal setiap kali melihat bekal makanan tersebut. Baginya, perhatian Pinky lebih terasa seperti gangguan yang tidak perlu. Hingga suatu siang, ia memanggil Jastice, asistennya, dengan nada tegas.

"Apakah bisa jangan pernah terima lagi makanan dari biang rusuh itu?" tanyanya dengan nada penuh kejengkelan, tatapannya tajam menusuk Jastice yang berdiri dengan canggung di depannya.

Jastice, yang sudah terbiasa dengan sikap ketus bosnya, mencoba menjelaskan, "Tuan, Nona Pinky menyerahkan makanan itu kepada petugas. Mereka sungkan untuk menolaknya karena gadis itu begitu gigih."

Dev mendengus kesal, melipat tangan di dada sambil bersandar di kursinya. "Baiklah, kalau begitu, makanannya serahkan saja kepada orang lain. Jangan bawa ke kantor lagi! Aku tidak ingin melihat barang-barang itu di sini lagi," perintahnya tanpa kompromi.

Jastice hanya mengangguk patuh, namun dalam hati ia merasa tak nyaman. Ia mengenal Pinky sebagai gadis yang sebenarnya baik, meskipun terkesan ceroboh dan keras kepala. Setelah keluar dari ruangan Dev, ia membatin sambil menghela napas panjang, "Aneh sekali, walau gadis itu rusuh, tapi dia sebenarnya baik. Kalau Tuan Dev terus bersikap sedingin ini, aku harap dia akan menyesalinya suatu saat nanti."

***

Pinky sedang sibuk memilih bahan makanan segar di pasar saat sebuah mobil mewah berhenti mendadak di depannya. Pintu mobil terbuka, dan dua pria bertubuh tinggi serta berwajah dingin keluar. Mereka melangkah mendekat dengan penuh wibawa, membuat Pinky menghentikan aktivitasnya dan menatap mereka dengan curiga.

"Nona Pinky, silakan ikut dengan kami," ujar salah satu pria dengan nada tegas, tatapannya tajam menusuk.

Pinky mengerutkan kening, lalu bertanya dengan nada curiga, "Kalian siapa?"

Pria itu tetap tenang, meski suaranya dingin. "Nyonya kami ingin bertemu."

"Siapa nyonya kalian?" Pinky bertanya lagi, langkahnya perlahan mundur.

"Nyoya Sania sedang menunggu," jawab pria itu tanpa ekspresi.

"Sania ingin bertemu denganku? Apakah karena dia sudah mengaku salah atau ingin mengalah?"

---

Beberapa saat kemudian, Pinky dibawa ke atas sebuah gedung tinggi. Angin kencang bertiup, membuat rambutnya berantakan. Ia berdiri diapit oleh kedua pria kekar itu, menatap sekitar dengan waspada. Di ujung atap, Sania terlihat berdiri dengan angkuh, mengenakan kacamata hitam yang menambah kesan dingin pada dirinya. Rambut pendeknya berkibar karena angin, membuat penampilannya semakin tegas.

"Untuk apa dia menemuiku di sini? Aneh sekali," gumam Pinky, merasa situasi ini sangat ganjil.

Salah satu pria yang membawanya melangkah mendekati Sania dan berbicara, "Nyonya, orangnya sudah datang."

Sania melepas kacamatanya dan menoleh ke arah Pinky. Dengan senyum sinis, ia berjalan mendekati gadis itu. "Luar biasa sekali kita bisa bertemu di sini," ucapnya dengan nada mengejek.

Pinky menatapnya tajam, tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. "Aneh... Seorang selingkuhan ingin bertemu dengan anak kandung pria yang bersamamu. Katakan saja ada apa!" jawab Pinky tanpa basa-basi, meskipun suasana semakin tegang.

Sania tertawa kecil, tapi suaranya penuh kebencian. "Reputasiku hancur karena kau, anak murahan!" katanya dengan suara tajam, lalu melayangkan tamparan keras ke wajah Pinky. Plak!

Pinky tersentak. Ia ingin melawan, tapi kedua tangannya langsung ditahan oleh pria-pria besar itu. Meski demikian, ia tidak kehilangan keberanian. "Yang murahan adalah dirimu. Bahkan pelacur saja masih memiliki harga," balasnya, suaranya tegas dan penuh penghinaan.

Sania yang terbakar amarah segera menamparnya lagi, lebih keras dari sebelumnya. Plak!

"Masih berani melawan?" geram Sania dengan wajah memerah. "Aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang. Begitu juga ibumu. Jangan lupa, aku lebih berkuasa!" ancamnya dengan nada dingin.

Pinky tersenyum sinis, menatap Sania dengan penuh keberanian. "Menjadi simpanan yang tidak berharga, bahkan anak kalian sudah 20 tahun, tapi dirimu tidak dinikahi. Kasihan sekali dirimu!" ejek Pinky tanpa gentar.

"Apa yang kau katakan?!" bentak Sania, matanya melotot marah.

"Mark yang kau cintai hanya menganggapmu sebagai mesin beranak dan boneka pemuas. Oleh karena itu, kau tidak dinikahi olehnya. Bukankah dirimu sangat menyedihkan?" ujar Pinky dengan tajam, menusuk harga diri Sania.

Sania yang tak mampu menahan emosinya melayangkan tamparan ketiga, lebih keras dari sebelumnya. Plak! Wajah Pinky memerah, tetapi ia tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.

"Buang dia ke bawah! Aku ingin melihat apakah dia masih bisa melawanku atau tidak!" perintah Sania dengan nada dingin, tatapannya penuh kebencian.

Kedua pria itu membawa Pinky ke tepi atap gedung yang setinggi 24 lantai. Angin kencang berembus, membuat tubuh Pinky sedikit bergoyang. Mereka menekan bahunya, membuatnya semakin dekat ke tepi. Pinky menatap ke bawah, melihat ketinggian yang membuat jantungnya berdegup kencang.

"Minta maaf padaku, dan aku akan memberi kesempatan padamu untuk hidup," ujar Sania dengan senyum penuh kemenangan.

Namun, Pinky menatapnya tajam. Meski tubuhnya gemetar karena takut, ia tetap berdiri teguh. "Lempar saja aku ke bawah. Daripada aku harus meminta maaf pada wanita murahan sepertimu. Mark hanya mempergunakanmu. Dia bisa meninggalkan anak dan istrinya. Tentu saja dia bisa meninggalkanmu juga. Tidak usah bangga kalau kau memilikinya. Dia bukan ayah yang baik dan suami yang baik," jawab Pinky dengan suara lantang.

Kedua pria itu semakin menekan tubuhnya ke tepi, namun Pinky tetap menatap Sania tanpa rasa gentar.

"Sepertinya kau tidak memikirkan kondisi ibumu yang lemah itu, Kalau kau mati dia pasti akan terluka," ujar Sania.

"Mamaku tidak lemah sepertimu, Dia bisa hidup tanpa seorang pria. Berbeda dengan dirimu yang bisa mati tanpa pria," jawab Pinky.

1
Myra Myra
Pinky dah Ae biarkan Jee laki mcm Dev tu kena ajar cikt buat Jew tak tahu...biar nnty lama2 dia yg akan dtg cari kita...
yuning
🥺🥺
Aisyah Nuha
🥺🥺🥺
wiemay
Dev jgn smpe kau menyesal ya
Bu Kus
kasihan pinky udah capek capek bikinin ko di buang padal buang makan dosa kalo gak mau di kasih siapa gitu jahat banget sih🥺
Isnanun
yg sabar ya pinky
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
semangat pinky...semoga nanti ada yang bisa menerima kamu dengan tulus
Bu Kus
yang sabar pinky semoga hidup ke depan nya akan lebih baik lanjut lg dong thro makasih
اختی وحی
crazy up thor
MrHuang Coffe
keren
Aisyah Nuha
kasian kmu pinky🥺🥺 sbenernya hatinya sangat rapuh tpi dia berusaha ttp kuat di dpn semua orang... semoga dpt pekerjaan ya pinky
Riyasih
puas bgt Thor,tak kirain pinky 🤦🤦🤦💪💪💪
yuning
nyesek 🥺🥺
wiemay
Dev tolong lah lunak kan hatimu
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
semangat pinky semua akan indah pada waktu nya..
wiemay
keadilan harus ditegakkan
Nur Adam
lnju
yuning
pinky kamu luar biasa
Bu Kus
salut sama pinky dengan berani bisa lawan papa dan selingkuhan papa nya hebat pinky terus lah berjuang demi masa depan mu dan mama mu pinky
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
masih penasaran..lanjut² makin seru pinky berdiri di kaki nya sendiri tanpa bantuan orang lain..semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!